Monday, March 11, 2013

Shop Till You Drop

Dreamland Traveller Moment


Shop Till You Drop
           Berbelanja oleh-oleh mungkin menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan saat berlibur di tempat wisata. Namun jika berbelanja menjadi obsesi tersendiri, ia akan menjadi makhluk menyeramkan yang bisa menerkam siapa saja, mulai dari uang, moral, hingga perilaku. Hal ini Dreamland alami saat berwisata di group tour ke China pada bulan Juli 2011. Pada saat itu, setelah mengunjungi beberapa objek wisata, Dreamland dibawa tour leader lokal menuju sebuah toko oleh-oleh yang cukup besar di Beijing.
            Awalnya, kita diberikan demonstrasi dan pertunjukkan khasiat dari barang yang diperjualbelikan. Lalu setiap peserta tur diberi tester untuk mencoba sendiri rasa dan aroma dari barang yang dijual. Setelah itu langsung sesi jual beli dimulai dengan seru oleh pedagang China tersebut. Dengan taktik marketing yang menawan, mereka menawarkan harga promosi pada barang yang dijual. Meskipun harganya promosi, tetap saja bagi Dreamland mahal dan tidak ada gunanya.
            Anehnya hampir semua peserta tur terhipnotis dan segera membeli produk tersebut. Ada yang membeli 5, 10, bahkan 20 buah sekaligus! Entah berapa banyak uang yang mereka bawa, sehingga bisa semena-mena berbelanja barang seperti itu dengan kuantitas yang banyak. Belum lagi saat dibawa ke salah satu toko yang menjual souvenir, baju, dan kerajinan China, Dreamland melihat fenomena yang lebih tidak masuk akal lagi.
            Ada sebuah keluarga yang (mungkin) kaya raya, langsung memborong t-shirt seharga 20 RMB sebanyak 50 buah! Saat kembali ke bus wisata, Dreamland hanya bengong saja melihatnya karena mereka tampak seperti mau jualan saja di tanah air. Saat Dreamland menanyakan untuk apa membeli seperti itu, peserta tur tersebut menjawab dengan enteng: “Buat kasih teman, saudara, anak, sepupu, dan lain sebagainya.” Busyet, satu RT saja sekalian dibelikan agar tidak kagok. Benar-benar logika berpikirnya rusak karena berbelanja.
            Dreamland saja yang berbelanja oleh-oleh seperlunya merasa beberapa benda kurang berguna saat kembali ke tanah air dan hanya teronggok menjadi barang yang tidak fungsional di rumah. Pola berbelanja lebay ala Indonesia ini juga terjadi saat Dreamland berada dalam rangkaian Malacca Trip beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Dreamland sedang melihat-lihat barang di Petaling Street. Tiba-tiba segerombolan orang Indonesia yang terdiri dari pemuda-pemudi berusia 20 – 25 tahun datang dan mampir di kios yang sedang Dreamland perhatikan.
            Saat itu, kaos t-shirt sedang dijual dalam harga 6 RM dengan kualitas KW 2. Tiba-tiba saat Dreamland sedang ingin membeli 1 buah kaos, langsung deh rombongan itu menyerobot masuk dan mengobrak-abrik kaos yang ada. Mulai deh aksi saling tarik-tarikan kaos yang ingin dipilih dan mereka langsung menaruhnya di pundah mereka. Tidak hanya perempuan saja, laki-lakinya pun ikut-ikutan dalam kehebohan itu. Sampai-sampai Dreamland terhimpit di antara kerumunan orang tersebut.
            Pedagang yang jualan sih hanya tersenyum saja melihat konsumen Indonesia yang memang suka kalap atau lebay dalam berbelanja oleh-oleh. Dreamland lihat sampai pada akhirnya mereka semua membeli kaos sejumlah 40 buah! Entah mau disumbangkan pada siapa saja kaos itu sampai-sampai barang dagangan yang ada ludes terjual habis semua. Dreamland bingung apakah mereka memang punya uang banyak sampai berbelanja sebegitu banyaknya? Astaga!
            Berbelanja oleh-oleh memang tidak dilarang. Namun sebagai manusia yang diberi akal, pikiran, dan juga logika, hendaknya ketika berbelanja ketika memperhatikan juga aspek-aspek lainnya. Apakah benda yang kita beli akan bermanfaat di rumah nantinya? Apakah oleh-oleh tidak membuat keuangan kita bengkak? Apakah membeli barang tertentu itu perlu? Jangan sampai nanti pulang kembali ke rumah, justru menyesal karena tabungan yang telah disiapkan untuk hal lain malah terpakai untuk beli oleh-oleh yang tidak berguna.
            Tak heran kalau begitu jika negara tetangga alias Singapura jadi sangat kaya raya karena hampir semua barang belanjaan dibeli oleh orang Indonesia. Tas branded ternama, kaos Universal Studios, dan lain sebagainya diborong saja tanpa memikirkan apakah itu kebutuhan atau keinginan. Orang Singapura saja mengatakan, “Orang Indonesia kalau berbelanja di Orchard Road tidak cuma membeli 1 item saja, tetapi belasan!” Nah lho, kalau sudah begini ketahuan kan mengapa rumput tetangga lebih hijau dari rumput di rumah kita sendiri.
            Wajar jika slogan “Shop Till You Drop” ditulis di sebuah majalah yang ada di Singapura untuk menunjukkan perilaku orang Indonesia yang suka berbelanja di Takashimaya, ION Orchard, dan mal-mal lainnya sampai uang mereka ludes habis. Kalau uangnya belum habis, belanjanya takkan berhenti. Maka dari itu, alangkah lebih baik jika kita mampu mengontrol nafsu belanja agar tidak membuat kantong kita bengkak kelak, kecuali jika Anda memang kaya raya dan mempunyai uang segudang untuk dibelanjakan!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.