Wednesday, February 5, 2014

Day 3 : Kokohnya Intramuros dan Teduhnya Rizal Park

Dreamland Traveller


Day 3 : Kokohnya Intramuros dan Teduhnya Rizal Park
            Tak terasa Dreamland sudah memasuki hari kedua di Manila. Dreamland segera bangun dan bersiap-siap untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata yang ada di Manila. Sebelumnya Dreamland sarapan pagi terlebih dahulu di 24h Apartment Hotel dan membereskan barang bawaan karena menurut resepsionis yang Dreamland temui kemarin, upgrade kamar hanya berlaku hari kemarin saja. Ada fenomena menarik yang Dreamland temui pagi ini, yaitu banyak sekali “ayam” Filipina yang disewa bule saat sarapan. Terhitung ada 4 pasang yang Dreamland temui. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.


















Setelah Dreamland beres-beres dan menuju resepsionis, justru Dreamland malah diupgrade seterusnya hingga hari check out nanti. Cihuy Dreamland tetap mendapat kamar tipe Apartment yang nyaman dan besar ini. Dreamland pun segera keluar dan berjalan menuju jalan besar dari hotel. Kondisi jalan di Manila sama halnya dengan di Jakarta. Tumpukan sampah pun berceceran di sepanjang trotoar jalan. Pokoknya kita serasa berada di Jakarta begitu berjalan-jalan di trotoar jalan Manila.













Dreamland bertanya pada orang-orang yang ada di jalan tentang jalan menuju Intramuros. Saat Dreamland bertanya pada supir tricycle, yakni semacam becak yang dikayuh oleh sepeda, tetapi penumpangnya duduk di keranjang besi sebelahnya, banyak yang bilang naik jeepney dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Belakangan Dreamland baru tahu kalau jarak hotel Dreamland dan kompleks Intramuros itu sangat amat jauh! Dreamland pun bertanya pada supir jeepney dan dia bilang siap memberitahu di mana Dreamland harus turun.


















Dreamland pun berusaha tetap tenang, meskipun agak khawatir juga karena baru pertama kali naik jeepney. Jeepney ini boleh dikatakan angkotnya Filipina. Banyak sekali jeepney yang beredar di Manila ini sebagai alat transportasi publik. Harganya pun boleh dikatakan murah, yakni 8 peso untuk jarak dekat dan 12 peso untuk jarak yang sangat jauh. Keunikan dari jeepney adalah desain mobilnya yang khas dan menarik. Rute-rute jeepney ini bisa kita lihat pada badan mobilnya. Cara pembayarannya pun sama seperti angkot, yakni kita tinggal memberi uang dan diberi kembalian.


















Kalau kita duduk di paling belakang juga tidak perlu khawatir. Cukup oper-oper saja uangnya ke supir di depan lewat penumpang yang ada. Uang kembaliannya pun akan dioper-oper. Pokoknya benar-benar transportasi yang unik jeepney ini. Nah Dreamland pun naik jeepney sampai Taft Avenue dan kebetulan ada juga bapak-bapak Filipina yang turun di sini. Dreamland pun berjalan mengikuti bapak ini dan menanyakan jeepney jurusan manakah yang harus diambil untuk pergi ke kompleks Intramuros ini.


















Entah mengapa tiba-tiba bapak ini bilang bahwa jurusan jeepneynya kebetulan sama dan Dreamland akan diantar sampai ke Fort Santiago. Dreamland pun merasa senang mendapat bantuan dari bapak yang satu ini. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, Dreamland dan bapak Filipina pun menunggu jeepney dan dia pun memberitahu jeepney mana yang harus dinaiki. Sepanjang jalan Dreamland ngobrol-ngobrol singkat dengan bapak ini tentang berbagai hal.


















Sama halnya dengan Jakarta, kemacetan pun tak lepas dari Manila. Bau asap kendaraan pun menjadi aroma yang dicium sehari-hari. Pokoknya benar-benar serasa masih di Indonesia deh kondisi jalannya. Perjalanan pun ditempuh selama kurang lebih 45 menit, hingga akhirnya bapak ini memberhentikan jeepney dan menyuruh kami turun di tempat tertentu. Dreamland melihat Rizal Park yang sempat terlewati oleh jeepney, namun sekarang destinasi Dreamland adalah ke Fort Santiago dulu.




















Dreamland pun berjalan bersama bapak Filipina ini menyusuri jalan-jalan yang ada di kompleks Intramuros. Unik memang Intramuros ini bisa disamakan dengan Kota Tua di Jakarta. Banyak bangunan dan benteng kuno yang dibiarkan begitu saja dan memberikan kesan Manila Tempo Doeloe. Pokoknya benar-benar serasa kembali ke masa lampau di tengah kemodernan bangunan tinggi Manila. 


















