Day
9 : Menanti Sunrise dan Journey to Noi
Bai Airport
Mengingat
Dreamland harus mengejar bus pagi di Sapa, Dreamland pun bangun pagi pukul 5.
Rupanya tuan rumah menggelapkan seisi rumah sampai tidak tersisa celah untuk
cahaya sekalipun. Jadinya Dreamland harus meraba-raba bangunan untuk pergi ke
toilet sekalipun karena ingin cuci muka dan bersiap-siap. Benar-benar
penghematan listrik yang sangat “hebat” ya. Selanjutnya tuan rumah bangun 10
menit setelah Dreamland dan mulai menyiapkan sarapan di dapur.
Dreamland
pun keluar dari rumah karena ingin melihat sunrise. Rupanya sunrise dari rumah
yang satu ini tertutup bukit jadinya hanya cahaya keunguan saja di pagi hari
yang bisa Dreamland lihat. Sesudah sarapan disiapkan, Dreamland segera makan
pancake tipis yang diisi dengan potongan pisang. Kemudian penjemput Dreamland
pun sudah datang dengan motornya. Dreamland pun segera membawa barang bawaan
dan melambaikan tangan pada rombongan lain yang masih melanjutkan perjalanan di
Sapa.
Dreamland
pun segera naik motor dan berboncengan melewati medan jalan yang sangat gila.
Di tengah perjalanan, Dreamland baru sadar kalau Dreamland salah membawa alas
kaki. Sepatu sandal Dreamland tertinggal di homestay! Hiks karena sudah begini
jauh tidak mungkin balik lagi ke asal kan. Jadinya terpaksa pakai sandal
kampung deh dan merelakan sepatu sandal yang sudah menemani Dreamland ke
berbagai negara di dunia selama ini. Perpisahan dengan sepatu sandal akibat
keteledoran ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Rute
jalan menuju kota Sapa ini sangat menanjak, terjal, dan berbatu. Pokoknya
selama 40 menit perjalanan ke atas ini, Dreamland harus berpegangan sangat erat
agar tidak terjatuh. Dreamland melewati pemandangan spektakuler Sapa untuk yang
terakhir kalinya sebelum akhirnya didrop lagi di Auberge Hotel. Lagi-lagi tur
yang tidak professional ini membuat Dreamland kebingungan dengan jasa antar
menuju terminal bus yang terkesan lempar tangan.
Supir
ojek yang mengantar Dreamland dari kampung ini meminta tambahan 20.000 VND
untuk jasa mereka. Enak saja kan Dreamland sudah bayar full dari awal trip
sampai akhir ke Hanoi lagi. Belum lagi tur guide awal yang terkesan sok
innocent dan tidak mau tahu dengan Dreamland. Pokoknya sangat menyebalkan. Intinya,
terakhir Dreamland diantar oleh 2 orang staf mereka ke terminal bus. Belum lagi
mereka tidak menyiapkan tiket bus menuju Hanoi ini. Pokoknya jadinya Dreamland
kebingungan gara-gara jasa tur sialan ini. Kapok deh pakai tur ke Sapa. Mending
sendiri saja daripada apes kayak begini. Akhirnya sih Dreamland dapat juga
tiket bus ke Hanoinya tanpa biaya lagi.
Sesudah
adrenalin memuncak di pagi hari, Dreamland pun berjalan-jalan di Cho Sapa.
Pasar tradisional ini dibangun di bangunan yang cukup megah, tapi sangat sepi
diisi oleh pedagang. Pedagang yang berjualan, antara lain toko baju, toko obat
herbal, dan toko sandal. Sementara itu, di bagian belakang pasar, pedagang yang
berjualan rata-rata kebutuhan sehari-hari, seperti buah, sayur, daging, dan
aneka macam gorengan. Mengingat Dreamland lapar dengan sarapan yang sangat
sedikit di rumah penduduk pagi ini, Dreamland pun mencari makan.
