Shop
Till You Drop (Part 2)
Berbelanja
memang salah satu aktivitas yang disukai oleh kaum Hawa. Membeli berbagai
pakaian, aksesoris, dan cenderamata menarik menjadi kegiatan yang sangat
menyenangkan dan mampu menghabiskan waktu berjam-jam. Kaki pegal dan rasa lelah
pun seolah sirna oleh tempat belanja yang siap menghabiskan uang secara cepat
dan mudah. Fenomena ini rasanya menjadi pemandangan umum tatkala Dreamland
berkunjung ke berbagai mal yang ada di Bangkok.
Puluhan
wanita, muda dan tua berjalan kaki dengan santai di Platinum Mal yang ada di
kompleks pertokoan Bangkok yang sangat terkenal. Tidak ekspresi capek, pegal,
dan letih setelah seharian berbelanja. Mata mereka berbinar dengan indah
tatkala melihat berbagai pakaian yang ada di sepanjang lorong yang ada di
Platinum Mal. Mungkin itu pemandangan biasa yang terlihat di semua pusat
perbelanjaan yang ada di dunia. Namun apa jadinya jika setiap dari mereka
mendorong koper kosong yang isinya kemudian penuh semua dengan belanjaan
tersebut?
Hampir
setiap wanita dengan semangat mendorong koper ke setiap lantai di berbagai
pusat perbelanjaan yang ada. Entahlah apakah karena model pakaiannya modis atau
harganya murah. Namun jika dibilang murah rasanya pun tidak pas karena Mangga
Dua harganya jauh lebih murah dibandingkan baju-baju yang Dreamland temui pada
umumnya. Anehnya koper yang mereka dorong itu dengan cepat penuh dan tidak
habis pikirnya masih saja wanita itu berkeliaran di mal ke sana kemari.
Dreamland
saja kakinya sudah mau copot dan super duper muak melihat pakaian-pakaian yang
hampir seragam di setiap lantainya dijajakan. Koper demi koper pun laris manis
terjual oleh para wanita yang membawa segepok uang dari berbagai sumber. Entah
dari suami, pacar, atau dari hasil *** mereka? Pokoknya belanja dan belanja
saja sampai uang ludes semua baru kakinya terasa pegal.
Setelah
itu, saat Dreamland naik ke lantai food
court. Para wanita yang tadi sudah sibuk berbelanja di bawah langsung deh
bongkar pasang koper mereka. Dikeluarkanlah harta karun mereka yang super
melimpah itu di meja makan. Busyet! Entah barang-barang sebanyak itu apa akan
mereka pakai sendiri, disumbangkan, dioleh-olehkan, atau dijual kembali.
Pokoknya wanita itu terlihat sumringah seolah telah berprestasi menghabiskan
harta sang pemberi uang dengan “sangat bijak”.
Berbelanja
memang aktivitas yang wajar selama frekuensinya seimbang antara kebutuhan dan
keinginan. Namun tatkala keinginan lebih besar dari kebutuhan bisa jadi uang
yang kita tabung ludes seketika karena aktivitas ini. Syukur jika Anda adalah
pemilik toko online ternama yang bisa menjual kembali barang yang dibeli dengan
harga yang lebih tinggi. Jika tidak, pakaian akan segera ketinggalan jaman jika
tidak dipakai pada waktunya.
Belanja
itu tidak dilarang, hanya saja ada batasnya. Jangan sampai nafsu belanja
membuat semua kebutuhan penting Anda tertunda. Lagipula hidup kan bukan sekadar
menghabiskan uang untuk berbelanja, melainkan juga untuk melihat berbagai
tempat ajaib di dunia yang perlu kita singgahi sebelum meninggal? Betul kan?
Yuk berbelanja secara bijak tanpa harus membeli berkoper-koper demi pemenuhan
kepuasan pribadi ya!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.