Singkat kata, setelah berbelok ke sana kemari dan mencari jalan yang tepat, akhirnya Dreamland pun tiba di objek wisata pertama, yakni Fort Santiago. Dreamland pun mengucapkan banyak terima kasih karena telah mengantarkan Dreamland sampai tempat tujuan. Tak lupa beliau memberikan Dreamland nomor telepon dan alamat rumahnya. Rupanya rumah beliau sangat dekat dengan hotel Dreamland. Rencananya bahkan dia ingin main bersama keluarganya ke hotel Dreamland. Terima kasih Mr. Rufus untuk kebaikannya. 


















Dreamland pun masuk ke Fort Santiago untuk memulai petualangan di Manila hari ini. Harga tiket masuk Fort Santiago ini adalah 50 peso (untuk anak-anak dan pelajar) dan 75 peso (untuk dewasa). Berhubung Dreamland membawa KTM, jadi Dreamland mendapat harga 50 peso. Cihuy! Dreamland pun segera masuk dan melihat-lihat apa keunikan dari Fort Santiago ini. 


















Fort Santiago ini rupanya salah satu bagian dari kompleks Intramuros. Selain Fort Santiago, Intramuros juga memiliki tempat-tempat wisata sejarah menarik, di antaranya Palacio del Gobernador, Postigo Del Palacio, Manila Cathedral, Plaza San Luis Complex, dan lain sebagainya. Semua lokasi tempat wisata ini berdekatan dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. 


















Dreamland berfoto dengan beberapa objek menarik di Fort Santiago ini, mulai dari taman-taman dengan replika yang bernuansa Katholik, kemudian masuk ke dalam benteng dan melihat kokohnya dinding-dinding yang sudah berumur ratusan tahun. Dreamland juga melihat-lihat berbagai objek yang ada di dalam Fort Santiago. Secara keseluruhan, benteng ini terlihat agak membosankan jika dibandingkan dengan Cambodia dengan kompleks Angkornya. 


















Dreamland juga sempat membaca silsilah Jose Rizal yang merupakan pahlawan nasional Filipina. Rupanya orang Filipina adalah campuran keturunan antara etnis China dan Spanyol. Wajar jika kita melihat wajah-wajah Asia yang mukanya begitu bule di sini. Setelah puas berkeliling kompleks Fort Santiago, duduk-duduk santai di taman yang ada, serta menonton film tentang sejarah Intramuros, Dreamland pun memutuskan untuk pergi ke objek wisata selanjutnya.


















Betapa terkejutnya Dreamland saat menemukan Mr. Rufus ada di depan menunggu Dreamland. Dreamland pun segera beranjak keluar dari Fort Santiago dan menemui beliau. Beliau bersedia untuk mengantar-antar Dreamland karena tugasnya sudah usai katanya. Dreamland tentu sangat bersyukur dengan bantuan ini karena bisa membuat Dreamland hemat waktu dan tidak nyasar tentunya. 








Awalnya Dreamland mau berfoto di depan Manila Cathedral, namun karena sedang direnovasi, akhirnya fotonya pun menjadi kurang memuaskan. Dreamland pun melanjutkan perjalanan dengan jeepney menuju Rizal Park. Rizal Park ini boleh dikatakan alun-alunnya Manila. Tamannya sangat luas dan rindang. Terdapat monumen kemerdekaan Filipina di sini. Mr. Rufus mengatakan ada show air mancur bergerak setiap malam di Rizal Park ini. Tak jauh dari Rizal Park, ada Botanic Garden. Namun Dreamland kurang berminat dan segera berlalu dari tempat tersebut.






