Tuesday, October 17, 2017

Nostalgia Museum Konferensi Asia Afrika



Dreamland Traveller

Nostalgia Museum Konferensi Asia Afrika
Patung Soekarno di Museum KAA
            Ketika Anda berkunjung ke Bandung, pastikan untuk menyisihkan waktu datang ke Museum Konferensi Asia Afrika. Museum ini ditutup setiap hari Senin dan libur nasional, jadi pastikan untuk berkunjung di hari lainnya. Meskipun museum ini menempati bangunan kuno peninggalan KAA, namun berbagai penjelasan dan video yang ditampilkan sudah cukup memadai dari segi teknologi.
Ruang Pameran Museum KAA
            Begitu masuk ke Museum KAA, Anda akan melewati X-ray dan diminta untuk menuliskan nama di buku tamu. Setelah itu, Anda akan berjalan melihat diorama Soekarno yang sedang berpidato, alat-alat yang digunakan untuk mendokumentasikan peristiwa KAA 1955, serta berbagai macam media yang menyiarkan peristiwa bersejarah yang terjadi 62 tahun silam.
            Museum ini juga memaparkan berbagai macam konflik yang terjadi di dunia, mulai dari kolonialisme, perang dingin, dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya. Tak ketinggalan terdapat Dasa Sila Bandung yang menjadi kesepakatan tertulis dari negara-negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika yang ditulis dalam berbagai bahasa. 
Toilet ala Museum KAA
Secara singkat, Museum Konferensi Asia Afrika merupakan museum untuk mengenang peristiwa konferensi bersejarah yang sangat penting bagi negara-negara berkembang yang ada di wilayah Asia dan Afrika. Diplomasi dalam melawan kolonialisme, perang dingin, serta krisis dan konflik yang ada di seluruh dunia membuat pemimpin negara-negara berkembang harus bersatu guna berperang melawan kekuatan 2 negara superpower, yakni Amerika dan Rusia. Sekaligus konferensi ini menjadi bukti peran aktif Indonesia dalam membangkitkan silent majority yang selama ini terdiam akan penindasan yang dilakukan negara superpower.
 
Ruang Konferensi Asia Afrika
Di akhir ruang kunjungan museum, kita akan melihat denah tata letak tempat duduk Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Berbagai bendera negara-negara di Asia dan Afrika menghiasi panggung konferensi, tak ketinggalan ada gong perdamaian yang dipajang di ruangan besar ini. Sungguh pengalaman unik tersendiri bagi Dreamland berada di ruangan yang pernah menjadi saksi bisu sejarah KAA 1955.
Bola Dunia di Museum KAA
Semoga saja peran aktif Indonesia dalam dunia internasional dapat berdampak layaknya KAA 1955 di Bandung ya. Sebagai informasi, museum ini tidak mengenakan biaya apapun untuk pengunjung. Jika Anda membawa turis asing, Anda dapat meminta jasa penerjemah pada staf yang ada di meja tamu. Terdapat juga perpustakaan, ruang tonton mini, serta ruang rapat di area Museum KAA.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.