Aturan
Tinggal Aturan
Aturan
dibuat untuk dilanggar. Mungkin pepatah itu tepat untuk menggambarkan tingkat
kepatuhan masyarakat Laos akan tata tertib berkendara. Sama halnya dengan
masyarakat Indonesia yang susah diatur, memakai helm pun menjadi hal yang sulit
dilakukan oleh pengemudi motor di Laos. Dengan santai, mereka berkeliaran di
jalan tanpa helm, meskipun jalan yang mereka lalui berada di pusat kota.
Jika
pusat kota di Jakarta adalah Bundaran HI, maka pusat kota di Vientiane adalah
Monumen Patuxay. Mereka cuek saja naik motor tanpa helm karena toh tidak ada
polisi yang mengawasi. Dreamland sendiri bingung kok sulit ya memakai helm saja
di jalan. Toh manfaatnya buat kita juga. Jika jatuh karena terkena lubang,
tersenggol mobil, atau mendadak rem blong kan minimal bagian kepala kita bisa
terhindar dari cedera yang parah. Kita kan tak pernah tahu kapan hal naas itu
akan tiba.
Hal
ini juga berlaku buat pengemudi motor di Indonesia yang kelihatannya malas
sekali pakai helm. Takut rambut rusak, panas, gerah, jarak dekat, biar bisa
pakai muka, dan ribuan alasan lainnya rasanya tidak pas untuk membenarkan
perilaku tersebut. Toh aturan dibuat supaya kita sendiri selamat, bukan pembuat
aturan mendapat uang dari tilang yang dikenakan, bukan? Yuk mulai kebiasaan
memakai helm setiap kali berada di jalan demi keselamatan kita bersama!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.