Wednesday, May 27, 2015

Day 8 : Terdampar di Dubai International Airport

Dreamland Traveller


Day 8 : Terdampar di Dubai International Airport
            Pagi pun tiba di pesawat Emirates. Kami semua mulai dibagikan sarapan pagi, yakni omelet. Setelah itu, pramugari mengambil semua sampah makanan, kemudian menyelesaikan pelayanannya. Tak terasa sebentar lagi kami tiba di Dubai International Airport (DXB). Suasana Dubai dari udara tampak seperti padang pasir yang sangat tandus dan gersang. Tapi hebat rasanya kekuatan uang bisa mengubah padang pasir seperti ini menjadi tempat super megah ya.
            Tak lama kemudian, kami diminta memakai sabuk pengaman, jendela dibuka, dan sandaran kursi ditegakkan karena pesawat akan segera mendarat. Singkat kata, pesawat landing di DXB. Kami pun harus menunggu cukup lama sampai First Class dan Business Class turun terlebih dahulu barulah Economy Class boleh turun dari pesawat. Dreamland pun mencari tempat pergantian pesawat ke penerbangan selanjutnya, yakni menuju destinasi akhir Jakarta.
            Sebagai informasi, penerbangan Emirates yang transit di Dubai mendapat keistimewaan, yakni jika kita transit 5 jam mendapat voucher makan di restoran tertentu. Sementara itu, jika transit 8 jam atau lebih dengan kondisi tertentu mendapatkan gratis visa UAE, hotel, dan voucher makan. Fasilitas ini dinamakan Dubai Connect. Berhubung hanya kondisi pertama yang terpenuhi jadi Dreamland hanya dapat voucher makan saja. Tapi lumayan daripada tidak sama sekali, bukan?
            Dreamland pun mengurus voucher makan setelah melewati screening bagasi menuju ruang tunggu keberangkatan selanjutnya. Selanjutnya Dreamland mengisi 5 jam transit dengan berkeliling B Gates. Dubai International Airport memiliki 3 Gates, yakni A, B, dan C. Terdapat banyak kursi santai yang sangat nyaman untuk tidur di sini. Hanya saja, toilet bandara Dubai biasa-biasa saja tidak wah seperti yang selama ini digembor-gemborkan.
            Rasanya keliru kalau mengatakan Dubai International Airport (DXB) sangat mewah karena buktinya Dreamland lihat biasa-biasa saja ya. Boleh dikatakan mirip Suvarnabhumi Airport Bangkok. Hanya saja memang bangunannya megah dan sangat besar. Kebanyakan yang dijual di ruang transit ini hanyalah rokok, duty free parfum, perhiasan, gadget, hingga oleh-oleh khas Dubai. Banyak juga restoran di pinggir kiri dan kanan bandaranya.
            Fasilitas yang ada di Dubai pun sangat terbatas, mulai dari Smoking Room yang terlihat agak elegan, ruang bermain anak, dan kursi santai. Tempat mandi, kursi pijat kaki, dan fasilitas lain tidak ada. Kalau pun mau mandi harus membayar sejumlah biaya setelah Dreamland tanyakan ke petugas bandara. Rupanya Dubai ini tidak sewah yang digembar-gemborkan orang ya. Wajar kalau bandara ini tidak masuk 5 besar bandara terbaik di dunia.
            Dreamland pun berkeliling bandara hingga gempor, membeli 1 buah suvenir di duty free seharga 40 Dirham yang eqivalen dengan 3 USD. 2 jam menjelang waktu berangkat, Dreamland makan McDonald dengan menukarkan voucher. Sebalnya transit di DXB adalah Wi-Fi kita dibatas 1 jam saja yang free, selebihnya harus bayar dan tidak bisa disiasati supaya dapat gratisan lagi. Hiks… jadilah tidak bisa internetan.
            Setelah waktu keberangkatan hampir tiba, berhubung sudah capek juga keliling bandara 2 putaran, Dreamland pun langsung menuju Gate yang akan membawa Dreamland ke Jakarta. Dreamland menyerahkan tiket untuk disobek, kemudian turun ke bawah, dan mengambil beberapa koran. Singkat kata, kami semua diminta masuk dan Dreamland pun mendapat tempat duduk sendiri dekat jendela. Rupanya pesawat hanya terisi 25% kalau dilihat dari depan sampai belakang secara sepintas. Kira-kira Emirates rugi tidak ya mengoperasikan pesawat dengan sedikit orang seperti ini.
            Singkat kata, pesawat pun berangkat dari DXB menuju CGK. Estimasi waktu perjalanan adalah 8 jam perjalanan. Jika pesawat Emirates sebelumnya dari JFK ke DXB mendapat Wi-Fi gratis, kali ini pesawatnya tidak ada Wi-Fi. Hiks… Makan malam dibagikan berupa nasi seafood saat pesawat sudah stabil. Dreamland langsung makan dengan lahap karena sudah lapar. Setelah dianggap sudah ngantuk, Dreamland langsung tidur rebahan karena 2 kursi di sebelah Dreamland kosong.
           Dreamland melihat di layar pesawat baru mencapai Bengaluru, masih setengah perjalanan lagi menuju Jakarta. Nantikan catatan perjalanan Dreamland esok hari saat tiba di Jakarta hanya di Dreamland Traveller!

Dubai, United Arab Emirates, 26 April 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan lengkap, benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan dengan cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di Amerika.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.