Day
1 : Merasakan Nuansa Ancient Hoi An
Setelah
mencoba tidur sekadarnya dengan kondisi yang serba tidak nyaman, akhirnya
Dreamland bangun pagi dengan kondisi badan yang lumayan segar. Dreamland duduk
terlebih dahulu memulihkan keadaan dan melihat kondisi tempat tidur massal ini
sudah kosong ditinggal traveler yang mempunyai jadwal penerbangan di pagi hari.
Padahal kondisi tempat ini sangat ramai pada dini hari dan semua sudut karpet
terisi penuh oleh orang yang mencoba beristirahat secara hemat saat menunggu
penerbangan di pagi hari.
Setelah
merasa cukup fit, Dreamland langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan
sikat gigi. Tak lupa Dreamland sarapan dengan mie instan yang dibawa dari rumah
dengan air panas yang didapat dari ruang ganti popok bayi. Setelah itu, barulah
Dreamland berjalan-jalan di sekitar klia2 untuk menunggu penerbangan menuju
Danang, Vietnam hari ini. Dreamland berkeliling bandara, mulai dari sisi kiri,
tengah, dan kanan. Tak lupa juga teras merokok yang memungkinkan Dreamland
untuk melihat tempat parkir pesawat secara langsung. Hanya saja karena banyak
yang merokok, Dreamland tidak berlama-lama di sini.
Selanjutnya,
Dreamland masuk ke ruang tunggu keberangkatan dan melakukan check-in dokumen
untuk mendapatkan boarding pass Kuala Lumpur – Danang. Sesudah itu, Dreamland
masuk ke imigrasi, diperiksa barang bawaan tahap 1, menuju Gate L20 yang
letaknya berdekatan dengan gate saat Dreamland menuju ke Surat Thani. Memang
jodohnya di Gate yang paling pojok ya. Untungnya tidak harus ke Gate P atau Q
yang letaknya di pojok dan lebih jauh jalan kakinya.
Dreamland
pun masuk ke ruang tunggu hingga akhirnya dipanggil masuk saat menjelang pukul
10.00. Akhirnya perjalanan Dreamland ke Danang akan segera dilakukan. Dreamland
pun duduk bersama 2 orang traveler asal Malaysia yang sama-sama backpacking ke
Hoi An. Dreamland banyak berbincang tentang destinasi dan hal-hal menarik
seputar dunia wisata. Rupanya mereka akan menghabiskan waktu 1 bulan untuk
mengelilingi Vietnam Selatan – Cambodia – Bangkok. Waktu yang cukup lama juga
ya!
Sesampainya
di pesawat, Dreamland langsung duduk dan rupanya mendapat tempat duduk bersama
2 orang traveler yang mengobrol di ruang tunggu. Benar-benar kebetulan yang
aneh ya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Mengingat sesampainya di Vietnam, Dreamland akan langsung mencari arah menuju
Hoi An, Dreamland pun memutuskan untuk tidur sepanjang perjalanan untuk
mempersiapkan stamina tubuh tetap fit dan prima.
Perjalanan
menuju Danang ini memakan waktu 2 jam 30 menit, sehingga terasa sedikit
membosankan karena sudah bolak balik tidur belum sampai juga. Sesampainya di
Danang International Airport (DAD), Dreamland langsung turun dan menuju ke
loket imigrasi. Suasana kedatangan internasionalnya cukup bagus dan luas. Ada
tempat pengisian air minum juga di dekat loket kedatangan dan pembuatan Visa on
Arrival bagi mereka yang harus memiliki visa ke Vietnam.
Sesudah
mendapat cap masuk Vietnam, Dreamland langsung menuju konter informasi untuk
menanyakan hal-hal seputar wisata Danang dan cara pergi ke Hoi An. Setelah
mendapat jawaban yang kurang memuaskan dan mendapatkan peta, Dreamland pun
keluar dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan sambil memakan bekal roti
yang dibawa dari Malaysia sebagai makan siang karena sudah lapar. Mengingat
semua orang berbondong-bondong sudah memiliki jasa tur, sementara Dreamland
hanya traveling sendiri tanpa tur jadilah tertinggal sendiri di bandara.
Rupanya
2 orang traveler asal Malaysia juga masih ada di bandara saat Dreamland tidak
sengaja pergi ke money changer Exim Bank yang ada di sisi kiri bandara Danang.
