Thursday, October 29, 2015

Menikmati Panorama Kamojang Green Hotel & Resort

Dreamland Traveller


Menikmati Panorama Kamojang Green Hotel & Resort
            Senang sekali rasanya Dreamland berkesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata yang ada di Garut, yakni Kamojang Green Hotel & Resort. Dalam rangkaian pertemuan gereja, Dreamland bisa meresapi panorama alam, serta melarikan diri dari kepenatan yang ada di Bandung sejenak. Perjalanan bermula ketika Dreamland berkumpul di kompleks Mekar Wangi pada pukul 05.30. Acara diawali dengan ibadah dan doa pagi sebelum akhirnya semua peserta masuk dalam bis yang disediakan.
            Perjalanan menuju Garut ini boleh dikatakan sangat lancar dan tidak ada hambatan yang berarti. Dreamland hanya stop di rest area untuk pergi ke toilet dan merenggangkan badan sejenak sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Kamojang. Setibanya di Kamojang, Dreamland langsung melihat pemandangan alam yang sangat indah. Konsep resort dengan tema kampung air ini seolah mengingatkan kita pada suasana desa di masa lampau dengan format kekinian.
            Acara pertemuan gereja ini diisi dengan 3 sesi yang diselingi dengan makan siang, snack, dan coffee break. Banyak sekali keluarga yang memanfaatkan keindahan tempat di Kamojang ini dengan berenang di kolam renang yang ada. Kemudian ada juga flying fox, pendopo, dan berbagai aktivitas menarik lainnya di bagian belakang penginapan. Penginapan di Kamojang ini tergolong mahal dan eksklusif. Kita harus merogoh kocek setara dengan hotel bintang 4 untuk tipe kamar termurah.
            Tatkala sesi makan siang dimulai, ada sebuah insiden kecil yang agak menganggu, yakni wadah kayu khas untuk menampung komponen makanan Sunda yang disajikan habis, sehingga sebagian besar dari peserta tidak mendapat fasilitas yang sama. Selain itu, rasa makanan yang disajikan juga cenderung cawerang alias kurang berbumbu, sehingga agak menganggu selera makan. Sangat amat disayangkan. Padahal menu untuk 4 orang ini menghabiskan dana 200.000 IDR per satu set menu.
            Mengingat suasana yang panas, banyak sekali tamu yang menghabiskan waktunya dengan bersantai di ruang makan terbuka yang teduh. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan mengayuh bebek di danau buatan untuk melampiaskan kenangan masa kecil. Pokoknya senang sekali bisa menghabiskan waktu libur ini dengan memandangi nuansa alam yang teduh, indah, dan menyegarkan.
            Akhirnya waktu untuk pulang pun tiba. Sedih sekali rasanya harus kembali ke kota yang dipenuhi kesibukan rutinitas sehari-hari. Sebelumnya kami mampir dulu ke sebuah toko oleh-oleh untuk membeli kudapan khas Garut, sebelum akhirnya diantar ke Mekar Wangi kembali. Semoga saja Dreamland bisa menjelajahi banyak wisata domestik lainnya yang jauh lebih memukau dan memberikan pencerahan akan keindahan alam Indonesia. Nantikan perjalanan Dreamland berikutnya yang jauh lebih seru dan memberikan arti tentang sebuah perjalanan, hanya di Dreamland Traveller!

