Day
8 : Terdampar di Dubai International Airport
Pagi
pun tiba di pesawat Emirates. Kami semua mulai dibagikan sarapan pagi, yakni
omelet. Setelah itu, pramugari mengambil semua sampah makanan, kemudian
menyelesaikan pelayanannya. Tak terasa sebentar lagi kami tiba di Dubai
International Airport (DXB). Suasana Dubai dari udara tampak seperti padang
pasir yang sangat tandus dan gersang. Tapi hebat rasanya kekuatan uang bisa
mengubah padang pasir seperti ini menjadi tempat super megah ya.
Tak
lama kemudian, kami diminta memakai sabuk pengaman, jendela dibuka, dan
sandaran kursi ditegakkan karena pesawat akan segera mendarat. Singkat kata,
pesawat landing di DXB. Kami pun harus menunggu cukup lama sampai First Class
dan Business Class turun terlebih dahulu barulah Economy Class boleh turun dari
pesawat. Dreamland pun mencari tempat pergantian pesawat ke penerbangan
selanjutnya, yakni menuju destinasi akhir Jakarta.
Sebagai
informasi, penerbangan Emirates yang transit di Dubai mendapat keistimewaan,
yakni jika kita transit 5 jam mendapat voucher makan di restoran tertentu.
Sementara itu, jika transit 8 jam atau lebih dengan kondisi tertentu
mendapatkan gratis visa UAE, hotel, dan voucher makan. Fasilitas ini dinamakan
Dubai Connect. Berhubung hanya kondisi pertama yang terpenuhi jadi Dreamland
hanya dapat voucher makan saja. Tapi lumayan daripada tidak sama sekali, bukan?
Dreamland
pun mengurus voucher makan setelah melewati screening bagasi menuju ruang
tunggu keberangkatan selanjutnya. Selanjutnya Dreamland mengisi 5 jam transit
dengan berkeliling B Gates. Dubai International Airport memiliki 3 Gates, yakni
A, B, dan C. Terdapat banyak kursi santai yang sangat nyaman untuk tidur di
sini. Hanya saja, toilet bandara Dubai biasa-biasa saja tidak wah seperti yang
selama ini digembor-gemborkan.
Rasanya
keliru kalau mengatakan Dubai International Airport (DXB) sangat mewah karena
buktinya Dreamland lihat biasa-biasa saja ya. Boleh dikatakan mirip
Suvarnabhumi Airport Bangkok. Hanya saja memang bangunannya megah dan sangat
besar. Kebanyakan yang dijual di ruang transit ini hanyalah rokok, duty free
parfum, perhiasan, gadget, hingga oleh-oleh khas Dubai. Banyak juga restoran di
pinggir kiri dan kanan bandaranya.
Fasilitas
yang ada di Dubai pun sangat terbatas, mulai dari Smoking Room yang terlihat
agak elegan, ruang bermain anak, dan kursi santai. Tempat mandi, kursi pijat
kaki, dan fasilitas lain tidak ada. Kalau pun mau mandi harus membayar sejumlah
biaya setelah Dreamland tanyakan ke petugas bandara. Rupanya Dubai ini tidak
sewah yang digembar-gemborkan orang ya. Wajar kalau bandara ini tidak masuk 5
besar bandara terbaik di dunia.
Dreamland
pun berkeliling bandara hingga gempor, membeli 1 buah suvenir di duty free
seharga 40 Dirham yang eqivalen dengan 3 USD. 2 jam menjelang waktu berangkat,
Dreamland makan McDonald dengan menukarkan voucher. Sebalnya transit di DXB
adalah Wi-Fi kita dibatas 1 jam saja yang free, selebihnya harus bayar dan
tidak bisa disiasati supaya dapat gratisan lagi. Hiks… jadilah tidak bisa
internetan.
Setelah
waktu keberangkatan hampir tiba, berhubung sudah capek juga keliling bandara 2
putaran, Dreamland pun langsung menuju Gate yang akan membawa Dreamland ke
Jakarta. Dreamland menyerahkan tiket untuk disobek, kemudian turun ke bawah,
dan mengambil beberapa koran. Singkat kata, kami semua diminta masuk dan
Dreamland pun mendapat tempat duduk sendiri dekat jendela. Rupanya pesawat
hanya terisi 25% kalau dilihat dari depan sampai belakang secara sepintas.
Kira-kira Emirates rugi tidak ya mengoperasikan pesawat dengan sedikit orang
seperti ini.
Singkat
kata, pesawat pun berangkat dari DXB menuju CGK. Estimasi waktu perjalanan
adalah 8 jam perjalanan. Jika pesawat Emirates sebelumnya dari JFK ke DXB
mendapat Wi-Fi gratis, kali ini pesawatnya tidak ada Wi-Fi. Hiks… Makan malam
dibagikan berupa nasi seafood saat pesawat sudah stabil. Dreamland langsung
makan dengan lahap karena sudah lapar. Setelah dianggap sudah ngantuk,
Dreamland langsung tidur rebahan karena 2 kursi di sebelah Dreamland kosong.
Dreamland
melihat di layar pesawat baru mencapai Bengaluru, masih setengah perjalanan
lagi menuju Jakarta. Nantikan catatan perjalanan Dreamland esok hari saat tiba
di Jakarta hanya di Dreamland Traveller!
Dubai, United Arab Emirates, 26 April 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- United States atau Amerika Serikat menggunakan US
Dollar sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 12.900 IDR.
- Isi formulir Bea Cukai Amerika Serikat dengan lengkap,
benar, dan hati-hati. Pastikan untuk membaca setiap butir pertanyaan dengan
cermat agar tidak menemui masalah.
- Jawab pertanyaan yang diberikan petugas imigrasi
dengan singkat, padat, dan jelas sesuai maksud kunjungan ke Amerika. Jangan
gugup, tetapi lakukan dengan percaya diri.
- Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di Amerika
Serikat. Jangan takut tersesat karena Anda bisa bertanya pada semua orang di
sini. Tanyakan pada polisi yang ditemui agar lebih pasti dan aman.
- Patuhi rambu lalu lintas yang ada. Amerika
mempunyai CCTV di semua tempat yang bisa memantau semua pergerakan kita.
- Umumnya taraf hidup yang tinggi di Amerika membuat
keuangan kita akan cepat ludes di sini, pastikan untuk merencanakan segala
sesuatu secara cerdas agar kita bisa menghemat uang semaksimal mungkin di
Amerika.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.