Mereka sedang menanyakan arah ke petugas penukaran uang. Begitu mereka melihat
Dreamland, kami langsung berdiskusi tentang pemakaian taksi bersama untuk
menuju terminal bus. Ide yang bagus menurut Dreamland karena biayanya jadi jauh
lebih murah dan terjangkau. Di gerbang kedatangan bandara juga akan ditemukan
konter sim card Vietnam, sejumlah tempat makan, dan money changer yang lebih
menguntungkan di sisi kanan karena tidak dikenakan biaya komisi.
Pentingnya
membandingkan antar money changer di Vietnam akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Ingat, beberapa bank mematok komisi untuk setiap
penukaran mata uang ke Vietnam Dong (VND). Sesudah menukar sejumlah USD ke VND,
Dreamland pun siap menaiki taksi dengan 2 traveler asal Malaysia ini. Saat
menaiki taksi, banyak sekali supir yang menawarkan harga dengan tidak masuk
akal. Bahkan mereka mencoba membodohi Dreamland yang sudah jelas tahu biaya dan
harga transportasi dengan argumen yang tidak jelas. Hal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sebagai
tips, jangan mau mengambil taksi LANGSUNG ke Hoi An dari bandara Danang kalau
mau berhemat. Kalau biaya tidak jadi masalah, pilihlah operator taksi yang
terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh. Kalau pilih yang lain dan namanya
abal-abal sih risiko silahkan tanggung sendiri ya karena sudah banyak orang
yang merasakan betapa cepatnya argo kuda milik mereka. Dreamland pun masuk ke
taksi sedan berempat dan akhirnya menuju ke Danang Bus Terminal.
Sepanjang
jalan, Dreamland melihat kondisi kota Danang yang sepi, walaupun boleh dibilang
modern. Matahari sangat panas dan cara berpakaian orang Vietnam dalam
berkendara motor pun terbilang unik, yakni semua kulit ditutupi oleh jaket dan
masker, seperti alien. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Sesudah itu, Dreamland melewati ikon kota Danang, yakni jembatan yang
menyerupai naga panjang dan Han River Bridge yang katanya simbol kota Danang.
Sesampainya
di Danang Bus Terminal, Dreamland tidak diturunkan di terminal bus, melainkan
di bagian luarnya karena alasannya taksi tidak boleh masuk. Ya sudahlah jadi
kita semua membayar 100.000 VND secara patungan. Sesudah itu, Dreamland
berpisah dengan 2 traveler asal negeri jiran yang menyenangkan ini karena bus
Danang- Hoi An yang berwarna kuning baru saja melintas dan Dreamland mau
menaikinya dengan segera. Alhasil kami berjalan ke arah yang berbeda dan berpisah.
Rupanya
bus kuning ini tidak langsung berhenti, melainkan berhenti di halte bus yang
telah ditentukan. Kepatuhan orang Vietnam dalam etika menaiki bus di halte ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Alhasil Dreamland harus
menggeret koper jauh dengan kondisi matahari yang sangat amat panas dan terik
sejauh 500 m sampai ke halte. Barulah Dreamland bisa naik bus dan duduk. Biaya
bus Danang – Hoi An ini adalah 50.000 VND karena Dreamland membawa bagasi.
Setelah dilihat semua orang asing juga dikenakan 50.000 VND. Jauh lebih murah
dibandingkan taksi yang harganya berkisar antara 18 – 25 USD dari bandara
Danang.
Dreamland
pun duduk dan kenek bus Danang – Hoi An yang ramah ini membukakan jendela untuk
Dreamland yang kepanasan. Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat kondisi kota
sangat sepi karena mungkin orang lebih memilih bersantai di rumah. Hanya saja,
kondisi jalannya sangat baik dan semua rutenya rata-rata lurus. Di perjalanan,
Dreamland bertemu sepasang pemuda asal China yang juga liburan ke Vietnam, lalu
sepasang kakak adik yang punya darah Jepang. Mereka juga membayar 50.000 VND,
meskipun tidak membawa barang sebanyak Dreamland.
