Day
4 : Uniknya Manila Chinatown dan Mall of Asia
Dreamland
pun segera mempersiapkan diri hari ini untuk menjelajahi lebih banyak tempat
wisata menarik yang ada di Manila. Hari sebelumnya Mr. Rufus rupanya menawarkan
kembali jasa untuk mengantarkan Dreamland ke Chinatown Manila. Ternyata janji
tersebut ditepati tatkala Dreamland sarapan, Mr. Rufus langsung datang dan
menunggu Dreamland hingga selesai bersiap-siap.
Kami
pun langsung berjalan dengan jeepney ke Taft Avenue dan naik jeepney untuk
menuju Chinatown Manila. Terjadi hal unik di jeepney, di mana ada pengamen yang
naik dan membagikan amplop sumbangan. Kalau di Indonesia biasanya dari pihak
mesjid yang ingin disumbang, di Manila justru gereja. Hal ini wajar karena
mayoritas masyarakat Filipina beragama Katholik.
Area Chinatown ini boleh dikatakan
lebih jauh dibandingkan dengan Intramuros karena Dreamland harus membayar 11
peso untuk jarak ini. Dreamland pun berhenti di dekat sebuah gereja, kemudian
Dreamland pun masuk ke area pintu gerbang dengan ornamen oriental di
sekelilingnya.
Manila
Chinatown ini sangat amat di luar perkiraan Dreamland yang membayangkan
kondisinya sama seperti Chinatown Singapore atau Petaling Street di Kuala
Lumpur. Chinatown di Manila ini boleh dikatakan sangat garing dengan jualan
yang dijajakan. Sebagian besar di sini menjual perhiasan emas. Berhubung
Dreamland berkunjung ke Manila dalam waktu menjelang Imlek, banyak toko kue
yang menjual tikoy (dodol) dan hokpia (bakpia) di sini. Dreamland membeli beberapa
item sebagai oleh-oleh.
Ornamen
Chinesenya tidak terasa sama sekali di sini. Mungkin karena jalan utama
Chinatown ini digunakan untuk lalu lalang kendaraan jadi terkesan sumpek dan
kotor. Selain itu Chinatown Manila juga tidak meriah jadi terkesan hanya
sebagai tempat perkumpulan tinggal orang Chinese Manila. Dreamland pun hanya
berjalan lurus saja melintasi lokasi ini, setelah itu singgah sebentar di
gereja untuk duduk.
Dreamland
pun meminta ditinggalkan Mr. Rufus di sini karena berbagai faktor. Akhirnya
Dreamland pun memutuskan untuk pergi ke Mall of Asia dari sini mengingat tidak
ada lagi hal menarik yang bisa dilakukan di Chinatown Manila ini. Dreamland
bertanya pada anak muda Filipina yang sedang duduk agar bisa diarahkan jalan ke
Mall of Asia. Anak muda ini pun membantu Dreamland agar bisa memberitahu supir
jeepney dalam Bahasa Tagalog untuk arah ke Mall of Asia.
Satu
hal yang patut diacungi jempol adalah kemampuan Bahasa Inggris orang Filipina
ini sangat bagus. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Dreamland pun naik jeepney dan membayar 13 peso untuk jarak yang sangat
amat jauh, hampir 1 jam perjalanan hingga Dreamland diberhentikan di sebuah
persimpangan jalan agar bisa berganti jeepney khusus ke Mall of Asia.
Dreamland
pun naik jeepney yang lebih kecil ke Mall of Asia dan membayar 8 peso. Singkat
kata, Dreamland pun akhirnya tiba di Mall of Asia dan mulai berjalan-jalan di
dalamnya. Sebagai mal terbesar kedua di dunia, Mall of Asia ini memang
sangatlah besar. Kaki Dreamland pun sangat pegal dalam menjelajahi mal yang
satu ini. Berbagai tipe orang Dreamland temui di Mall of Asia ini, mulai dari
kaum LGBT, keluarga, pasangan muda, dan lain sebagainya. Pokoknya semuanya
berbaur jadi satu.
Terdapat
fasilitas tram keliling di Mall of Asia yang sangat amat luas ini. Dreamland
pun mencobanya agar tahu kurang lebih apa saja yang ada di Mall of Asia.
