Go
Green Tanpa NATO
Berbicara
tentang aksi lingkungan dan kampanye Go Green, boleh dikatakan negara lain jauh
lebih maju dibandingkan Indonesia. Ketika Dreamland berwisata di Taiwan,
Dreamland tidak tahu jika kantong plastik tidak diberikan secara cuma-cuma,
tetapi harus dibayar dengan nominal tertentu. Satu kantong plastik kecil
dihargai 2 TWD, sementara ukuran besar dihargai 3 TWD. Meskipun nominalnya
kecil, tapi kalau beli plastik berkali-kali akan terasa berat juga, bukan? Akhirnya
Dreamland pun jadi rutin membawa plastik sendiri ketika berbelanja di Taiwan.
Plastik
berbayar ini boleh dikatakan salah satu kampanye Go Green paling ampuh dan
manjur untuk diterapkan dalam mengurangi penggunaan kantong keresek yang sulit
diuraikan oleh bakteri di tanah. Selain itu, plastik berbayar juga membuat
orang lebih menghargai dan bijak menggunakan kantong plastik dan tidak
cenderung membuang-buang atau menghamburkan plastik. Sungguh sebuah upaya yang
sangat positif dan layak untuk dicontoh di Indonesia.
Lagi-lagi
berbicara tentang kesadaran akan Go Green, rupanya kampanye ini belum siap
untuk diikuti oleh orang Indonesia. Meskipun kantong plastik yang bisa
digunakan berulang kali di pusat perbelanjaan sudah dijual dengan harga 10.000
IDR, tetap saja kantong plastik diberikan secara cuma-cuma. Malah supermarket
tertentu sangat royal membungkus barang belanjaan sampai berlapis-lapis.
Ujung-ujungnya kampanye Go Green pun jadi No Action, Talk Only karena tidak
diikuti oleh para pelaku bisnis dan hanya disuarakan oleh LSM yang bergerak di
bidang lingkungan hidup.
Ketika
giliran tidak dikasih kantong plastik, biasanya konsumen akan bilang pelit dan
kapok berbelanja di supermarket yang melakukan hal demikian. Akhirnya siklus
plastik di Indonesia pun jadi tidak terbendung. Memang sekarang kantong plastik
di Indonesia dibuat mudah terurai di lingkungan dengan kandungan yang lebih
ramah lingkungan, tapi bukankah mengurangi penggunaan kantong plastik jauh
lebih berdampak ketimbang menghancurkan kantong plastik yang ramah lingkungan
sekalipun.
Semoga
saja kampanye Go Green di Indonesia didukung pemerintah dan pelaku bisnis,
sehingga tidak terlihat NATO dan hanya sekadar ajakan kosong semata. Toh dengan
plastik berbayar, orang pun akan sadar dengan sendirinya kalau membayar kantong
plastik setiap berbelanja sekalipun hanya 500 atau 1.000 rupiah akan terasa
berat dan akhirnya sadar untuk membawa kantong sendiri setiap berbelanja. Yuk
mulai berinisiatif membawa kantong sendiri setiap kali berbelanja!
Update: Pemerintah
berencana menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar mulai bulan Februari
2016. Semoga proses penerapan kebijakan ini tidak hanya diterapkan oleh pihak
tertentu saja, melainkan semua pihak yang terlibat dalam pemakaian kantong
plastik selama ini, seperti supermarket dan minimarket.
~
oOo ~