Day
6 : Terpukau di Museum of Flight dan Space Needle
Akhirnya
hari perpisahan pun tiba. Kami mengisi hari terakhir ini dengan sarapan pagi
bersama di Starbuck Coffee yang ada di pinggir hotel. Dreamland membeli Banana
Cake untuk sarapan pagi. Setelah itu, kami mengobrol sebentar sebelum akhirnya
kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaan terakhir kalinya. Sebelum
berpisah dengan Theresa yang akan pulang paling awal ke Canada, kami berfoto
bersama di kamarnya.
Di
lobby, kami bertemu Aditya dan Tad, rombongan Uganda, dan sisa YouthSpark
Advocates yang masih bertahan. Kami berfoto bersama terlebih dahulu, kemudian
berpisah karena Dreamland, Carlos, dan Diana akan berjalan-jalan di Seattle
selama hari ini. Setelah mengucapkan salam perpisahan, Dreamland langsung
mengajak Carlos dan Diana naik monorail yang ada dekat Space Needle. Kami akan
menuju Westlake Center untuk naik bus 124 menuju The Museum of Flight.
Ada
sebuah fenomena menarik yang Dreamland temui di sini. Polisi menggunakan sepeda
dalam beroperasi di sini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Sangat berbeda dengan polisi di Indonesia yang menggunakan
mobil untuk bepergian ke mana-mana. Wajar jadinya polisi di Indonesia badannya
melar semua karena jarang berolahraga.
Setelah
halte bus yang dituju berhasil ditemukan, akhirnya Dreamland naik bus ini dan
membayar 1,50 USD untuk tarif Youth karena muka yang masih muda. Wajah yang
awet muda ini sangat bermanfaat dalam berbagai hal di Amerika karena bisa
memberikan penghematan yang luar biasa. Hal ini akan Dreamland bahas lebih
lanjut dalam Dreamland Traveller Moment. Kami pun menempuh perjalanan selama
kurang lebih 1 jam menuju The Museum of Flight. Sepanjang jalan, Dreamland
melihat suasana kota Seattle sangat tenang dan damai.
Setibanya
di The Museum of Flight, Dreamland langsung masuk bersama Carlos dan Diana.
Kami harus membayar tarif masuk museum sebelum menikmati semua wahana yang ada
di sini. Diana dan Carlos membayar 20 USD untuk tarif Dewasa, sementara
Dreamland membayar 12 USD untuk tarif Youth karena muka yang masih mendukung.
Hehehe… Selanjutnya kami mulai mengeksplorasi museum dengan berbagai properti
yang ada didalamnya, mulai dari baju astronot, sejarah eksplorasi angkasa, dan
berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan penerbangan.
Sesudah
menghabiskan museum pertama, kami menyeberangi jalan dengan jembatan yang ada
menuju kawasan museum selanjutnya. Kami melihat banyak sekali replika pesawat
yang ada di sini. Tak lupa ada juga sejarah Perang Dunia II dari sudut pandang
Amerika, serta sejarah penerbangan dari masa ke masa. Benar-benar museum yang
sangat menarik. Melihat ada mesin pembuat suvenir otomatis yang harganya
lumayan mahal, Diana malah justru tertarik untuk membuatnya. Kalau Dreamland
sih sayang menghabiskan dana untuk hal ini.
Kemudian
kami pun beranjak masuk ke sebuah ruangan indoor yang penuh dengan replika
pesawat asli. Berbagai wahana pun tersedia di sini, mulai dari simulator,
pembuat gempa, dan masih banyak lainnya. Setelah itu, Dreamland dan teman-teman
langsung berfoto ria di sini. Ada pesawat jet tempur, helikopter, dan berbagai
macam pesawat lain yang dipajang di sini. Puas dengan wahana yang ada, kami pun
pergi ke tempat parkir pesawat di luar.
Di
sini kami bisa berfoto dengan pesawat Boeing di Airpark. Ada pesawat komersial
yang biasa kami naiki bisa dilihat di sini. Sayangnya semua bangku ditutup
kaca. Hiks… Tak ketinggalan ada pesawat Air Force One versi lama yang dipajang
di sini. Jadilah Dreamland seperti Presiden Amerika Serikat ya. Setelah puas
melihat semua pesawat, termasuk Dreamliner keluaran terbaru Boeing, Dreamland
dan rombongan pun memutuskan untuk pulang kembali ke Seattle.