Dreamland pun berjalan-jalan, melihat Timezone yang ada di sini, serta melihat
barang dagangan yang dijajakan. Melihat barang dagangan yang dijual sama saja
seperti mal di Jakarta, Dreamland pun menjadi bosan dan pergi ke pinggir pantai
untuk memakan bekal yang ada karena perut yang mulai keroncongan.
Rupanya
wahana bermain pinggir pantai ini tidak beroperasi saat ini, namun banyak
sekali masyarakat Filipina yang nongkrong di sini untuk menikmati angin pantai
yang sepoi-sepoi. Setelah puas menikmati angin pantai, Dreamland kembali ke
Mall of Asia untuk berbelanja di supermarketnya. Selain itu juga, Dreamland
melihat mallnya secara keseluruhan dan sekadar cuci mata saja.
Sekadar
info, jika di Korea Selatan, perempuannya cantik-cantik, sementara laki-lakinya
sipit dan berbentuk seperti kotak amal. Di Filipina justru laki-lakinya yang
tampan, sementara perempuannya sangat amat tidak menawan. Mukanya boleh
dikatakan banyak yang menyerupai Christian Bautista dengan KW yang berbeda-beda
dan bisa ditemukan di jalan maupun mal. Tidak percaya? Silahkan buktikan
sendiri.
Dreamland
pun akhirnya memutuskan pulang ke hotel karena hari yang sudah semakin sore.
Setelah bertanya ke sana kemari tentang jeepney yang harus digunakan, akhirnya
Dreamland naik jeepney yang tersedia di Mall of Asia ini. Kemudian jeepney ini
pun berhenti di dekat LRT EDSA. Sebelum Dreamland melanjutkan perjalanan ke LRT
Vito Cruz, Dreamland membeli dulu sandal di toko yang menyerupai kaki lima
Jakarta ini karena kondisi sandal Dreamland yang sudah sangat memprihatinkan.
Setelah
itu, Dreamland pun naik ke LRT dan harus berdesak-desakan masuk karena ini jam
pulang kerja. Dreamland pun sampai terdempet dan harus keluar dengan cara susah
payah di Vito Cruz sambil menggeser orang-orang yang sudah berdiri seperti
sarden ini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun turun dari LRT dan berjalan ke jalan semula saat datang, kemudian
naik jeepney ke hotel. Kali ini Dreamland melalui semuanya dengan tepat. Cihuy!
Singkat
kata, jeepney memberhentikan Dreamland di persimpangan jalan, kemudian
Dreamland pun berjalan ke hotel. Mengingat ini hari terakhir Dreamland di
Manila, Dreamland pun pergi ke ShopWise setelah menaruh barang bawaan dan
beristirahat sejenak. Setelah itu, Dreamland mampir ke rumah Mr. Rufus untuk
mengucapkan salam perpisahan dengan keluarganya karena esok pagi Dreamland akan
pulang ke Kuala Lumpur. Rumah Mr. Rufus ini sangat sederhana, tapi memang
biasanya orang yang tidak mempunyai segala-galanya yang mau membantu orang
asing seperti Dreamland ini.
Dreamland
pun pamit dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Senang sekali rasanya bisa
merasakan denyut nadi Manila walaupun dalam waktu yang singkat.
Manila, 21 Januari 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Nilai tukar 1 USD terhadap Phillipines Peso (PHP)
sangat bervariasi, mulai dari 44 – 45,2 PHP (tergantung pada lokasi penukaran
dan keberuntungan mencari money changer).
- Manila terkenal dengan wisata kota bersejarah dan
belanja, yakni kompleks Intramuros, Rizal Park (disebut Luneta oleh orang
setempat), Chinatown, SM Mall of Asia, dan lain sebagainya.
- Tempat wisata di Manila sangat mudah diakses
dengan LRT dan MRT yang ada, serta jeepney dengan memberitahu jurusan yang
dituju.
- Hampir semua masyarakat Filipina sangat menguasai
Bahasa Inggris, sehingga tidak khawatir tersesat atau tidak tahu jalan karena
bisa bertanya dengan mudah.
- Hati-hati tatkala naik taksi dan tricycle di
Manila. Lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar tidak dijebak dengan harga
turis yang sangat mahal.
- Cobalah berbagai franchise makanan lokal Filipina
yang ada, seperti Jollibee, Chowking, dan lain sebagainya karena akan menemukan
cita rasa yang berbeda.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.