Masalah
Ketepatan Waktu
Berkali-kali rasanya kita selalu
mendengar kalau “time is money”, tapi rasanya pepatah itu tinggal kata bijak
yang hanya didengungkan, baik bagi kita selaku orang Indonesia maupun orang
dari belahan dunia lainnya. Ketika Dreamland ditunjuk untuk menjadi koordinator
acara yang digelar di hotel tertentu, Dreamland sudah mewanti-wanti untuk
datang paling lambat pukul 12.58 karena bus akan berangkat pukul 01.00 dari
depan gerbang utama.
Dreamland mengirimkan pesan berantai
ke grup WeChat berkali-kali agar tidak datang terlambat, baik secara personal
pada orang yang berminat hadir, maupun grup. Hari itu memang hujan, tapi tetap
acara harus tetap berlangsung, bukan? Dreamland pun berjalan ke gerbang utama dan
tiba pada pukul 12.50. Dreamland melihat baru ada 3 orang yang ada di tempat
pertemuan.
Menjelang pukul 12.59, mendadak
banyak pesan dan telepon bermunculan dari berbagai penjuru kampus. Ada yang
mengatakan “wait for me”, “on the way”, “almost arrive”, dan berbagai pesan
yang intinya mengatakan “tolong jangan ditinggal”. Nah barulah mereka datang pada
pukul 01.04, 01.07, dan 01.15, bahkan. Dosen Dreamland dan tamu yang mengundang
pun harus menunggu satu per satu teman-teman Dreamland datang hingga akhirnya
kita berangkat pada pukul 01.30 atau 30 menit terlambat dari waktu pertemuan.
Coba saja kalau dosen Dreamland
sangat strict dengan masalah ketepatan waktu, mungkin hampir sepertiga dari
peserta akan ditinggal dan tidak dapat ikut serta dalam kegiatan ini. Hal ini
sudah pernah terjadi pada salah satu teman Dreamland yang ditinggal saat akan
pergi mengunjungi pabrik Daqo karena datang sangat terlambat.
Itulah dia segelintir cerita lagi
seputar ketepatan waktu.
~
oOo ~