Kami
semua menunggu bus 124 yang cukup lama. Tak lama setelah bus datang, kami masuk
dan menyerahkan karcis. Rupanya karcis yang Dreamland pakai berlaku sepuasnya.
Jadilah Dreamland gratis naik bus ini. Hore! Untung saja Dreamland
memperhatikan penumpang yang ada di depan Dreamland dan masih menyimpan tiket
bus ini. Dreamland pun segera duduk di tempat yang tersedia.
Sesampainya di Downtown Seattle 40
menit kemudian, Dreamland dan rombongan langsung berjalan ke Seattle Aquarium.
Tapi karena perut yang sudah keroncongan jadilah kami semua makan dulu di dekat
Seattle Waterfront, yakni di The Crab Pot Restaurant & Bar. Rupanya
restoran ini tergabung dengan arena bermain anak. Kami semua diantar pelayan
untuk duduk di kursi lantai atas. Dreamland sendiri memesan Colossal Burger
seharga 10,5 USD, sementara Carlos dan Diana memesan menu yang harganya di atas
20 USD.
Sembari menunggu masakan, Carlos
dan Diana sibuk mengobrol saja berdua dalam Bahasa Spanyol. Jadilah Dreamland
seperti lalat penganggu di sini. Setibanya makanan, kami langsung makan semua
menu yang tersaji sembari berbicara santai. Kemudian pada sesi pembayaran, kami
semua membayar menu kami masing-masing. Alangkah terkejutnya Dreamland melihat
biayanya mencapai 15 USD setelah ditambah biaya pajak dan ada tips pula!
Kejutan biaya ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah makan, kami langsung turun
ke bawah menuju Seattle Aquarium. Kami melihat Seattle Aquarium sudah tutup,
jadilah kami menikmati suasana Seattle Waterfront terlebih dahulu sebelum
akhirnya pulang kembali ke area Space Needle. Sesudah puas, kami berjalan kaki
melewati berbagai jalan hingga akhirnya tiba kembali di Westlake Center. Kami
langsung naik monorail seharga 2,25 USD untuk sekali jalan.
Sesudah menunggu 10 menit, akhirnya
monorail tiba dan kami pun kembali ke Space Needle area. Kami langsung pergi ke
konter penjualan tiket Space Needle untuk naik ke atas seharga 21 USD. Kami pun
naik lift menuju lantai paling atas Space Needle. Dengan gesit, kami langsung
berpencar untuk mengambil foto dari berbagai sudut pandang. Memang Space Needle
ini adalah wahana yang tepat untuk melihat Seattle dari atas secara seksama.
Space
Needle ini mempunyai kafe di lantai atas yang bisa dinikmati sambil melihat
pemandangan yang indah. Tak ketinggalan ada layar interaktif untuk klaim foto
yang telah dilakukan di lantai dasar. Sesudah puas dan waktu Dreamland yang
sudah sangat terbatas, Dreamland pamit dengan Carlos dan Diana karena harus
berpisah. Dreamland pun turun seorang diri dan kembali menuju hotel. Sebelumnya
Dreamland berfoto dengan latar belakang Space Needle terlebih dahulu agar tidak
rugi.
Sesampainya
di hotel dengan ngos-ngosan karena takut ditinggal Shuttle Service pukul 19.15,
Dreamland pun panik dan mulai meminta resepsionis untuk menelepon Deena
mengenai hal ini. Lalu Dreamland merepotkan resepsionis lagi dengan menelepon
Shuttle Service. Entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba Deena datang dan
menyelamatkan Dreamland dengan memberikan uang 50 USD untuk transportasi ke
Seattle Tacoma International Airport (SEA) dengan taksi.
Alhasil
Dreamland diselamatkan Deena yang kebetulan menunggu Diana untuk dijemput
dengan mobilnya. Berhubung Deena harus menjemput anaknya di sekolah, jadilah
Deena memberikan pelukan perpisahan terakhir agar Dreamland hati-hati di jalan.
Benar-benar sangat mengharukan. Sesudah itu, Dreamland menunggu hingga akhirnya
jemputan Dreamland tiba di hotel. Dreamland pun mengucapkan terima kasih banyak
pada resepsionis yang sudah direpotkan sedemikian rupa.
