Masak
Bersama Guru Tercinta
Jika biasanya guru identik dengan
sosok yang serius, disegani, dan tentunya berjarak dengan mahasiswa, rupanya
guru di China sangatlah berbeda dengan sosok guru yang selama ini dicitrakan.
Umumnya, guru di China sangat enak untuk diajak diskusi dan bertukar pendapat
karena memberikan ruang yang cukup untuk bertanya. Mereka sangat akomodatif dan
tidak mematok metode yang harus digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Hal serupa juga Dreamland alami
bersama guru bahasa Mandarin tercinta yang sangat ceria. Ceritanya Dreamland
menaruh postingan tentang eksperimen memasak teman sekamar Dreamland di WeChat
Moment. Guru Mandarin pun melihat dan punya ide untuk melakukan acara
masak-masak bersama dengan mahasiswa sekelas. Dreamland kira rencana itu
hanyalah bercanda dan rasanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan.
Eh begitu kelas Mandarin tiba,
ternyata guru Mandarin Dreamland langsung mengumumkan akan melakukan acara
masak-masak bersama. Acaranya pun langsung besoknya digelar secara pengumuman.
Dreamland sendiri sangat terkejut dengan ide spontan guru Mandarin Dreamland
yang benar-benar menepati janji. Tak hanya itu, beliau pun sangat akomodatif
dan melakukan survei siapa saja yang mau ikut ke supermarket atau tinggal di
asrama saja.
Begitu hari H, rupanya hanya
Dreamland dan Felix saja yang datang ke tempat pertemuan pukul 09.00. Hari itu
hujan, tapi guru Mandarin Dreamland tetap menepati janji untuk masak. Kami pun
belanja dengan riang gembira, guru Mandarin Dreamland memperkenalkan berbagai
macam sayur dan buah, serta memberikan tips berbelanja agar tidak ditipu oleh
penjual. Dreamland benar-benar merasa sangat senang dan terhibur dengan acara
berbelanja ini.
Setelah berbelanja, kami pun
langsung menuju ke asrama Dreamland untuk mulai proses memasak. Dreamland dan
teman-teman yang mayoritas berasal dari Afrika pun menyiapkan alat-alat masak
dan wadah untuk menampung makanan. Sebagai orang yang tidak bisa masak,
Dreamland hanya menonton saja bagaimana guru Mandarin Dreamland mempertunjukkan
kebolehan memasaknya. Teman-teman Afrika turut meramaikan dengan bernyanyi dan
berdansa di dapur.
Melihat guru Mandarin Dreamland
memasak, memotong sayur, dan berjerih lelah menyiapkan makanan untuk kami
semua, Dreamland merasa benar-benar beruntung mendapatkan guru Mandarin yang
tidak berjarak dengan mahasiswanya. Sampai sejauh ini, hanya guru Mandarin
Dreamland yang pernah melakukan acara masak-masak bersama dengan mahasiswanya
di asrama.
Sampai makanan tersaji, Dreamland
melihat guru Mandarin Dreamland sangat senang menyajikan begitu banyak makanan
bagi kita semua yang berjumlah hampir 15 orang. Padahal, guru Mandarin
Dreamland memasak berdiri 3 jam non stop dan membeli bahan baku memasak hampir
200 RMB. Sungguh sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga, di mana guru mau
berbaur dengan mahasiswanya. Rasanya Dreamland serasa mendapat guru Mandarin
rasa teman.
Makanan
yang dimasak 3 jam pun habis sekejap dalam waktu 15 menit, tapi kami semua
sangat senang, gembira, dan juga terhibur karena pengalaman ini sangat
berkesan, khususnya bagi Dreamland. Sungguh pengalaman menyenangkan masak dan
makan bersama guru Mandarin tercinta. Xie-xie Ms. Zhu!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.