Dreamland Traveller
Day
1: Crowded Ho Chi Minh City and Night
Walking
Ada pepatah mengatakan “traveling is not talk about destination, but
its talk about the stories”. Dreamland sendiri sependapat dengan pepatah
tersebut karena terkadang sebuah destinasi yang sama akan menjadi berbeda
dengan kejadian yang dialami atau pertemuan dengan orang baru. Traveling
memberi kita sudut pandang baru tentang sebuah harapan, dinamika menuju
destinasi, dan insiden tak terduga yang terjadi sepanjang perjalanan.
Perjalanan Dreamland bermula ketika
Dreamland berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Husein
Sastranegara, Bandung. Saat Dreamland tiba di bandara, Dreamland cukup bingung
dengan tata letak bandara yang berubah, mulai dari lokasi konter check-in
internasional, imigrasi, sampai ruang tunggu keberangkatan internasional yang
sangat lega saat ini. Dreamland salut dengan perubahan design Bandara Husein
Sastranegara yang lebih modern dan dinamis, meskipun ukurannya masih mini jika
dibandingkan bandara lainnya.
Fasilitas yang ada di Bandara Husein
Sastranegara saat ini lebih lengkap dengan adanya komputer untuk akses
internet, ruang duduk yang nyaman, ruang Ibu dan Bayi, ruang merokok, dan
beberapa cafeteria. Setelah menunggu selama 1 jam, pesawat Dreamland dari
Bandung menuju Kuala Lumpur akan segera diberangkatkan pukul 08.30. Dreamland
pun masuk, berjalan kaki menuju pesawat, dan duduk di kursi yang sudah
ditentukan.
Perjalanan menuju Kuala Lumpur pun
ditempuh selama 2 jam 10 menit. Dreamland sendiri mengisi perjalanan dengan
membaca majalah, menikmati makanan yang sudah dipesan secara online, serta
mencoba untuk tidur. Sesampainya di Kuala Lumpur, Dreamland segera berjalan
keluar menuju imigrasi untuk membeli sejumlah makanan di Jaya Grocer klia2. Sesudah
itu, Dreamland masuk kembali ke imigrasi setelah melakukan Document Check-In.
Dreamland pun menuju ke Gate J untuk
menunggu penerbangan menuju Ho Chi Minh City. Setelah menunggu selama 1,5 jam
ditambah delay, Dreamland pun dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Dreamland
pun menikmati perjalanan selama kurang lebih 2 jam menuju Ho Chi Minh City.
Sepanjang perjalanan, Dreamland lebih banyak tertidur karena kecapekan.
Sesampainya di Ho Chi Minh City, antrian turis yang datang begitu panjang dan
kerja imigrasinya sangat amat lelet. Lamanya kerja petugas imigrasi Vietnam ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah menunggu hampir 40 menit di
konter imigrasi, Dreamland pun keluar dari Bandara Tan Son Nhat dan mencari bus
untuk menuju ke hotel. Sayangnya, Dreamland salah mengira kalau bus yang
Dreamland beli sama seperti yang pernah Dreamland gunakan 2 tahun yang lalu.
Maklum konter bus ini tampaknya baru saja diadakan belakangan ini. Alhasil,
Dreamland salah membeli tiket bus seharga 40.000 VND dengan kondisi bus yang
berAC dan mempunyai Wi-Fi. Padahal kalau saja Dreamland lebih cermat, bus 152
hanya perlu merogoh kocek 5.000 VND. Hiks... Insiden kesalahan pembelian tiket
bus ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun duduk dalam bus turis
ini dan diantar menuju ke hotel. Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat
antrian sepeda motor dan padatnya arus kendaraan mewarnai jalanan di Ho Chi
Minh City. Selain itu, jalanan pun menjadi macet dan perjalanan pun menjadi
terasa begitu panjang. Satu fenomena yang Dreamland perhatikan selama duduk di
bus adalah banyaknya supir GrabBike yang ada di Ho Chi Minh City. Rupanya
fenomena ojek online juga terjadi di Vietnam ya.
Setelah berputar dan mencari jalan
selama 1,5 jam, akhirnya Dreamland tiba di Bali B Hotel di sore hari. Dreamland
pun masuk, check-in, beristirahat sejenak di kamar, dan memutuskan untuk keluar
berjalan santai. Sekitar hotel banyak sekali restoran dan makanan yang ada,
khususnya makanan kaki lima. Dreamland berjalan ke sekitar area Pham Ngu Lao
dan Bui Vien yang terkenal dengan backpacker area dan penuh dengan bar.
Mengingat waktu Dreamland yang
terbatas, Dreamland mencari tiket bus menuju ke Mui Ne yang menjadi fokus
destinasi Dreamland kali ini. Dreamland pun mendapatkan tiket bus termurah di
Sinh Tourist seharga 119.000 VND. Setelah itu, Dreamland hanya berjalan di
sekitar area backpacker, sebelum pulang kembali ke hotel. Tak lupa Dreamland
mencicipi kudapan mie baso ala kaki lima di Vietnam yang berjualan di depan
hotel dengan harga 30.000 VND.
Dreamland pun kembali ke hotel untuk
beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Mui Ne esok hari. Tak sabar
rasanya memulai petualangan menarik di Mui Ne esok hari!
Bandung,
Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Vietnam, 16 Januari 2017
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar VND saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 1 USD setara dengan
22.500 - 22.700 VND.
-
Vietnam terkenal dengan kudapan Pho, pastikan untuk mencoba Pho saat berwisata
ke Vietnam.
-
Lokasi wisata yang terkenal di Vietnam Selatan adalah Ho Chi Minh City sebagai
wisata kota, sejarah, dan belanja, Mui Ne dengan padang pasir yang membentang
luas, Dalat sebagai kota kembang yang sejuk, Nha Trang dengan pantainya yang
indah, Vung Tau dengan patung Yesus Kristus raksasa, dan masih banyak lainnya.
-
Akses transportasi antarkota di Vietnam sangat mudah, baik dengan bus maupun
kereta api.
-
Pastikan untuk menawar harga terlebih dahulu saat membeli barang di Ben Thanh
Market.
-
Kenakan pakaian tertutup saat memasuki kuil yang ada di Vietnam.
-
Menyewa sepeda motor dapat menjadi alternatif pilihan transportasi yang mudah
dan terjangkau. Pastikan untuk membawa SIM untuk keperluan verifikasi (SIM
Indonesia diterima di Vietnam).
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.