Bandung, Garut, Indonesia, 14 Oktober 2015

Dreamland Traveller

~ oOo ~

Wednesday, October 28, 2015

Day 3 : Terpukau Sultan Syarif Kasim II Airport

Dreamland Traveller


Day 3 : Terpukau Sultan Syarif Kasim II Airport
            Tak terasa Dreamland harus mengakhiri perjalanan di Pekanbaru hari ini. Dreamland pun bangun pagi, mandi, dan bersiap-siap untuk sarapan karena harus pergi ke bandara pada pukul 07.00. Dreamland pun sarapan pagi dengan menu yang masih sangat lengkap karena datang pukul 05.45 ke tempat breakfast. Kemudian kembali ke kamar untuk mengambil barang bawaan. Dreamland pun kemudian naik minibus menuju bandara Sultan Syarif Kasim II untuk naik pesawat AirAsia yang akan membawa kembali Dreamland ke Bandung pada pukul 09.00.
            Sesampainya di bandara, Dreamland ditemui kedua mempelai yang mengucapkan perpisahan dan ucapan terima kasih. Kami semua naik ke lantai atas, melakukan pemeriksaan barang bawaan, dan akhirnya melakukan check-in bagasi yang akan dibawa ke Bandung dan mendapat boarding pass. Hal yang aneh dari bandara domestik Pekanbaru ini, kita bebas keluar masuk meskipun bukan penumpang pesawat. Tak heran jika kedua mempelai bisa ikut mengobrol di dalam ruang check-in sembari menanti waktu keberangkatan.
            Satu hal yang Dreamland syukuri adalah waktu keberangkatan sama sekali tidak mengalami penundaan alias on time. Tatkala waktu untuk pulang hampir tiba, Dreamland pun segera masuk ke ruang tunggu akhir. Lagi-lagi air minum tidak disita atau dibuang oleh petugas. Kemudian Dreamland berkeliling dulu bandara sebelumnya dan melihat bahwa desain dan penataan bandara Sultan Syarif Kasim II ini sangat modern dan eco friendly ya. Apalagi bangunannya didominasi kaca, sehingga tidak perlu menyalakan lampu di siang hari.
            Tak hanya itu, konsep bandaranya pun sangat modern, berkelas, dan terkesan megah. Salut untuk bandara Sultan Syarif Kasim II yang kualitasnya lebih baik dari bandara Husein Sastranegara di Bandung yang sangat sumpek, sempit, dan tertutup. Semoga saja bangunan baru bandara Husein setara atau lebih baik dari bandara Pekanbaru ini ya. Setelah waktu keberangkatan tiba, Dreamland langsung menyerahkan tiket pesawat, turun, dan naik bus menuju pesawat.
            Di pesawat, Dreamland mencari kursi yang tertera di boarding pass dan akhirnya duduk tenang sampai pesawat siap untuk diberangkatkan. Cuaca udara Pekanbaru sendiri kurang bagus karena jarak pandang hanya 1.000 m, tapi untungnya pesawat tetap bisa berangkat tepat waktu tanpa ada kendala yang berarti. Selama dalam pesawat, Dreamland tidur karena kelelahan akibat bangun pagi dan acara yang padat kemarin.
            Sesampainya di Bandung, Dreamland segera turun menuju ketibaan bandara domestik yang sangat memprihatinkan kondisinya. Tumpukan barang dan manusia menjadi satu. Kesembrautan yang ada di ketibaan domestik bandara Husein ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah menunggu koper selama 45 menit, akhirnya Dreamland bisa keluar dan menuju jemputan yang akan membawa Dreamland ke rumah.
            Senang sekali bisa mencicipi Pekanbaru, walaupun dalam waktu yang sangat sempit dan situasi yang serba tidak pasti. Nantikan catatan perjalanan Dreamland selanjutnya hanya di Dreamland Traveller!

Pekanbaru, Bandung, Indonesia, 11 Oktober 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Pekanbaru merupakan kota ketiga terbesar di Pulau Sumatera.
- Sebagai kota yang berada dekat dengan wilayah Malaysia, pengaruh budaya Melayu sangatlah kentara dalam berbagai hal, mulai dari makanan, bentuk bangunan, budaya, cara berbicara, dan lain sebagainya.
- Berbagai wisata yang bisa dikunjungi di Pekanbaru, antara lain Taman Rekreasi Danau Wisata Bandar Khayangan, Taman Puteri Kaca Mayang, Bandar Serai, Dekranasda Pekanbaru, Museum Sang Nilai Utama, Pasar Bawah, Plaza Senapelan, Masjid Agung An-Annur, Mesjid Raya, dan lain sebagainya.
- Mengingat kebakaran hutan sangat sering sekali terjadi di Pekanbaru, pastikan untuk menyiapkan masker untuk menutupi hidung saat berjalan-jalan di Pekanbaru.
- Pastikan untuk membeli kudapan khas Pekanbaru untuk merasakan kekayaan cita rasa nusantara.

