Day
3 : Kokohnya Intramuros dan Teduhnya Rizal Park
Tak
terasa Dreamland sudah memasuki hari kedua di Manila. Dreamland segera bangun
dan bersiap-siap untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata yang ada di
Manila. Sebelumnya Dreamland sarapan pagi terlebih dahulu di 24h Apartment
Hotel dan membereskan barang bawaan karena menurut resepsionis yang Dreamland
temui kemarin, upgrade kamar hanya berlaku hari kemarin saja. Ada fenomena
menarik yang Dreamland temui pagi ini, yaitu banyak sekali “ayam” Filipina yang
disewa bule saat sarapan. Terhitung ada 4 pasang yang Dreamland temui. Hal ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah Dreamland beres-beres dan
menuju resepsionis, justru Dreamland malah diupgrade seterusnya hingga hari
check out nanti. Cihuy Dreamland tetap mendapat kamar tipe Apartment yang
nyaman dan besar ini. Dreamland pun segera keluar dan berjalan menuju jalan
besar dari hotel. Kondisi jalan di Manila sama halnya dengan di Jakarta.
Tumpukan sampah pun berceceran di sepanjang trotoar jalan. Pokoknya kita serasa
berada di Jakarta begitu berjalan-jalan di trotoar jalan Manila.
Dreamland bertanya pada orang-orang
yang ada di jalan tentang jalan menuju Intramuros. Saat Dreamland bertanya pada
supir tricycle, yakni semacam becak yang dikayuh oleh sepeda, tetapi
penumpangnya duduk di keranjang besi sebelahnya, banyak yang bilang naik jeepney
dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Belakangan Dreamland baru tahu kalau
jarak hotel Dreamland dan kompleks Intramuros itu sangat amat jauh! Dreamland
pun bertanya pada supir jeepney dan dia bilang siap memberitahu di mana
Dreamland harus turun.
Dreamland pun berusaha tetap
tenang, meskipun agak khawatir juga karena baru pertama kali naik jeepney.
Jeepney ini boleh dikatakan angkotnya Filipina. Banyak sekali jeepney yang
beredar di Manila ini sebagai alat transportasi publik. Harganya pun boleh
dikatakan murah, yakni 8 peso untuk jarak dekat dan 12 peso untuk jarak yang
sangat jauh. Keunikan dari jeepney adalah desain mobilnya yang khas dan
menarik. Rute-rute jeepney ini bisa kita lihat pada badan mobilnya. Cara
pembayarannya pun sama seperti angkot, yakni kita tinggal memberi uang dan
diberi kembalian.
Kalau kita duduk di paling belakang
juga tidak perlu khawatir. Cukup oper-oper saja uangnya ke supir di depan lewat
penumpang yang ada. Uang kembaliannya pun akan dioper-oper. Pokoknya
benar-benar transportasi yang unik jeepney ini. Nah Dreamland pun naik jeepney
sampai Taft Avenue dan kebetulan ada juga bapak-bapak Filipina yang turun di
sini. Dreamland pun berjalan mengikuti bapak ini dan menanyakan jeepney jurusan
manakah yang harus diambil untuk pergi ke kompleks Intramuros ini.
Entah mengapa tiba-tiba bapak ini
bilang bahwa jurusan jeepneynya kebetulan sama dan Dreamland akan diantar
sampai ke Fort Santiago. Dreamland pun merasa senang mendapat bantuan dari
bapak yang satu ini. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Singkat kata, Dreamland dan bapak Filipina pun menunggu
jeepney dan dia pun memberitahu jeepney mana yang harus dinaiki. Sepanjang
jalan Dreamland ngobrol-ngobrol singkat dengan bapak ini tentang berbagai hal.
Sama halnya dengan Jakarta,
kemacetan pun tak lepas dari Manila. Bau asap kendaraan pun menjadi aroma yang
dicium sehari-hari. Pokoknya benar-benar serasa masih di Indonesia deh kondisi
jalannya. Perjalanan pun ditempuh selama kurang lebih 45 menit, hingga akhirnya
bapak ini memberhentikan jeepney dan menyuruh kami turun di tempat tertentu.
Dreamland melihat Rizal Park yang sempat terlewati oleh jeepney, namun sekarang
destinasi Dreamland adalah ke Fort Santiago dulu.
Dreamland pun berjalan bersama
bapak Filipina ini menyusuri jalan-jalan yang ada di kompleks Intramuros. Unik
memang Intramuros ini bisa disamakan dengan Kota Tua di Jakarta. Banyak
bangunan dan benteng kuno yang dibiarkan begitu saja dan memberikan kesan
Manila Tempo Doeloe. Pokoknya benar-benar serasa kembali ke masa lampau di
tengah kemodernan bangunan tinggi Manila.
