Day
1 : Eksplorasi Red Light District
Kuala Lumpur
Terkadang
wisata bukan berbicara tentang destinasi, melainkan dinamika yang ada
didalamnya yang kelak akan memperkaya diri kita. Memperkaya di sini bukan dalam
arti materiil, melainkan pengetahuan, keberanian, pengalaman, dan lain
sebagainya yang tidak dapat dibeli dengan uang. Kita bisa mencapai suatu tempat
dengan berbagai moda transportasi dan cara, namun cerita yang terjadi tatkala
menuju tempat tersebutlah yang menjadikan suatu wisata seseorang menjadi
“mahal” dan berbeda dari yang lain.
Dalam
trip Dreamland kali ini, Dreamland mengunjungi dua tempat wisata sekaligus,
yakni Manila dan Kota Kinabalu. Dreamland akan membagi 2 tempat wisata ini
dalam 2 trip yang berbeda agar memudahkan pemaparan tempat wisata secara utuh
dan mendalam. Perjalanan Dreamland bermula tatkala Dreamland berangkat ke
Bandara Husein Sastranegara pada pukul 07.00 WIB. Pesawat Dreamland akan
berangkat dari Bandung menuju Kuala Lumpur pada pukul 08.00 WIB.
Suasana
bandara tampak lenggang jika dibandingkan pada saat Kuala Lumpur and Singapore
Trip yang Dreamland lakukan pada awal tahun 2014. Tampaknya tidak banyak
wisatawan Indonesia dan asing yang pergi ke Kuala Lumpur. Seperti biasa,
Dreamland menjalankan prosedur imigrasi, mulai dari screening barang bawaan,
membayar airport tax 75.000 IDR, mendapatkan cap imigrasi, dan menunggu di
ruang tunggu.
Seperti
biasanya, pesawat AirAsia kembali delay dari Bandung dan baru berangkat 1 jam
setelah jam yang telah dijadwalkan. Akhirnya setelah pesawat siap, petugas
AirAsia pun mempersilahkan kami untuk turun dari ruang tunggu dan naik ke atas
pesawat. Ironisnya saat itu bandara sedang diguyur hujan dan payung yang
tersedia tidak mencukupi kebutuhan penumpang, sehingga beberapa penumpang
tampak kehujanan. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment.
Singkat
kata, Dreamland menikmati perjalanan 2 jam 10 menit dengan tidur. Setibanya di
LCCT, Dreamland langsung menuju imigrasi, kemudian turun dan mengambil Aerobus
untuk menuju KL Sentral dengan harga 14 RM (two ways). Perjalanan selama 1 jam
ke KL Sentral juga Dreamland isi dengan tidur. Ketika bus sudah berhenti di KL
Sentral, Dreamland langsung berjalan kaki menyusuri jalan ke Monorail KL untuk
mengambil jurusan Chow Kit, berhubung hotel yang Dreamland dapatkan berada di
wilayah ini.
Dreamland
pun membeli tiket monorail di mesin yang tersedia sebesar 2,5 RM per orang,
kemudian langsung menunggu kereta di lantai atas. Dreamland pun masuk dan
menikmati perjalanan memandangi kota Kuala Lumpur yang dilalui monorail ini.
Setibanya di Chow Kit, Dreamland langsung turun dan bertanya kira-kira ada di
mana letak Hostel Cosmopolitan ini. Ada petugas yang tidak tahu dan
berpura-pura tahu, ada yang berniat membantu, dan ada juga yang menyesatkan.
Tipe-tipe orang yang bisa kita tanyai dan tidak ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment.
Akhirnya
Dreamland tiba juga di Chow Kit. Sebagai intermezzo, Chow Kit dikenal sebagai
wilayah red light district oleh warga Malaysia sendiri. Dreamland mendengar
penuturan cerita ini dari orang Malaysia yang kebetulan 1 pesawat saat
berangkat ke Kuala Lumpur. Katanya kita tidak disarankan menginap di wilayah
ini karena imagenya negatif dan berbahaya. Pokoknya membuat kita yang
mendengarnya serasa ditakut-takuti. Padahal harga hotel termurah di Kuala
Lumpur ada di lokasi ini. Sama halnya dengan Geylang di Singapore.
