Day
4 : Berkunjung ke Markas Microsoft di Redmond
Tak
terasa hari sudah beranjak pagi di Seattle. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk
memulai acara hari kedua dalam rangkaian We Day Trip kali ini. Menurut jadwal,
Dreamland dan semua YouthSpark Advocates akan mengunjungi markas Microsoft. Ya,
kantor pusat Microsoft yang ada di Redmond, WA. Senang sekali rasanya bisa
mendapat kesempatan yang sangat berharga ini karena tidak semua orang bisa
mengakses markas besar perusahaan software nomor 1 di dunia ini.
Dreamland
mengawali pagi ini dengan berjalan ke balkon hotel bersama Usman untuk berfoto
dengan pemandangan Space Needle yang indah, kemudian kembali ke kamar untuk mandi
dan mempersiapkan diri. Selanjutnya, Theresa, Dreamland, Usman, Aditya, Mahesh,
dan Srizan berjalan-jalan keluar untuk mencari makan pagi. Maklum Mediteranian
Hotel yang Dreamland tempati tidak menyediakan sarapan. Jadilah kami harus
mencari sarapan secara mandiri.
Kami
pun berjalan beriringan melintasi jalanan di sekitar hotel. Dengan udara yang
dingin, yakni sekitar 9 derajat Celcius, kami mengunjungi beberapa supermarket
untuk mencari makan. Tatkala berjalan kaki, Dreamland melihat ternyata di
negara maju seperti Amerika Serikat ini masih ada saja pengemis di jalan.
Bedanya pengemis di sini kalau dikasih tidak ngambek seperti di Indonesia. Hal
ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
berjalan kaki selama 15 menit, akhirnya kami berkunjung lagi ke Metropolitan
Market yang kemarin sudah kami kunjungi bersama dengan Deena untuk sarapan.
Dreamland pun mengambil beberapa lauk untuk makan pagi. Perlu diketahui bahwa
nasi tidak umum dijual di Amerika. Jadilah Dreamland makan pasta, roti, ham,
dan berbagai macam makanan khas Amerika lainnya. Sistem pembayaran di Amerika
pun unik. Makanan yang dimasukkan dalam boks itu ditimbang dan berat makanan
itu menentukkan harga yang akan dibayar. Dreamland harus membayar sekitar 11 USD
untuk sekali makan. Hiks… Mahal sekali.
Sistem
pembayaran memakai timbangan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Setelah makan pagi, kami berkunjung ke supermarket yang ada di atasnya
untuk membeli sejumlah suvenir. Dreamland sih tidak membeli apapun karena
suvenirnya sangat umum, seperti magnet, gantungan kunci, dan lain sebagainya
dan semuanya Made In China. Selanjutnya setelah makan pagi dan waktu berkumpul
sudah hampir tiba, kami semua berjalan kembali ke hotel. Setibanya di hotel,
beberapa dari kami memutuskan untuk bermain internet di lobby. Ada juga yang
kembali ke kamar untuk membawa barang bawaan.
Selanjutnya,
Dreamland dan rombongan dijemput oleh jasa angkutan Shuttle Express untuk menuju
Microsoft Campus di Redmond tepat pukul 10.00 am. Rupanya apapun yang ada di
negara maju sangat on time dan tidak
ada falsafah jam karet ya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Kami pun naik ke mobil dan memulai perjalanan istimewa ini.
Sepanjang
jalan, kami disuguhi pemandangan jalan tol yang indah. Melewati berbagai yatch yang parkir di dermaga, lautan
yang indah, dan bangunan yang antik. Tanpa terasa perjalanan selama 50 menit
pun berakhir tatkala kami diberhentikan di Microsoft Campus. Kami pun menunggu
Deena menjemput kami di sini. Sembari menunggu, kami berfoto-foto ria dengan
berbagai properti Microsoft yang ada di sini. 20 menit kemudian barulah Deena
menjemput kami untuk menuju Conference Building.
Kami
pun berjalan kaki bersama menuju gedung konferensi, melihat logo Microsoft
terpampang besar di sini, dan akhirnya diajak untuk masuk ke sebuah ruangan
steril, di mana tidak ada perangkat elektronik yang diperkenankan dibawa ke
dalam. Ya, Dreamland dan rombongan dibawa memasuki rumah masa depan di
Executive Briefing Center. Kami disambut staf Microsoft yang memperkenalkan
diri bagaimana Microsoft terus memperbaharui diri agar menjadi perusahaan
teknologi yang berinovasi dari hari ke hari.
