Modus
Taksi Manila
Sebagai
orang awam yang baru pertama kali menginjakkan kaki di suatu tempat, perasaan
khawatir, was-was, takut, dan lain sebagainya pasti hinggap di pikiran kita.
Akibatnya kita jadi sulit berpikir jernih dalam mengambil keputusan dan bisa jadi
hal ini membawa kita pada jebakan batman di tempat yang kita singgahi. Sebagai
contoh, kita selalu memilih taksi ketimbang transportasi umum yang ada saat
pertama kali datang ke suatu tempat. Padahal bisa jadi apa yang terlihat
praktis justru bisa menjebak uang kita berpindah dengan cepat ke tangan orang
yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini tentu menuntut kita untuk
mempunyai kewaspadaan ekstra karena banyak orang jahat yang bisa memanfaatkan
kondisi ini untuk keuntungan mereka. Pengalaman ini Dreamland alami tatkala
baru saja datang di Filipina dalam rangkaian Manila Trip. Waktu itu Dreamland
kebingungan bagaimana cara mencapai hotel dari bandara dengan transportasi
umum. Dreamland pun berusaha menggali informasi dan bertanya pada keluarga di
depan Dreamland yang ternyata orang Bandung juga.
Singkat kata, kami sepakat untuk
pergi ke hotel bersama-sama. Dreamland pikir si Bapak tahu betul transportasi
umum di Manila, namun ternyata dugaan Dreamland salah besar. Kami semua justru
diajak Bapak ini naik taksi. Langsung deh dalam hati Dreamland tepok jidat,
dikira tahu transportasi umum yang murah dari bandara ke pusat kota. Eh tidak
tahunya sama saja bohong. Terpaksa dong Dreamland juga ikut bersama dengan
keluarga ini naik taksi ke LRT Baclaran.
Kami pun menempuh perjalanan sambil
melihat kondisi jalanan Manila yang sembraut layaknya Jakarta. Kemacetan dan
lalu lalang jeepney menjadi pemandangan yang kami lihat. Setelah 30 menit
perjalanan, akhirnya kami tiba di LRT Baclaran. Kami pun diberhentikan dan si
Bapak pun mengeluarkan uang 1.000 peso untuk membayar ongkos taksi yang
harganya 150 peso.
Langsung deh modus kuno supir taksi
keluar saat itu juga. “Sorry I don’t have
exchange.” katanya dengan wajah polos. Untunglah Dreamland mempunyai peso
pecahan kecil, sehingga kita tidak kehilangan uang 1.000 peso begitu saja.
Dreamland pun menalangi biaya taksi terlebih dahulu dan akan dibayar kemudian.
Waduh hampir saja kan kalau si Bapak ini tidak bersama Dreamland bisa
kehilangan 1.000 peso secara percuma akibat tidak punya uang kecil. Pelajaran
berharga tentunya bagi kita semua untuk selalu menyiapkan uang kecil saat
berkunjung ke suatu negara agar tidak mendapat kejadian serupa.
Modus penipuan di berbagai negara
itu lumrah dan pasti diarahkan pada turis yang baru pertama kali datang dengan
wajah linglung. Sebagai traveler, kita harus tetap tenang dan bertanya pada
orang yang terpercaya jika kita tersesat atau membutuhkan informasi penting
tentang arah jalan. Tanyalah pada petugas bandara, polisi, dan staf resmi di
suatu tempat karena akurasi informasi yang mereka berikan umumnya tepat. Jangan
bertanya pada supir taksi, tuk-tuk, dan kawan-kawannya karena mereka justru
akan menawarkan jasa mereka dan menyadari kalau kita tidak tahu apa-apa.
Pastikan untuk melakukan riset
terlebih dahulu terhadap wilayah yang akan dikunjungi. Scam apa saja yang ada
di negara tersebut dan apa saja alat transportasi umum yang bisa kita gunakan
selama berada di suatu tempat. Hal ini berguna untuk menghindari segala
kejadian yang tidak kita inginkan. Tidak mau dong tentunya gara-gara kita nekad
jalan-jalan tanpa informasi, ujung-ujungnya harga liburan hemat kita jadi
setara dengan full service tour? Yuk kenali modus penipuan dan hindari oknumnya
supaya liburan kita tetap seru, hemat, dan menyenangkan!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.