~ oOo ~

Tuesday, October 27, 2015

Day 2 : Wedding Ceremony and Celebration

Dreamland Traveller


Day 2 : Wedding Ceremony and Celebration
            Pagi pun tiba dengan cepat di Pekanbaru. Dreamland pun segera bersiap-siap untuk sarapan dan berganti pakaian mengingat hari ini Dreamland harus mengikuti prosesi pernikahan secara utuh dari awal hingga akhir. Ketika Dreamland turun untuk sarapan pagi, rupanya tamu hotel sudah berduyun-duyun memenuhi tempat breakfast. Makanan yang disediakan pun sudah hampir habis dan terbatas. Alhasil, Dreamland harus cepat mengambil makanan agar tidak kehabisan. Pentingnya bangun lebih pagi untuk sarapan akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah itu, mobil yang akan membawa Dreamland dan rombongan ke Gereja untuk pemberkatan pernikahan pun sudah siap. Dreamland pun segera mempersiapkan diri dan naik ke mobil yang akan membawa Dreamland ke Gereja Kristen Indonesia Pekanbaru di Jalan Tanjung Datuk. Setibanya di tempat acara, Dreamland segera masuk dan naik ke aula kebaktian untuk menunggu kedua mempelai datang ke lokasi acara pemberkatan pernikahan. Jemaat yang hadir terus berdatangan dan dipisahkan tempat duduknya menurut kekerabatan pada mempelai pria atau wanita.
            Setelah menunggu selama hampir 1 jam, akhirnya kedua mempelai tiba juga dengan kedua orang tua mereka. Diawali dengan orang tua mempelai pria, dilanjutkan dengan mempelai pria, kemudian orang tua mempelai wanita, dan akhirnya mempelai wanita beserta dayang-dayangnya (bridesmaid). Kedua mempelai langsung duduk di bagian depan tengah aula untuk mendapat siraman Firman Tuhan dari Pdt. Armin L. Khotbah hari ini dibawakan dalam 2 bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin.
            Liturgi ibadah pun dibawakan dalam format GKI secara khusyuk. Hal menarik yang terjadi dalam ibadah adalah pengucapan janji suci pernikahan yang mendapat sambutan meriah dari jemaat, serta pembukaan cadar mempelai wanita oleh mempelai pria. Setelah kedua mempelai diberkati oleh pendeta, mereka pun menandatangani sertifikat pernikahan yang menyatakan bahwa mereka sudah sah sebagai suami istri. Momen mengharukan terjadi tatkala mempelai pria dan wanita menghampiri orang tua mereka untuk mengucapkan salam perpisahan karena akan melepas masa lajang mereka. Banyak jemaat yang meneteskan acara dalam sesi ini.
            Setelah semua rangkaian ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di lantai bawah aula kebaktian. Selanjutnya Dreamland dan rombongan diantar kembali ke hotel untuk mengikuti acara te pai. Acara te pai sendiri dilakukan di Hotel Furaya. Mengingat acara te pai terjadi penundaan yang cukup lama, Dreamland pun memutuskan untuk berkunjung ke toko oleh-oleh terlebih dahulu yang ada di seberang hotel, yakni Toko Kembang Sari. Banyak sekali kudapan yang bisa dibeli di sini, mulai dari Keripik Ikan Lomek, Dodol Durian Asli, Bolu Gulung, dan lain sebagainya.
            Sesudah memilih sejumlah oleh-oleh yang akan dibeli, Dreamland pun kembali lagi ke hotel untuk mengikuti prosesi te pai yang ternyata masih juga belum dimulai. Setelah menunggu lagi selama 10 menit, akhirnya kedua mempelai datang dan prosesi pun akan segera dimulai. Prosesi te pai ini adalah salah satu tradisi Tionghua yang masih dilakukan sebagai penghormatan terhadap orang tua dan meminta doa restu agar perjalanan pernikahan mereka dapat berjalan dengan lancar.
