Saturday, February 1, 2014

Day 1 : Eksplorasi Red Light District Kuala Lumpur

Dreamland Traveller


Day 1 : Eksplorasi Red Light District Kuala Lumpur
            Terkadang wisata bukan berbicara tentang destinasi, melainkan dinamika yang ada didalamnya yang kelak akan memperkaya diri kita. Memperkaya di sini bukan dalam arti materiil, melainkan pengetahuan, keberanian, pengalaman, dan lain sebagainya yang tidak dapat dibeli dengan uang. Kita bisa mencapai suatu tempat dengan berbagai moda transportasi dan cara, namun cerita yang terjadi tatkala menuju tempat tersebutlah yang menjadikan suatu wisata seseorang menjadi “mahal” dan berbeda dari yang lain.













            Dalam trip Dreamland kali ini, Dreamland mengunjungi dua tempat wisata sekaligus, yakni Manila dan Kota Kinabalu. Dreamland akan membagi 2 tempat wisata ini dalam 2 trip yang berbeda agar memudahkan pemaparan tempat wisata secara utuh dan mendalam. Perjalanan Dreamland bermula tatkala Dreamland berangkat ke Bandara Husein Sastranegara pada pukul 07.00 WIB. Pesawat Dreamland akan berangkat dari Bandung menuju Kuala Lumpur pada pukul 08.00 WIB.













            Suasana bandara tampak lenggang jika dibandingkan pada saat Kuala Lumpur and Singapore Trip yang Dreamland lakukan pada awal tahun 2014. Tampaknya tidak banyak wisatawan Indonesia dan asing yang pergi ke Kuala Lumpur. Seperti biasa, Dreamland menjalankan prosedur imigrasi, mulai dari screening barang bawaan, membayar airport tax 75.000 IDR, mendapatkan cap imigrasi, dan menunggu di ruang tunggu.









            Seperti biasanya, pesawat AirAsia kembali delay dari Bandung dan baru berangkat 1 jam setelah jam yang telah dijadwalkan. Akhirnya setelah pesawat siap, petugas AirAsia pun mempersilahkan kami untuk turun dari ruang tunggu dan naik ke atas pesawat. Ironisnya saat itu bandara sedang diguyur hujan dan payung yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan penumpang, sehingga beberapa penumpang tampak kehujanan. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.







            Singkat kata, Dreamland menikmati perjalanan 2 jam 10 menit dengan tidur. Setibanya di LCCT, Dreamland langsung menuju imigrasi, kemudian turun dan mengambil Aerobus untuk menuju KL Sentral dengan harga 14 RM (two ways). Perjalanan selama 1 jam ke KL Sentral juga Dreamland isi dengan tidur. Ketika bus sudah berhenti di KL Sentral, Dreamland langsung berjalan kaki menyusuri jalan ke Monorail KL untuk mengambil jurusan Chow Kit, berhubung hotel yang Dreamland dapatkan berada di wilayah ini. 









            Dreamland pun membeli tiket monorail di mesin yang tersedia sebesar 2,5 RM per orang, kemudian langsung menunggu kereta di lantai atas. Dreamland pun masuk dan menikmati perjalanan memandangi kota Kuala Lumpur yang dilalui monorail ini. Setibanya di Chow Kit, Dreamland langsung turun dan bertanya kira-kira ada di mana letak Hostel Cosmopolitan ini. Ada petugas yang tidak tahu dan berpura-pura tahu, ada yang berniat membantu, dan ada juga yang menyesatkan. Tipe-tipe orang yang bisa kita tanyai dan tidak ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.









            Akhirnya Dreamland tiba juga di Chow Kit. Sebagai intermezzo, Chow Kit dikenal sebagai wilayah red light district oleh warga Malaysia sendiri. Dreamland mendengar penuturan cerita ini dari orang Malaysia yang kebetulan 1 pesawat saat berangkat ke Kuala Lumpur. Katanya kita tidak disarankan menginap di wilayah ini karena imagenya negatif dan berbahaya. Pokoknya membuat kita yang mendengarnya serasa ditakut-takuti. Padahal harga hotel termurah di Kuala Lumpur ada di lokasi ini. Sama halnya dengan Geylang di Singapore.









