Thursday, January 21, 2016

Gencarnya Kampanye Time For Taiwan

Dreamland Traveller Moment




Gencarnya Kampanye Time For Taiwan


            Pariwisata adalah salah satu sektor strategis yang menyumbang devisa terbesar di seluruh dunia. Tak heran rasanya jika semua negara berbondong-bondong untuk menarik kunjungan wisatawan ke negaranya dengan berbagai kampanye. Rupanya Taiwan pun tak mau ketinggalan dalam menarik kunjungan wisatawan asing untuk datang dan berkunjung ke negara kecil di sebelah timur China ini. Dengan slogan Time for Taiwan, mereka mempromosikan Taiwan sebagai negara yang ramah turis.

            Hal ini terlihat tatkala Dreamland baru saja tiba di Taoyuan International Airport dan melihat di sepanjang jalan menuju antrian imigrasi terdapat berbagai macam poster tempat wisata yang ada di Taiwan dengan foto yang menarik. Berbagai tempat, mulai dari kuil, tebing, danau, dan pepohonan yang rimbun menjadi pemandangan yang indah dan membuat Dreamland penasaran di mana tempat itu berada. Apalagi poster yang ditampilkan pun besar-besar dan memuat satu tempat wisata dengan teknik foto yang menarik.

            Brosur wisata pun disediakan dengan cuma-cuma dekat konter informasi dan ada permen gratis yang bisa diambil. Belum lagi bahasa brosur yang tersedia pun sangat variatif, mulai dari Inggris, Mandarin, Korea, dan Jepang. Peta-petanya pun sangat jelas dan ada panduan arah yang bisa diikuti jika ingin berwisata secara mandiri. Sungguh sebuah kampanye wisata yang terpadu dan memudahkan turis asing untuk mengeksplorasi Taiwan secara menyeluruh.

            Jika dibandingkan dengan upaya pemerintah saat ini dalam mempromosikan wisata Indonesia, rasanya Indonesia masih berada pada tataran pemasaran tingkat dasar, yakni memasang iklan dan slogan Visit Indonesia sebesar mungkin tanpa memberi tindak lanjut akan kemudahan turis saat berwisata ke Indonesia. Jujur saja sampai terakhir Dreamland melakukan perjalanan, tidak ada peta resmi area Indonesia yang tersedia di konter informasi bandara setempat. Kalau pun ada, isinya pun semua iklan dan hotel mewah yang bersedia membayar iklan pada brosur tersebut.

              Belum lagi transportasi ke bandara umumnya harus menggunakan taksi dan tidak ada transportasi umum yang terintegrasi, sehingga membuat turis kebingungan dan bisa jadi tertipu oleh oknum calo atau taksi yang tidak bertanggung jawab. Poster di bandara umumnya iklan berbayar yang menampilkan hotel, mal, atau butik tertentu. Tidak ada poster keindahan alam Indonesia yang dipajang, sehingga orang tertarik untuk berkunjung ke wilayah tersebut.

            Belum lagi upaya untuk menjaga kelestarian tempat wisata dari sampah dan jamahan tangan-tangan jail pun masih belum terlihat dengan baik. Wajar kalau Indonesia akhirnya dipandang sebelah mata pariwisatanya dibandingkan negara tetangga yang mampu mengemas pariwisata mereka yang super terbatas, namun dengan kemasan menarik. Sangat disayangkan rasanya jika Indonesia sebagai negara yang lebih kaya berkali-kali lipat dari negara manapun di dunia justru malah melempem dan ketinggalan dalam hal promosi pariwisatanya.

            Semoga saja keseriusan pemerintah Taiwan dalam mempromosikan pariwisatanya bisa diikuti pemerintah Indonesia, minimal dalam hal peningkatan kualitas sarana prasarana objek wisata. Jangan sampai promosi Visit Indonesia hanya formalitas belaka tanpa ada arti apapun bagi peningkatan kunjungan turis di Indonesia.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.