            Acara te pai dimulai dari orang tua yang paling tua, yakni kakek atau kung-kung dalam bahasa Tionghua. Sayang sekali rasanya jika melihat kung-kung sendirian karena nenek baru saja dipanggil Tuhan pada 25 Juni silam. Ya itulah kehidupan. Terkadang kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, meskipun sudah direncanakan secara matang. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu dilanjutkan kedua orang tua mempelai, saudara orang tua mempelai berdasarkan urutan umur, dan akhirnya saudara sepupu yang mengucapkan selamat.
            Te pai ini dilakukan dengan pemberian teh dari mempelai, kemudian orang yang diberi akan memberikan angpao atau kalung sebagai kenang-kenangan terakhir. Mengapa disebut kenang-kenangan terakhir? Menurut informasi yang Dreamland terima, seseorang yang sudah menikah TIDAK akan lagi mendapat bantuan dana dari orang tua dan harus memberi justru saat Tahun Baru Imlek tiba pada saudara atau anak  kecil yang belum menikah. Cukup menarik bisa mengikuti prosesi adat Tionghua yang menjadi akar budaya Dreamland ini. Kami pun menutup prosesi ini dengan foto bersama.
            Setelah prosesi te pai berakhir, Dreamland langsung mengisi waktu yang sangat terbatas dengan jalan-jalan ke mal Pekanbaru. Mal Pekanbaru ini boleh dikatakan cukup sepi jika dibandingkan mal di kota besar yang ada di Pulau Jawa. Kalau boleh disetarakan mungkin seperti mal di Cianjur atau Sukabumi yang penjualnya masih berupa kios-kios terpisah. Mal ini sendiri mempunyai toko baju, wahana bermain dan foodcourt, pameran buku, serta supermarket. Dreamland sendiri hanya berjalan-jalan dan membeli baju saja karena motifnya disukai. Sesudah mengisi waktu selama 2 jam untuk berjalan-jalan, Dreamland berjalan pulang kembali ke Hotel Furaya karena waktu yang mepet untuk bersiap-siap mengikuti resepsi pernikahan.
            Dreamland pun sempat mampir ke jalan yang dipenuhi kuliner lokal untuk melihat dan mencicipi beberapa kudapan khas Pekanbaru mengingat ini adalah hari terakhir Dreamland untuk menikmati Pekanbaru. Kuliner yang dijual, antara lain martabak, pempek Palembang, kue pancung, kue pukis, dan lain sebagainya. Setelah itu, Dreamland mampir lagi ke Pasar Buah Pekanbaru dan kembali menuju hotel. Di hotel, rupanya semua orang sedang bersiap-siap untuk menuju resepsi pernikahan yang ada di aula Hotel Furaya.
            Mengingat Dreamland adalah keluarga dari mempelai wanita, Dreamland pun duduk di bagian meja khusus di paling depan dekat panggung, sehingga bisa mendapatkan pemandangan paling strategis. Saat datang ke resepsi, pihak keluarga masih bersiap-siap untuk menyambut tamu dengan bersalaman. Sebelum masuk ke tempat acara, Dreamland sempat memanfaatkan jasa foto instan yang ada di depan dengan dekorasi yang telah disediakan. Resepsi malam ini dilakukan dengan konsep cia ciu atau meja bundar.
            Acara resepsi sendiri berlangsung meriah karena aula yang luas dan tamu undangan yang sangat banyak hadir di sini. Prosesinya sendiri sangat umum, yakni potong kue pengantin, bersulang, dan wedding kiss. Banyak sekali suguhan yang disajikan, mulai dari makanan, tarian, nyanyian, dan lain sebagainya. Sepanjang acara, live music yang menyanyikan lagu-lagu khas pernikahan terus berkumandang, tak ketinggalan juga penyanyi spesialis bahasa Mandarin yang memukau dengan teknik vokal yang meliuk-liuk. Acara pun berakhir tatkala sesi foto bersama mempelai, serta semua tamu undangan sudah meninggalkan tempat acara.
             Dreamland pun segera kembali ke kamar untuk beristirahat, mandi, dan tidur mengingat esok hari Dreamland harus pulang kembali ke Bandung karena jadwal pesawat AirAsia yang sangat pagi, yakni 09.00. Senang sekali rasanya bisa mengikuti prosesi pernikahan secara utuh hari ini dan melihat sekilas mal Pekanbaru!

