Day
2 : Spectacular Victoria Peak View and
Avenue of Stars
Tak
terasa pagi pun datang dengan cepat di Hong Kong. Setelah mempersiapkan diri
dan barang bawaan, Dreamland pun segera melakukan check-out dan menunggu pemandu tur lokal dari Hong Kong yang akan
membawa Dreamland jalan-jalan. Setelah diperhatikan, rupanya Dreamland satu
rombongan dengan grup dari Indonesia yang berjumlah 11 orang. Setelah semuanya
terkumpul, Dreamland segera dipandu menuju bus untuk melakukan city tour. Lewat perbincangan, rupanya
rombongan dari Jakarta ini sudah bermain di Disneyland Hong Kong sehari
sebelumnya, hanya saja kesan mereka biasa-biasa saja karena wahananya lebih
seru di Dunia Fantasi.
Dreamland
pun segera masuk ke bus dan duduk di kursi yang kosong. Pemandu tur rupanya
masih akan menjemput tamu hotel lainnya yang menginap di hotel yang berbeda,
yakni tamu asal Manado dan tamu asal Singapore. Singkat kata, setelah semua
tamu dijemput, Dreamland dan rombongan pun dibawa untuk makan pagi di sebuah
restoran dimsum yang ada di pinggir jalan Tsim Tsa Shui. Rasa dimsumnya boleh
dikatakan cukup enak dan unik. Setelah menikmati makan pagi, Dreamland pun
kemudian diantar ke destinasi selanjutnya, yakni Avenue of Stars.
Kawasan
Avenue of Stars ini sangat banyak dipenuhi oleh turis dari berbagai negara.
Keunikan kawasan ini terletak pada banyaknya telapak tangan artis asal Hong
Kong sebagai wujud apresiasi atas karya mereka pada dunia perfilman Hong Kong
yang mendunia. Ikon dari Avenue of Stars adalah patung Bruce Lee yang sangat
khas. Bayangkan Jeanie, pemandu tur lokal Hong Kong yang diduga pernah tinggal
di Jakarta ini hanya memberi kita waktu 30 menit! Seperti biasa, tur selalu
memberikan waktu yang sangat amat terbatas untuk kita berfoto di tempat wisata.
Lokasi
Avenue of Stars juga menjadi lokasi tempat setiap personil anggota tur harus
difoto. Kemudian setelah menikmati pemandangan yang sangat indah di Avenue of
Stars, kini tur membawa Dreamland menuju lokasi selanjutnya, yakni Jewel Shop
dan Chocolate Shop. Jeanie dengan sabarnya menunggu rombongan berbelanja,
meskipun kita sudah menghabiskan waktu hampir 1 jam di sini! Sangat amat
menyebalkan! Peristiwa ini sudah pernah Dreamland kupas dalam Dreamland
Traveller Moment sebagai konsekuensi dari mengikuti acara tur.
Selanjutnya,
Dreamland dibawa menuju Aberdeen Fishing Village. Nah di sinilah letak
ketidaksukaan Dreamland pada pemandu tur Dreamland bermula. Jeanie tidak
memberitahu Dreamland kalau naik perahu sampan ini harus bayar sama sekali di
bus. Dreamland kira ini termasuk dalam rangkaian acara tur, sehingga Dreamland
tidak ragu-ragu naik sampan ini. Pemandangannya adalah rakyat Hong Kong yang
berprofesi sebagai nelayan dan melewati Jumbo Floating Restaurant. Dreamland
kira kita akan makan siang di sana, ternyata harapan itu sirna. Nah setelah
selesai keliling perahu nelayan ini, Dreamland kaget ternyata kita harus
membayar 60 HKD seorang! Astaga!
