Sunday, March 1, 2015

Waktu Terhenti di Vientiane

Dreamland Traveller Moment


Waktu Terhenti di Vientiane
            Ibu kota sebuah negara biasanya identik dengan keramaian, kemegahan, dan pembangunan yang besar-besaran. Banyak orang berlalu lalang dengan pakaian kantor yang necis, asap kendaraan bermotor yang mengudara, serta bangunan tinggi pencakar langit berada di mana-mana. Hal ini rupanya tidak berlaku bagi ibu kota Laos, yakni Vientiane. Image ibu kota boleh dikatakan sangat tidak terasa, bahkan seolah kita berada di era Batavia tempo dulu tatkala berada di sini.
            Sepanjang jalan, bangunan yang ada masih sangat sederhana dan kuno. Selain itu, kendaraan bermotor yang ada di Vientiane pun tidak sebanyak ibu kota pada umumnya. Suasana kota begitu tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian. Bangunan yang ada pun rata-rata di bawah 10 lantai dan beberapa orang memilih menggunakan sepeda untuk moda transportasinya. Vientiane seolah mengingatkan kembali suasana Bandung pada era KAA  tahun 1965 yang masih sepi dan jauh dari keramaian.

            Apalagi ditambah bangunan peninggalan Perancis yang masih dibiarkan seperti sediakala seolah membawa kita pada masa penjajahan kolonial dulu. Turis bule pun jarang sekali terlihat berkeliaran di Vientiane ini, meskipun berada di tempat wisatanya sekalipun. Rasanya Vientiane membuat waktu kita serasa lambat berjalan di sini, di tengah kemajuan zaman yang begitu gencar, cepat, dan dinamis. Sungguh sebuah perjalanan waktu yang lambat tatkala berada di Vientiane dengan suasana kota yang sepi dan dinamika yang sangat pelan.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.