Wednesday, August 7, 2013

Day 2 : Spectacular Victoria Peak View and Avenue of Stars

Dreamland Traveller


Day 2 : Spectacular Victoria Peak View and Avenue of Stars
            Tak terasa pagi pun datang dengan cepat di Hong Kong. Setelah mempersiapkan diri dan barang bawaan, Dreamland pun segera melakukan check-out dan menunggu pemandu tur lokal dari Hong Kong yang akan membawa Dreamland jalan-jalan. Setelah diperhatikan, rupanya Dreamland satu rombongan dengan grup dari Indonesia yang berjumlah 11 orang. Setelah semuanya terkumpul, Dreamland segera dipandu menuju bus untuk melakukan city tour. Lewat perbincangan, rupanya rombongan dari Jakarta ini sudah bermain di Disneyland Hong Kong sehari sebelumnya, hanya saja kesan mereka biasa-biasa saja karena wahananya lebih seru di Dunia Fantasi.   


















            Dreamland pun segera masuk ke bus dan duduk di kursi yang kosong. Pemandu tur rupanya masih akan menjemput tamu hotel lainnya yang menginap di hotel yang berbeda, yakni tamu asal Manado dan tamu asal Singapore. Singkat kata, setelah semua tamu dijemput, Dreamland dan rombongan pun dibawa untuk makan pagi di sebuah restoran dimsum yang ada di pinggir jalan Tsim Tsa Shui. Rasa dimsumnya boleh dikatakan cukup enak dan unik. Setelah menikmati makan pagi, Dreamland pun kemudian diantar ke destinasi selanjutnya, yakni Avenue of Stars.


















            Kawasan Avenue of Stars ini sangat banyak dipenuhi oleh turis dari berbagai negara. Keunikan kawasan ini terletak pada banyaknya telapak tangan artis asal Hong Kong sebagai wujud apresiasi atas karya mereka pada dunia perfilman Hong Kong yang mendunia. Ikon dari Avenue of Stars adalah patung Bruce Lee yang sangat khas. Bayangkan Jeanie, pemandu tur lokal Hong Kong yang diduga pernah tinggal di Jakarta ini hanya memberi kita waktu 30 menit! Seperti biasa, tur selalu memberikan waktu yang sangat amat terbatas untuk kita berfoto di tempat wisata.


















            Lokasi Avenue of Stars juga menjadi lokasi tempat setiap personil anggota tur harus difoto. Kemudian setelah menikmati pemandangan yang sangat indah di Avenue of Stars, kini tur membawa Dreamland menuju lokasi selanjutnya, yakni Jewel Shop dan Chocolate Shop. Jeanie dengan sabarnya menunggu rombongan berbelanja, meskipun kita sudah menghabiskan waktu hampir 1 jam di sini! Sangat amat menyebalkan! Peristiwa ini sudah pernah Dreamland kupas dalam Dreamland Traveller Moment sebagai konsekuensi dari mengikuti acara tur.


















            Selanjutnya, Dreamland dibawa menuju Aberdeen Fishing Village. Nah di sinilah letak ketidaksukaan Dreamland pada pemandu tur Dreamland bermula. Jeanie tidak memberitahu Dreamland kalau naik perahu sampan ini harus bayar sama sekali di bus. Dreamland kira ini termasuk dalam rangkaian acara tur, sehingga Dreamland tidak ragu-ragu naik sampan ini. Pemandangannya adalah rakyat Hong Kong yang berprofesi sebagai nelayan dan melewati Jumbo Floating Restaurant. Dreamland kira kita akan makan siang di sana, ternyata harapan itu sirna. Nah setelah selesai keliling perahu nelayan ini, Dreamland kaget ternyata kita harus membayar 60 HKD seorang! Astaga!













