Dreamland
pun naik taksi flatrate seharga 45 USD (janjinya) ke bandara. Sepanjang jalan
dia menjelek-jelekan jasa Shuttle Express yang katanya banyak ngetem dan tunggu
transportasi sampai penuh. Supir ini berasal dari Ethiopia. Setelah perjalanan
selama 45 menit, akhirnya Dreamland sampai juga di Seattle Tacoma Airport. Alangkah
terkejutnya Dreamland saat dia meminta 55 USD untuk jasanya. Jadi 45 USD + 10
USD untuk dia. Busyet Dreamland ditipu nih. Ya sudahlah daripada lama Dreamland
bayar saja dan minta bon bukti pembayaran 55 USD untuk Deena.
Aksi
tipu supir taksi ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah itu, Dreamland masuk ke bandara dan melakukan check in bagasi sampai ke
CGK. Jadi koper Dreamland akan transit di New York dan Dubai sebelum akhirnya
sampai di Jakarta. Setelah urusan tiket selesai semua, Dreamland keliling
bandara sejenak dulu, baru masuk ke ruang keberangkatan. Rupanya bandara
Seattle ini kuno dan boleh dikatakan mirip dengan Bandara Soekarno-Hatta ya.
Dreamland
pun mengantri bersama orang Amerika lainnya untuk masuk ke ruang tunggu akhir,
kami semua diperiksa dan diminta buka sepatu, tas, dan mengeluarkan semua
barang elektronik. Perlu diperhatikan untuk tidak membawa barang yang
macam-macam agar pemeriksaan bisa berlangsung dengan lancar. Sesudah diperiksa
total, Dreamland pun berjalan menuju gerbang yang ditentukan, yakni pesawat
JetBlue Airways yang akan membawa Dreamland ke New York.
Barang
dagangan yang diperjualbelikan di Seattle Tacoma International Airport sama
seperti bandara pada umumnya. Setibanya di Gate yang dimaksud, Dreamland segera
duduk dan mencari steker karena baterai HP Dreamland yang lowbatt. Langsung deh
begitu ada colokan yang kosong, Dreamland mengisi baterai HP. Alhasil Dreamland
tidak bisa ke mana-mana karena harus tunggu HP yang dicas.
Sembari
menunggu, Dreamland mengobrol bersama dengan orang Amerika yang tinggal di New
York. Dia bilang New York itu mahal, tapi karena sudah tinggal di sana jadi
biasa-biasa saja. Di Seattle dia cuma bermain saja ke sanak saudaranya.
Sekaligus dia memberi opini kalau JetBlue Airways lebih baik dibandingkan
American Airlines dari segi pelayanannya. Sesudah itu, tak lama kemudian kami
semua diminta masuk ke dalam pesawat karena akan segera berangkat.
Berhubung
tempat duduk Dreamland di kursi 20B, jadilah harus menunggu cukup lama. Setelah
bagian kursi Dreamland dipanggil, Dreamland mencabut baterai HP, kemudian
menyerahkan tiket untuk disobek, dan akhirnya duduk di dalam pesawat. Pesawat
JetBlue Airways ini sama seperti AirAsia, hanya saja jarak antar bangkunya
lebih luas karena menyesuaikan dengan badan orang Amerika yang gede-gede pada
umumnya.
Setelah
semua penumpang masuk, pesawat ditutup dan kami pun siap menempuh perjalanan
selama 5 jam 28 menit menuju New York City. Kelebihan pesawat JetBlue Airways
ini terletak pada adanya layar TV di setiap kursinya, kemudian dibagikan snack
dan minuman gratis sepanjang perjalanan. Belum lagi dikasih penutup mata dan
kuping untuk tidur. Sayangnya earphone tidak disediakan, jadi harus membawa
sendiri kalau mau menikmati TV yang tersedia didepannya.
Berhubung
penumpang yang duduk di 20A kerjanya baca buku terus dengan lampu menyala,
jadilah Dreamland tidak bisa tidur selama 3 jam penerbangan pertama. Dreamland
menikmati snack yang disajikan, yakni kue dan chiki tortilla untuk mengganjal
perut yang lapar di malam hari. Pelayanan ala Amerika boleh dikatakan sangat
kaku, tidak ramah, dan seperlunya saja. Malah pramugaranya yang negro seperti
robot saat melayani kita semua.
Singkat
kata, karena sudah kecapekan, Dreamland pun tertidur sangat pulas. Nantikan
perjalanan Dreamland esok hari dalam berwisata di New York hanya di Dreamland
Traveller.
Seattle, United States, 24 April 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US
Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan
lengkap, benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan
dengan cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi
dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan
gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika
Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di
sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika
mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat
keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala
sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di
Amerika.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.