Friday, May 22, 2015

Day 4 : Berkunjung ke Markas Microsoft di Redmond

Dreamland Traveller


Day 4 : Berkunjung ke Markas Microsoft di Redmond
            Tak terasa hari sudah beranjak pagi di Seattle. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai acara hari kedua dalam rangkaian We Day Trip kali ini. Menurut jadwal, Dreamland dan semua YouthSpark Advocates akan mengunjungi markas Microsoft. Ya, kantor pusat Microsoft yang ada di Redmond, WA. Senang sekali rasanya bisa mendapat kesempatan yang sangat berharga ini karena tidak semua orang bisa mengakses markas besar perusahaan software nomor 1 di dunia ini.   
            Dreamland mengawali pagi ini dengan berjalan ke balkon hotel bersama Usman untuk berfoto dengan pemandangan Space Needle yang indah, kemudian kembali ke kamar untuk mandi dan mempersiapkan diri. Selanjutnya, Theresa, Dreamland, Usman, Aditya, Mahesh, dan Srizan berjalan-jalan keluar untuk mencari makan pagi. Maklum Mediteranian Hotel yang Dreamland tempati tidak menyediakan sarapan. Jadilah kami harus mencari sarapan secara mandiri.
            Kami pun berjalan beriringan melintasi jalanan di sekitar hotel. Dengan udara yang dingin, yakni sekitar 9 derajat Celcius, kami mengunjungi beberapa supermarket untuk mencari makan. Tatkala berjalan kaki, Dreamland melihat ternyata di negara maju seperti Amerika Serikat ini masih ada saja pengemis di jalan. Bedanya pengemis di sini kalau dikasih tidak ngambek seperti di Indonesia. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah berjalan kaki selama 15 menit, akhirnya kami berkunjung lagi ke Metropolitan Market yang kemarin sudah kami kunjungi bersama dengan Deena untuk sarapan. Dreamland pun mengambil beberapa lauk untuk makan pagi. Perlu diketahui bahwa nasi tidak umum dijual di Amerika. Jadilah Dreamland makan pasta, roti, ham, dan berbagai macam makanan khas Amerika lainnya. Sistem pembayaran di Amerika pun unik. Makanan yang dimasukkan dalam boks itu ditimbang dan berat makanan itu menentukkan harga yang akan dibayar. Dreamland harus membayar sekitar 11 USD untuk sekali makan. Hiks… Mahal sekali.
            Sistem pembayaran memakai timbangan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah makan pagi, kami berkunjung ke supermarket yang ada di atasnya untuk membeli sejumlah suvenir. Dreamland sih tidak membeli apapun karena suvenirnya sangat umum, seperti magnet, gantungan kunci, dan lain sebagainya dan semuanya Made In China. Selanjutnya setelah makan pagi dan waktu berkumpul sudah hampir tiba, kami semua berjalan kembali ke hotel. Setibanya di hotel, beberapa dari kami memutuskan untuk bermain internet di lobby. Ada juga yang kembali ke kamar untuk membawa barang bawaan.
            Selanjutnya, Dreamland dan rombongan dijemput oleh jasa angkutan Shuttle Express untuk menuju Microsoft Campus di Redmond tepat pukul 10.00 am. Rupanya apapun yang ada di negara maju sangat on time dan tidak ada falsafah jam karet ya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Kami pun naik ke mobil dan memulai perjalanan istimewa ini.
            Sepanjang jalan, kami disuguhi pemandangan jalan tol yang indah. Melewati berbagai yatch yang parkir di dermaga, lautan yang indah, dan bangunan yang antik. Tanpa terasa perjalanan selama 50 menit pun berakhir tatkala kami diberhentikan di Microsoft Campus. Kami pun menunggu Deena menjemput kami di sini. Sembari menunggu, kami berfoto-foto ria dengan berbagai properti Microsoft yang ada di sini. 20 menit kemudian barulah Deena menjemput kami untuk menuju Conference Building.
            Kami pun berjalan kaki bersama menuju gedung konferensi, melihat logo Microsoft terpampang besar di sini, dan akhirnya diajak untuk masuk ke sebuah ruangan steril, di mana tidak ada perangkat elektronik yang diperkenankan dibawa ke dalam. Ya, Dreamland dan rombongan dibawa memasuki rumah masa depan di Executive Briefing Center. Kami disambut staf Microsoft yang memperkenalkan diri bagaimana Microsoft terus memperbaharui diri agar menjadi perusahaan teknologi yang berinovasi dari hari ke hari.