Ternyata
Jeanie menipu kita semua. Sangat amat menyebalkan sekali. Selanjutnya Dreamland
dibawa menuju Victoria Peak untuk melihat Hong Kong dari atas. Sama halnya
dengan kawasan Dago Pakar jika dikomparasi dengan wisata di Bandung. Sepanjang
perjalanan, pemandangan kota Hong Kong yang indah sangatlah memukau. Ribuan
gedung tinggi menghiasi perjalanan Dreamland dan menjadi pemandangan yang
spektakuler. Setelah 45 menit perjalanan, akhirnya Dreamland tiba juga di
Victoria Peak. Jeanie rupanya sudah menawarkan masuk ke Madame Tussauds Hong
Kong dengan harga yang lebih tinggi dari harga seharusnya. Dreamland pun
menolak dan ingin mengeksplorasi Victoria Peak secara mandiri.
Victoria
Peak ini mempunyai pemandangan yang sangat oke karena bisa melihat Hong Kong
dari puncak. Terdapat 3 tempat wisata di sini, yakni Madame Tussauds Hong Kong,
The Peak Tram, dan Sky Terrace 428. Kekecewaan lain yang Dreamland alami adalah
dihilangkannya 1 kali naik Peak Tram dari acara tur. Rupanya Jeanie sudah
menyembunyikan uangnya untuk dirinya sendiri. Benar-benar pemandu tur terkutuk!
Singkat kata, kami diberikan waktu 1 jam dan akhirnya kembali ke bus untuk
melanjutkan perjalanan.
Dreamland
pun melewati belokan yang curam menuju ke kota kembali setelah menuruni
Victoria Peak. Kali ini, Dreamland langsung diantar makan siang di kawasan Tsim
Tsa Shui. Nah pada saat makan siang inilah, Dreamland mendapatkan “kejutan
lain” yang membuat Dreamland semakin mengutuk tur ini. Kita harus menebus foto
yang telah dibuat Carol (pemandu tur asal Hong Kong) dengan harga 250 HKD alias
300.000 IDR lebih! Pemerasan ini membuat Dreamland mengutuk habis-habisan tur
ini. Peristiwa ini akan Dreamland bahas lebih lanjut dalam Dreamland Traveller
Moment ya!
Setelah
makan siang, bus pun mengantar kami semua ke MTR Hung Hom yang satu jalur
dengan Lo Wu Station yang menjadi perbatasan Hong Kong – Shenzhen. Jeanie
membelikan kami karcis MTR single trip,
kemudian memberitahu tur guide selanjutnya, yakni Akim yang berasal dari
Shenzhen. Kami pun dipandu Akim menuju MTR yang menyerupai MRT di Singapore.
Setelah mendapatkan tempat duduk, kami pun menikmati perjalanan selama 45 menit
menuju perbatasan Hong Kong – Shenzhen.
Sesampainya
di Lo Wu, ribuan orang China Daratan langsung membanjiri stasiun yang akan
langsung menuju imigrasi Hong Kong. Setelah itu, kita akan bertemu imigrasi
Shenzhen. Berhubung kita memakai visa China Group, kita tidak memerlukan VoA
atau visa China untuk masuk Shenzhen yang sudah termasuk China Daratan. Hanya
saja, kita tidak mendapatkan cap paspor China sebagai konsekuensinya.
Sehabis
imigrasi, kita masih harus berjalan naik turun tangga jembatan menuju bus yang
akan mengantar ke hotel. Di sini sempat terjadi insiden kecil, di mana ibu dari
rombongan Manado ngamuk berat akibat harus berjalan jauh menuju bus di Shenzhen
akibat berjalan jauh sampai menangis bombay. Dreamland akan kupas peristiwa ini
dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di bus, kita langsung diantar
menuju Century Plaza Hotel untuk beristirahat. Kita pun diminta berkumpul pukul
19.00 untuk makan malam.
Dreamland
pun segera masuk ke kamar setelah mendapatkan kunci. Setelah itu, Dreamland
beristirahat sejenak dan melihat bahwa kamar hotel di Shenzhen lebih manusiawi
dibandingkan di Hong Kong. Tak terasa jam 19.00 pun tiba, Dreamland sudah
menunggu di lobby dan menjadi orang
pertama yang berkumpul. Singkat cerita, setelah semua peserta tur berkumpul,
Akim pun membawa kita semua berjalan menuju restoran China Muslim yang ada di
dekat hotel. Makanan Shenzhen lebih nikmat dibandingkan makanan Hong Kong yang
dimakan siang tadi.
