Sunday, April 6, 2014

Modus Taksi Manila

Dreamland Traveller Moment


Modus Taksi Manila
            Sebagai orang awam yang baru pertama kali menginjakkan kaki di suatu tempat, perasaan khawatir, was-was, takut, dan lain sebagainya pasti hinggap di pikiran kita. Akibatnya kita jadi sulit berpikir jernih dalam mengambil keputusan dan bisa jadi hal ini membawa kita pada jebakan batman di tempat yang kita singgahi. Sebagai contoh, kita selalu memilih taksi ketimbang transportasi umum yang ada saat pertama kali datang ke suatu tempat. Padahal bisa jadi apa yang terlihat praktis justru bisa menjebak uang kita berpindah dengan cepat ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. 
Hal ini tentu menuntut kita untuk mempunyai kewaspadaan ekstra karena banyak orang jahat yang bisa memanfaatkan kondisi ini untuk keuntungan mereka. Pengalaman ini Dreamland alami tatkala baru saja datang di Filipina dalam rangkaian Manila Trip. Waktu itu Dreamland kebingungan bagaimana cara mencapai hotel dari bandara dengan transportasi umum. Dreamland pun berusaha menggali informasi dan bertanya pada keluarga di depan Dreamland yang ternyata orang Bandung juga.
Singkat kata, kami sepakat untuk pergi ke hotel bersama-sama. Dreamland pikir si Bapak tahu betul transportasi umum di Manila, namun ternyata dugaan Dreamland salah besar. Kami semua justru diajak Bapak ini naik taksi. Langsung deh dalam hati Dreamland tepok jidat, dikira tahu transportasi umum yang murah dari bandara ke pusat kota. Eh tidak tahunya sama saja bohong. Terpaksa dong Dreamland juga ikut bersama dengan keluarga ini naik taksi ke LRT Baclaran.
Kami pun menempuh perjalanan sambil melihat kondisi jalanan Manila yang sembraut layaknya Jakarta. Kemacetan dan lalu lalang jeepney menjadi pemandangan yang kami lihat. Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di LRT Baclaran. Kami pun diberhentikan dan si Bapak pun mengeluarkan uang 1.000 peso untuk membayar ongkos taksi yang harganya 150 peso.
Langsung deh modus kuno supir taksi keluar saat itu juga. “Sorry I don’t have exchange.” katanya dengan wajah polos. Untunglah Dreamland mempunyai peso pecahan kecil, sehingga kita tidak kehilangan uang 1.000 peso begitu saja. Dreamland pun menalangi biaya taksi terlebih dahulu dan akan dibayar kemudian. Waduh hampir saja kan kalau si Bapak ini tidak bersama Dreamland bisa kehilangan 1.000 peso secara percuma akibat tidak punya uang kecil. Pelajaran berharga tentunya bagi kita semua untuk selalu menyiapkan uang kecil saat berkunjung ke suatu negara agar tidak mendapat kejadian serupa.
Modus penipuan di berbagai negara itu lumrah dan pasti diarahkan pada turis yang baru pertama kali datang dengan wajah linglung. Sebagai traveler, kita harus tetap tenang dan bertanya pada orang yang terpercaya jika kita tersesat atau membutuhkan informasi penting tentang arah jalan. Tanyalah pada petugas bandara, polisi, dan staf resmi di suatu tempat karena akurasi informasi yang mereka berikan umumnya tepat. Jangan bertanya pada supir taksi, tuk-tuk, dan kawan-kawannya karena mereka justru akan menawarkan jasa mereka dan menyadari kalau kita tidak tahu apa-apa.
Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap wilayah yang akan dikunjungi. Scam apa saja yang ada di negara tersebut dan apa saja alat transportasi umum yang bisa kita gunakan selama berada di suatu tempat. Hal ini berguna untuk menghindari segala kejadian yang tidak kita inginkan. Tidak mau dong tentunya gara-gara kita nekad jalan-jalan tanpa informasi, ujung-ujungnya harga liburan hemat kita jadi setara dengan full service tour? Yuk kenali modus penipuan dan hindari oknumnya supaya liburan kita tetap seru, hemat, dan menyenangkan!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.