Singkat kata, setelah berbelok ke
sana kemari dan mencari jalan yang tepat, akhirnya Dreamland pun tiba di objek
wisata pertama, yakni Fort Santiago. Dreamland pun mengucapkan banyak terima
kasih karena telah mengantarkan Dreamland sampai tempat tujuan. Tak lupa beliau
memberikan Dreamland nomor telepon dan alamat rumahnya. Rupanya rumah beliau
sangat dekat dengan hotel Dreamland. Rencananya bahkan dia ingin main bersama
keluarganya ke hotel Dreamland. Terima kasih Mr. Rufus untuk kebaikannya.
Dreamland pun masuk ke Fort
Santiago untuk memulai petualangan di Manila hari ini. Harga tiket masuk Fort
Santiago ini adalah 50 peso (untuk anak-anak dan pelajar) dan 75 peso (untuk
dewasa). Berhubung Dreamland membawa KTM, jadi Dreamland mendapat harga 50
peso. Cihuy! Dreamland pun segera masuk dan melihat-lihat apa keunikan dari
Fort Santiago ini.
Fort Santiago ini rupanya salah
satu bagian dari kompleks Intramuros. Selain Fort Santiago, Intramuros juga
memiliki tempat-tempat wisata sejarah menarik, di antaranya Palacio del
Gobernador, Postigo Del Palacio, Manila Cathedral, Plaza San Luis Complex, dan
lain sebagainya. Semua lokasi tempat wisata ini berdekatan dan bisa ditempuh
dengan berjalan kaki.
Dreamland berfoto dengan beberapa
objek menarik di Fort Santiago ini, mulai dari taman-taman dengan replika yang
bernuansa Katholik, kemudian masuk ke dalam benteng dan melihat kokohnya
dinding-dinding yang sudah berumur ratusan tahun. Dreamland juga melihat-lihat
berbagai objek yang ada di dalam Fort Santiago. Secara keseluruhan, benteng ini
terlihat agak membosankan jika dibandingkan dengan Cambodia dengan kompleks
Angkornya.
Dreamland juga sempat membaca
silsilah Jose Rizal yang merupakan pahlawan nasional Filipina. Rupanya orang
Filipina adalah campuran keturunan antara etnis China dan Spanyol. Wajar jika
kita melihat wajah-wajah Asia yang mukanya begitu bule di sini. Setelah puas
berkeliling kompleks Fort Santiago, duduk-duduk santai di taman yang ada, serta
menonton film tentang sejarah Intramuros, Dreamland pun memutuskan untuk pergi
ke objek wisata selanjutnya.
Betapa terkejutnya Dreamland saat
menemukan Mr. Rufus ada di depan menunggu Dreamland. Dreamland pun segera
beranjak keluar dari Fort Santiago dan menemui beliau. Beliau bersedia untuk
mengantar-antar Dreamland karena tugasnya sudah usai katanya. Dreamland tentu
sangat bersyukur dengan bantuan ini karena bisa membuat Dreamland hemat waktu
dan tidak nyasar tentunya.
Awalnya Dreamland mau berfoto di
depan Manila Cathedral, namun karena sedang direnovasi, akhirnya fotonya pun
menjadi kurang memuaskan. Dreamland pun melanjutkan perjalanan dengan jeepney
menuju Rizal Park. Rizal Park ini boleh dikatakan alun-alunnya Manila. Tamannya
sangat luas dan rindang. Terdapat monumen kemerdekaan Filipina di sini. Mr.
Rufus mengatakan ada show air mancur bergerak setiap malam di Rizal Park ini.
Tak jauh dari Rizal Park, ada Botanic Garden. Namun Dreamland kurang berminat
dan segera berlalu dari tempat tersebut.
Uang peso yang Dreamland bawa mulai
menipis. Dreamland pun meminta saran pada Mr. Rufus di mana harus menukarkan
uang USD agar mendapat rates yang oke. Mr. Rufus pun mengajak Dreamland
berjalan kaki ke jalan yang sangat asing bagi Dreamland. Dreamland menyusuri
daerah Ermita. Rupanya daerah ini memiliki banyak sekali money changer di
mana-mana. Kursnya pun bervariasi, antara 45 – 45,2 peso per 1 USD tergantung
keberuntungan dalam menemukan money changer. Dreamland pun menukarkan sejumlah
USD untuk mencukupi kebutuhan selama berada di Manila.
Dreamland pun ingin mencari colokan
listrik untuk gadget Dreamland yang mulai sekarat karena beda chargernya.
Dreamland pun diantar oleh Mr. Rufus ke Robinson Ermita dan Dreamland meminta
untuk ditinggalkan di sini karena pasti akan memakan waktu yang lama. Sebelum
pulang, Mr. Rufus pun memberitahu jeepney yang harus digunakan untuk sampai
kembali di hotel. Terima kasih Mr. Rufus untuk bantuannya.
