Travel With Mom
Berwisata dengan orang yang kita sayangi adalah
sebuah kesempatan berharga dalam kehidupan.
Bagiku, wisata adalah kesempatan.
Kesempatan untuk berbagi, bercerita, dan berproses tentang arti kehidupan itu
sendiri. Banyak cara dilakukan untuk menikmati seni traveling, mulai dari
berjemur di pantai, mencoba kuliner setempat, sampai berfoto selfie dengan latar belakang ikon wisata.
Sosial media menjadi transportasi yang menghubungkan kata dan imaji dalam
melukiskan keindahan traveling itu sendiri.
Aku menikmati traveling dengan cara
yang berbeda. Aku selalu menyertakan mama dalam beberapa perjalanan yang ku
lakukan. Banyak kerabat mencibirku sebagai anak mama, tapi tak mengapa. Aku
memaknai perjalanan dengan mama sebagai sebuah kesempatan. Kesempatan untuk
membuktikan rasa sayang, bukan sekadar memajang foto mama dalam profile picture saat Hari Ibu tiba dan
menuliskan status “I love you, Mom”
dengan emoticon hati.
Aku mengunjungi beberapa negara
ASEAN bersama mama. Setiap kali berwisata, satu hal yang dicari mama adalah
pasar! Mama adalah penjelajah pasar tradisional sejati. Dengan Bahasa Inggris
yang pas-pasan, mama selalu berhasil membawa jajanan pasar dan buah-buahan lokal
di setiap negara yang dikunjungi. Mama selalu memilih kuliner pinggir jalan
ketimbang membeli makanan di mal karena ingin merasakan cita rasa lokal yang
sesungguhnya.
Wisata dengan mama pun bukan tanpa
konflik. Banyak perdebatan dalam menentukan destinasi, tapi pada akhirnya
konflik itu menjadi suatu hal yang memperkaya wisata itu sendiri. Terkadang aku
bosan dan jenuh harus menunggu mama memilih baju kesukaannya. Belum lagi tawar
menawar alot yang terkadang membatalkan keputusan pembelian. Tapi itulah mama, seorang
ibu yang tak gentar untuk menyelamatkan keuangan saat wisata.
Satu
hal yang membuat aku bangga adalah mama selalu terlibat dalam setiap aktivitas
wisata yang dilakukan. Menjelajahi Angkor Wat di siang bolong, melalui rute trekking yang melelahkan di Sapa,
bersepeda bersama di Ayutthaya, hingga mencoba menantang adrenalin di USS. Aku
melihat dukungan mama dalam menyukseskan semua perjalanan yang akhirnya menjadi
sebuah cerita perjalanan istimewa yang bisa dibagikan pada kerabat di tanah air.
Tatkala
membaca begitu banyak status media sosial yang mengharapkan mama mereka sembuh
dan berjanji akan membawa beliau berwisata, saat itu pula aku bersyukur dengan
kesempatan yang ku miliki. Setidaknya aku sudah membawa mama melihat bagian
kecil dari dunia selagi mama masih masih sehat dan mempunyai kondisi yang
prima. Ku lihat banyak orang beralasan sibuk dan malas membawa mama mereka
berwisata sampai akhirnya mereka menyesali keputusan itu.
Aku
sadar bahwa kehidupan adalah proses yang singkat. Wisata adalah salah satu
media untuk memperdalam nilai dari kehidupan itu sendiri. Saat aku melihat
nenek terbujur kaku dalam peristirahatannya, aku merasa waktu begitu curang
mempermainkanku mengenang seminggu yang lalu aku duduk bersamanya di sebuah
meja makan untuk merayakan ulang tahun ayahku. Banyak kata penyesalan yang
terucap, tapi apalah itu artinya tatkala orang yang kita sayangi sudah
menghadap Sang Pencipta.
Aku
percaya bahwa setangkai bunga mawar yang diberikan pada orang yang kita sayangi
jauh lebih berarti dibandingkan ribuan tangkai mawar yang ditaburkan di pusara
saat mereka tiada. Maka dari itu, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk
berwisata dengan mama, tatkala melihat banyak orang yang terlambat untuk mengungkapkan
rasa sayang.
Ketika
Anda duduk dengan mama saat ini dalam perjalanan, peluklah mereka dan katakan “I love you, Mom!”.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.