Saturday, August 17, 2013

Cerdasnya Singapore dalam Mengelola Pariwisata

Dreamland Traveller Moment


Cerdasnya Singapore dalam Mengelola Pariwisata
            Sebagai negara yang besarnya hanya sejari kuku Indonesia, Singapore mampu keluar sebagai negara maju yang memiliki perekonomian paling berkembang di wilayah Asia Tenggara. Tentu kita patut bertanya-tanya apa yang menjadi rahasia dari kekuatan ekonomi si Macan Asia ini. Apakah mereka memang mempunyai segudang potensi ataukah pemerintah mereka sangat cerdas memanfaatkan potensi yang ada menjadi bernilai dollar?
            Tatkala Dreamland berwisata di Singapore beberapa waktu yang lalu, Dreamland melihat Singapore sangatlah cerdas dalam mengelola pariwisatanya. Bagaimana tidak? Hampir semua tempat wisata yang ada di Singapore adalah wisata buatan tangan manusia. Tidak ada kekayaan alam, pantai, bukit, atau sejarah yang mereka miliki, namun turis asing yang datang begitu membludak dan antri untuk menaiki suatu tempat wisata.
            Sebut saja, Singapore Flyer. Singapore Flyer boleh dikatakan wahana bianglala yang sama seperti di Dunia Fantasi, hanya saja Singapore mengemasnya sebagai cara untuk melihat pemandangan Singapore 360 derajat dengan minuman yang eksotik. Pamflet, brosur, dan promosi dengan gencar dibagikan agar turis tertarik untuk menaiki wahana ini. Hebatnya meskipun harga sekali naik Singapore Flyer mencapai puluhan dollar, banyak orang yang ingin mencobanya. Singapore mengemas objek yang biasa-biasa saja dengan sentuhan tertentu, sehingga banyak orang tertarik untuk mencobanya.
            Tak ketinggalan Marina Bay Sands. Boleh dikatakan bangunan yang satu ini patut membuat bangsa Indonesia malu karena ternyata arsitek dari bangunan megah yang menjadi ikon baru Singapore ini adalah orang Indonesia. Mengapa Indonesia tidak mampu membuat bangunan yang megah seperti Marina Bay Sands? Ya, semua karena pemerintahnya tidak mendukung, izin yang ribet dan dipersulit, serta biayanya sangat besar. Sementara itu, Singapore berani memodali arsitek Indonesia yang kaya potensi untuk membuat ikon pariwisata baru di negaranya. Wajar kini Marina Bay Sands mampu meraup jutaan dollar dari turis lewat kasino, kolam renang raksasa di atasnya, serta hotel yang harga semalamnya mencapai 3 juta rupiah.
            Kini kita lihat Gardens by The Bay. Taman buatan yang baru selesai dibangun tahun 2012 ini juga sangat diminati turis. Padahal objek wisata ini hanya sekadar taman lho, bukan alien atau objek aneh lainnya. Tapi pemerintah Singapore berani sekali memasang harga 28 SGD untuk sekali masuk melihat taman. Indonesia saja yang punya ribuan taman, tidak berani memasang harga lebih dari belasan ribu rupiah. Rupanya taman ini dikelola secara professional dengan jasa tur dan penjelasan ilmiah dari masing-masing tanaman. Ketika kita berada di taman ini, kita juga sekaligus belajar tentang khasiat dan manfaat dari masing-masing tanaman. Wajar kalau harganya jadi melambung dengan sentuhan yang berbeda.
            Pulau wisata terkenal di Singapore, Sentosa Island juga adalah wisata buatan. Semua wahana, mulai dari Universal Studios Singapore, S.E.A. Aquarium, dan lain sebagainya dibangun dengan modal yang besar untuk menarik turis asing datang berkunjung. Setelah jadi, wahana buatan ini menjadi pundi-pundi uang bagi pariwisata Singapore. Padahal keunggulan mereka hanyalah dari segi professionalitas dalam pengelolaan dan penataan taman wisata. Hanya itu saja. Sementara keseruan dan adrenalin jauh akan lebih didapatkan di taman bermain Indonesia. Perlu diingat bahwa keamanan dan keselamatan pengunjung juga menjadi perhatian Singapore, sehingga banyak orang berani mencoba dan tidak takut walau harus membayar dengan harga mahal.
            Cruise di Singapore depan Marina Bay Sands juga adalah bukti kecerdasan pemerintah Singapore memanfaatkan potensi dengan maksimal. Dengan harga yang mahal, orang diajak berkeliling objek wisata menarik di Singapore dengan perahu sambil makan siang. Padahal objek wisata Singapore semua buatan, tidak seperti Phuket dengan alamnya yang memukau atau Bali dengan budayanya yang kental. Semua hutan beton itu menjadi sumber dollar yang menguntungkan Singapore.
