Tragedi
Kelebihan Bagasi Asiana Airlines
Berhubung Dreamland menghabiskan
liburan musim panas bersama keluarga di Indonesia, Dreamland pun membeli tiket
penerbangan Nanjing - Seoul - Jakarta pada tanggal 30 Juni 2016 untuk pulang kembali ke tanah air dalam rangkaian penutupan Dreamland in China tahap pertama. Dengan
status Dreamland sebagai mahasiswa yang baru pulang belajar dari luar negeri,
tentu barang bawaan yang dipacking dalam koper sangatlah banyak, mulai dari
buku pelajaran, pakaian, serta berbagai perabotan yang seyogianya tidak akan
digunakan lagi saat kembali ke China.
Nah di sinilah petaka itu bermula. Konter
check-in Asiana Airlines dibuka tepat 2 jam sebelum waktu keberangkatan.
Dreamland sendiri sudah tiba 3 jam sebelum waktu keberangkatan, sehingga harus
menunggu selama 1 jam sebelum akhirnya dapat memasukkan bagasi check-in. Ketika
konter bagasi check-in dibuka, antrian demi antrian pun berkurang satu persatu.
Kebanyakan yang akan pergi ke Seoul adalah turis dari China Mainland yang akan
mengikuti tur di sana.
Tibalah giliran Dreamland untuk
memasukkan bagasi. Begitu ditimbang, alangkah terkejutnya Dreamland melihat
bagasi pertama memiliki bobot 32 kg, sementara itu bagasi kedua memiliki bobot
15 kg. Langsung deh petugas Asiana Airlines yang menimbang koper Dreamland
memanggil supervisornya untuk datang. Dengan tatapan penuh kebencian, dia
mengatakan koper Dreamland overweight dan tidak dapat dibawa masuk ke bagasi
kabin. Alhasil, Dreamland diminta untuk membayar biaya kelebihan muatan bagasi
sebesar 80 USD dan biaya tambahan bagasi sebesar 110 USD.
Glek! Dreamland sangat terkejut dan
berusaha untuk meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan. Bayangkan Dreamland
saat itu hanya memiliki uang cash sebesar 1.000 CNY saja, sehingga uang
tersebut tidak akan cukup untuk membayar biaya bagasi yang ditimbulkan. Dengan
kata-kata sinis, supervisor yang berjenis kelamin laki-laki ini mengatakan
kalau mau membayar hanya 110 USD, Dreamland harus membuat kedua bagasi check in
menjadi 23 kg dan 23 kg.
Tentu daripada harus membayar 190
USD, Dreamland lebih memilih membayar 110 USD. Jujur saja Dreamland agak
menyesal membawa terlalu banyak barang, khususnya buku pelajaran yang setelah
ditimbang beratnya hampir 18 kg. Setelah itu, Dreamland pun keluar dari barisan
dan mulai menata barang bawaan kembali sampai hampir semua orang di konter
check-in sudah menyelesaikan tugasnya untuk memasukkan barang bawaan ke dalam
pesawat.
Dengan keringat dan perut yang
sangat keroncongan, Dreamland pun kembali ke konter check-in. Kali ini, setelah
ditimbang berat bagasi Dreamland menjadi 24 kg dan 23 kg. Eh lagi-lagi si
supervisor Asiana Airlines di Nanjing Lukou International Airport ini
bersikukuh dan akhirnya mengatakan ok juga untuk bagasi ini. Dreamland sendiri
membawa materas yang diperoleh dari sebuah event yang ingin Dreamland masukkan
ke bagasi. Namun lagi-lagi supervisor yang entah kenapa sangat membenci
Dreamland ini mengatakan materas ini akan dikenakan biaya 110 USD, jika ingin
dimasukkan ke bagasi.