Singkat
kata, Dreamland dan semua penumpang tiba di Hoi An Bus Terminal yang tidak
jelas rimbanya. Jauh dari mana-mana dan tidak ada tanda kehidupan di
sekitarnya. Wah jangan-jangan tourist trap lagi, pikir Dreamland. Begitu bus
tiba, langsung deh itu tukang ojek (xe om) menghampiri bus untuk menanyakan ke
mana kita akan pergi. Mereka langsung membombardir Dreamland dengan
penawaran-penawaran harga yang tidak masuk akal. Masa minta 10 USD jauh lebih
mahal dibandingkan harga busnya sendiri. Itu sih mustahil buat diterima.
Dreamland
melihat dan menunggu semua penumpang dulu sebelum akhirnya melakukan penawaran
harga agar tahu kisaran harga yang orang lokal dapatkan. Satu tips dari
Dreamland adalah jangan PERCAYA saat siapapun di Vietnam bilang kita mendapat
harga lokal karena sebenarnya mereka menjual dengan harga turis pada SIAPAPUN
yang berbicara dalam bahasa Inggris dan sudah Dreamland buktikan sampai akhir
Vietnam Trip ini. Dreamland pun akhirnya deal dengan harga 80.000 VND untuk 2
motor karena Dreamland traveling dengan mama tercinta dan membawa bagasi yang
cukup besar. Coba bayangkan dari 10 USD menjadi 80.000 VND. Ckckck…
Akhirnya
motor pun meninggalkan Hoi An Bus Terminal menuju hostel tempat Dreamland
menginap, yakni Harmony Hostel Hoi An. Perjalanan menuju hostel ini hanya
memakan waktu 10 menit. Setibanya di hostel, lagi-lagi si tukang ojek ini mencoba
berulah. Dia bilang tidak ada kembalian saat Dreamland memberikan uang 100.000
VND. Nah menyiapkan uang pas harus dilakukan agar tidak ada alasan seperti ini.
Untungnya Dreamland punya simpanan uang kecil sisa dari Saigon Trip beberapa
tahun yang lalu. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah
beres membayar 80.000 VND disertai omelan tukang ojek yang tidak bisa mendapat
100.000 VND, Dreamland langsung duduk dan check-in di Harmony Hoi An Hostel.
Tarif 1 malam di sini 20 USD sudah termasuk breakfast. Lagi-lagi baru bebas
satu jebakan, eh sudah ada jebakan lain. Si resepsionis yang dijaga wanita muda
dengan sangat AMAT ramah menawarkan paket tur untuk besok ke My Son dan bus ke
Hue dengan harga tertentu. Ingat, JANGAN pernah booking paket tur di hostel
apapun karena pasti lebih mahal dibandingkan booking di travel agent. Hal ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland
pun segera mengakhiri pembicaraan seputar tur dan akan membahasnya malam karena
ingin segera ke kamar untuk beristirahat. Sesampainya di kamar yang cukup
nyaman dan kondisinya sangat bersih, Dreamland duduk sejenak dan minum terlebih
dahulu sebelum melanjutkan perjalanan untuk mengeksplorasi kota kuno Hoi An
dengan berjalan kaki. Dreamland pun segera bergegas ke kota kuno Hoi An agar
tidak membuang-buang waktu yang ada.
Lokasi
hostel dan kota kuno Hoi An berjarak sekitar 750 – 800 m. Dreamland melihat
kondisi jalan sekitar sangat sepi karena matahari yang sangat terik. Dreamland
hanya menemukan beberapa bule saja yang ada di sekitar jalan dekat hostel.
Sebelum mencapai Ancient Hoi An Town, Dreamland melewati pasar tradisional Hoi
An dulu yang penuh dengan penjual sayuran, buah-buahan, dan pakaian. Harga
buah-buahan di Hoi An ini cukup mahal dan rata-rata sulit ditawar jadi
Dreamland tidak membeli buah apapun di sini.
Dreamland
pun mampir ke tempat makan di pasar Hoi An untuk membeli makan siang dan
minuman. Dreamland membeli nasi goreng yang minyaknya banyak sekali. Harga 1
porsi 30.000 VND dan Dreamland membeli jus mangga seharga 20.000 VND. Lumayan
untuk mengganjal perut yang lapar karena belum makan nasi dari tadi pagi.
Sehabis itu, Dreamland langsung pergi ke area jalan kaki kota kuno Hoi An untuk
melihat berbagai peninggalan sejarah yang ada di sini.
