Monday, May 25, 2015

Day 6 : Terpukau di Museum of Flight dan Space Needle

Dreamland Traveller


Day 6 : Terpukau di Museum of Flight dan Space Needle
            Akhirnya hari perpisahan pun tiba. Kami mengisi hari terakhir ini dengan sarapan pagi bersama di Starbuck Coffee yang ada di pinggir hotel. Dreamland membeli Banana Cake untuk sarapan pagi. Setelah itu, kami mengobrol sebentar sebelum akhirnya kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaan terakhir kalinya. Sebelum berpisah dengan Theresa yang akan pulang paling awal ke Canada, kami berfoto bersama di kamarnya.
            Di lobby, kami bertemu Aditya dan Tad, rombongan Uganda, dan sisa YouthSpark Advocates yang masih bertahan. Kami berfoto bersama terlebih dahulu, kemudian berpisah karena Dreamland, Carlos, dan Diana akan berjalan-jalan di Seattle selama hari ini. Setelah mengucapkan salam perpisahan, Dreamland langsung mengajak Carlos dan Diana naik monorail yang ada dekat Space Needle. Kami akan menuju Westlake Center untuk naik bus 124 menuju The Museum of Flight.
            Ada sebuah fenomena menarik yang Dreamland temui di sini. Polisi menggunakan sepeda dalam beroperasi di sini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sangat berbeda dengan polisi di Indonesia yang menggunakan mobil untuk bepergian ke mana-mana. Wajar jadinya polisi di Indonesia badannya melar semua karena jarang berolahraga.
            Setelah halte bus yang dituju berhasil ditemukan, akhirnya Dreamland naik bus ini dan membayar 1,50 USD untuk tarif Youth karena muka yang masih muda. Wajah yang awet muda ini sangat bermanfaat dalam berbagai hal di Amerika karena bisa memberikan penghematan yang luar biasa. Hal ini akan Dreamland bahas lebih lanjut dalam Dreamland Traveller Moment. Kami pun menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam menuju The Museum of Flight. Sepanjang jalan, Dreamland melihat suasana kota Seattle sangat tenang dan damai.
            Setibanya di The Museum of Flight, Dreamland langsung masuk bersama Carlos dan Diana. Kami harus membayar tarif masuk museum sebelum menikmati semua wahana yang ada di sini. Diana dan Carlos membayar 20 USD untuk tarif Dewasa, sementara Dreamland membayar 12 USD untuk tarif Youth karena muka yang masih mendukung. Hehehe… Selanjutnya kami mulai mengeksplorasi museum dengan berbagai properti yang ada didalamnya, mulai dari baju astronot, sejarah eksplorasi angkasa, dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan penerbangan.
            Sesudah menghabiskan museum pertama, kami menyeberangi jalan dengan jembatan yang ada menuju kawasan museum selanjutnya. Kami melihat banyak sekali replika pesawat yang ada di sini. Tak lupa ada juga sejarah Perang Dunia II dari sudut pandang Amerika, serta sejarah penerbangan dari masa ke masa. Benar-benar museum yang sangat menarik. Melihat ada mesin pembuat suvenir otomatis yang harganya lumayan mahal, Diana malah justru tertarik untuk membuatnya. Kalau Dreamland sih sayang menghabiskan dana untuk hal ini.
            Kemudian kami pun beranjak masuk ke sebuah ruangan indoor yang penuh dengan replika pesawat asli. Berbagai wahana pun tersedia di sini, mulai dari simulator, pembuat gempa, dan masih banyak lainnya. Setelah itu, Dreamland dan teman-teman langsung berfoto ria di sini. Ada pesawat jet tempur, helikopter, dan berbagai macam pesawat lain yang dipajang di sini. Puas dengan wahana yang ada, kami pun pergi ke tempat parkir pesawat di luar.
            Di sini kami bisa berfoto dengan pesawat Boeing di Airpark. Ada pesawat komersial yang biasa kami naiki bisa dilihat di sini. Sayangnya semua bangku ditutup kaca. Hiks… Tak ketinggalan ada pesawat Air Force One versi lama yang dipajang di sini. Jadilah Dreamland seperti Presiden Amerika Serikat ya. Setelah puas melihat semua pesawat, termasuk Dreamliner keluaran terbaru Boeing, Dreamland dan rombongan pun memutuskan untuk pulang kembali ke Seattle.
