Dreamland Traveller
Nostalgia
Museum Konferensi Asia Afrika
Patung Soekarno di Museum KAA |
Ketika Anda berkunjung ke Bandung,
pastikan untuk menyisihkan waktu datang ke Museum Konferensi Asia Afrika.
Museum ini ditutup setiap hari Senin dan libur nasional, jadi pastikan untuk berkunjung
di hari lainnya. Meskipun museum ini menempati bangunan kuno peninggalan KAA,
namun berbagai penjelasan dan video yang ditampilkan sudah cukup memadai dari
segi teknologi.
Ruang Pameran Museum KAA |
Begitu masuk ke Museum KAA, Anda
akan melewati X-ray dan diminta untuk
menuliskan nama di buku tamu. Setelah itu, Anda akan berjalan melihat diorama
Soekarno yang sedang berpidato, alat-alat yang digunakan untuk
mendokumentasikan peristiwa KAA 1955, serta berbagai macam media yang
menyiarkan peristiwa bersejarah yang terjadi 62 tahun silam.
Museum ini juga memaparkan berbagai
macam konflik yang terjadi di dunia, mulai dari kolonialisme, perang dingin,
dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya. Tak ketinggalan terdapat Dasa Sila
Bandung yang menjadi kesepakatan tertulis dari negara-negara yang mengikuti
Konferensi Asia Afrika yang ditulis dalam berbagai bahasa.
Toilet ala Museum KAA |
Secara
singkat, Museum Konferensi Asia Afrika merupakan museum untuk mengenang peristiwa
konferensi bersejarah yang sangat penting bagi negara-negara berkembang yang
ada di wilayah Asia dan Afrika. Diplomasi dalam melawan kolonialisme, perang
dingin, serta krisis dan konflik yang ada di seluruh dunia membuat pemimpin
negara-negara berkembang harus bersatu guna berperang melawan kekuatan 2 negara
superpower, yakni Amerika dan Rusia.
Sekaligus konferensi ini menjadi bukti peran aktif Indonesia dalam
membangkitkan silent majority yang
selama ini terdiam akan penindasan yang dilakukan negara superpower.
Di
akhir ruang kunjungan museum, kita akan melihat denah tata letak tempat duduk
Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Berbagai bendera negara-negara di Asia
dan Afrika menghiasi panggung konferensi, tak ketinggalan ada gong perdamaian
yang dipajang di ruangan besar ini. Sungguh pengalaman unik tersendiri bagi
Dreamland berada di ruangan yang pernah menjadi saksi bisu sejarah KAA 1955.
Bola Dunia di Museum KAA |
Semoga
saja peran aktif Indonesia dalam dunia internasional dapat berdampak layaknya
KAA 1955 di Bandung ya. Sebagai informasi, museum ini tidak mengenakan biaya
apapun untuk pengunjung. Jika Anda membawa turis asing, Anda dapat meminta jasa
penerjemah pada staf yang ada di meja tamu. Terdapat juga perpustakaan, ruang
tonton mini, serta ruang rapat di area Museum KAA.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.