Pekanbaru, Indonesia, 10 Oktober 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Pekanbaru merupakan kota ketiga terbesar di Pulau Sumatera.
- Sebagai kota yang berada dekat dengan wilayah Malaysia, pengaruh budaya Melayu sangatlah kentara dalam berbagai hal, mulai dari makanan, bentuk bangunan, budaya, cara berbicara, dan lain sebagainya.
- Berbagai wisata yang bisa dikunjungi di Pekanbaru, antara lain Taman Rekreasi Danau Wisata Bandar Khayangan, Taman Puteri Kaca Mayang, Bandar Serai, Dekranasda Pekanbaru, Museum Sang Nilai Utama, Pasar Bawah, Plaza Senapelan, Masjid Agung An-Annur, Mesjid Raya, dan lain sebagainya.
- Mengingat kebakaran hutan sangat sering sekali terjadi di Pekanbaru, pastikan untuk menyiapkan masker untuk menutupi hidung saat berjalan-jalan di Pekanbaru.
- Pastikan untuk membeli kudapan khas Pekanbaru untuk merasakan kekayaan cita rasa nusantara.

~ oOo ~

Monday, October 26, 2015

Day 1 : H2C Menuju Pekanbaru

Dreamland Traveller


Day 1 : H2C Menuju Pekanbaru
            Tatkala berita tentang kabut asap, kebakaran lahan, serta banyaknya pembatalan penerbangan akibat jarak pandang yang minim terus bergulir di berbagai media cetak, online, dan sosial media, tentu perjalanan Dreamland ke destinasi domestik yang satu ini menjadi penuh ketidakpastian, kecemasan, dan H2C alias harap-harap cemas apakah perjalanan ini akan tetap dilakukan atau tidak. Ya, Dreamland akan kembali menjelajahi sebuah wilayah baru di Indonesia yang sampai tulisan ini dibuat masih bermasalah dengan kabut asap. Dreamland akan berkunjung ke Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau.
            Perjalanan Dreamland sendiri bukan tanpa alasan atau kurang kerjaan. Mengingat salah satu sepupu Dreamland akan melangsungkan pemberkatan dan resepsi pernikahan di Pekanbaru, tentu menjadi saksi atas ritual pernikahan sepupu adalah sebuah doa tersendiri bagi kedua mempelai. Deg-degan, bingung, dan menanti dengan tanda tanya menjadi seni tersendiri tatkala menanti perjalanan ke Pekanbaru ini. Apalagi H-1 sebelum penerbangan, banyak maskapai pesawat yang membatalkan penerbangan akibat kabut asap yang kembali pekat. Thanks God, saat Dreamland akan berangkat, kabut asap justru menipis dan pesawat berangkat sesuai jadwal.
            Dreamland mengawali perjalanan dari rumah pukul 12.30 WIB mengingat pesawat AirAsia yang membawa Dreamland dari Bandung menuju Pekanbaru mengalami penjadwalan ulang dari 06.20 menjadi 13.30. Sesampainya di Bandara Husein Sastranegara, Dreamland langsung melakukan check-in dan mendapat jatah 15 kg bagasi. Ya, khusus untuk penerbangan domestik dengan AirAsia, kita DIWAJIBKAN untuk membayar bagasi 15kg seharga 40.000 IDR. Dreamland pun duduk di ruang tunggu setelah mendapat boarding pass dan melihat begitu banyak konter belanja baru yang ada di Bandara Husein, mulai dari Starbuck Coffee, Circle K, Taro Tea, dan lain sebagainya.