            Dreamland pun berjalan-jalan mencari lokasi hostel dengan bertanya ke sana kemari. Akhirnya setelah pusing mencari-cari, Dreamland menemukan Hostel Cosmopolitan di antara deretan bangunan yang ada di Chow Kit. Rupanya bangunan hostel ini berada di belakang monorail, sehingga tidak langsung terlihat. Dreamland pun langsung naik ke lantai 4 untuk check-in. Rupanya pemesanan sudah dipotong 40 RM dari kartu kredit jadi Dreamland tidak perlu membayar lagi di sini.





            Kamar yang Dreamland dapatkan sangat sempit, tapi cukup bersih. Kamar mandi terletak di luar, ada dapur yang bisa dipakai bersama, ada juga komputer, serta ruang nonton TV di lobby. Pemiliknya ramah dan sangat membantu. Ada juga kucing kuning yang lucu bernama Mr. Jingga di sini. Hostel yang boleh dikategorikan cukup lumayan untuk tinggal 1 malam karena penerbangan Dreamland ke Manila baru ada besok pagi pukul 11.35. Setelah menaruh barang bawaan, Dreamland langsung keluar untuk mengeksplorasi Chow Kit lebih detail lagi.





            Wilayah Chow Kit boleh dikatakan lebih kumuh dibandingkan wilayah Kuala Lumpur lainnya karena fungsinya yang kerap diidentikkan dengan hal-hal negatif. Judgement warga Kuala Lumpur terhadap Chow Kit mungkin sama halnya dengan judgement orang Bandung terhadap Saritem. Anggapan yang berbeda dari tiap masyarakat negara akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.



            Satu hal yang Dreamland sukai dari Chow Kit adalah sangat mudah menemukan makanan murah meriah di sini. Selain itu juga ada pasar tradisional yang menjual sayur-sayuran dan buah-buahan di sini dengan sistem tawar menawar. Barang-barang belanjaan ala cimol atau barang second juga dapat dengan mudah ditemukan di sini. Pokoknya jajanan tradisional apapun dan food court bisa kita nikmati. Sangat hemat dan terjangkau.


            Fenomena menarik yang Dreamland amati di Chow Kit adalah tempat potong rambut itu selalu berada di rumah atas tangga yang ada di pinggir jalan. Entah potong rambutnya beneran atau ada “plus-plusnya”, Dreamland tidak tahu. Selain itu juga, penamaan jalan di Chow Kit juga punya kesamaan di Geylang, yakni menggunakan kata Lorong untuk tiap potongan jalannya. Diskotik dan tempat hiburan malam cukup mudah ditemukan di sini, jadi wajar jika dandanan ayam-ayamnya sudah terlihat menggoda tatkala berada di Chow Kit, terutama di gang-gang yang tersembunyinya. Tempat pijatnya pun digelar di pinggir jalan. 


            Dreamland pun menghabiskan malam dengan beristirahat di hostel mengingat esok akan kembali ke LCCT untuk penerbangan dari Kuala Lumpur ke Manila. Unik rasanya tinggal di wilayah red light district Kuala Lumpur.

Bandung, Kuala Lumpur, 18 Januari 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Kurs Malaysia Ringgit (RM) saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 3.700 IDR.
- Terdapat berbagai moda transportasi dari LCCT ke pusat kota, mulai dari bus, minivan, taksi, dan kereta.
- Akses tempat wisata di Kuala Lumpur sangat mudah menggunakan monorail, KRM Komuter, LRT, bus, dan bus Hop On Hop Off.
- Informasi tempat wisata akan kita dapatkan dengan lengkap di Pusat Pelancongan Malaysia yang ada di pintu kedatangan LCCT.
- Chow Kit terkenal dengan wisata prostitusi, upayakan tidak keluar terlalu malam untuk meminimalisir dampak buruk yang ada.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.