Saat
Kesehatan Menjadi Barang Langka
Ada
sebuah pepatah mengatakan, “Waktu muda, kita mengorbankan kesehatan untuk
mencari uang. Sebaliknya, waktu tua, kita mengorbankan uang untuk mencari
kesehatan.” Pepatah itu rasanya sangat tepat untuk menggambarkan ribuan orang
Indonesia yang berobat ke Penang untuk mencari kesembuhan.
Belasan orang tua dengan kursi roda
dibopong oleh petugas pesawat ke kursinya, kakek nenek dengan tongkat kayu
berjalan tertatih-tatih, muka-muka sayu yang pucat dengan jaket tebal turut
memeriahkan penerbangan jurusan Jakarta – Penang yang diselenggarakan AirAsia
sore itu. Banyak orang mengatakan Penang adalah tempat yang sangat baik untuk
berobat, baik dari segi kualitas maupun harga.
Sesampainya di Penang, Dreamland
sempat bertemu dengan salah satu masyarakat Indonesia asal Medan yang sedang
berobat ke Penang. “Iya saya kena penyakit ginjal dan sudah rutin berobat ke
Penang seminggu sekali.” katanya dengan bangga. Astaga, betapa sia-sianya kerja
keras dan usaha kita selama ini jika uang kita harus berakhir di rumah sakit,
bukan untuk kita nikmati, bukan?
Melalui fenomena ini, Dreamland
sadar bahwa kesehatan adalah harta manusia yang paling berharga. Tak perlu
jauh-jauh, saat mata kita terkena debu saja, seluruh badan saja sudah terasa
tidak enak. Kita ingin segera pulang, meneteskan obat mata, atau
mengistirahatkan mata yang memerah. Kesehatan membuat kita bisa melakukan
banyak hal, mengejar cita-cita dan mimpi, serta berpikir secara kritis.
Bayangkan ketika kesehatan itu
tidak kita miliki. Jangankan untuk bekerja dengan baik, mungkin bernafas pun
menjadi pekerjaan yang sulit. Ya kerapkali kita menyepelekan kesehatan untuk
mencari uang sebanyak-banyaknya saat masih muda. Kita menunda jam makan dengan
alasan kagok sedang mengerjakan sesuatu, menunda waktu tidur karena sedang
lembur, dan lain sebagainya. Akhirnya badan kita ibarat mesin bekerja 24 jam
pun menjadi cepat panas dan rusak parah. Tentu kita tidak menginginkan hal itu
terjadi, bukan?
Saat Dreamland terserang penyakit
maag akut saja, jangankan berpikir untuk mengatakan perjalanan selanjutnya.
Mengikuti kegiatan perkuliahan sebagai rutinitas sehari-hari saja bagaikan
beban berat yang tidak terkira. Rasa perih dan pusing di kepala yang semakin
menjadi-jadi membuat penderitaan Dreamland semakin besar. Pergi ke dokter dan
membeli obat saja sudah menghabiskan banyak biaya yang sebenarnya tidak
diperlukan jika kita mampu menjaga kesehatan dengan baik.
Bekerja keras dan berusaha gigih
memang tidak dilarang. Justru itu harus dilakukan untuk mendulang kesuksesan.
Hanya saja, jangan mengesampingkan kesehatan yang ada dalam diri kita. Tatkala
kesehatan itu hilang, yakinlah semua usaha dan kerja keras yang kita peroleh
akan sia-sia. Lagipula tidak mau kan jika uang yang kita peroleh siang dan
malam habis untuk dokter, rumah sakit, dan membeli obat?
Dreamland pun pernah mendengar
anekdot dari seorang dosen senior. “Penginapan atau hotel paling laku di dunia
itu rumah sakit. Coba saja lihat di rumah sakit pernahkah sepi pengunjung?”
Tentu kita tidak ingin jadi salah satu “hotel” yang satu ini, bukan? Kendati
dilengkapi dengan TV, AC, dan fasilitas yang oke, tapi tetap saja tidak bisa
dinikmati karena badan kita tidak enak. Maka dari itu, jagalah kesehatan
seperti barang langka agar kita senantiasa merawatnya dengan baik!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.