Day
5 : Kembali ke Masa Lampau di Ayutthaya
Dreamland
pun bangun pagi ini dengan penuh semangat. Kali ini Dreamland akan mengakhiri
rangkaian tur terorganisir land only 5
hari 4 malam yang Dreamland booking
dari Indonesia. Pukul 08.00, setelah sarapan pagi, Dreamland langsung diantar
menuju hotel berikutnya, yakni Nasa Vegas Hotel yang terletak di Jalan
Ramkhamhaeng, hanya saja di sisi yang berbeda dengan The Dynasty Bangkok Hotel.
Perjalanan
memakan waktu selama kurang lebih 1 jam karena kemacetan yang sangat parah.
Mungkin karena jam masuk kantor, sehingga kendaraan begitu tumpah ruah di
jalanan. Sesampainya di Nasa Vegas Hotel, Dreamland berpamitan dengan Mimi dan
sopir yang sudah menemani Dreamland selama ini. Setelah itu, Dreamland langsung
menuju resepsionis untuk reservasi. Hanya saja karena belum jam 2 siang,
sehingga belum bisa masuk kamar. Akhirnya Dreamland menitip koper terlebih
dahulu.
Setelah
itu, Dreamland langsung keluar dan menuju ke BTS Ramkhamhaeng yang terletak tepat
di seberang hotel Nasa Vegas. Di sini Dreamland mulai mempelajari sistem
transportasi untuk menuju ke bandara Don Mueang. Hanya saja, pilihan yang
tersedia hanyalah sampai bandara Suvarnabhumi. Akhirnya Dreamland memutuskan
untuk pergi ke Ayutthaya yang gencar dipromosikan oleh agen tur di mal.
Dreamland
bertanya stasiun kereta api terdekat dan akhirnya Dreamland berjalan kaki
sejauh 2 km dari hotel untuk menuju stasiun kereta api. Kebetulan ada kereta
api yang sedang melintas, Dreamland pun langsung naik kereta api untuk menuju
Hua Lam Phong alias Bangkok Railway Station. Perjalanan selama 30 menit pun
terasa begitu cepat. Di sekeliling jalan, Dreamland melihat begitu banyak
pemukiman kumuh layaknya di Indonesia. Harga tiketnya pun murah, yakni hanya 6 bath
saja.
Sesampainya
di Hua Lam Phong, Dreamland menuju konter informasi untuk menanyakan kereta
yang menuju ke Ayutthaya. Akhirnya Dreamland mendapatkan informasi yang
memadai, kemudian membeli tiket ke Ayutthaya pada pukul 11.20. Dreamland
membeli makanan terlebih dahulu, kemudian masuk ke platform yang telah
ditentukan. Stasiun kereta api Bangkok boleh dikatakan cukup megah dan terawat
dengan baik. Tidak ada sampah berserakan dan kondisinya sangat terawat dengan
baik.
Stasiun
kereta api di Bangkok ini menuju ke banyak tempat, mulai dari Chiang Mai hingga
Hat Yai sekalipun. Dreamland pun masuk ke dalam kereta dan menempati bangku
yang ada. Kereta yang tersedia ke Ayutthaya ini adalah kereta kelas tiga,
sehingga suasananya sama persis dengan kereta ekonomi yang ada di Indonesia.
Tiketnya pun sangat murah, yakni 15 bath. Dreamland pun menikmati perjalanan
yang sangat panjang ini dengan melihat suasana jalan yang semakin lama semakin
berdebu karena musim kemarau dan pemukiman warga kumuh yang ada di samping kiri
dan kanan jalan.
Ternyata
kereta yang Dreamland tumpangi ini melewati bandara Don Mueang. Akhirnya
Dreamland menemukan solusi jalan pulang yang hemat menuju bandara. Setelah
menempuh perjalanan selama 1 jam 40 menit, akhirnya Dreamland tiba juga di
Ayutthaya. Sesampainya di Ayutthaya, belasan sopir tuk-tuk langsung menawarkan
keliling Ayutthaya dengan harga yang selangit. Untung Dreamland tidak bergeming
karena melihat rombongan bule yang menuju ke sebuah tempat penyewaan sepeda.
Dreamland
pun akhirnya menyewa sepeda seharga 25 bath untuk mengelilingi Ayutthaya
sejenak. Matahari bersinar begitu terik membuat kulit cepat memerah dan terasa
perih. Dreamland pun segera memacu sepeda menuju ke kuil-kuil kuno yang ada di
Ayutthaya ini. Dreamland pun harus menyeberangi sungai dengan sampan seharga 6
bath. Setelah itu, Dreamland melanjutkan bersepeda dengan melalui jalanan yang
tandus.
Ayutthaya
sendiri sebenarnya adalah ibukota Thailand 400 tahun yang lalu sebelum akhirnya
digantikan oleh Bangkok. Tak heran jika banyak peninggalan kuil kuno yang
berdiri di sini. Hanya saja, kuil yang ada di Ayutthaya ini boleh dikatakan
sangat tidak terawat. Banyak kepala Buddha yang sudah copot dan reruntuhan kuil
warna merah jingga berserakan di mana-mana.