Akhirnya Dreamland pun berkeliling
Robinson Ermita, di mana satu hal menarik yang Dreamland temukan di sini.
Dreamland menemukan ada gerai judi Bingo di sini. Judi adalah hal legal yang
ada di Filipina sepertinya. Selain itu, konsep mal Robinson ini hampir sama
seperti di Indonesia. Barang jualannya pun tak beda jauh dengan di Indonesia.
Tak ketinggalan Dreamland mencoba fastfood Filipina yang terkenal, yakni
Jollibee. Dari segi rasa ayamnya mungkin boleh dikatakan sama, tapi sausnya itu
yang membuat cita rasanya menjadi lezat.
Setelah puas berjalan-jalan,
Dreamland pun memutuskan untuk membungkus makan malam dan pulang kembali ke
hotel. Dreamland sempat mengalami kebingungan saat harus naik jeepney dan
akibatnya Dreamland salah arah! Dreamland mengatakan berhenti di Vito Cruz
tanpa sadar kalau Vito Cruz itu jalan yang sangat panjang sama halnya dengan Jalan
Soekarno-Hatta di Bandung. Alhasil karena Dreamland salah berhenti, terpaksa
Dreamland naik tricycle. Nah bencana selanjutnya pun dimulai.
Dreamland sudah naik tricycle dan
menunjukkan alamat hotel yang dimaksud. Si supir pun mengatakan oke dan sudah
deal dengan harga 25 peso. Eh tidak tahunya si supir tricycle membawa Dreamland
nyasar ke tempat yang salah. Setelah dia bertanya ke sana kemari akhirnya dia
memboseh sepeda dengan jarak yang sangat jauh. Malah sempat menawarkan mau
ganti taksi atau tidak. Berhubung Dreamland takut nanti ditipu atau apa jadi tetap
duduk di tricycle ini saja.
Setelah 25 menit memboseh sepeda,
akhirnya kami tiba di 24h Apartment Hotel, hanya saja terjadi keributan antara
Dreamland dan supir tricycle. Dia bilang minta 100 peso karena jaraknya jauh.
Padahal Dreamland sudah terang-terangan memberikan alamat hotel pada dia dan
dia bilang tahu. Sampai-sampai security hotel pun mencoba membantu melerai
Dreamland dan supir tricycle ini. Dreamland katakan Dreamland takut ditipu oleh
supir ini yang tahu, tapi pura-pura tidak tahu. Akhir kata, Dreamland membayar
50 peso! Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun masuk ke dalam kamar
hotel untuk beristirahat, makan malam, dan menanti kedatangan keluarga Mr.
Rufus jam 9 malam. Dreamland pun mandi dan menonton TV sambil menunggu mereka.
Akhirnya mereka pun datang. Dreamland mengisi sesi ini dengan tanya jawab
seputar jeepney apa yang bisa digunakan untuk pergi ke Chinatown dan SM Mall of
Asia. Selain itu juga mereka bercerita tentang keluarga mereka panjang lebar.
Demi privasi Mr. Rufus, Dreamland tidak akan menceritakan hal tersebut.
Malam pun semakin menjelang.
Akhirnya mereka pun berpamitan dan Dreamland pun memutuskan untuk tidur karena
harus mempersiapkan diri untuk esok hari dalam menjelajahi kembali Manila. Satu
pelajaran penting yang Dreamland dapatkan hari ini adalah selalu ada orang baik
yang tersedia tatkala kita membutuhkannya!
Manila, 20 Januari 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Nilai tukar 1 USD terhadap Phillipines Peso (PHP)
sangat bervariasi, mulai dari 44 – 45,2 PHP (tergantung pada lokasi penukaran
dan keberuntungan mencari money changer).
- Manila terkenal dengan wisata kota bersejarah dan
belanja, yakni kompleks Intramuros, Rizal Park (disebut Luneta oleh orang
setempat), Chinatown, SM Mall of Asia, dan lain sebagainya.
- Tempat wisata di Manila sangat mudah diakses
dengan LRT dan MRT yang ada, serta jeepney dengan memberitahu jurusan yang
dituju.
- Hampir semua masyarakat Filipina sangat menguasai
Bahasa Inggris, sehingga tidak khawatir tersesat atau tidak tahu jalan karena
bisa bertanya dengan mudah.
- Hati-hati tatkala naik taksi dan tricycle di
Manila. Lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar tidak dijebak dengan harga
turis yang sangat mahal.
- Cobalah berbagai franchise makanan lokal Filipina
yang ada, seperti Jollibee, Chowking, dan lain sebagainya karena akan menemukan
cita rasa yang berbeda.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.