            Satu hal yang Dreamland salut dari pemerintah Bandung saat ini adalah keseriusan pembangunan bandara baru yang jauh lebih luas dan modern. Hal ini terlihat dari persentase bangunan yang sudah diselesaikan dan selalu Dreamland pantau setiap kali melakukan perjalanan menuju Bandara Husein Sastranegara. Progresnya cukup cepat dan harapannya bisa segera digunakan tahun depan. Tak hanya itu, kali ini Dreamland melihat ada fasilitas Wi-Fi di bandara Husein Sastranegara yang biasanya no Wi-Fi. Salut untuk kemajuan bandara di kota Bandung tercinta ini!
            Dreamland pun masuk ke ruang tunggu domestik yang sangat padat oleh penumpang, kemudian menunggu sekitar 30 menit sebelum akhirnya diperkenankan masuk ke pesawat dengan berjalan kaki. Dreamland pun berjalan langsung menuju pesawat AirAsia yang diparkir cukup jauh, kemudian duduk di kursi yang telah ditentukan. Pesawat AirAsia pun segera berangkat dan mulai menuju ke Pulau Sumatera setelah semua penumpang mengenakan sabuk pengaman dan peragaan alat keselamatan selesai dilakukan.
            Perjalanan selama 1 jam 45 menit pun tak terasa tatkala Dreamland disajikan pemandangan kota Pekanbaru yang penuh dengan kabut asap. Untungnya saat Dreamland lihat kabutnya tidak sepekat yang dilihat di TV karena pemandangan kota masih terlihat meskipun samar-samar. Lambatnya pemerintah dalam penanganan kabut asap ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Pesawat pun akhirnya mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Dreamland sangat bersyukur karena bisa berkunjung ke Pekanbaru kendati dengan kondisi dan situasi yang serba gelap akibat kabut asap.
            Begitu keluar dari pesawat dengan tangga, memang udara dan jarak pandang mata terasa begitu minim. Terbayang rasanya jika harus menghirup kabut asap setiap hari, tentu akan menimbulkan penyakit yang serius, mulai dari sesak nafas, asma, paru-paru, bahkan hingga kanker. Semoga saja bencana kabut asap ini segera berakhir agar saudara-saudara kita yang tinggal dan menetap di Pekanbaru bisa menghirup udara bersih seperti kita yang ada di Pulau Jawa. Amin.
            Dreamland pun langsung berjalan menuju tempat pengambilan bagasi. Rupanya bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini cukup modern dan patut diacungi jempol kualitasnya. Bandaranya luas, bersih, dan fasilitasnya lengkap. Toiletnya pun boleh disetarakan dengan bandara internasional, serta ada jasa transportasi yang membuka konter penjualan. Bandara domestik berkualitas internasional ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah menunggu bagasi selama 30 menit, akhirnya Dreamland keluar menuju ke restoran A&W, di mana keluarga mempelai pria sudah menunggu kami untuk menjemput ke hotel.
           Setelah semua tamu berkumpul, kami segera menuju ke mobil untuk diantar ke Hotel Furaya. Sepanjang jalan, Dreamland melihat kabut asap tidak terlalu pekat karena hujan sempat mengguyur kota Pekanbaru. Perjalanan menuju Hotel Furaya dari bandara ini memakan waktu 30 menit. Sepanjang jalan, Dreamland melihat suasana kota Pekanbaru ini agak lenggang dan tidak ada kemacetan. Sangat berbeda dengan suasana Jakarta atau Bandung yang sumpek oleh kendaraan bermotor. Bentuk