Banyak
sekali bangunan kuno yang terawat dengan baik di Hoi An. Hanya saja, beberapa
kuil, tempat, dan museum mematok harga untuk kunjungan. Kita diwajibkan
membayar 120.000 VND kalau ingin masuk ke tempat yang khas atau tertentu di Hoi
An. Mengingat Dreamland sudah bosan melihat kuil yang begitu-begitu saja
bentuknya dan terlihat kurang worth it jadi Dreamland tidak membeli tiket
terusan yang harganya lumayan itu. Dreamland melewati Quan Cong Temple,
kemudian berjalan ke Phuc Kien Assembly Hall.
Di
depan Phuc Kien Assembly Hall ada sebuah travel agent, Dreamland pun menanyakan
harga tur ke My Son dan dia memberikan harga akhir 140.000 VND per orang dengan
perahu setelah tawar menawar yang alot. Tak lupa Dreamland menukarkan uang di
sini karena mendapat rates 22.100 VND untuk 1 USD jauh lebih tinggi dari di
bandara, yakni 22.010 VND. Setelah mendapat tur, Dreamland jauh lebih ringan
karena tahu kegiatan yang akan dilakukan besok.
Dreamland
melanjutkan jalan kaki di tengah terik matahari yang sangat amat panas
mengelilingi Hoi An yang dipenuhi penjual suvenir, pakaian, dan makanan.
Dreamland masuk ke bangunan yang gratis untuk melihat struktur bangunan yang
indah dan menawan, meskipun sudah berusia tua dan kuno. Keseriusan pemerintah
Vietnam untuk mengelola kota kuno menjadi wisata berkelas dunia ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Rasanya terjebak di kota kuno
Hoi An itu seperti membayangkan masa lampau. Tak heran jika hal ini
dimanfaatkan tukang becak untuk menyuguhkan jasa keliling Hoi An dengan becak
secara nyaman.
Salah satu ikon yang tidak boleh
dilewatkan selama berada di Hoi An adalah Japanese Covered Bridge yang dibangun
Jepang pada abad ke-16. Jembatan kayu ini sangat unik dan banyak sekali orang
yang berbondong-bondong untuk melihatnya. Hari semakin sore dan Dreamland
melihat suasana di sekitar An Hoi Bridge dan sungai yang penuh dengan jasa
kapal keliling ini semakin ramai. Banyak sekali orang lokal dan turis yang
nongkrong di sini. Pokoknya suasananya benar-benar nyaman sekali.
Dreamland
menghabiskan waktu hingga malam dengan melihat sungai Hoai yang dipenuhi kapal
dan lilin yang dihanyutkan. Kemudian melihat kota kuno Hoi An yang tak
henti-hentinya didatangi turis lokal asal Vietnam sendiri. Tak lupa Dreamland
membeli air minum seharga 10.000 VND. Hati-hati saat membeli barang apapun
karena harga awal yang Dreamland dapatkan adalah 20.000 VND untuk penawaran
awal. Benar-benar gila!
Setelah
gempor berjalan kaki seharian, Dreamland pun berjalan pulang ke hostel untuk
beristirahat. Untungnya tidak ada wanita muda yang menanyakan tur, jadi
Dreamland bisa langsung ke kamar. Setelah istirahat sejenak di kamar, Dreamland
turun ke bawah untuk melunasi pembayaran kamar seharga 20 USD dan mengambil
paspor yang ditahan. Tak lupa Dreamland mandi, menonton TV, dan akhirnya tidur
untuk mempersiapkan diri esok hari dalam menjelajahi My Son.
Senang
sekali rasanya bisa tiba di Vietnam untuk yang kedua kalinya dan menjelajahi
destinasi baru yang penuh kejutan dan pesona lain yang ditawarkan.
Kuala Lumpur, Danang, Hoi An, Vietnam, 14 Agustus
2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money
changer, toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai
dari 22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money
changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk
pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini
beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport
hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan
seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi
yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan
yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning
dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa
barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar
30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble
Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An
Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator
untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel
(sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada
orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak
kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di
Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada
kulit yang gosong sepulang perjalanan.
~
oOo ~
Hai melihat moment dreamland dimana ya ?
ReplyDeleteBisa dicek di http://dreamland-traveller.blogspot.co.id/search/label/Dreamland%20Traveller%20Moment
Delete