            Kami diajak masuk ke sebuah ruangan besar, di mana teknologi masa depan yang akan diciptakan Microsoft berada. Di sini kami melihat sebuah layar papan tulis yang bisa digunakan untuk video call dan scan barang-barang yang ingin ditransfer datanya secara online. Dengan kata lain, tidak ada lagi kunjungan kerja yang diperlukan dengan adanya teknologi ini. Selanjutnya, ada layar presentasi dengan kunjungan pabrik secara virtual. Kita bisa mengetahui spesifikasi sebuah produk hanya dengan melihat layar interaktif secara seksama.
            Tentu ini semua rahasia perusahaan yang hanya dibagikan pada orang-orang tertentu saja. Jadi Dreamland merasa sangat beruntung bisa ada di sini. Selanjutnya, fitur yang ada di HP bisa dipindahkan ke layar hanya dengan didekatkan dan digeser saja. Kita juga bisa menggunakan translator secara otomatis tatkala memesan menu dengan bahasa yang berlainan hanya dengan mendekatkan gadget kita  pada tulisan tersebut. Belum lagi scanning 3D yang bisa mendeteksi jenis, spesifikasi, dan desain barang secara tepat berdasarkan data yang ada di internet. Benar-benar luar biasa!
            Selanjutnya, kami dibawa masuk ke rumah sensorik, di mana semua alat yang ada di sini memakai teknologi canggih, mulai dari dapur yang bisa mendeteksi ada atau tidaknya air di panci memasak, ruang santai yang bisa membuatkan dongeng secara otomatis dengan karakter boneka yang kita inginkan, belum lagi foto jalan-jalan yang otomatis mengisi pigura kita tanpa harus dicetak. Benar-benar rumah masa depan yang seolah mustahil, tapi benar-benar ada dan Dreamland seperti terperangkap dalam film science fiction.
            Setelah puas berkeliling, kami pun kembali ke ruangan pertemuan awal untuk mengambil semua barang bawaan kami. Selanjutnya, Deena pun mengajak kami berjalan menuju berbagai tempat menarik yang ada di kampus Microsoft. Mulai dari halaman Microsoft yang lantainya dipenuhi nama-nama produk Microsoft yang sudah diciptakan, kemudian berkunjung ke kantor Suphatra yang mungil, hingga melihat iklim kerja Microsoft yang boleh dikatakan sangat santai.
            Ada sebuah ruang yang sangat menarik bagi Dreamland, yakni ruang rapat yang berada di outdoor dengan air mancur. Benar-benar konsep ruang rapat yang santai, nyaman, dan sejuk. Sangat berbeda jauh dengan konsep ruang rapat di Indonesia yang serba tertutup, memakai meja, dan benar-benar dibuat sangat serius dan formal. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Selanjutnya, setelah berkeliling santai, kami pun diajak kembali ke depan Executive Briefing Center untuk naik Shuttle Connect yang telah disediakan untuk menuju tempat makan siang di Mixer/Commons. Di tempat ini, kami bertemu Carlos yang baru saja bergabung. Carlos bukan termasuk dalam 9 orang terpilih, tapi karena dia tertarik dengan event We Day, dia pun membiayai sendiri perjalanan ini dari Peru. Selanjutnya, kami diantar ke tempat makan Commons, di mana sedang diadakan pameran mobil mewah didepannya.
            Kami pun masuk dengan akses dari Deena. Perlu diperhatikan bahwa tempat makan ini hanya bisa diakses oleh orang yang punya otoritas di Microsoft. Selanjutnya, kami diperkenankan mengambil makanan dan snack apapun untuk makan siang kami. Yipie! Tak menyia-nyiakan kesempatan ini semua mengambil coklat, minuman, dan berbagai benda lainnya untuk dibawa. Selanjutnya kami pun makan siang bersama di meja yang panjang sambil mengobrol tentang berbagai hal.
            Setelah makan siang, kami pun berjalan keluar menuju acara selanjutnya. Dreamland melihat kantor Microsoft ini benar-benar memanjakan karyawannya. Ruang makan yang nyaman, tempat olahraga yang luas, dan kantor yang penuh dengan taman menjadi suasana yang sangat amat memanjakan karyawan yang berada di sini. Beruntung rasanya jika bisa menjadi bagian dari Microsoft dengan iklim kerja seperti ini. Selanjutnya kami menuju sebuah gedung dan di sinilah ada insiden terjadi. Carlos dan Diana menghilang!