            Ternyata Jeanie menipu kita semua. Sangat amat menyebalkan sekali. Selanjutnya Dreamland dibawa menuju Victoria Peak untuk melihat Hong Kong dari atas. Sama halnya dengan kawasan Dago Pakar jika dikomparasi dengan wisata di Bandung. Sepanjang perjalanan, pemandangan kota Hong Kong yang indah sangatlah memukau. Ribuan gedung tinggi menghiasi perjalanan Dreamland dan menjadi pemandangan yang spektakuler. Setelah 45 menit perjalanan, akhirnya Dreamland tiba juga di Victoria Peak. Jeanie rupanya sudah menawarkan masuk ke Madame Tussauds Hong Kong dengan harga yang lebih tinggi dari harga seharusnya. Dreamland pun menolak dan ingin mengeksplorasi Victoria Peak secara mandiri.

















































            Victoria Peak ini mempunyai pemandangan yang sangat oke karena bisa melihat Hong Kong dari puncak. Terdapat 3 tempat wisata di sini, yakni Madame Tussauds Hong Kong, The Peak Tram, dan Sky Terrace 428. Kekecewaan lain yang Dreamland alami adalah dihilangkannya 1 kali naik Peak Tram dari acara tur. Rupanya Jeanie sudah menyembunyikan uangnya untuk dirinya sendiri. Benar-benar pemandu tur terkutuk! Singkat kata, kami diberikan waktu 1 jam dan akhirnya kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.















































            Dreamland pun melewati belokan yang curam menuju ke kota kembali setelah menuruni Victoria Peak. Kali ini, Dreamland langsung diantar makan siang di kawasan Tsim Tsa Shui. Nah pada saat makan siang inilah, Dreamland mendapatkan “kejutan lain” yang membuat Dreamland semakin mengutuk tur ini. Kita harus menebus foto yang telah dibuat Carol (pemandu tur asal Hong Kong) dengan harga 250 HKD alias 300.000 IDR lebih! Pemerasan ini membuat Dreamland mengutuk habis-habisan tur ini. Peristiwa ini akan Dreamland bahas lebih lanjut dalam Dreamland Traveller Moment ya!
















































            Setelah makan siang, bus pun mengantar kami semua ke MTR Hung Hom yang satu jalur dengan Lo Wu Station yang menjadi perbatasan Hong Kong – Shenzhen. Jeanie membelikan kami karcis MTR single trip, kemudian memberitahu tur guide selanjutnya, yakni Akim yang berasal dari Shenzhen. Kami pun dipandu Akim menuju MTR yang menyerupai MRT di Singapore. Setelah mendapatkan tempat duduk, kami pun menikmati perjalanan selama 45 menit menuju perbatasan Hong Kong – Shenzhen.







































            Sesampainya di Lo Wu, ribuan orang China Daratan langsung membanjiri stasiun yang akan langsung menuju imigrasi Hong Kong. Setelah itu, kita akan bertemu imigrasi Shenzhen. Berhubung kita memakai visa China Group, kita tidak memerlukan VoA atau visa China untuk masuk Shenzhen yang sudah termasuk China Daratan. Hanya saja, kita tidak mendapatkan cap paspor China sebagai konsekuensinya.

















































            Sehabis imigrasi, kita masih harus berjalan naik turun tangga jembatan menuju bus yang akan mengantar ke hotel. Di sini sempat terjadi insiden kecil, di mana ibu dari rombongan Manado ngamuk berat akibat harus berjalan jauh menuju bus di Shenzhen akibat berjalan jauh sampai menangis bombay. Dreamland akan kupas peristiwa ini dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di bus, kita langsung diantar menuju Century Plaza Hotel untuk beristirahat. Kita pun diminta berkumpul pukul 19.00 untuk makan malam.

















































