Pertolongan
Itu Selalu Ada
Kita
tak pernah tahu kesulitan apa yang menanti kita di tempat wisata yang akan kita
kunjungi. Apalagi jika kita tidak bergabung dalam tur yang sudah sedemikian
terorganisir dan tertata dengan rapi, berbagai macam persoalan, masalah, dan
hal-hal yang tidak terduga akan kita hadapi di tempat wisata yang baru. Hal ini
Dreamland Traveller alami saat berwisata di Bangkok, Thailand beberapa waktu
yang lalu.
Seusai
berbelanja di Chatuchak Weekend Market, Dreamland menemui kesulitan untuk
pulang kembali ke Hotel The Dynasty Bangkok yang ada di Jalan Ramkhamhaeng.
Pada saat itu, jam menunjukkan pukul 17.00 dan jam pulang kerja kantor di
Bangkok baru saja dimulai. Dreamland pun mulai bertanya pada berbagai orang
yang ada di jalan. Dreamland bertanya pada Pusat Informasi Turis yang ada di
Chatuchak Weekend Market.
Petugas
yang ada di dalam kantor tersebut pun memberitahu Dreamland dengan bahasa
Inggris terbata-bata untuk menaiki bus nomor 145. Dengan senang, Dreamland pun
langsung menuju ke jalan untuk mencari bus tersebut. Mengingat Dreamland masih
bingung, Dreamland pun menanyakan kembali pada orang yang ada di jalan.
Rata-rata masyarakat Bangkok di jalan raya tidak bisa berbahasa Inggris.
Dreamland pun mulai putus asa setelah menemui banyak orang yang sulit dimintai
jawaban yang memadai.
Dreamland
pun menemukan kantor polisi yang baru saja tutup dan ada petugas yang sedang
menunggu jemputan didepannya. Dreamland pun bertanya dan lagi-lagi Dreamland
mendapatkan jawaban yang semakin membingungkan untuk menaiki bus dengan 3 nomor
yang berbeda. Akhirnya, Dreamland nekad menaiki bus nomor 145 tanpa tahu ke
mana bus ini akan membawa Dreamland di Bangkok. Jalanan tampak semakin macet
dan mobil semakin tumpah ruah di Bangkok.
Di
dalam bus, Dreamland pun mulai bertanya pada orang yang sedang berdiri dan
duduk dalam bus. Apakah mereka tahu lokasi hotel yang Dreamland tempati? Memang
Dreamland akui Hotel The Dynasty Bangkok ini memang sangat jauh dari kata
strategis lokasinya. Wajar karena hotel ini termasuk dalam paket tur yang murah
meriah, sehingga dipilihkan dalam lokasi yang sedemikian membingungkan.
Rata-rata orang di bus tidak bisa berbahasa Inggris kalau pun ada kelihatan
minat tak minat membantu Dreamland.
Dreamland
pun mulai putus asa dan tidak lagi berharap apa-apa. Kondektur yang ada di
dalam bus saat ditanyai tidak memberikan kepastian. Akhirnya Dreamland pun
dengan muka pasrah menunggu saja ke arah mana bus ini akan dibawa. Entah
mengapa setelah 1 jam perjalanan yang panjang dan melelahkan akibat terjebak
macet, tiba-tiba ada seorang pemuda Thailand yang mau membantu Dreamland.
“Can I help you, Sir?” katanya ramah.
Dengan pasrah, Dreamland kembali menjelaskan bahwa alamat hotel Dreamland
terletak di Ramkhamhaeng Sol 35. Dia pun mengatakan, “Please follow me! I will show you the way.” Dreamland masih merasa
bertanya-tanya apakah benar dia akan membantu Dreamland atau justru menimbulkan
kesulitan berikutnya. Akhirnya di persimpangan jalan tertentu, dia pun berhenti
dan memberitahu Dreamland untuk ikut dengannya.
Sembari
menunggu bus yang menuju ke Ramkhamhaeng, Dreamland masih bertanya-tanya apakah
Dreamland akan dihipnotis, dikerjai, atau dijahati oleh pemuda ini. Maklum
sebagai orang yang tinggal di Bandung, yang rentan sekali dengan copet,
penjahat, pencuri, dan orang-orang yang berniat jahat, pikiran-pikiran buruk
pun terus berkecamuk dalam benak Dreamland. Untungnya semua hal yang Dreamland
khawatirkan pun tidak terjadi.
Pemuda
itu pun menyetop bus nomor sekian yang menuju ke Ramkhamhaeng. Dreamland pun
diminta ikut dan berdiri di sampingnya. Saat kondektur menghampiri kami, pemuda
ini langsung membayarkan ongkos bus Dreamland. “It’s ok!” katanya saat Dreamland mau membayar. Akhirnya setelah 30
menit perjalanan, dia pun berhenti di halte bus tertentu dan meminta Dreamland
ikut bersamanya. Ternyata tepat di seberang jalan tempat pemberhentian bus,
hotel The Dynasty Bangkok berdiri kokoh. Thanks God, untung saja ada orang yang
menolong Dreamland, kalau tidak bisa dibayangkan Dreamland akan tersesat di
belahan Bangkok yang lain.
Dreamland
pun diantar sampai di depan hotel dan ia pun mengatakan, “Have a nice trip in Thailand.” Dreamland pun mengucapkan terima
kasih dan merasa beruntung bertemu orang sebaik ini di Thailand. Dreamland juga
merasa sangat bersalah telah beranggapan buruk terhadap pemuda Thailand yang
telah membantu Dreamland sampai tiba di hotel dengan selamat.
Hikmah
dari peristiwa yang Dreamland alami ini adalah tidak semua orang yang mau
membantu dan menolong kita adalah orang jahat yang mencoba mencari keuntungan
di saat kita lengah, tetapi juga masih tersisa orang-orang berhati malaikat
yang benar-benar mau membantu orang asing seperti Dreamland untuk mencapai di
tempat yang dituju tatkala bahasa menjadi kendala dalam berkomunikasi seperti
di Bangkok, Thailand ini. Selalu ada orang baik yang tersisa di tengah dunia
yang penuh dengan nafsu materialistis dan individualistis.
Tatkala
kita berada dalam kondisi terdesak dan rasa putus asa mulai menerpa hati kita,
jangan khawatir. Bisa jadi Sang Pencipta sedang mempersiapkan orang yang tidak
pernah kita kenal untuk menolong kita asalkan kita senantiasa berharap dan
berdoa pada-Nya. Ya, pertolongan itu selalu ada tatkala kita membutuhkannya.
~
oOo ~
keajaiban ..
ReplyDelete