            Kami semua menunggu bus 124 yang cukup lama. Tak lama setelah bus datang, kami masuk dan menyerahkan karcis. Rupanya karcis yang Dreamland pakai berlaku sepuasnya. Jadilah Dreamland gratis naik bus ini. Hore! Untung saja Dreamland memperhatikan penumpang yang ada di depan Dreamland dan masih menyimpan tiket bus ini. Dreamland pun segera duduk di tempat yang tersedia.
Sesampainya di Downtown Seattle 40 menit kemudian, Dreamland dan rombongan langsung berjalan ke Seattle Aquarium. Tapi karena perut yang sudah keroncongan jadilah kami semua makan dulu di dekat Seattle Waterfront, yakni di The Crab Pot Restaurant & Bar. Rupanya restoran ini tergabung dengan arena bermain anak. Kami semua diantar pelayan untuk duduk di kursi lantai atas. Dreamland sendiri memesan Colossal Burger seharga 10,5 USD, sementara Carlos dan Diana memesan menu yang harganya di atas 20 USD.
Sembari menunggu masakan, Carlos dan Diana sibuk mengobrol saja berdua dalam Bahasa Spanyol. Jadilah Dreamland seperti lalat penganggu di sini. Setibanya makanan, kami langsung makan semua menu yang tersaji sembari berbicara santai. Kemudian pada sesi pembayaran, kami semua membayar menu kami masing-masing. Alangkah terkejutnya Dreamland melihat biayanya mencapai 15 USD setelah ditambah biaya pajak dan ada tips pula! Kejutan biaya ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah makan, kami langsung turun ke bawah menuju Seattle Aquarium. Kami melihat Seattle Aquarium sudah tutup, jadilah kami menikmati suasana Seattle Waterfront terlebih dahulu sebelum akhirnya pulang kembali ke area Space Needle. Sesudah puas, kami berjalan kaki melewati berbagai jalan hingga akhirnya tiba kembali di Westlake Center. Kami langsung naik monorail seharga 2,25 USD untuk sekali jalan.
Sesudah menunggu 10 menit, akhirnya monorail tiba dan kami pun kembali ke Space Needle area. Kami langsung pergi ke konter penjualan tiket Space Needle untuk naik ke atas seharga 21 USD. Kami pun naik lift menuju lantai paling atas Space Needle. Dengan gesit, kami langsung berpencar untuk mengambil foto dari berbagai sudut pandang. Memang Space Needle ini adalah wahana yang tepat untuk melihat Seattle dari atas secara seksama.
            Space Needle ini mempunyai kafe di lantai atas yang bisa dinikmati sambil melihat pemandangan yang indah. Tak ketinggalan ada layar interaktif untuk klaim foto yang telah dilakukan di lantai dasar. Sesudah puas dan waktu Dreamland yang sudah sangat terbatas, Dreamland pamit dengan Carlos dan Diana karena harus berpisah. Dreamland pun turun seorang diri dan kembali menuju hotel. Sebelumnya Dreamland berfoto dengan latar belakang Space Needle terlebih dahulu agar tidak rugi.
            Sesampainya di hotel dengan ngos-ngosan karena takut ditinggal Shuttle Service pukul 19.15, Dreamland pun panik dan mulai meminta resepsionis untuk menelepon Deena mengenai hal ini. Lalu Dreamland merepotkan resepsionis lagi dengan menelepon Shuttle Service. Entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba Deena datang dan menyelamatkan Dreamland dengan memberikan uang 50 USD untuk transportasi ke Seattle Tacoma International Airport (SEA) dengan taksi.
            Alhasil Dreamland diselamatkan Deena yang kebetulan menunggu Diana untuk dijemput dengan mobilnya. Berhubung Deena harus menjemput anaknya di sekolah, jadilah Deena memberikan pelukan perpisahan terakhir agar Dreamland hati-hati di jalan. Benar-benar sangat mengharukan. Sesudah itu, Dreamland menunggu hingga akhirnya jemputan Dreamland tiba di hotel. Dreamland pun mengucapkan terima kasih banyak pada resepsionis yang sudah direpotkan sedemikian rupa.