Akhirnya
berbekal peta di tangan, Dreamland pun tiba di Wat Mahathat. Dreamland ternyata
harus membayar 50 bath untuk memasuki lokasi wisata yang satu ini. Setelah
membayar tiket masuk, Dreamland pun akhirnya menjelajahi kuil yang sudah runtuh
ini. Dreamland berfoto sejenak dengan reruntuhan kuil merah yang sangat kuno
ini. Selanjutnya Dreamland menemukan objek yang dicari, yakni kepala Buddha
yang dililit oleh akar.
Peraturan
dalam foto di tempat ini adalah kita harus berjongkok dan tidak boleh lebih
tinggi dari kepala Buddha. Setelah puas berfoto dan berkeliling kompleks kuil,
Dreamland pun keluar dari lokasi ini. Hari yang sangat panas dan super
menyengat ini membuat Dreamland mengurungkan niat untuk menjelajahi lebih
banyak kuil yang ada di Ayutthaya. Apalagi semuanya harus membayar tiket masuk
50 bath. Semakin malas rasanya Dreamland berkunjung di sini.
Dreamland
pun akhirnya memutuskan kembali ke stasiun kereta untuk mengejar kereta paling
cepat ke Bangkok lagi. Sayangnya semua kereta terlambat dan baru berangkat lagi
pukul 5 sore! Akhirnya Dreamland terpaksa harus menunggu. Tentu aktivitas ini
dilakukan setelah mengembalikan sepeda ke rental sepeda sebelumnya. Matahari
yang sangat panas membuat Dreamland tidak sanggup lagi meneruskan aktivitas
bersepeda yang sangat melelahkan.
Akhirnya
setelah menunggu 1 jam 30 menit, kereta pun tiba dan akhirnya Dreamland kembali
menuju Bangkok. Debu beterbangan dan panasnya matahari membuat suasana kereta
kelas 3 ini menjadi sangat tidak nyaman. Terpaksa Dreamland memakai masker agar
debu yang ada tidak masuk ke hidung. Perjalanan selama 1 jam 50 menit ini pun
terasa begitu membosankan. Singkat kata, Dreamland tiba kembali di Bangkok sore
hari dan kereta menuju Nasa Vegas Hotel sudah tidak ada lagi. Hiks…
Dreamland
pun keluar dari stasiun kereta api dan menanyakan bus yang menuju ke
Ramkhamhaeng. Petugas mengatakan kita harus naik bus nomor 113. Akhirnya
Dreamland pun langsung mencari halte bus dan naik bus yang telah ditentukan.
Awalnya Dreamland khawatir akan tersesat kembali, namun Dreamland percaya akan
tiba di hotel yang jaraknya super jauh dari stasiun kereta ini.
Jalanan
yang macet menjadi pemandangan yang biasa Dreamland saksikan dari bus ini.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang sangat lama, yakni 1 jam 20 menit, Dreamland
melihat hotel Nasa Vegas dan segera berhenti. Fiuh, untung kali ini Dreamland
tidak tersesat untuk yang kedua kalinya. Sesampainya di hotel, Dreamland
langsung beristirahat karena esok hari harus mempersiapkan diri untuk pulang
kembali ke Indonesia. Senang rasanya bisa kembali ke masa lalu di Ayutthaya!
Bangkok, Ayutthaya, 4 April 2013
Dreamland Traveller
Catatan:
- Bangkok adalah ibukota Thailand yang sangat sibuk
dan mempunyai tingkat kemacetan yang parah setiap harinya.
- Transportasi umum yang tersedia di Bangkok, antara
lain BTS (Bangkok Train Station) Skytrain, MRT, bus umum, tuk-tuk, dan kereta
api.
- Hampir semua wilayah Bangkok dapat dijelajahi
dengan kendaraan umum, hanya saja beberapa wilayah harus menggunakan beberapa
moda transportasi tertentu yang berbeda.
- Makanan Thailand yang terkenal di Bangkok adalah
Tom Yum dan jenis makanan lainnya yang berasa asam dan pedas.
- Sebagian besar warga Thailand di jalan raya tidak
bisa berbahasa Inggris dan menyulitkan ketika bertanya sesuatu.
- Harga barang yang ada di Bangkok murah meriah
asalkan kita pandai menawar harga, khususnya di pasar tradisional.
- Buah-buahan Thailand, mulai dari nanas, mangga,
jambu, dan lain sebagainya sangat segar dan harus dicoba di Bangkok.
- Bangkok mempunyai 2 bandara internasional, yakni
Bandara Suvarnabhumi dan Bandara Don Mueang.
- Mata uang yang digunakan di Bangkok, Thailand
adalah Thai Bath (THB) dengan kurs Rp 330,00 saat Dreamland melakukan
perjalanan.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.