Rata-rata
makanan yang dijual kok Pho ya di sini. Tidak ada yang menjual nasi putih di
sini. Selanjutnya Dreamland membeli gorengan saja. Lagi-lagi kekesalan
Dreamland memuncak ketika pedagang mematok harga turis untuk Dreamland. Masa
dari gorengan yang awalnya dijual 10.000 VND untuk 1 pcs bisa ditawarkan jadi
10.000 VND untuk 2 pcs saat Dreamland menolak. Belum lagi harga-harga semua
dimark up setinggi langit jadinya Dreamland kesal. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah
waktu keberangkatan bus hampir tiba, Dreamland pun naik dan duduk di kursi yang
sudah ditentukan. Perjalanan 6 jam menuju Hanoi pun akan segera dimulai.
Dreamland pun bertemu seorang ibu asal Bali dan pasangan bulenya di dalam bus.
Mereka rupanya sudah berjalan-jalan di Vietnam dari selatan ke utara selama
hampir 2 minggu. Mereka pun memberikan bekal roti karena tidak termakan dari
hotel. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah
itu, kami semua tertidur pulas sepanjang perjalanan melewati bukit-bukit
menakjubkan di Sapa karena mata yang sangat mengantuk akibat bangun pagi.
Perjalanan
pun berjalan sangat membosankan melewati jalan tol yang sangat panjang.
Sepanjang perjalanan, ada sebuah fenomena unik yang Dreamland temui, yakni
banyak orang yang naik dan turun di jalan tol yang sangat sepi dan jauh dari
mana-mana itu. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Belum lagi ada rambu yang menyatakan bahwa bus hanya boleh berhenti di sebuah
lokasi tertentu saja untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Fenomena yang
aneh dan unik juga ya.
Akhirnya
setelah bus hampir sampai Hanoi, Dreamland melihat ada terowongan penyeberangan
bawah tanah yang dibuat sepanjang jalan. Selain itu, Dreamland melihat kondisi
jalan tol di Vietnam ini nyaris tanpa cacat cela dengan rute yang lurus, besar,
dan mulus. Pokoknya benar-benar berpotensi membuat mengantuk jika tidak
berkonsentrasi kalau mengemudi ya. Dreamland pun berhenti di sebuah rest area
untuk membeli makanan, pergi ke toilet, dan istirahat sejenak.
Sebagian
besar orang lokal Vietnam menurunkan barang bawaan di sini dan memilih berhenti
di sini karena rupanya lokasi tempat rest area ini dekat dengan Noi Bai
Airport. Setelah menunggu selama 30 menit, bus pun melanjutkan perjalanan ke
Hanoi dan berhenti di sebuah pinggir jalan yang asing. Lagi-lagi seperti biasa
banyak tukang ojek yang sudah stand by menawarkan jasanya. Dreamland sih
langsung menghindar dan bertanya pada tur agent yang kebetulan ada di depan
Dreamland untuk menanyakan di mana keberadaan Dreamland sekarang.
Hati-hati
bertanya dengan orang Vietnam karena rupanya Dreamland diberikan arah yang
salah oleh petugas travel agent ini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Sesudah menemukan arah yang tepat, Dreamland segera
berjalan kaki menuju area hostel tempat Dreamland menyimpan koper. Sebelumnya
Dreamland harus mencari sepatu sandal dulu untuk menggantikan sandal desa yang
sangat memalukan ini.
Dreamland
pun berjalan ke beberapa toko menanyakan harga. Ada toko yang ramah, jutek,
cuek, atau bahkan acuh dengan pembeli. Rupa-rupa toko dengan berbagai pelayanan
ini bisa menjadi indikator seberapa ramai pembeli yang ada di toko tersebut.
Belum lagi ada toko yang menjual dengan harga pasti tak bisa ditukar. Padahal
kios dagangannya juga butut dan tidak mewah, tapi gayanya minta ampun. Singkat
kata, Dreamland menemukan harga sepatu sandal termurah di sebuah toko dan
akhirnya Dreamland bisa mengganti sandal desa ini.
Setelah
itu, Dreamland membeli sejumlah oleh-oleh makanan di sebuah toko kelontong yang
ada sebelum akhirnya berjalan pulang kembali ke Hoan Kiem Hostel. Sesampainya
di hostel, Dreamland langsung mengambil barang bawaan, pergi ke toilet, dan
akhirnya mengucapkan perpisahan sebelum akhirnya mencari cara untuk pergi ke
Noi Bai Airport di Hanoi mengingat Dreamland akan terbang ke Danang pada pukul
21.35.