Kami
diajak masuk ke sebuah ruangan besar, di mana teknologi masa depan yang akan
diciptakan Microsoft berada. Di sini kami melihat sebuah layar papan tulis yang
bisa digunakan untuk video call dan scan barang-barang yang ingin ditransfer
datanya secara online. Dengan kata lain, tidak ada lagi kunjungan kerja yang
diperlukan dengan adanya teknologi ini. Selanjutnya, ada layar presentasi
dengan kunjungan pabrik secara virtual. Kita bisa mengetahui spesifikasi sebuah
produk hanya dengan melihat layar interaktif secara seksama.
Tentu
ini semua rahasia perusahaan yang hanya dibagikan pada orang-orang tertentu
saja. Jadi Dreamland merasa sangat beruntung bisa ada di sini. Selanjutnya,
fitur yang ada di HP bisa dipindahkan ke layar hanya dengan didekatkan dan
digeser saja. Kita juga bisa menggunakan translator secara otomatis tatkala
memesan menu dengan bahasa yang berlainan hanya dengan mendekatkan gadget
kita pada tulisan tersebut. Belum lagi
scanning 3D yang bisa mendeteksi jenis, spesifikasi, dan desain barang secara
tepat berdasarkan data yang ada di internet. Benar-benar luar biasa!
Selanjutnya,
kami dibawa masuk ke rumah sensorik, di mana semua alat yang ada di sini
memakai teknologi canggih, mulai dari dapur yang bisa mendeteksi ada atau
tidaknya air di panci memasak, ruang santai yang bisa membuatkan dongeng secara
otomatis dengan karakter boneka yang kita inginkan, belum lagi foto jalan-jalan
yang otomatis mengisi pigura kita tanpa harus dicetak. Benar-benar rumah masa
depan yang seolah mustahil, tapi benar-benar ada dan Dreamland seperti
terperangkap dalam film science fiction.
Setelah
puas berkeliling, kami pun kembali ke ruangan pertemuan awal untuk mengambil
semua barang bawaan kami. Selanjutnya, Deena pun mengajak kami berjalan menuju
berbagai tempat menarik yang ada di kampus Microsoft. Mulai dari halaman
Microsoft yang lantainya dipenuhi nama-nama produk Microsoft yang sudah
diciptakan, kemudian berkunjung ke kantor Suphatra yang mungil, hingga melihat
iklim kerja Microsoft yang boleh dikatakan sangat santai.
Ada
sebuah ruang yang sangat menarik bagi Dreamland, yakni ruang rapat yang berada
di outdoor dengan air mancur. Benar-benar konsep ruang rapat yang santai,
nyaman, dan sejuk. Sangat berbeda jauh dengan konsep ruang rapat di Indonesia
yang serba tertutup, memakai meja, dan benar-benar dibuat sangat serius dan
formal. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Selanjutnya,
setelah berkeliling santai, kami pun diajak kembali ke depan Executive Briefing
Center untuk naik Shuttle Connect yang telah disediakan untuk menuju tempat
makan siang di Mixer/Commons. Di tempat ini, kami bertemu Carlos yang baru saja
bergabung. Carlos bukan termasuk dalam 9 orang terpilih, tapi karena dia
tertarik dengan event We Day, dia pun membiayai sendiri perjalanan ini dari
Peru. Selanjutnya, kami diantar ke tempat makan Commons, di mana sedang
diadakan pameran mobil mewah didepannya.
Kami
pun masuk dengan akses dari Deena. Perlu diperhatikan bahwa tempat makan ini
hanya bisa diakses oleh orang yang punya otoritas di Microsoft. Selanjutnya,
kami diperkenankan mengambil makanan dan snack apapun untuk makan siang kami.
Yipie! Tak menyia-nyiakan kesempatan ini semua mengambil coklat, minuman, dan
berbagai benda lainnya untuk dibawa. Selanjutnya kami pun makan siang bersama
di meja yang panjang sambil mengobrol tentang berbagai hal.
Setelah
makan siang, kami pun berjalan keluar menuju acara selanjutnya. Dreamland
melihat kantor Microsoft ini benar-benar memanjakan karyawannya. Ruang makan
yang nyaman, tempat olahraga yang luas, dan kantor yang penuh dengan taman
menjadi suasana yang sangat amat memanjakan karyawan yang berada di sini.
Beruntung rasanya jika bisa menjadi bagian dari Microsoft dengan iklim kerja
seperti ini. Selanjutnya kami menuju sebuah gedung dan di sinilah ada insiden
terjadi. Carlos dan Diana menghilang!
