Day
2 : Menyaksikan Kemegahan Reclining
Buddha, Wat Arun, dan Berbelanja di Pattaya Floating Market
Pagi
pun datang begitu cepat. Sisa capek yang didapatkan sehabis berjalan-jalan di
Chatuchak Weekend Market pun masih terasa. Namun berhubung Dreamland
menggunakan jasa tour land only, mau
tidak mau Dreamland harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Pukul 08.00,
Dreamland pun dijemput oleh Mimi setelah sarapan pagi. Setelah itu, Mimi
mengantar Dreamland menuju hotel Sukosol yang terletak di daerah kota untuk
menjemput tamu dari Bali yang sama-sama berangkat dalam rombongan tur.
Sesampainya
di hotel yang lebih mewah dari The Dynasty Bangkok karena perbedaan harganya
yang signifikan, Dreamland pun bertemu dan berkenalan dengan keluarga kecil
dari Bali yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang masih berusia 5 tahun.
Setelah itu, Mimi langsung mengantar kami semua menuju Wat Pho, di mana
terdapat Buddha tidur yang sangat terkenal. Perjalanan pun ditempuh selama 30
menit sebelum akhirnya mini van berhenti dan memberhentikan kami tepat di
tempat wisata yang satu ini.
Tiket
masuk Wat Pho ini sendiri harganya 100 bath, sudah termasuk 1 botol air mineral
gratis. Kekecewaan Dreamland pada tur bermula ketika Mimi hanya memberikan
waktu 30 menit untuk berfoto dan melihat kompleks yang sangat luas ini.
Bayangkan hanya 30 menit untuk mengelilingi objek wisata yang sangat menarik
ini! Hikmah peristiwa ini akan Dreamland bahas mendetail dalam Dreamland
Traveller Moment.
Akhirnya,
Dreamland terpaksa berlari ke sana kemari agar mendapat semua foto di berbagai
sisi Wat Pho ini. Setelah 30 menit berlalu, Dreamland pun berjalan kaki menuju
Sungai Chao Phraya yang letaknya tidak jauh dari Wat Pho. Tiket untuk
menyeberangi Sungai Chao Phraya ini adalah 3 bath untuk sekali jalan. Setelah
menyeberang, tibalah Dreamland dan rombongan di Wat Arun. Kuil Wat Arun ini
sendiri boleh dikatakan curam. Dreamland saja seram saat naik karena tiap
undakan tangganya sangat curam, apalagi saat turun.
Waktu
yang diberikan lagi-lagi sangat terbatas, yakni 30 menit termasuk waktu
berbelanja. Tiket masuk Wat Arun sendiri adalah 50 bath. Di sini setelah
menjelajahi kuil Wat Arun yang sangat kecil, Dreamland masuk ke tempat belanja
dan betapa terkejutnya Dreamland mendapati hampir semua penjual bisa berbahasa
Indonesia dengan sangat lancar. Padahal mereka orang Thailand asli lho! Tawar
menawar orang Indonesia pun terjadi dan rasanya hampir semua turis di sini
adalah orang Indonesia.
Setelah
asyik berkeliling Wat Arun, Mimi langsung meminta kami kembali ke mini van
setelah melalui dan menyeberangi Sungai Chao Phraya kembali. Kami pun langsung
dibawa makan siang ke Al-Hilal Restaurant yang terletak di pinggir jalan tol
menuju Pattaya. Makanan yang disajikan sangat lezat dan cocok dengan lidah
Dreamland. Setelah kenyang, kami pun langsung dibawa ke Pattaya. Perjalanan
selama 2 jam pun membuat Dreamland mengantuk dan akhirnya tertidur.
Dreamland
pun dibangunkan dan ternyata mini van
transit terlebih dahulu di Honey Bee Shop yang ada di dekat Pattaya. Lagi-lagi
Dreamland diterangkan dengan ilustrasi yang sangat menarik oleh penjualnya,
serta peragaan yang sangat meyakinkan bahwa yang dijual adalah madu asli dalam
bahasa Indonesia yang sangat amat lancar. Namun Dreamland sangat amat tidak
tertarik dengan madu yang dijual karena harganya sangat mahal dan Dreamland
bukan penggemar madu. Sebalnya Mimi membiarkan kami di sini selama 1 jam lebih!
Giliran tempat wisata saja waduh diburu-buru kayak dikejar setan saja.
