Sunday, April 7, 2013

Day 2 : Menyaksikan Kemegahan Reclining Buddha, Wat Arun, dan Berbelanja di Pattaya Floating Market

Dreamland Traveller

Day 2 : Menyaksikan Kemegahan Reclining Buddha, Wat Arun, dan Berbelanja di Pattaya Floating Market
            Pagi pun datang begitu cepat. Sisa capek yang didapatkan sehabis berjalan-jalan di Chatuchak Weekend Market pun masih terasa. Namun berhubung Dreamland menggunakan jasa tour land only, mau tidak mau Dreamland harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Pukul 08.00, Dreamland pun dijemput oleh Mimi setelah sarapan pagi. Setelah itu, Mimi mengantar Dreamland menuju hotel Sukosol yang terletak di daerah kota untuk menjemput tamu dari Bali yang sama-sama berangkat dalam rombongan tur.








            Sesampainya di hotel yang lebih mewah dari The Dynasty Bangkok karena perbedaan harganya yang signifikan, Dreamland pun bertemu dan berkenalan dengan keluarga kecil dari Bali yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang masih berusia 5 tahun. Setelah itu, Mimi langsung mengantar kami semua menuju Wat Pho, di mana terdapat Buddha tidur yang sangat terkenal. Perjalanan pun ditempuh selama 30 menit sebelum akhirnya mini van berhenti dan memberhentikan kami tepat di tempat wisata yang satu ini.




            Tiket masuk Wat Pho ini sendiri harganya 100 bath, sudah termasuk 1 botol air mineral gratis. Kekecewaan Dreamland pada tur bermula ketika Mimi hanya memberikan waktu 30 menit untuk berfoto dan melihat kompleks yang sangat luas ini. Bayangkan hanya 30 menit untuk mengelilingi objek wisata yang sangat menarik ini! Hikmah peristiwa ini akan Dreamland bahas mendetail dalam Dreamland Traveller Moment.






            Akhirnya, Dreamland terpaksa berlari ke sana kemari agar mendapat semua foto di berbagai sisi Wat Pho ini. Setelah 30 menit berlalu, Dreamland pun berjalan kaki menuju Sungai Chao Phraya yang letaknya tidak jauh dari Wat Pho. Tiket untuk menyeberangi Sungai Chao Phraya ini adalah 3 bath untuk sekali jalan. Setelah menyeberang, tibalah Dreamland dan rombongan di Wat Arun. Kuil Wat Arun ini sendiri boleh dikatakan curam. Dreamland saja seram saat naik karena tiap undakan tangganya sangat curam, apalagi saat turun. 






            Waktu yang diberikan lagi-lagi sangat terbatas, yakni 30 menit termasuk waktu berbelanja. Tiket masuk Wat Arun sendiri adalah 50 bath. Di sini setelah menjelajahi kuil Wat Arun yang sangat kecil, Dreamland masuk ke tempat belanja dan betapa terkejutnya Dreamland mendapati hampir semua penjual bisa berbahasa Indonesia dengan sangat lancar. Padahal mereka orang Thailand asli lho! Tawar menawar orang Indonesia pun terjadi dan rasanya hampir semua turis di sini adalah orang Indonesia.






            Setelah asyik berkeliling Wat Arun, Mimi langsung meminta kami kembali ke mini van setelah melalui dan menyeberangi Sungai Chao Phraya kembali. Kami pun langsung dibawa makan siang ke Al-Hilal Restaurant yang terletak di pinggir jalan tol menuju Pattaya. Makanan yang disajikan sangat lezat dan cocok dengan lidah Dreamland. Setelah kenyang, kami pun langsung dibawa ke Pattaya. Perjalanan selama 2 jam pun membuat Dreamland mengantuk dan akhirnya tertidur.








            Dreamland pun dibangunkan dan ternyata mini van transit terlebih dahulu di Honey Bee Shop yang ada di dekat Pattaya. Lagi-lagi Dreamland diterangkan dengan ilustrasi yang sangat menarik oleh penjualnya, serta peragaan yang sangat meyakinkan bahwa yang dijual adalah madu asli dalam bahasa Indonesia yang sangat amat lancar. Namun Dreamland sangat amat tidak tertarik dengan madu yang dijual karena harganya sangat mahal dan Dreamland bukan penggemar madu. Sebalnya Mimi membiarkan kami di sini selama 1 jam lebih! Giliran tempat wisata saja waduh diburu-buru kayak dikejar setan saja.








