Seputar
Stabilitas Harga Bahan Pangan
Sebagai
negara agraris, Indonesia dianugerahi dengan Sumber Daya Alam yang kaya. Tak
heran terciptalah lagu “Kolam Susu” melihat alam Indonesia yang subur dan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sayangnya lagu itu seolah usang dan
ketinggalan zaman. Kini kenyataan justru memperlihatkan fakta yang ironis.
Indonesia harus mengimpor barang-barang pangan dari negara tetangga yang
notabene tidak lebih kaya dari Indonesia. Sungguh sangat memprihatinkan memang.
Tak
heran rasanya kebutuhan pangan yang diimpor dari negara tetangga ini membuat
stabilitas harga bahan pangan di negara kita menjadi kacau balau. Harga bawang,
cabai, beras, dan lain sebagainya melambung drastis. Bahkan ada sindiran kalau
membeli gorengan di jalan, bisa-bisa harga cabainya yang lebih mahal daripada
gorengannya. Ironis rasanya sebagai negara yang kaya SDA, tapi kita membeli
bahan pangan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Ketika
Dreamland melihat ke supermarket di Malaysia, harga bahan pangan itu berbeda
jauh dengan harga di Indonesia. Di sana masyarakat tidak kesetanan akibat harga
bahan pangan yang melonjak drastis. Semua bahan pangan stabil dan terjangkau
oleh kantong masyarakat dengan baik. Tak hanya itu kualitas bahan pangannya pun
sangat bagus. Entahlah Dreamland saja bingung Malaysia menanam bahan pangan itu
di mana dengan lahan yang kurang memadai dan kurang subur seperti itu.
Harga
makanan di restoran dan tempat makan pun tetap stabil dalam periode Dreamland
pergi ke Malaysia, mulai dari November 2012, Februari 2013, dan Agustus 2013.
Tidak ada kenaikan berarti yang membuat kantong bolong. Harga nasi lemak
tetaplah berada pada kisaran harga RM 3 – RM 6 tergantung tempat dan komponen
daging yang dipilih. Harga makanan lainnya pun cenderung sama. Tentu hal ini
menjadi tanda tanya bagi Dreamland mengapa Malaysia negara yang miskin SDA bisa
menstabilkan harga bahan pangannya, sementara Indonesia yang lahannya luas
malah tidak bisa.
Sebagai
masukan, managemen pengelolaan persediaan bahan pangan di Indonesia masih
kurang baik, sehingga ketika harga pangan melonjak, semua langsung kalang
kabut. Seandainya saja persediaan bahan pangan dilakukan secara terarah,
kenaikan harga bahan pangan itu tidak langsung menaikkan harga makanan. Mungkin
ada baiknya pemerintah Indonesia mengirim ahli ke Malaysia untuk mengetahui
mengapa kualitas dan harga pangan di Malaysia bisa stabil seperti itu. Tanya
kenapa?
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.