Saturday, November 14, 2015

Travel With Mom

Dreamland Traveller Moment



Travel With Mom
Berwisata dengan orang yang kita sayangi adalah sebuah kesempatan berharga dalam kehidupan.

Bagiku, wisata adalah kesempatan. Kesempatan untuk berbagi, bercerita, dan berproses tentang arti kehidupan itu sendiri. Banyak cara dilakukan untuk menikmati seni traveling, mulai dari berjemur di pantai, mencoba kuliner setempat, sampai berfoto selfie dengan latar belakang ikon wisata. Sosial media menjadi transportasi yang menghubungkan kata dan imaji dalam melukiskan keindahan traveling itu sendiri.
Aku menikmati traveling dengan cara yang berbeda. Aku selalu menyertakan mama dalam beberapa perjalanan yang ku lakukan. Banyak kerabat mencibirku sebagai anak mama, tapi tak mengapa. Aku memaknai perjalanan dengan mama sebagai sebuah kesempatan. Kesempatan untuk membuktikan rasa sayang, bukan sekadar memajang foto mama dalam profile picture saat Hari Ibu tiba dan menuliskan status “I love you, Mom” dengan emoticon hati.
Aku mengunjungi beberapa negara ASEAN bersama mama. Setiap kali berwisata, satu hal yang dicari mama adalah pasar! Mama adalah penjelajah pasar tradisional sejati. Dengan Bahasa Inggris yang pas-pasan, mama selalu berhasil membawa jajanan pasar dan buah-buahan lokal di setiap negara yang dikunjungi. Mama selalu memilih kuliner pinggir jalan ketimbang membeli makanan di mal karena ingin merasakan cita rasa lokal yang sesungguhnya.
Wisata dengan mama pun bukan tanpa konflik. Banyak perdebatan dalam menentukan destinasi, tapi pada akhirnya konflik itu menjadi suatu hal yang memperkaya wisata itu sendiri. Terkadang aku bosan dan jenuh harus menunggu mama memilih baju kesukaannya. Belum lagi tawar menawar alot yang terkadang membatalkan keputusan pembelian. Tapi itulah mama, seorang ibu yang tak gentar untuk menyelamatkan keuangan saat wisata.
            Satu hal yang membuat aku bangga adalah mama selalu terlibat dalam setiap aktivitas wisata yang dilakukan. Menjelajahi Angkor Wat di siang bolong, melalui rute trekking yang melelahkan di Sapa, bersepeda bersama di Ayutthaya, hingga mencoba menantang adrenalin di USS. Aku melihat dukungan mama dalam menyukseskan semua perjalanan yang akhirnya menjadi sebuah cerita perjalanan istimewa yang bisa dibagikan pada kerabat di tanah air.
            Tatkala membaca begitu banyak status media sosial yang mengharapkan mama mereka sembuh dan berjanji akan membawa beliau berwisata, saat itu pula aku bersyukur dengan kesempatan yang ku miliki. Setidaknya aku sudah membawa mama melihat bagian kecil dari dunia selagi mama masih masih sehat dan mempunyai kondisi yang prima. Ku lihat banyak orang beralasan sibuk dan malas membawa mama mereka berwisata sampai akhirnya mereka menyesali keputusan itu.
            Aku sadar bahwa kehidupan adalah proses yang singkat. Wisata adalah salah satu media untuk memperdalam nilai dari kehidupan itu sendiri. Saat aku melihat nenek terbujur kaku dalam peristirahatannya, aku merasa waktu begitu curang mempermainkanku mengenang seminggu yang lalu aku duduk bersamanya di sebuah meja makan untuk merayakan ulang tahun ayahku. Banyak kata penyesalan yang terucap, tapi apalah itu artinya tatkala orang yang kita sayangi sudah menghadap Sang Pencipta.
            Aku percaya bahwa setangkai bunga mawar yang diberikan pada orang yang kita sayangi jauh lebih berarti dibandingkan ribuan tangkai mawar yang ditaburkan di pusara saat mereka tiada. Maka dari itu, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk berwisata dengan mama, tatkala melihat banyak orang yang terlambat untuk mengungkapkan rasa sayang. 
            Ketika Anda duduk dengan mama saat ini dalam perjalanan, peluklah mereka dan katakan “I love you, Mom!”.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.