            Dreamland pun segera masuk ke kamar setelah mendapatkan kunci. Setelah itu, Dreamland beristirahat sejenak dan melihat bahwa kamar hotel di Shenzhen lebih manusiawi dibandingkan di Hong Kong. Tak terasa jam 19.00 pun tiba, Dreamland sudah menunggu di lobby dan menjadi orang pertama yang berkumpul. Singkat cerita, setelah semua peserta tur berkumpul, Akim pun membawa kita semua berjalan menuju restoran China Muslim yang ada di dekat hotel. Makanan Shenzhen lebih nikmat dibandingkan makanan Hong Kong yang dimakan siang tadi.







































            Setelah makan malam, Dreamland dan rombongan pun dibawa berjalan menuju Lou Hu Market yang terletak di atas perbatasan. Dreamland pun segera berjalan-jalan untuk berburu barang murah. Pasar ini boleh dikatakan sangat besar dan luas. Barang yang dijual, antara lain koper, tas, dompet, suvenir, dan lain sebagainya. Pokoknya kalau ibu-ibu yang suka belanja pasti betah berada di sini. Dinamika yang terjadi di Lou Hu Market akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
























































            Setelah puas berbelanja, rombongan Jakarta yang membawa anak-anak memutuskan untuk memakai taksi, sementara Dreamland dan rombongan Manado memutuskan berjalan kaki karena lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel. Saat berada dalam perjalanan, banyak sekali pengemis China Daratan dengan perilaku yang sangat mencurigakan. Apalagi setelah Dreamland mendengar testimoni bahwa banyak pencopet China berkelakuan demikian. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hotel, kami berpisah dan beristirahat di kamar masing-masing. Capek rasanya tur sehari penuh menjelajahi Hong Kong dan Shenzhen!





























Hong Kong, Shenzhen, China, 31 Juli 2013

Dreamland Traveller

Catatan:
- Hong Kong menggunakan mata uang Hong Kong Dollar (HKD) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 HKD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 1.300 IDR.
- Turis Indonesia tidak memerlukan visa khusus untuk mengakses Hong Kong.
- Tempat wisata menarik yang ada di Hong Kong, antara lain Avenue of Stars, Victoria Peak, Repulse Bay, Ngong Ping 360, Ladies’s Market, dan masih banyak lainnya.
- Warga Hong Kong dapat dikatakan sangat amat tidak ramah terhadap turis karena suka sekali mengusir turis jika harga yang mereka tetapkan tidak cocok. Demikian juga terjadi di hotel, pelayanannya sangat amat galak dan buruk.
- Transportasi di Hong Kong sangat mudah dengan menggunakan MTR, bus, tram, dan taksi. Khusus untuk taksi, terdapat warna taksi yang berlainan yang melayani wilayah yang berbeda-beda.
- Transaksi di Hong Kong sangat mudah menggunakan Octopus Card, baik untuk MTR maupun untuk berbelanja.
- Kita dapat pergi ke Shenzhen maupun Macau dengan mudah dengan MTR maupun ferry.
- Kawasan paling hidup di Hong Kong adalah di wilayah Mongkok dan Tsim Tsa Tsui.
- Pastikan untuk menjaga barang bawaan di keramaian karena sangat banyak copet yang berkeliaran.
- Hong Kong mempunyai standar kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan Singapore terlihat dari biaya makan, hotel, dan transportasi yang mahal.
- Shenzhen menggunakan mata uang Ren Min Bi (RMB) sebagai alat transaksi yang sah.
- Nilai 1 RMB setara dengan 1.600 IDR saat Dreamland melakukan perjalanan.
- Secara umum, harga barang-barang di Shenzhen jauh lebih murah dibandingkan di Hong Kong.
- Turis Indonesia memerlukan visa untuk mengakses Shenzhen, tapi diurus dengan VoA (Visa on Arrival) maupun visa group jika Anda ikut tur.
- Sangat sulit menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris di Shenzhen.
- Tempat wisata terkenal di Shenzhen, antara lain Windows of The World, Splendid China, Happy Valley Theme Park, dan lain sebagainya.
- Semua tempat wisata di Shenzhen sangat mudah diakses via MTR.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.