Lain
Padang, Lain Ilalang
Cap,
label, atau julukan yang melekat pada suatu tempat memang membuat kita
mempunyai persepsi, sikap, dan tindakan tertentu terhadap suatu hal. Tatkala
masyarakat Bandung dimintai pendapat tentang “Saritem”, langsung deh banyak
pendapat negatif yang bermunculan. Sebagai contoh, “wah itu tempat musyrik”,
“ga bener itu tempatnya”, “kalau mau yang plus plus ya ke sana”, dan lain
sebagainya. Pokoknya anggapan itu dibentuk dari citra yang dibuat oleh masyarakat.
Sama
halnya ketika masyarakat Singapore ditanya tentang “Geylang” maupun Kuala
Lumpur ditanya tentang “Chow Kit”, mereka pun akan mengatakan demikian. “Jangan
menginap di sanalah tempatnya tidak benar”, “tidak direkomendasikan pokoknya”,
dan lain sebagainya. Mereka memberikan cap negatif karena penggunaan tempat
tersebut yang identik dengan hiburan malam dan bisnis esek-esek.
Padahal
sebagai wisatawan, khususnya yang berprinsip low budget, kita perlu menginap di
akomodasi yang memiliki harga terjangkau. Sayangnya sebagian besar penginapan
murah di berbagai negara itu letaknya di kawasan red light district ini.
Akibatnya ketika kita ditanya menginap di mana dan menyebut kawasan ini,
langsung deh komentarnya, “ga takut nanti ada apa-apa”, “spreinya hati-hati
banyak ‘sisa-sisa’ lho”, “ih jorok pasti kotor tuh”, dan lain sebagainya.
Lain
padang, lain ilalang. Mungkin itulah yang membuat banyaknya perbedaan antara
pendatang dan penduduk setempat. Sebagai traveler, Dreamland sudah mencoba
menginap di Geylang maupun Chow Kit. Semuanya baik-baik saja kok. Tidak seperti
asumsi yang ditanamkan penduduk setempat, di mana tempat tersebut kurang baik,
jorok, dan lain sebagainya. Ingat, selama kita bukan golongan orang yang
‘nakal’, kita juga tidak akan bertemu hal-hal ‘nakal’ tersebut.
Justru
kalau memang niatnya sudah mau mencoba wisata esek-esek, pasti citranya pun
jadi lain. Persepsi masyarakat biasanya didominasi oleh hal negatif karena
mereka menyukainya. Intinya adalah tidak semua tempat yang dicap “bejad” itu
buruk dan tidak semua tempat yang dicap “baik” itu bagus. Banyak juga kok hotel
mewah yang digunakan untuk keperluan *pip* kalangan atas, hanya saja kita tidak
tahu. Jadi lihatlah sesuatu dari dua sisi secara berimbang karena di mana Bumi
dipijak, di situ langit dijunjung!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.