            Dreamland pun naik taksi flatrate seharga 45 USD (janjinya) ke bandara. Sepanjang jalan dia menjelek-jelekan jasa Shuttle Express yang katanya banyak ngetem dan tunggu transportasi sampai penuh. Supir ini berasal dari Ethiopia. Setelah perjalanan selama 45 menit, akhirnya Dreamland sampai juga di Seattle Tacoma Airport. Alangkah terkejutnya Dreamland saat dia meminta 55 USD untuk jasanya. Jadi 45 USD + 10 USD untuk dia. Busyet Dreamland ditipu nih. Ya sudahlah daripada lama Dreamland bayar saja dan minta bon bukti pembayaran 55 USD untuk Deena.
            Aksi tipu supir taksi ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah itu, Dreamland masuk ke bandara dan melakukan check in bagasi sampai ke CGK. Jadi koper Dreamland akan transit di New York dan Dubai sebelum akhirnya sampai di Jakarta. Setelah urusan tiket selesai semua, Dreamland keliling bandara sejenak dulu, baru masuk ke ruang keberangkatan. Rupanya bandara Seattle ini kuno dan boleh dikatakan mirip dengan Bandara Soekarno-Hatta ya.
            Dreamland pun mengantri bersama orang Amerika lainnya untuk masuk ke ruang tunggu akhir, kami semua diperiksa dan diminta buka sepatu, tas, dan mengeluarkan semua barang elektronik. Perlu diperhatikan untuk tidak membawa barang yang macam-macam agar pemeriksaan bisa berlangsung dengan lancar. Sesudah diperiksa total, Dreamland pun berjalan menuju gerbang yang ditentukan, yakni pesawat JetBlue Airways yang akan membawa Dreamland ke New York.
            Barang dagangan yang diperjualbelikan di Seattle Tacoma International Airport sama seperti bandara pada umumnya. Setibanya di Gate yang dimaksud, Dreamland segera duduk dan mencari steker karena baterai HP Dreamland yang lowbatt. Langsung deh begitu ada colokan yang kosong, Dreamland mengisi baterai HP. Alhasil Dreamland tidak bisa ke mana-mana karena harus tunggu HP yang dicas.
            Sembari menunggu, Dreamland mengobrol bersama dengan orang Amerika yang tinggal di New York. Dia bilang New York itu mahal, tapi karena sudah tinggal di sana jadi biasa-biasa saja. Di Seattle dia cuma bermain saja ke sanak saudaranya. Sekaligus dia memberi opini kalau JetBlue Airways lebih baik dibandingkan American Airlines dari segi pelayanannya. Sesudah itu, tak lama kemudian kami semua diminta masuk ke dalam pesawat karena akan segera berangkat.
            Berhubung tempat duduk Dreamland di kursi 20B, jadilah harus menunggu cukup lama. Setelah bagian kursi Dreamland dipanggil, Dreamland mencabut baterai HP, kemudian menyerahkan tiket untuk disobek, dan akhirnya duduk di dalam pesawat. Pesawat JetBlue Airways ini sama seperti AirAsia, hanya saja jarak antar bangkunya lebih luas karena menyesuaikan dengan badan orang Amerika yang gede-gede pada umumnya.
            Setelah semua penumpang masuk, pesawat ditutup dan kami pun siap menempuh perjalanan selama 5 jam 28 menit menuju New York City. Kelebihan pesawat JetBlue Airways ini terletak pada adanya layar TV di setiap kursinya, kemudian dibagikan snack dan minuman gratis sepanjang perjalanan. Belum lagi dikasih penutup mata dan kuping untuk tidur. Sayangnya earphone tidak disediakan, jadi harus membawa sendiri kalau mau menikmati TV yang tersedia didepannya.
            Berhubung penumpang yang duduk di 20A kerjanya baca buku terus dengan lampu menyala, jadilah Dreamland tidak bisa tidur selama 3 jam penerbangan pertama. Dreamland menikmati snack yang disajikan, yakni kue dan chiki tortilla untuk mengganjal perut yang lapar di malam hari. Pelayanan ala Amerika boleh dikatakan sangat kaku, tidak ramah, dan seperlunya saja. Malah pramugaranya yang negro seperti robot saat melayani kita semua.
            Singkat kata, karena sudah kecapekan, Dreamland pun tertidur sangat pulas. Nantikan perjalanan Dreamland esok hari dalam berwisata di New York hanya di Dreamland Traveller.

Seattle, United States, 24 April 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan lengkap, benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan dengan cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di Amerika.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.