bangunan yang ada di Pekanbaru pun sangat otentik dan mencirikan budaya Melayu yang kental. Identitas budaya yang melekat dalam bangunan pemerintah ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Satu fenomena yang membuat Dreamland heran adalah karangan bunga untuk pasangan yang menikah berukuran sangat besar dan dipajang dengan bebas di jalan. Hal ini sangat aneh mengingat ruang publik pun bisa jadi sarana untuk mempromosikan pernikahan ya. Akhirnya, Dreamland pun tiba di Hotel Furaya dengan badan yang cukup capek. Dreamland segera masuk dan melakukan check-in berdasarkan nama yang telah didaftarkan. Dreamland mendapat kamar nomor 555 dan segera masuk untuk menaruh barang bawaan. Setelah itu, Dreamland langsung keluar untuk membeli sejumlah camilan di minimarket yang ada di bawah.
            Mengingat waktu yang sudah sore dan Dreamland harus menghadiri acara makan malam keluarga, Dreamland hanya menghabiskan sore ini dengan menonton TV kabel, bersantai, dan makan camilan khas Pekanbaru. Menjelang malam, Dreamland dan keluarga turun ke bawah untuk menghadiri acara makan malam bersama di Tan Palace Restaurant yang ada di Hotel Furaya. Menu makanannya cukup menarik karena merupakan makanan khas Riau, sehingga Dreamland bisa merasakan cita rasa Melayu dari masakan yang disajikan. Sesudah makan, Dreamland pun langsung memutuskan untuk berjalan-jalan menuju supermarket yang ada di sebelah, yakni Pasar Buah Pekan Baru.
            Supermarket ini cukup besar dan unik karena memisahkan bagian makanan dan perabotan rumah tangga dalam ruangan yang berbeda. Saat Dreamland berkunjung, ada promo Jeruk Brastagi yang sedang dijual. Selain itu, banyak juga camilan, kudapan, dan oleh-oleh khas Pekanbaru yang bisa dibeli di sini. Setelah puas berkeliling dan membeli sejumlah barang yang dianggap khas dan bisa jadi oleh-oleh Pekanbaru, Dreamland pun kembali ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan diri esok hari dalam mengikuti rangkaian kegiatan pernikahan saudara sepupu Dreamland.
            Senang sekali rasanya bisa berangkat ke Pekanbaru di tengah cuaca dan suasana kabut asap yang sedang tidak menentu ini.

Bandung, Pekanbaru, Indonesia, 9 Oktober 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Pekanbaru merupakan kota ketiga terbesar di Pulau Sumatera.
- Sebagai kota yang berada dekat dengan wilayah Malaysia, pengaruh budaya Melayu sangatlah kentara dalam berbagai hal, mulai dari makanan, bentuk bangunan, budaya, cara berbicara, dan lain sebagainya.
- Berbagai wisata yang bisa dikunjungi di Pekanbaru, antara lain Taman Rekreasi Danau Wisata Bandar Khayangan, Taman Puteri Kaca Mayang, Bandar Serai, Dekranasda Pekanbaru, Museum Sang Nilai Utama, Pasar Bawah, Plaza Senapelan, Masjid Agung An-Annur, Mesjid Raya, dan lain sebagainya.
- Mengingat kebakaran hutan sangat sering sekali terjadi di Pekanbaru, pastikan untuk menyiapkan masker untuk menutupi hidung saat berjalan-jalan di Pekanbaru.
- Pastikan untuk membeli kudapan khas Pekanbaru untuk merasakan kekayaan cita rasa nusantara.

~ oOo ~