Kami
pun terpaksa menunggu mereka datang. Sembari menunggu, kami sibuk berfoto dan
bermain ria di sini. Entahlah karena sama-sama orang Amerika Latin, Carlos
tampaknya mencoba PDKT dengan Diana melihat mereka sangat akrab bercakap-cakap
dalam bahasa Spanyol. Setelah mereka datang, kami pun melanjutkan perjalanan ke
Microsoft Employee Store dan Visitor Center. Bagi yang mau membeli oleh-oleh
khas Microsoft, inilah tempatnya. Sebagian besar YouthSpark Advocates membeli
suvenir yang ada, sementara Dreamland sendiri tidak membeli apapun karena
barang yang dijual umumnya merchandise, seperti kaos, tas, tumbler, gantungan
kunci, dan lain sebagainya dengan logo Microsoft saja.
Dreamland
juga diajak masuk ke tempat penjualan software Microsoft yang hanya bisa
diakses oleh karyawan Microsoft saja. Di sini dijual Surface Pro, berbagai
perangkat lunak, dan Xbox. Setelah puas, kami ke Visitor Center untuk melihat
pameran teknologi Microsoft mulai dari layar interaktif yang bisa digerakkan
dengan olah tubuh, Windows Phone, Xbox, dan lain sebagainya. Pokoknya semua
teknologi Microsoft dipamerkan di sini dan bisa dimainkan sesuka hati. Setelah
itu, kami pun diajak naik Shuttle Service lagi menuju Gedung 111, yakni tempat
tim rekrutmen universitas berada.
Setelah
melewati perjalanan yang cukup panjang, kami pun tiba di gedung rekrutmen ini.
Di sini kami disambut tim rekrutmen yang ramah dan dipersilahkan duduk. Mereka
memperkenalkan bagaimana tahap-tahap rekrutmen di perusahaan teknologi sekelas
Microsoft dan yang terpenting adalah mereka memberikan tips penulisan CV untuk
bekerja di Amerika. Tips membuat CV ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Setelah mendapat penjelasan dan pemaparan CV yang sangat
menarik, Dreamland dan rombongan pun diminta kembali ke Shuttle Service untuk
melanjutkan perjalanan menuju Lincoln Square.
Perjalanan
menuju Lincoln Square ini cukup jauh dan memakan waktu hingga 25 menit.
Setibanya di Lincoln Square, Deena menjemput kami menuju ruang kerja Microsoft
di lantai 15, kami pun berfoto dengan ruang makan karyawan di sini. Setelah
itu, kami turun kembali dan berjalan menuju Bellevue Mall untuk menuju ke
Microsoft Store. Di sinilah kami akan menghabiskan waktu hingga malam untuk
beraktivitas bersama YouthSpark Advocates lain asal Amerika.
Kami
pun memulai kegiatan dengan pemaparan kegiatan apa saja yang harus kami lakukan
di acara We Day Seattle 2015, kemudian dilanjutkan dengan sesi bersenang-senang
yang diwarnai kuis berhadiah. Sayangnya justru Dreamland “tumbang” di saat-saat
seperti ini. Kepala dan perut Dreamland tiba-tiba terasa mual dan pening.
Akibatnya Dreamland terpaksa ijin keluar dari Microsoft Store karena sudah
sangat pusing berada di dalam keramaian. Tampaknya efek jetlag ini mulai
dirasakan Dreamland.
Dreamland
kembali ke dalam ruangan untuk mulai membuat kreativitas tempelan bersama-sama
dan lagi-lagi kepala Dreamland sangat pening jadilah Dreamland masuk keluar
Microsoft Store. Singkat kata, kami disediakan makan malam di sini berupa
chiki, snack, dan roti. Kemudian setelah pengumuman pemenang lomba tempel
poster, kami pun dibubarkan dengan mengingatkan kembali jam bertemu esok hari
di Starbuck Coffee. Semua YouthSpark Advocates pun bubar dan kami semua diantar
kembali ke hotel dengan jasa Shuttle Express.
Setibanya
di hotel, kami semua janjian untuk mengadakan pesta tukar hadiah antar peserta
internasional di kamar Dreamland. Akhirnya kami melanjutkan acara sendiri di
kamar untuk bertukar hadiah, bermain suit untuk memperebutkan uang 500 Naira
milik Usman, dan mengisi waktu bersama hingga larut malam. Setelah jam
menunjukkan hampir pukul 00.30, kami semua memutuskan untuk bubar dari kamar
menuju kamar kami masing-masing. Dreamland pun langsung memutuskan untuk sikat
gigi dan berganti pakaian saja karena sudah sangat lelah ingin tidur.
Dreamland
pun beristirahat dan mempersiapkan diri esok hari untuk pesta besarnya. Ya,
besok adalah We Day Seattle 2015 yang menjadi acara utama dalam perjalanan ini.
Nantikan catatan perjalanan Dreamland esok hari hanya di Dreamland Traveller!
Seattle, Redmond, United States, 22 April 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US
Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan
lengkap, benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan
dengan cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi
dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan
gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika
Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di
sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika
mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat
keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala
sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di
Amerika.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.