            Kami pun terpaksa menunggu mereka datang. Sembari menunggu, kami sibuk berfoto dan bermain ria di sini. Entahlah karena sama-sama orang Amerika Latin, Carlos tampaknya mencoba PDKT dengan Diana melihat mereka sangat akrab bercakap-cakap dalam bahasa Spanyol. Setelah mereka datang, kami pun melanjutkan perjalanan ke Microsoft Employee Store dan Visitor Center. Bagi yang mau membeli oleh-oleh khas Microsoft, inilah tempatnya. Sebagian besar YouthSpark Advocates membeli suvenir yang ada, sementara Dreamland sendiri tidak membeli apapun karena barang yang dijual umumnya merchandise, seperti kaos, tas, tumbler, gantungan kunci, dan lain sebagainya dengan logo Microsoft saja.
            Dreamland juga diajak masuk ke tempat penjualan software Microsoft yang hanya bisa diakses oleh karyawan Microsoft saja. Di sini dijual Surface Pro, berbagai perangkat lunak, dan Xbox. Setelah puas, kami ke Visitor Center untuk melihat pameran teknologi Microsoft mulai dari layar interaktif yang bisa digerakkan dengan olah tubuh, Windows Phone, Xbox, dan lain sebagainya. Pokoknya semua teknologi Microsoft dipamerkan di sini dan bisa dimainkan sesuka hati. Setelah itu, kami pun diajak naik Shuttle Service lagi menuju Gedung 111, yakni tempat tim rekrutmen universitas berada.
            Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, kami pun tiba di gedung rekrutmen ini. Di sini kami disambut tim rekrutmen yang ramah dan dipersilahkan duduk. Mereka memperkenalkan bagaimana tahap-tahap rekrutmen di perusahaan teknologi sekelas Microsoft dan yang terpenting adalah mereka memberikan tips penulisan CV untuk bekerja di Amerika. Tips membuat CV ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah mendapat penjelasan dan pemaparan CV yang sangat menarik, Dreamland dan rombongan pun diminta kembali ke Shuttle Service untuk melanjutkan perjalanan menuju Lincoln Square.
            Perjalanan menuju Lincoln Square ini cukup jauh dan memakan waktu hingga 25 menit. Setibanya di Lincoln Square, Deena menjemput kami menuju ruang kerja Microsoft di lantai 15, kami pun berfoto dengan ruang makan karyawan di sini. Setelah itu, kami turun kembali dan berjalan menuju Bellevue Mall untuk menuju ke Microsoft Store. Di sinilah kami akan menghabiskan waktu hingga malam untuk beraktivitas bersama YouthSpark Advocates lain asal Amerika.
            Kami pun memulai kegiatan dengan pemaparan kegiatan apa saja yang harus kami lakukan di acara We Day Seattle 2015, kemudian dilanjutkan dengan sesi bersenang-senang yang diwarnai kuis berhadiah. Sayangnya justru Dreamland “tumbang” di saat-saat seperti ini. Kepala dan perut Dreamland tiba-tiba terasa mual dan pening. Akibatnya Dreamland terpaksa ijin keluar dari Microsoft Store karena sudah sangat pusing berada di dalam keramaian. Tampaknya efek jetlag ini mulai dirasakan Dreamland.
            Dreamland kembali ke dalam ruangan untuk mulai membuat kreativitas tempelan bersama-sama dan lagi-lagi kepala Dreamland sangat pening jadilah Dreamland masuk keluar Microsoft Store. Singkat kata, kami disediakan makan malam di sini berupa chiki, snack, dan roti. Kemudian setelah pengumuman pemenang lomba tempel poster, kami pun dibubarkan dengan mengingatkan kembali jam bertemu esok hari di Starbuck Coffee. Semua YouthSpark Advocates pun bubar dan kami semua diantar kembali ke hotel dengan jasa Shuttle Express.
            Setibanya di hotel, kami semua janjian untuk mengadakan pesta tukar hadiah antar peserta internasional di kamar Dreamland. Akhirnya kami melanjutkan acara sendiri di kamar untuk bertukar hadiah, bermain suit untuk memperebutkan uang 500 Naira milik Usman, dan mengisi waktu bersama hingga larut malam. Setelah jam menunjukkan hampir pukul 00.30, kami semua memutuskan untuk bubar dari kamar menuju kamar kami masing-masing. Dreamland pun langsung memutuskan untuk sikat gigi dan berganti pakaian saja karena sudah sangat lelah ingin tidur.
            Dreamland pun beristirahat dan mempersiapkan diri esok hari untuk pesta besarnya. Ya, besok adalah We Day Seattle 2015 yang menjadi acara utama dalam perjalanan ini. Nantikan catatan perjalanan Dreamland esok hari hanya di Dreamland Traveller!

Seattle, Redmond, United States, 22 April 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan lengkap, benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan dengan cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di Amerika.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.