Sunday, February 17, 2013

Saat Kesehatan Menjadi Barang Langka

Dreamland Traveller Moment


Saat Kesehatan Menjadi Barang Langka
            Ada sebuah pepatah mengatakan, “Waktu muda, kita mengorbankan kesehatan untuk mencari uang. Sebaliknya, waktu tua, kita mengorbankan uang untuk mencari kesehatan.” Pepatah itu rasanya sangat tepat untuk menggambarkan ribuan orang Indonesia yang berobat ke Penang untuk mencari kesembuhan. 
Belasan orang tua dengan kursi roda dibopong oleh petugas pesawat ke kursinya, kakek nenek dengan tongkat kayu berjalan tertatih-tatih, muka-muka sayu yang pucat dengan jaket tebal turut memeriahkan penerbangan jurusan Jakarta – Penang yang diselenggarakan AirAsia sore itu. Banyak orang mengatakan Penang adalah tempat yang sangat baik untuk berobat, baik dari segi kualitas maupun harga.
Sesampainya di Penang, Dreamland sempat bertemu dengan salah satu masyarakat Indonesia asal Medan yang sedang berobat ke Penang. “Iya saya kena penyakit ginjal dan sudah rutin berobat ke Penang seminggu sekali.” katanya dengan bangga. Astaga, betapa sia-sianya kerja keras dan usaha kita selama ini jika uang kita harus berakhir di rumah sakit, bukan untuk kita nikmati, bukan?
Melalui fenomena ini, Dreamland sadar bahwa kesehatan adalah harta manusia yang paling berharga. Tak perlu jauh-jauh, saat mata kita terkena debu saja, seluruh badan saja sudah terasa tidak enak. Kita ingin segera pulang, meneteskan obat mata, atau mengistirahatkan mata yang memerah. Kesehatan membuat kita bisa melakukan banyak hal, mengejar cita-cita dan mimpi, serta berpikir secara kritis.
Bayangkan ketika kesehatan itu tidak kita miliki. Jangankan untuk bekerja dengan baik, mungkin bernafas pun menjadi pekerjaan yang sulit. Ya kerapkali kita menyepelekan kesehatan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya saat masih muda. Kita menunda jam makan dengan alasan kagok sedang mengerjakan sesuatu, menunda waktu tidur karena sedang lembur, dan lain sebagainya. Akhirnya badan kita ibarat mesin bekerja 24 jam pun menjadi cepat panas dan rusak parah. Tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi, bukan?
Saat Dreamland terserang penyakit maag akut saja, jangankan berpikir untuk mengatakan perjalanan selanjutnya. Mengikuti kegiatan perkuliahan sebagai rutinitas sehari-hari saja bagaikan beban berat yang tidak terkira. Rasa perih dan pusing di kepala yang semakin menjadi-jadi membuat penderitaan Dreamland semakin besar. Pergi ke dokter dan membeli obat saja sudah menghabiskan banyak biaya yang sebenarnya tidak diperlukan jika kita mampu menjaga kesehatan dengan baik.
Bekerja keras dan berusaha gigih memang tidak dilarang. Justru itu harus dilakukan untuk mendulang kesuksesan. Hanya saja, jangan mengesampingkan kesehatan yang ada dalam diri kita. Tatkala kesehatan itu hilang, yakinlah semua usaha dan kerja keras yang kita peroleh akan sia-sia. Lagipula tidak mau kan jika uang yang kita peroleh siang dan malam habis untuk dokter, rumah sakit, dan membeli obat? 
Dreamland pun pernah mendengar anekdot dari seorang dosen senior. “Penginapan atau hotel paling laku di dunia itu rumah sakit. Coba saja lihat di rumah sakit pernahkah sepi pengunjung?” Tentu kita tidak ingin jadi salah satu “hotel” yang satu ini, bukan? Kendati dilengkapi dengan TV, AC, dan fasilitas yang oke, tapi tetap saja tidak bisa dinikmati karena badan kita tidak enak. Maka dari itu, jagalah kesehatan seperti barang langka agar kita senantiasa merawatnya dengan baik!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.