Tak
cukup sampai di sana, supervisor Asiana Airlines juga mencoba memanipulasi
bagasi Dreamland agar hanya tiba di Seoul, sehingga Dreamland harus membayar
kelebihan biaya bagasi 2X. Padahal rute penerbangan Dreamland adalah NKG - SEL - CGK. Dengan kata lain, bagasi seharusnya diambil di Jakarta. Untungnya Dreamland sangat teliti melihat peraturan
penerbangan memperbolehkan bagasi check-in tiba di destinasi akhir, asalkan
waktu transit tidak melebihi 24 jam. Waktu transit Dreamland sendiri 23 jam 5
menit, sehingga tidak harus mengambil bagasi di Seoul. Sungguh heran mengapa
ada supervisor sekelas pesawat Asiana Airlines di Nanjing Lukou Airport yang
begitu sentimen dengan Dreamland dan berniat sangat jahat ingin membuat
pengeluaran Dreamland membengkak 2x. Sebagai informasi, biaya kelebihan bagasi sebesar 110 USD per koper akan berlaku per sektor jika bagasi Dreamland harus diambil di Seoul.
Petugas check-in Asiana Airlines lain melihat Dreamland
dengan iba dan akhirnya seorang bapak yang juga bertugas mengatakan untuk
memberikan bagasi tersebut pada Dreamland ke supervisor sinting ini. Dengan
raut wajah yang sangat serius dan ekspresi muka yang tidak menyenangkan, dia
pun mengatakan untuk membungkus materas yang ingin dimasukkan sendiri! Jujur
seumur-umur dalam sejarah penerbangan Dreamland melakukan perjalanan ke
berbagai tempat di seluruh dunia dengan maskapai penerbangan full service,
Dreamland mendapat perlakuan yang sangat amat tidak menyenangkan seperti ini!
Dreamland pun membungkus materas
tersebut seala kadarnya karena tidak mengerti apa yang dia mau. Dengan cepat,
dia pun turun menghampiri Dreamland dengan nada tinggi untuk membungkus materas
dengan cara dia. Ya sudah saja bukan dari tadi dia yang membungkuskan materas
itu untuk Dreamland. Akhirnya setelah tragedi bagasi berlebih ini usai dan uang
Dreamland berkurang secara signifikan sebesar 731 CNY setara 110 USD. Asalnya
Dreamland mau menukar uang CNY menjadi USD di money changer, namun bukan
pilihan yang cerdas karena kursnya sangat jelek dan ada biaya 60 CNY untuk
administrasi.
Setelah itu, barulah boarding pass
dan paspor Dreamland diserahkan kembali. Bayangkan Dreamland yang datang sangat
awal di airport sejak jam 11.30, harus menjalani proses ini hingga pukul 13.45
dan hanya punya waktu 1 jam untuk menyelesaikan semua urusan imigrasi dan pergi
ke pintu penerbangan terakhir. Dreamland pun hanya punya waktu sejenak untuk
menghela nafas sejenak sebelum akhirnya masuk ke imigrasi untuk mendapat cap
keluar China dan menuju ke pintu keberangkatan akhir.
Sialnya lagi sudah cepat-cepat
Dreamland berlari, eh pesawat Asiana Airlines tujuan Nanjing - Seoul malah
delay selama 1 jam 30 menit. Alhasil Dreamland hanya bisa duduk cemberut sambil
memikirkan uang 731 CNY yang melayang dengan sia-sia akibat kelebihan bagasi. Belum lagi supervisor Asiana Airlines ini ada di ruang boarding akhir dengan sangat sok saat ditanya mengapa pesawatnya delay. Sungguh baru kali ini ada staf bandara yang berlaku sangat amat tidak menyenangkan seperti ini!
Setidaknya pengalaman ini jadi
pelajaran bagi Dreamland untuk memperhatikan barang bawaan agar tidak melebihi
muatan dan jumlah, yakni 1 koper seberat maksimal 23 kg. Tentunya pelajaran
juga buat pembaca Dreamland untuk mempelajari aturan bagasi gratis dari
maskapai full service lainnya ya! Hanya saja, Dreamland masih dongkol
memikirkan betapa buruknya pelayanan supervisor Asiana Airlines di Nanjing
Lukou International Airport yang benar-benar memperlakukan Dreamland layaknya
babu, padahal Dreamland adalah salah satu penumpang pesawat yang membeli tiket!
~
oOo ~