Dreamland
pun berjalan membawa koper dan seorang sopir becak menanyakan mau ke mana.
Dreamland pun menunjukkan ingin pergi ke Airport Shuttle Service di sebuah persimpangan
jalan antara Trang Thi dan Quang Trung Street. Dreamland cukup membayar 40.000
VND untuk menggunakan jasa minivan ini. Dreamland pun akhirnya naik becak
setelah deal di harga 40.000 VND untuk mengantar dari hostel ke jasa minivan
bandara ini.
Dengan
barang yang sangat penuh, becak pun mengayuh sepeda dengan kewalahan. Dreamland
melewati pertokoan yang padat di Old Quarter, suasana tenang di Hoan Kiem Lake,
dan akhirnya sampai di persimpangan jalan. Dreamland pun membayar tarif seharga
40.000 VND sesuai kesepakatan walaupun dia minta lebih. Kemudian tipuan scam
Vietnam pun berlanjut ketika staf resmi minivan bandara tiba-tiba bilang
Dreamland harus memakai jasa yang dia tawarkan, yakni taksi.
Tentu
saja Dreamland menolak karena sudah jelas tujuan Dreamland ke sini untuk naik
minivan seharga 40.000 VND ke bandara, bukan taksi. Dia pun menurunkan harga
sampai setara dengan minivan, tapi Dreamland tidak bergeming dan tetap ingin
membeli di konter resmi. Petugas resmi yang mempunyai name tag juga tidak boleh
dipercaya 100% dan bisa saja memanipulasi turis. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland
mendapat jadwal minivan jam 17.00 dan memilih berjalan-jalan di sekitar area
transfer antar airport ini. Dreamland melihat bahwa jasa potong rambut DPR juga
ada di Vietnam. Orang lokal ada yang memakai jasa barber jalanan ini untuk
potong rambut secara murah, mudah, dan praktis dibawah pohon dan payung yang
rindang di sebuah trotoar jalan yang luas. Dreamland pun membeli buah
kelengkeng dan buah lainnya dari penjual buah yang menggunakan sepeda sebelum
akhirnya kembali lagi ke tempat minivan airport.
Akhirnya,
kami semua dipersilahkan masuk ke minivan. Ada bule dan orang lokal yang
menyusul naik minivan sebelum akhirnya minivan benar-benar berangkat setelah
ngaret 20 menit. Dreamland bertemu orang Korea yang traveling sendirian di
Hanoi dan akan kembali ke Incheon malam ini. Rupanya sepanjang perjalanan orang
Korea ini diajak bicara oleh orang lokal Vietnam yang kelihatannya naksir dan
sudah berumur.
Dreamland
sendiri duduk di paling depan, sehingga bisa melihat kemacetan Hanoi, suasana
sunset, dan pemandangan kota yang begitu padat layaknya ibukota negara
tercinta, Jakarta. Perjalanan menuju airport ini memakan waktu 1 jam.
Sesampainya di Noi Bai Airport bagian domestik, Dreamland segera turun membawa
barang bawaan untuk check in bagasi ke konter Vietnam Airlines tujuan Danang.
Suasana
Noi Bai Airport ini cukup ramai oleh turis lokal karena Dreamland berada di
keberangkatan domestik. Sebagai bandara ibukota, Noi Bai Airport ini boleh
digolongkan sebagai bandara yang kecil dan lenggang. Sangat mengejutkan dengan
ekspetasi Dreamland yang cukup tinggi pada bandara internasional sekelas Hanoi
yang notabene ibukota Vietnam. Selanjutnya setelah bagasi dimasukkan dan
mendapat boarding pass Vietnam Airlines, Dreamland pun makan malam terlebih
dahulu dengan bekal roti pemberian ibu dan pasangan bule yang bertemu di bus
Sapa tadi pagi. Memang kebaikan itu tidak pernah jauh saat kita meminta
pada-Nya ya.