Selanjutnya,
Dreamland menuju ke Pattaya Floating Market yang terletak 30 menit dari Honey
Bee Shop. Di sini kerajinan, makanan, serta pakaian Thailand dari Thailand
Selatan dan Thailand Utara dijual di sini. Pasar terapung buatan di Pattaya ini
sangat ramai dikunjungi oleh turis China. Dreamland melihat-lihat pasar yang
sangat luas dan konsepnya cukup antik ini dengan semangat.
Pattaya
Floating Market ini mempunyai kapal sampan yang bisa membawa kita berkeliling
pasar. Selain itu, ada juga flying fox,
juga pertunjukan tradisional Thailand yang diadakan setiap jam-jam tertentu
secara gratis. Barang-barang yang dijual sangat variatif, mulai dari kerajinan,
makanan, pakaian, hingga tas. Setelah capek berkeliling Pattaya Floating Market
dan mengamati semua keunikannya, Dreamland pun kembali ke mini van dan
berangkat menuju Pattaya Beach.
Hari
pun menjelang sore dan akhirnya Dreamland diberhentikan di depan Hard Rock
Store. Dreamland pun memutuskan untuk berfoto sejenak di pantai Pattaya. Boleh
dikatakan pantai Pattaya ini adalah pantai pelarian orang Bangkok untuk akhir
pekan atau orang-orang bisnis yang ingin bersantai sejenak. Pantainya sangat
biasa dan kalah jauh dibandingkan pantai Patong yang ada di Phuket. Dreamland
kurang tertarik berada lama-lama di pantai ini dan langsung menuju mini van
yang membawa kami semua ke restaurant untuk makan malam.
Setelah
makan malam dengan konsep all you can eat,
Dreamland langsung menuju ke hotel Century Pattaya untuk beristirahat mengingat
badan yang sudah sangat letih. Berbeda dengan keluarga Bali yang memilih optional tour menuju Alcazar Show, yakni
pertunjukan banci atau ladyboy yang
sangat terkenal di Pattaya. Dreamland tidak mengambil tur ini mengingat
Dreamland pernah melihat yang serupa di Aphrodite Cabaret Show di Phuket bulan
Januari yang lalu.
Sesampainya
di hotel, Dreamland langsung merebahkan badan sejenak, sebelum akhirnya
berjalan-jalan sejenak di sekitar kota Pattaya. Kota Pattaya boleh dikatakan
kalah ramai dibandingkan Patong di Phuket. Meskipun banyak bule yang berkunjung
ke Pattaya, namun keadaannya sangat sepi dan tidak seramai Phuket. Akhirnya
Dreamland kembali ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik untuk
esok hari untuk mengikuti aktivitas tur selanjutnya. Senang bisa berkunjung ke
2 candi ternama di Bangkok dan mengenal Pattaya sekilas.
Bangkok, Pattaya, Thailand, 1 April 2013
Dreamland Traveller
Catatan:
- Bangkok adalah ibukota Thailand yang sangat sibuk
dan mempunyai tingkat kemacetan yang parah setiap harinya.
- Transportasi umum yang tersedia di Bangkok, antara
lain BTS (Bangkok Train Station) Skytrain, MRT, bus umum, tuk-tuk, dan kereta
api.
- Hampir semua wilayah Bangkok dapat dijelajahi
dengan kendaraan umum, hanya saja beberapa wilayah harus menggunakan beberapa
moda transportasi tertentu yang berbeda.
- Makanan Thailand yang terkenal di Bangkok adalah
Tom Yum dan jenis makanan lainnya yang berasa asam dan pedas.
- Sebagian besar warga Thailand di jalan raya tidak
bisa berbahasa Inggris dan menyulitkan ketika bertanya sesuatu.
- Harga barang yang ada di Bangkok murah meriah
asalkan kita pandai menawar harga, khususnya di pasar tradisional.
- Buah-buahan Thailand, mulai dari nanas, mangga,
jambu, dan lain sebagainya sangat segar dan harus dicoba di Bangkok.
- Bangkok mempunyai 2 bandara internasional, yakni
Bandara Suvarnabhumi dan Bandara Don Mueang.
- Mata uang yang digunakan di Bangkok, Thailand
adalah Thai Bath (THB) dengan kurs Rp 330,00 saat Dreamland melakukan
perjalanan.
- Pattaya dapat diakses dari Bangkok dengan
menggunakan transportasi umum, yakni bus dan kereta api.
- Aktivitas Pattaya yang terkenal adalah kehidupan
malam, Alcazar Show, serta restoran seafoodnya.
- Pantai Pattaya adalah destinasi masyarakat Bangkok
yang membutuhkan liburan dalam waktu singkat.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.