Wednesday, February 1, 2017

Day 1: Crowded Ho Chi Minh City and Night Walking

Dreamland Traveller




Day 1: Crowded Ho Chi Minh City and Night Walking


            Ada pepatah mengatakan “traveling is not talk about destination, but its talk about the stories”. Dreamland sendiri sependapat dengan pepatah tersebut karena terkadang sebuah destinasi yang sama akan menjadi berbeda dengan kejadian yang dialami atau pertemuan dengan orang baru. Traveling memberi kita sudut pandang baru tentang sebuah harapan, dinamika menuju destinasi, dan insiden tak terduga yang terjadi sepanjang perjalanan.

            Perjalanan Dreamland bermula ketika Dreamland berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Saat Dreamland tiba di bandara, Dreamland cukup bingung dengan tata letak bandara yang berubah, mulai dari lokasi konter check-in internasional, imigrasi, sampai ruang tunggu keberangkatan internasional yang sangat lega saat ini. Dreamland salut dengan perubahan design Bandara Husein Sastranegara yang lebih modern dan dinamis, meskipun ukurannya masih mini jika dibandingkan bandara lainnya.

            Fasilitas yang ada di Bandara Husein Sastranegara saat ini lebih lengkap dengan adanya komputer untuk akses internet, ruang duduk yang nyaman, ruang Ibu dan Bayi, ruang merokok, dan beberapa cafeteria. Setelah menunggu selama 1 jam, pesawat Dreamland dari Bandung menuju Kuala Lumpur akan segera diberangkatkan pukul 08.30. Dreamland pun masuk, berjalan kaki menuju pesawat, dan duduk di kursi yang sudah ditentukan.

            Perjalanan menuju Kuala Lumpur pun ditempuh selama 2 jam 10 menit. Dreamland sendiri mengisi perjalanan dengan membaca majalah, menikmati makanan yang sudah dipesan secara online, serta mencoba untuk tidur. Sesampainya di Kuala Lumpur, Dreamland segera berjalan keluar menuju imigrasi untuk membeli sejumlah makanan di Jaya Grocer klia2. Sesudah itu, Dreamland masuk kembali ke imigrasi setelah melakukan Document Check-In.

            Dreamland pun menuju ke Gate J untuk menunggu penerbangan menuju Ho Chi Minh City. Setelah menunggu selama 1,5 jam ditambah delay, Dreamland pun dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Dreamland pun menikmati perjalanan selama kurang lebih 2 jam menuju Ho Chi Minh City. Sepanjang perjalanan, Dreamland lebih banyak tertidur karena kecapekan. Sesampainya di Ho Chi Minh City, antrian turis yang datang begitu panjang dan kerja imigrasinya sangat amat lelet. Lamanya kerja petugas imigrasi Vietnam ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Setelah menunggu hampir 40 menit di konter imigrasi, Dreamland pun keluar dari Bandara Tan Son Nhat dan mencari bus untuk menuju ke hotel. Sayangnya, Dreamland salah mengira kalau bus yang Dreamland beli sama seperti yang pernah Dreamland gunakan 2 tahun yang lalu. Maklum konter bus ini tampaknya baru saja diadakan belakangan ini. Alhasil, Dreamland salah membeli tiket bus seharga 40.000 VND dengan kondisi bus yang berAC dan mempunyai Wi-Fi. Padahal kalau saja Dreamland lebih cermat, bus 152 hanya perlu merogoh kocek 5.000 VND. Hiks... Insiden kesalahan pembelian tiket bus ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland pun duduk dalam bus turis ini dan diantar menuju ke hotel. Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat antrian sepeda motor dan padatnya arus kendaraan mewarnai jalanan di Ho Chi Minh City. Selain itu, jalanan pun menjadi macet dan perjalanan pun menjadi terasa begitu panjang. Satu fenomena yang Dreamland perhatikan selama duduk di bus adalah banyaknya supir GrabBike yang ada di Ho Chi Minh City. Rupanya fenomena ojek online juga terjadi di Vietnam ya.

            Setelah berputar dan mencari jalan selama 1,5 jam, akhirnya Dreamland tiba di Bali B Hotel di sore hari. Dreamland pun masuk, check-in, beristirahat sejenak di kamar, dan memutuskan untuk keluar berjalan santai. Sekitar hotel banyak sekali restoran dan makanan yang ada, khususnya makanan kaki lima. Dreamland berjalan ke sekitar area Pham Ngu Lao dan Bui Vien yang terkenal dengan backpacker area dan penuh dengan bar.

            Mengingat waktu Dreamland yang terbatas, Dreamland mencari tiket bus menuju ke Mui Ne yang menjadi fokus destinasi Dreamland kali ini. Dreamland pun mendapatkan tiket bus termurah di Sinh Tourist seharga 119.000 VND. Setelah itu, Dreamland hanya berjalan di sekitar area backpacker, sebelum pulang kembali ke hotel. Tak lupa Dreamland mencicipi kudapan mie baso ala kaki lima di Vietnam yang berjualan di depan hotel dengan harga 30.000 VND.

            Dreamland pun kembali ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Mui Ne esok hari. Tak sabar rasanya memulai petualangan menarik di Mui Ne esok hari!



Bandung, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Vietnam, 16 Januari 2017



Dreamland Traveller



Catatan:

- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar VND saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 1 USD setara dengan 22.500 - 22.700 VND.

- Vietnam terkenal dengan kudapan Pho, pastikan untuk mencoba Pho saat berwisata ke Vietnam.

- Lokasi wisata yang terkenal di Vietnam Selatan adalah Ho Chi Minh City sebagai wisata kota, sejarah, dan belanja, Mui Ne dengan padang pasir yang membentang luas, Dalat sebagai kota kembang yang sejuk, Nha Trang dengan pantainya yang indah, Vung Tau dengan patung Yesus Kristus raksasa, dan masih banyak lainnya.

- Akses transportasi antarkota di Vietnam sangat mudah, baik dengan bus maupun kereta api.

- Pastikan untuk menawar harga terlebih dahulu saat membeli barang di Ben Thanh Market.

- Kenakan pakaian tertutup saat memasuki kuil yang ada di Vietnam.

- Menyewa sepeda motor dapat menjadi alternatif pilihan transportasi yang mudah dan terjangkau. Pastikan untuk membawa SIM untuk keperluan verifikasi (SIM Indonesia diterima di Vietnam).



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.