Dreamland
pun berkeliling bandara dan melihat ada fasilitas SleepPod yang ada di lantai 2
bandara Noi Bai ini. Berhubung suasananya sepi, Dreamland penasaran pengen
lihat isi kamarnya seperti apa. Begitu kamarnya dibuka, rupanya cukup nyaman
juga ya tempat istirahat di bandara Noi Bai ini. Kita harus membayar 120.000
VND untuk 1 jam pemakaian kamar istirahat sejenak ini. Eh tiba-tiba datang
petugas resmi SleepPod yang rupanya sempat Dreamland lihat di lantai bawah saat
memotret tarif harganya.
Dengan
ekspresi malu-malu, dia meminta Dreamland untuk menjadi model kamar SleepPod
ini sambil memotret dengan HPnya. Belum lagi dia minta foto bersama dengan
Dreamland sambil memegang lengan Dreamland layaknya pacarnya saja. Hahaha…
Dreamland ladeni saja. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Sesudah itu, Dreamland ingin melihat tipe kamar lainnya dan dia pun
memberikan akses untuk melihat. Sesudah puas melihat kamar-kamar yang ada,
Dreamland pun berpamitan dan kembali ke lantai bawah untuk menunggu waktu
keberangkatan pesawat.
Sesudah
itu, Dreamland pun merasa waktu keberangkatan sudah hampir tiba dan pukul 8
malam akhirnya Dreamland masuk ke ruang tunggu keberangkatan pesawat di Noi Bai
Airport. Dreamland melewati pemeriksaan barang bawaan dan pemeriksaan paspor
sebelum akhirnya tiba di ruang tunggu yang sangat AMAT sumpek dan sempit.
Dreamland melihat ada toko suvenir, makanan, dan oleh-oleh yang ada di ruang
tunggu ini.
Setelah
berkeliling dan melihat ada ruang merokok di lantai bawah ruang tunggu ini,
akhirnya pesawat Vietnam Airlines yang akan membawa Dreamland ke Danang siap
untuk diberangkatkan. Jadwal pesawat berangkat sendiri pukul 21.35 dan
Dreamland baru diminta masuk ke pesawat pukul 21.40. Dreamland pun menyerahkan
boarding pass dan menuruni jalan hingga akhirnya turun tangga menuju angkutan
bus yang akan membawa Dreamland naik ke pesawat Vietnam Airlines yang diparkir
cukup jauh dari gedung bandara.
Rupanya
bukan cuma di Jakarta saja hal ini terjadi ya! Angkutan bus pun melaju setelah
penumpang sudah penuh dan berhenti tepat di pesawat Vietnam Airlines setelah
melewati beberapa pesawat yang terparkir di Noi Bai Airport. Singkat kata,
Dreamland masuk dan beranjak menuju tempat duduk yang tertera di tiket. Anehnya
tidak ada kursi nomor F di pesawat Vietnam Airlines ini. Makanya Dreamland
heran saat mendapat tiket E dan G mengingat Dreamland traveling bersama mama
Dreamland.
Kondisi
Vietnam Airlines ini cukup lumayan sebagai maskapai full service. Mungkin
ibarat Garuda Indonesia dengan rute yang sangat singkat. Perjalanan menuju
Danang ini memakan waktu 1 jam 20 menit. Rupanya kelakuan orang lokal Vietnam
ini lebih parah dari orang Indonesia saat naik pesawat. Bunyi HP
bersahut-sahutan tidak juga dipadamkan saat akan take off dari bandara Noi Bai.
Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Pramugarinya pun
cuek bebek dengan pakaian Ao Dai khas Vietnam, sementara pramugaranya pakai
kemeja khas eksekutif saja.
Singkat
kata, pesawat meninggalkan Hanoi menuju Danang dengan perjalanan yang sangat
singkat. Sepanjang perjalanan, Dreamland hanya mendapat 1 botol air mineral
saja tanpa ada snack apapun. Sedihnya… Dreamland sendiri sebangku dengan orang
Jepang yang sibuk menuliskan memoar perjalanan di bukunya tanpa terganggu
apapun. Sesekali beliau tertidur karena kelelahan. Dreamland sendiri tidak bisa
tertidur dan hanya melihat pemandangan luar saja yang gelap gulita sepanjang
perjalanan.