            Tur Singapore juga kebanyakan unik, tapi diminati. Tur jalan kaki, tur feng shui, tur mobil keliling, dan berbagai tur lainnya yang seolah dibuat-buat menjadi daya tarik tersendiri bagi turis. Apalagi turis asing dalam kategori bule suka sekali sejarah, Singapore menyediakan tur guide untuk menjelaskan sejarah Singapore yang minim dan kalah jauh dibandingkan kekayaan sejarah Indonesia yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Bangunan bersejarah Singapore pun hanya itu-itu saja, tapi hebatnya dikelola dan dirawat dengan baik. Labrador Park saja pijakannya terbuat dari kayu dan mempunyai rute yang aman untuk dipijaki. Petugasnya selalu ada membersihkan taman itu dengan menyiram dan menyapu secara berkala. Perawatan wisata yang baik juga membawa dampak positif bagi pariwisata Singapore.
            Pemerintah Singapore juga sangat apik dalam membuat view point, sehingga kita seolah-olah berada di negara impian padahal objek wisatanya hanya terlihat bagus dari jauh saja. Selain itu, Singapore juga diperkaya dengan bahasa utama dunia, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Melayu, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Tamil, sehingga turis tidak akan kesulitan ketika berwisata di sini. Hal ini membuat turis awam tidak takut ke luar negeri pertama kalinya ke Singapore. Semua potensi wisata dimanfaatkan untuk menghasilkan dollar yang mampu mendongkrak ekonomi negara Singapore.
            Tempat belanja pun dipusatkan di Bugis dan Chinatown bagi turis, sehingga turis tidak kebingungan atau kesulitan ketika mencari oleh-oleh. Tak hanya itu, Singapore juga gencar mengadakan konser atau pertunjukkan berkelas dunia, sehingga turis Indonesia sebagai pangsa pasar utama mereka aktif datang dan menyumbang pendapatan yang besar bagi Singapore. Pokoknya semua dilakukan agar turis nyaman berwisata di Singapore. Wisata belanja di Singapore pun cenderung bermerk dan jauh dari kata murah, tapi kesan berkelas itulah yang membuat orang berbondong-bondong belanja di Singapore. Sangat salut!
            Secara keseluruhan, Singapore seolah merancang negaranya sebagai negara turis. Turis sangat dimanjakan dengan Singapore Tourist Pass, tempat wisata yang mudah diakses dengan informasi yang jelas, serta barang-barang jualan yang mahal. Wajar kalau Singapore akhirnya mempunyai perekonomian yang jauh lebih maju dibandingkan Indonesia karena penataan dan pengelolaan negara yang baik, walaupun sekecil itu. Coba saja Indonesia mampu menata sebuah kota dengan professional, yakinlah kota itu akan menjadi magnet pariwisata yang populer.
            Singapore bukanlah negara yang kaya akan potensi. Wilayahnya kecil, alamnya minim, dan semuanya buatan. Tapi mereka mampu menjunjung tinggi professionalitas, ketertiban, kebersihan, keamanan, dan standar hidup yang baik. Mereka mampu memanusiakan manusia dan menjadikan orang yang ada didalamnya betah. Tapi mereka mampu keluar menjadi pemenang karena banyak investor asing merasa aman dengan stabilitas ekonomi dan politik yang dimiliki Singapore.
            Coba saja kalau mentalitas rakyat dan pemerintah Indonesia berubah, dijamin Indonesia akan menjadi surga pariwisata dunia yang sangat unggul. Kita mempunyai Manado, Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya, Bali, Papua, Makassar, Solo, Yogyakarta, Lombok, Pontianak, Padang, Bangka dan Belitung, dan masih banyak lagi dengan keanekaragaman potensi dari masing-masing wilayah. Tinggal bagaimana cara pemerintah kita mengatur agar semua tempat wisata itu mudah diakses oleh turis dan penataan daerah yang baik agar orang betah berlama-lama ada di Indonesia.
            Pemerintah juga harus memberantas korupsi, kejahatan, pencurian, dan berita negatif lainnya agar turis asing tidak mencap kita sebagai negara yang berbahaya, tapi negara yang menyenangkan untuk dikunjungi. Semoga saja saja kelak 10 tahun mendatang, pariwisata Indonesia jauh melebihi negara apapun di dunia ini. Amin.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.