Dreamland
pun berjalan-jalan mencari lokasi hostel dengan bertanya ke sana kemari.
Akhirnya setelah pusing mencari-cari, Dreamland menemukan Hostel Cosmopolitan
di antara deretan bangunan yang ada di Chow Kit. Rupanya bangunan hostel ini
berada di belakang monorail, sehingga tidak langsung terlihat. Dreamland pun
langsung naik ke lantai 4 untuk check-in. Rupanya pemesanan sudah dipotong 40
RM dari kartu kredit jadi Dreamland tidak perlu membayar lagi di sini.
Kamar
yang Dreamland dapatkan sangat sempit, tapi cukup bersih. Kamar mandi terletak
di luar, ada dapur yang bisa dipakai bersama, ada juga komputer, serta ruang
nonton TV di lobby. Pemiliknya ramah dan sangat membantu. Ada juga kucing
kuning yang lucu bernama Mr. Jingga di sini. Hostel yang boleh dikategorikan
cukup lumayan untuk tinggal 1 malam karena penerbangan Dreamland ke Manila baru
ada besok pagi pukul 11.35. Setelah menaruh barang bawaan, Dreamland langsung
keluar untuk mengeksplorasi Chow Kit lebih detail lagi.
Wilayah
Chow Kit boleh dikatakan lebih kumuh dibandingkan wilayah Kuala Lumpur lainnya
karena fungsinya yang kerap diidentikkan dengan hal-hal negatif. Judgement
warga Kuala Lumpur terhadap Chow Kit mungkin sama halnya dengan judgement orang
Bandung terhadap Saritem. Anggapan yang berbeda dari tiap masyarakat negara
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Satu
hal yang Dreamland sukai dari Chow Kit adalah sangat mudah menemukan makanan murah
meriah di sini. Selain itu juga ada pasar tradisional yang menjual
sayur-sayuran dan buah-buahan di sini dengan sistem tawar menawar.
Barang-barang belanjaan ala cimol atau barang second juga dapat dengan mudah
ditemukan di sini. Pokoknya jajanan tradisional apapun dan food court bisa kita
nikmati. Sangat hemat dan terjangkau.
Fenomena
menarik yang Dreamland amati di Chow Kit adalah tempat potong rambut itu selalu
berada di rumah atas tangga yang ada di pinggir jalan. Entah potong rambutnya
beneran atau ada “plus-plusnya”, Dreamland tidak tahu. Selain itu juga,
penamaan jalan di Chow Kit juga punya kesamaan di Geylang, yakni menggunakan
kata Lorong untuk tiap potongan jalannya. Diskotik dan tempat hiburan malam
cukup mudah ditemukan di sini, jadi wajar jika dandanan ayam-ayamnya sudah
terlihat menggoda tatkala berada di Chow Kit, terutama di gang-gang yang
tersembunyinya. Tempat pijatnya pun digelar di pinggir jalan.
Dreamland
pun menghabiskan malam dengan beristirahat di hostel mengingat esok akan
kembali ke LCCT untuk penerbangan dari Kuala Lumpur ke Manila. Unik rasanya
tinggal di wilayah red light district Kuala Lumpur.
Bandung, Kuala Lumpur, 18 Januari 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Kurs Malaysia Ringgit (RM) saat Dreamland
melakukan perjalanan adalah 3.700 IDR.
- Terdapat berbagai moda transportasi dari LCCT ke
pusat kota, mulai dari bus, minivan, taksi, dan kereta.
- Akses tempat wisata di Kuala Lumpur sangat mudah
menggunakan monorail, KRM Komuter, LRT, bus, dan bus Hop On Hop Off.
- Informasi tempat wisata akan kita dapatkan dengan
lengkap di Pusat Pelancongan Malaysia yang ada di pintu kedatangan LCCT.
- Chow Kit terkenal dengan wisata prostitusi,
upayakan tidak keluar terlalu malam untuk meminimalisir dampak buruk yang ada.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.