Wednesday, August 3, 2016

Menapaki Jejak Alam di Pondok Halimun

Dreamland Traveller




Menapaki Jejak Alam di Pondok Halimun


            Berhubung Dreamland sedang menghabiskan waktu liburan musim panas di Indonesia, tentu tidak afdol rasanya jika Dreamland tidak mengunjungi kerabat atau tempat wisata menarik yang ada di sekitar Jawa Barat. Mengingat Dreamland sudah lama tidak berkunjung ke kerabat yang ada di Sukabumi, jadilah ide perjalanan wisata singkat ke Sukabumi terlintas di benak Dreamland. Apalagi Dreamland ingin sekali berkunjung ke Pondok Halimun yang sudah hampir 8 tahun tidak Dreamland kunjungi sejak Dreamland masih duduk di bangku SMP.

            Perjalanan menuju Pondok Halimun ini ditempuh dengan mobil yang dikendarai kerabat. Sesampainya di lokasi wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, ada konter tiket masuk yang mengutip tarif 3.000 IDR untuk pejalan kaki, 8.000 IDR untuk sepeda motor, 20.000 IDR untuk sedan atau jeep, 30.000 IDR untuk minibus, 70.000 IDR untuk mikrobus, dan terakhir 135.000 IDR untuk bus besar.

            Setelah itu, kami harus melewati jalan kecil berlubang dan sempit untuk menuju ke lokasi parkir Pondok Halimun. Sepanjang jalan, kami disuguhkan pemandangan alam yang indah, yakni perkebunan teh yang menyejukkan mata. Setelah tiba di lokasi tempat parkir akhir, Dreamland sendiri berjalan bersama sepupu menuju ke lokasi perkemahan dan tujuan akhirnya, yakni Air Terjun Cibeureum.

            Dreamland pun menempuh perjalanan yang cukup panjang, mulai dari melewati pos awal, tempat perkemahan yang sedang dirakit oleh pramuka, dan akhirnya trek awal untuk menuju Curug Cibeureum. Jalanan menuju Curug Cibeureum ini sangat berbatu, licin, dan sepi. Entah karena Dreamland melakukan perjalanan di hari Jumat atau bagaimana, tapi tidak ada satupun orang yang berlalu lalang untuk berwisata di jalur ini. Alhasil hanya Dreamland dan sepupu sajalah yang berjalan-jalan di sini.

            Dreamland melewati sungai yang sangat jernih dipenuhi bebatuan kecil, kemudian pepohonan tinggi yang masih dijaga keasliannya. Sepanjang jalan, Dreamland melihat lapangan yang lega untuk tempat perkemahan dengan beberapa bangunan untuk MCK. Dreamland pun melanjutkan perjalanan menyusuri jalanan berbatu menuju pijakan untuk melewati sungai. Salah satu hal yang sangat disayangkan adalah papan petunjuk yang ada tidak jelas menerangkan, di mana keberadaan Dreamland.

            Kebanyakan papan yang ada dibiarkan kosong dan berkarat. Kalaupun ada informasi, hanyalah sebatas informasi tentang tanaman apa saja yang ada di kawasan ini. Peta lokasi wisata sama sekali tidak ada selain terdapat di lokasi awal bumi perkemahan. Setelah melewati berbagai pepohonan, tempat perkemahan yang dulu pernah menjadi tempat syuting film Mak Lampir, dan bangunan tua yang tidak ditempati, akhirnya Dreamland sampai di rute terberat, yakni mulai mendaki gunung.

            Hingga titik perjalanan ini, tidak ada satupun orang yang Dreamland temui. Tentu ada perasaan cemas, khawatir, dan takut juga. Apalagi banyak sekali cerita-cerita horor tentang makhluk halus yang tinggal di hutan atau gunung yang jarang dilalui orang. Hiii… tapi kalau Dreamland paranoid dan ketakutan karena berbagai macam desas desus semacam itu, tentu hanya akan membatalkan niat untuk mengeksplorasi keindahan alam yang ada di Sukabumi ini, bukan?

            Dreamland pun mulai mendaki dan menaiki setiap jalur yang ada. Rutenya benar-benar curam dan sangat menguras tenaga, apalagi Dreamland tidak membawa air minum sama sekali. Sesampainya di pos tiket Air Terjun, Dreamland mendapati tidak ada satupun orang yang berjaga di sana. Konter dibiarkan kosong dan kotor layaknya rumah tak berpenghuni. Hal aneh yang Dreamland rasakan di sini adalah perubahan suasana yang sangat mistis.

            Entah mengapa sepanjang perjalanan menaiki bukit ke atas hingga ke konter tiket ini, suasana langit begitu mendung dan sangat mencekam. Terlebih saat Dreamland berada di konter tiket Air Terjun, langit bahkan terkesan akan hujan deras dan hawanya pun terasa sangat lain sekali. Awalnya Dreamland mau meneruskan pendakian sedikit lagi karena penasaran dengan apa yang ada di atas, namun mempertimbangkan jarak Curug Cibeureum yang masih 1,5 km lagi, serta cuaca yang sudah mendung, akhirnya Dreamland turun ke bawah.

            Dreamland pun menuruni kembali rute yang sama dan orang tua sepupu Dreamland rupanya menjemput ke atas. Anehnya lagi, saat Dreamland menuruni jalan ke bawah, langit kembali menjadi cerah, bahkan mendung yang dari tadi menghantui pun tidak ada. Mengingat orang tua sepupu Dreamland sudah pernah mendaki hingga Curug Cibeureum, beliau tahu jalan pintas untuk kembali pulang ke tempat parkir semula. Sebagai informasi, waktu Dreamland saat menuruni bukit adalah pukul 15.10.

            Setelah perjalanan selama 30 menit menyusuri jalan setapak dan melewati kawasan hutan yang mencekam, akhirnya Dreamland tiba kembali di tempat parkir mobil dengan kaki yang sangat pegal, bahkan kuku kaki kelingking kanan Dreamland terkelupas karena tidak menggunakan alas kaki yang tepat untuk mendaki. Setelah itu, kami pun meninggalkan kawasan pendakian Pondok Halimun, menuju perkebunan teh yang sebelumnya dilewati.

            Dreamland sendiri terpukau dengan pemandangan hijau yang membentang dari semua penjuru. Sayangnya langit kembali mendung, sehingga kami memutuskan untuk pulang. Sungguh pengalaman yang unik, menarik, serta mencekam berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini. Hanya saja, infrastruktur dan transportasi dari dan ke Pondok Halimun ini harus diperbaiki agar turis tidak enggan berkunjung ke destinasi wisata yang cukup menarik di Sukabumi ini.



Sukabumi, 29 Juli 2016





Dreamland Traveller

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.