Tak
terasa pesawat diumumkan sudah akan mendarat di Danang International Airport
dan akhirnya landing juga di DAD Airport yang sudah sangat familiar bagi
Dreamland. Singkat kata, Dreamland turun melalui garbatara menuju tempat
pengambilan bagasi, setelah itu Dreamland keluar bandara, di mana sudah banyak
penjemput orang lokal yang menunggu di depan. Mengingat malam ini Dreamland
akan menginap di bandara, Dreamland pun mencari spot yang nyaman untuk tidur.
Dreamland
naik ke lantai atas ruang keberangkatan dan menemukan tempat duduk di sisi kiri
bandara dekat pintu masuk adalah tempat ternyaman untuk tidur. Dreamland pun
berkeliling bandara sejenak untuk melihat situasi yang ada sebelum akhirnya
duduk diam menunggu aktivitas bandara mulai sepi agar bisa tidur dengan pulas.
Penerbangan malam ini didominasi oleh pesawat Korea yang pulang ke Incheon.
Dreamland pun sikat gigi dan cuci muka sambil menunggu semua penerbangan
berakhir malam ini pukul 1 pagi.
Menjelang
pukul 1 pagi, ada sepasang orang lokal Vietnam juga yang ingin ikut tidur dan
akhirnya bareng-bareng bersama Dreamland satu deret bangku, sehingga lebih
terasa aman dibandingkan tidur hanya sendiri. Dreamland sendiri agak khawatir
diusir karena tidur di bandara mengingat pintu sebelah kanan bandara sudah
ditutup. Tapi rupanya kekhawatiran itu tidak terbukti. Pengalaman menginap di
bandara Danang ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat
cerita, Dreamland akhirnya bisa tidur juga dengan punggung yang serba sakit
akibat kontur bangku yang bergelombang. Nantikan catatan perjalanan Dreamland
besok dalam kepulangan menuju tanah air hanya di Dreamland Traveller!
Sapa, Hanoi, Danang, Vietnam, 22 Agustus 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money changer,
toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai dari
22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money
changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk
pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini
beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport
hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan
seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi
yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan
yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning
dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa
barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar
30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble
Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An
Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Tempat wisata di Hue adalah Citadel, Khai Dinh
Tomb, Tu Duc Tomb, Minh Mang Tomb, Gia Long Tomb, Thien Mu Pagoda, Perfume
River, Hai Van Pass, dan Lang Co Beach.
- Tempat wisata di Hanoi adalah Ho Chi Minh
Mausoleum, One Pillar Pagoda, Temple of Literature, Hoan Kiem Lake, Army
History Museum, Ho Chi Minh Museum, Dong Xuan Market, dan lain sebagainya.
- Paket tur Halong Bay tersedia dalam 3 kategori,
yakni budget, medium, dan luxury. Pilihlah paket tur sesuai budget yang Anda
siapkan, mulai dari 50 – 120 USD. Jangan lupa untuk menuliskan semua fasilitas
yang Anda dapatkan di kuitansi agar tidak ditipu untuk membayar biaya tambahan
ini dan itu.
- Transportasi di Hanoi sangat mudah dengan bus umum
berwarna kuning seharga 7.000 VND, xe om/ojek (tawar menawar), becak, dan
taksi. Rata-rata tempat wisata di Hanoi bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari
kawasan Old Quarter.
- Wisata di Sapa identik dengan trekking atau lintas
alam. Pakailah sepatu yang nyaman agar memudahkan kita untuk berjalan di medan
yang berbatu-batu dan licin.
- Jika tidak ingin membeli barang dari suku
minoritas di Sapa, sebaiknya menjaga jarak agar tidak terlalu banyak mengobrol
dengan mereka. Jika terlalu akrab, sesampainya kita di kampung mereka, kita
akan dikejar-kejar untuk membeli suvenir yang mereka beli dari tempat lain
dengan harga yang mahal.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator
untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel
(sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada
orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak
kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di
Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada
kulit yang gosong sepulang perjalanan.
~
oOo ~
halo, salam kenal
ReplyDeletethanks infonya terutama soal scam airport minibus karena sy jg rencananya mau pakai minibus tsb dr/ke noi bai. boleh minta infonya lg...kalo minivan trakhir dari airport noi bai ke old quarter jam brp y? lalu kalo dr old quarter paling pagi jmbrp?
apa memungkinkan untuk numpang tidur di bandara noibai jika tiba disana pkl 22.35?
thanks before^^