Uang peso yang Dreamland bawa mulai menipis. Dreamland pun meminta saran pada Mr. Rufus di mana harus menukarkan uang USD agar mendapat rates yang oke. Mr. Rufus pun mengajak Dreamland berjalan kaki ke jalan yang sangat asing bagi Dreamland. Dreamland menyusuri daerah Ermita. Rupanya daerah ini memiliki banyak sekali money changer di mana-mana. Kursnya pun bervariasi, antara 45 – 45,2 peso per 1 USD tergantung keberuntungan dalam menemukan money changer. Dreamland pun menukarkan sejumlah USD untuk mencukupi kebutuhan selama berada di Manila.
Dreamland pun ingin mencari colokan listrik untuk gadget Dreamland yang mulai sekarat karena beda chargernya. Dreamland pun diantar oleh Mr. Rufus ke Robinson Ermita dan Dreamland meminta untuk ditinggalkan di sini karena pasti akan memakan waktu yang lama. Sebelum pulang, Mr. Rufus pun memberitahu jeepney yang harus digunakan untuk sampai kembali di hotel. Terima kasih Mr. Rufus untuk bantuannya.
Akhirnya Dreamland pun berkeliling Robinson Ermita, di mana satu hal menarik yang Dreamland temukan di sini. Dreamland menemukan ada gerai judi Bingo di sini. Judi adalah hal legal yang ada di Filipina sepertinya. Selain itu, konsep mal Robinson ini hampir sama seperti di Indonesia. Barang jualannya pun tak beda jauh dengan di Indonesia. Tak ketinggalan Dreamland mencoba fastfood Filipina yang terkenal, yakni Jollibee. Dari segi rasa ayamnya mungkin boleh dikatakan sama, tapi sausnya itu yang membuat cita rasanya menjadi lezat.
Setelah puas berjalan-jalan, Dreamland pun memutuskan untuk membungkus makan malam dan pulang kembali ke hotel. Dreamland sempat mengalami kebingungan saat harus naik jeepney dan akibatnya Dreamland salah arah! Dreamland mengatakan berhenti di Vito Cruz tanpa sadar kalau Vito Cruz itu jalan yang sangat panjang sama halnya dengan Jalan Soekarno-Hatta di Bandung. Alhasil karena Dreamland salah berhenti, terpaksa Dreamland naik tricycle. Nah bencana selanjutnya pun dimulai.
Dreamland sudah naik tricycle dan menunjukkan alamat hotel yang dimaksud. Si supir pun mengatakan oke dan sudah deal dengan harga 25 peso. Eh tidak tahunya si supir tricycle membawa Dreamland nyasar ke tempat yang salah. Setelah dia bertanya ke sana kemari akhirnya dia memboseh sepeda dengan jarak yang sangat jauh. Malah sempat menawarkan mau ganti taksi atau tidak. Berhubung Dreamland takut nanti ditipu atau apa jadi tetap duduk di tricycle ini saja.
Setelah 25 menit memboseh sepeda, akhirnya kami tiba di 24h Apartment Hotel, hanya saja terjadi keributan antara Dreamland dan supir tricycle. Dia bilang minta 100 peso karena jaraknya jauh. Padahal Dreamland sudah terang-terangan memberikan alamat hotel pada dia dan dia bilang tahu. Sampai-sampai security hotel pun mencoba membantu melerai Dreamland dan supir tricycle ini. Dreamland katakan Dreamland takut ditipu oleh supir ini yang tahu, tapi pura-pura tidak tahu. Akhir kata, Dreamland membayar 50 peso! Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun masuk ke dalam kamar hotel untuk beristirahat, makan malam, dan menanti kedatangan keluarga Mr. Rufus jam 9 malam. Dreamland pun mandi dan menonton TV sambil menunggu mereka. Akhirnya mereka pun datang. Dreamland mengisi sesi ini dengan tanya jawab seputar jeepney apa yang bisa digunakan untuk pergi ke Chinatown dan SM Mall of Asia. Selain itu juga mereka bercerita tentang keluarga mereka panjang lebar. Demi privasi Mr. Rufus, Dreamland tidak akan menceritakan hal tersebut.
Malam pun semakin menjelang. Akhirnya mereka pun berpamitan dan Dreamland pun memutuskan untuk tidur karena harus mempersiapkan diri untuk esok hari dalam menjelajahi kembali Manila. Satu pelajaran penting yang Dreamland dapatkan hari ini adalah selalu ada orang baik yang tersedia tatkala kita membutuhkannya!

Manila, 20 Januari 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Nilai tukar 1 USD terhadap Phillipines Peso (PHP) sangat bervariasi, mulai dari 44 – 45,2 PHP (tergantung pada lokasi penukaran dan keberuntungan mencari money changer).
- Manila terkenal dengan wisata kota bersejarah dan belanja, yakni kompleks Intramuros, Rizal Park (disebut Luneta oleh orang setempat), Chinatown, SM Mall of Asia, dan lain sebagainya.
- Tempat wisata di Manila sangat mudah diakses dengan LRT dan MRT yang ada, serta jeepney dengan memberitahu jurusan yang dituju.
- Hampir semua masyarakat Filipina sangat menguasai Bahasa Inggris, sehingga tidak khawatir tersesat atau tidak tahu jalan karena bisa bertanya dengan mudah.
- Hati-hati tatkala naik taksi dan tricycle di Manila. Lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar tidak dijebak dengan harga turis yang sangat mahal.
- Cobalah berbagai franchise makanan lokal Filipina yang ada, seperti Jollibee, Chowking, dan lain sebagainya karena akan menemukan cita rasa yang berbeda.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.