Saturday, June 11, 2016

Masak Bersama Guru Tercinta

Dreamland Traveller Moment




Masak Bersama Guru Tercinta


            Jika biasanya guru identik dengan sosok yang serius, disegani, dan tentunya berjarak dengan mahasiswa, rupanya guru di China sangatlah berbeda dengan sosok guru yang selama ini dicitrakan. Umumnya, guru di China sangat enak untuk diajak diskusi dan bertukar pendapat karena memberikan ruang yang cukup untuk bertanya. Mereka sangat akomodatif dan tidak mematok metode yang harus digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah.

            Hal serupa juga Dreamland alami bersama guru bahasa Mandarin tercinta yang sangat ceria. Ceritanya Dreamland menaruh postingan tentang eksperimen memasak teman sekamar Dreamland di WeChat Moment. Guru Mandarin pun melihat dan punya ide untuk melakukan acara masak-masak bersama dengan mahasiswa sekelas. Dreamland kira rencana itu hanyalah bercanda dan rasanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

            Eh begitu kelas Mandarin tiba, ternyata guru Mandarin Dreamland langsung mengumumkan akan melakukan acara masak-masak bersama. Acaranya pun langsung besoknya digelar secara pengumuman. Dreamland sendiri sangat terkejut dengan ide spontan guru Mandarin Dreamland yang benar-benar menepati janji. Tak hanya itu, beliau pun sangat akomodatif dan melakukan survei siapa saja yang mau ikut ke supermarket atau tinggal di asrama saja.

            Begitu hari H, rupanya hanya Dreamland dan Felix saja yang datang ke tempat pertemuan pukul 09.00. Hari itu hujan, tapi guru Mandarin Dreamland tetap menepati janji untuk masak. Kami pun belanja dengan riang gembira, guru Mandarin Dreamland memperkenalkan berbagai macam sayur dan buah, serta memberikan tips berbelanja agar tidak ditipu oleh penjual. Dreamland benar-benar merasa sangat senang dan terhibur dengan acara berbelanja ini.

            Setelah berbelanja, kami pun langsung menuju ke asrama Dreamland untuk mulai proses memasak. Dreamland dan teman-teman yang mayoritas berasal dari Afrika pun menyiapkan alat-alat masak dan wadah untuk menampung makanan. Sebagai orang yang tidak bisa masak, Dreamland hanya menonton saja bagaimana guru Mandarin Dreamland mempertunjukkan kebolehan memasaknya. Teman-teman Afrika turut meramaikan dengan bernyanyi dan berdansa di dapur.

            Melihat guru Mandarin Dreamland memasak, memotong sayur, dan berjerih lelah menyiapkan makanan untuk kami semua, Dreamland merasa benar-benar beruntung mendapatkan guru Mandarin yang tidak berjarak dengan mahasiswanya. Sampai sejauh ini, hanya guru Mandarin Dreamland yang pernah melakukan acara masak-masak bersama dengan mahasiswanya di asrama.

            Sampai makanan tersaji, Dreamland melihat guru Mandarin Dreamland sangat senang menyajikan begitu banyak makanan bagi kita semua yang berjumlah hampir 15 orang. Padahal, guru Mandarin Dreamland memasak berdiri 3 jam non stop dan membeli bahan baku memasak hampir 200 RMB. Sungguh sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga, di mana guru mau berbaur dengan mahasiswanya. Rasanya Dreamland serasa mendapat guru Mandarin rasa teman.

Makanan yang dimasak 3 jam pun habis sekejap dalam waktu 15 menit, tapi kami semua sangat senang, gembira, dan juga terhibur karena pengalaman ini sangat berkesan, khususnya bagi Dreamland. Sungguh pengalaman menyenangkan masak dan makan bersama guru Mandarin tercinta. Xie-xie Ms. Zhu!



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.