            Selanjutnya, Dreamland menuju ke Pattaya Floating Market yang terletak 30 menit dari Honey Bee Shop. Di sini kerajinan, makanan, serta pakaian Thailand dari Thailand Selatan dan Thailand Utara dijual di sini. Pasar terapung buatan di Pattaya ini sangat ramai dikunjungi oleh turis China. Dreamland melihat-lihat pasar yang sangat luas dan konsepnya cukup antik ini dengan semangat.






            Pattaya Floating Market ini mempunyai kapal sampan yang bisa membawa kita berkeliling pasar. Selain itu, ada juga flying fox, juga pertunjukan tradisional Thailand yang diadakan setiap jam-jam tertentu secara gratis. Barang-barang yang dijual sangat variatif, mulai dari kerajinan, makanan, pakaian, hingga tas. Setelah capek berkeliling Pattaya Floating Market dan mengamati semua keunikannya, Dreamland pun kembali ke mini van dan berangkat menuju Pattaya Beach.






            Hari pun menjelang sore dan akhirnya Dreamland diberhentikan di depan Hard Rock Store. Dreamland pun memutuskan untuk berfoto sejenak di pantai Pattaya. Boleh dikatakan pantai Pattaya ini adalah pantai pelarian orang Bangkok untuk akhir pekan atau orang-orang bisnis yang ingin bersantai sejenak. Pantainya sangat biasa dan kalah jauh dibandingkan pantai Patong yang ada di Phuket. Dreamland kurang tertarik berada lama-lama di pantai ini dan langsung menuju mini van yang membawa kami semua ke restaurant untuk makan malam.








            Setelah makan malam dengan konsep all you can eat, Dreamland langsung menuju ke hotel Century Pattaya untuk beristirahat mengingat badan yang sudah sangat letih. Berbeda dengan keluarga Bali yang memilih optional tour menuju Alcazar Show, yakni pertunjukan banci atau ladyboy yang sangat terkenal di Pattaya. Dreamland tidak mengambil tur ini mengingat Dreamland pernah melihat yang serupa di Aphrodite Cabaret Show di Phuket bulan Januari yang lalu.




            Sesampainya di hotel, Dreamland langsung merebahkan badan sejenak, sebelum akhirnya berjalan-jalan sejenak di sekitar kota Pattaya. Kota Pattaya boleh dikatakan kalah ramai dibandingkan Patong di Phuket. Meskipun banyak bule yang berkunjung ke Pattaya, namun keadaannya sangat sepi dan tidak seramai Phuket. Akhirnya Dreamland kembali ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik untuk esok hari untuk mengikuti aktivitas tur selanjutnya. Senang bisa berkunjung ke 2 candi ternama di Bangkok dan mengenal Pattaya sekilas.

Bangkok, Pattaya, Thailand, 1 April 2013

Dreamland Traveller

Catatan:
- Bangkok adalah ibukota Thailand yang sangat sibuk dan mempunyai tingkat kemacetan yang parah setiap harinya.
- Transportasi umum yang tersedia di Bangkok, antara lain BTS (Bangkok Train Station) Skytrain, MRT, bus umum, tuk-tuk, dan kereta api.
- Hampir semua wilayah Bangkok dapat dijelajahi dengan kendaraan umum, hanya saja beberapa wilayah harus menggunakan beberapa moda transportasi tertentu yang berbeda.
- Makanan Thailand yang terkenal di Bangkok adalah Tom Yum dan jenis makanan lainnya yang berasa asam dan pedas.
- Sebagian besar warga Thailand di jalan raya tidak bisa berbahasa Inggris dan menyulitkan ketika bertanya sesuatu.
- Harga barang yang ada di Bangkok murah meriah asalkan kita pandai menawar harga, khususnya di pasar tradisional.
- Buah-buahan Thailand, mulai dari nanas, mangga, jambu, dan lain sebagainya sangat segar dan harus dicoba di Bangkok.
- Bangkok mempunyai 2 bandara internasional, yakni Bandara Suvarnabhumi dan Bandara Don Mueang.
- Mata uang yang digunakan di Bangkok, Thailand adalah Thai Bath (THB) dengan kurs Rp 330,00 saat Dreamland melakukan perjalanan.
- Pattaya dapat diakses dari Bangkok dengan menggunakan transportasi umum, yakni bus dan kereta api.
- Aktivitas Pattaya yang terkenal adalah kehidupan malam, Alcazar Show, serta restoran seafoodnya.
- Pantai Pattaya adalah destinasi masyarakat Bangkok yang membutuhkan liburan dalam waktu singkat.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.