Maling
Teriak Maling ala Calo Kamboja
Sebagai
daerah perbatasan darat yang paling dicap negatif oleh para traveler, border Aranyaprathet
– Poipet ini memang terkenal dengan scamnya
yang sangat khas. Jika tidak hati-hati dan waspada, bisa jadi kita jadi salah
satu korban yang terkena scam di
sini. Tentu sebagai traveler yang sudah pernah melewati border Aranyaprathet –
Poipet ini, Dreamland tahu persis scam
yang pernah Dreamland alami sebelumnya. Tentu seperti kata peribahasa, “Tidak
ada keledai yang jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, bukan?”
Seperti
biasa, calo Kamboja ini sudah menunggu “mangsanya” sejak berada di pintu masuk
perbatasan Thailand. Mereka akan terus mengikuti kita setelah mendapat cap
keluar Thailand. Dreamland pun berjalan melewati berbagai kasino mewah dan
berbagai kios kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan menuju perbatasan
Kamboja. Calo Kamboja itu pun mengikuti Dreamland tepat di seberang jalan.
Sesampainya
di perbatasan Kamboja, Dreamland harus mengantri untuk mendapatkan cap masuk
Kamboja di tengah panas terik matahari. Petugas yang membagikan kartu
kedatangan pun terkesan sangat menyebalkan. Apalagi ketika Dreamland minta
kartu kedatangan Kamboja 2 buah, langsung deh bilang harus bayar sekian bath. Itu
sih namanya pemerasan! Sesudah mendapat cap masuk Kamboja, Dreamland pun seolah
dibawa kembali mengingat tempat bus turis yang sudah menipu Dreamland hampir
setahun yang lalu.
“Ayo
tunggu di sini, nanti ada bus gratis yang akan membawa ke terminal bus.” kata
seorang calo pada Dreamland. Calo yang dari tadi menguntit Dreamland rupanya
sudah ada di sini. Berhubung Dreamland sudah kenyang ditipu dan dijebloskan ke
terminal bus khusus turis yang mematok harga secara mahal, akhirnya Dreamland
mencari taksi di sekitar Poipet ini. Dreamland bertanya kisaran harga taksi
yang dimulai dari USD 50 hingga akhirnya berakhir paling murah di USD 25.
Begitu
Dreamland kembali ke terminal bus turis, langsung deh ada seorang calo
nyerocos, “Kamu tahu tidak kalau di Kamboja ini banyak scam, jadi kamu harus
hati-hati. Nih lihat saya pakai name tag.” katanya sambil menunjukkan penanda
nama seolah petugas turis resmi dari pemerintah. Jelas-jelas dia yang
menjebloskan Dreamland ke terminal bus turis itu. Dasar pembohong! Eh ga
sengaja Dreamland keceplosan bilang dia “scam” sesungguhnya dan dia marah
besar. “Terserah kamu aja deh.” katanya sambil berlalu dari Dreamland dengan
ekspresi marah.
Baguslah
kalau dia sudah kapok menipu Dreamland. Dreamland pun segera membawa koper ke
kerumunan taksi dan akhirnya deal dengan seorang supir taksi dengan harga USD
25. Coba bayangkan kalau Dreamland tertipu lagi ke terminal turis, bisa-bisa
naik bus seharga 9 USD yang tidak tahu kapan berangkatnya atau 10 USD untuk
minivan yang nantinya diberhentikan di travel agen abal-abal dan dipaksa bayar
lebih untuk sampai hotel. Atau naik taksi yang harganya 12 USD seorang dan
harus diisi 4 orang baru berangkat. Lebih baik Dreamland membayar 25 USD nett
dibandingkan naik transportasi dari terminal turis yang masih ada ++ dan
menghabiskan banyak waktu.
Intinya,
pelajari lokasi wisata yang akan kita kunjungi terlebih dahulu guna menghindari
scam yang tidak diinginkan dari traveler lainnya yang sudah pernah tertipu.
Jangan sampai uang dan waktu kita habis untuk sesuatu yang tidak diperlukan.
Memang maling teriak maling itu lazim adanya bagi calo Kamboja ini.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.