Setelah
makan malam, Dreamland dan rombongan pun dibawa berjalan menuju Lou Hu Market
yang terletak di atas perbatasan. Dreamland pun segera berjalan-jalan untuk
berburu barang murah. Pasar ini boleh dikatakan sangat besar dan luas. Barang
yang dijual, antara lain koper, tas, dompet, suvenir, dan lain sebagainya.
Pokoknya kalau ibu-ibu yang suka belanja pasti betah berada di sini. Dinamika
yang terjadi di Lou Hu Market akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment.
Setelah
puas berbelanja, rombongan Jakarta yang membawa anak-anak memutuskan untuk
memakai taksi, sementara Dreamland dan rombongan Manado memutuskan berjalan
kaki karena lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel. Saat berada dalam
perjalanan, banyak sekali pengemis China Daratan dengan perilaku yang sangat
mencurigakan. Apalagi setelah Dreamland mendengar testimoni bahwa banyak
pencopet China berkelakuan demikian. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hotel, kami berpisah dan
beristirahat di kamar masing-masing. Capek rasanya tur sehari penuh menjelajahi
Hong Kong dan Shenzhen!
Hong Kong, Shenzhen, China, 31 Juli 2013
Dreamland Traveller
Catatan:
- Hong Kong menggunakan mata uang Hong Kong Dollar
(HKD) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 HKD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 1.300 IDR.
- Turis Indonesia tidak memerlukan visa khusus untuk
mengakses Hong Kong.
- Tempat wisata menarik yang ada di Hong Kong,
antara lain Avenue of Stars, Victoria Peak, Repulse Bay, Ngong Ping 360,
Ladies’s Market, dan masih banyak lainnya.
- Warga Hong Kong dapat dikatakan sangat amat tidak
ramah terhadap turis karena suka sekali mengusir turis jika harga yang mereka
tetapkan tidak cocok. Demikian juga terjadi di hotel, pelayanannya sangat amat
galak dan buruk.
- Transportasi di Hong Kong sangat mudah dengan
menggunakan MTR, bus, tram, dan taksi. Khusus untuk taksi, terdapat warna taksi
yang berlainan yang melayani wilayah yang berbeda-beda.
- Transaksi di Hong Kong sangat mudah menggunakan
Octopus Card, baik untuk MTR maupun untuk berbelanja.
- Kita dapat pergi ke Shenzhen maupun Macau dengan
mudah dengan MTR maupun ferry.
- Kawasan paling hidup di Hong Kong adalah di
wilayah Mongkok dan Tsim Tsa Tsui.
- Pastikan untuk menjaga barang bawaan di keramaian
karena sangat banyak copet yang berkeliaran.
- Hong Kong mempunyai standar kehidupan yang lebih
tinggi dibandingkan Singapore terlihat dari biaya makan, hotel, dan
transportasi yang mahal.
- Shenzhen menggunakan mata uang Ren Min Bi (RMB)
sebagai alat transaksi yang sah.
- Nilai 1 RMB setara dengan 1.600 IDR saat Dreamland
melakukan perjalanan.
- Secara umum, harga barang-barang di Shenzhen jauh
lebih murah dibandingkan di Hong Kong.
- Turis Indonesia memerlukan visa untuk mengakses
Shenzhen, tapi diurus dengan VoA (Visa on Arrival) maupun visa group jika Anda
ikut tur.
- Sangat sulit menemukan orang yang bisa berbahasa
Inggris di Shenzhen.
- Tempat wisata terkenal di Shenzhen, antara lain
Windows of The World, Splendid China, Happy Valley Theme Park, dan lain
sebagainya.
- Semua tempat wisata di Shenzhen sangat mudah
diakses via MTR.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.