Tuesday, September 8, 2015

Day 5 : Romantic Hoan Kiem Lake and Large Ho Chi Minh Mausoleum Complex

Dreamland Traveller


Day 5 : Romantic Hoan Kiem Lake and Large Ho Chi Minh Mausoleum Complex
            Pagi pun tiba dengan cepat. Dengan mata yang masih mengantuk, Dreamland melihat dari jendela bus bahwa matahari sudah terbit dalam perjalanan menuju Hanoi. Sebagian besar bule masih terlihat tidur pulas setelah semalam suntuk membaca buku, bermain HP, atau melihat YouTube pada gadget yang mereka bawa. Dreamland pun bangun, kemudian membenahi posisi duduk dan membereskan semua barang bawaan agar bisa cepat keluar sesampainya di Hanoi. Dreamland melewati jalan tol yang sangat mulus, sehingga perjalanan yang lancar ini membuat mata cepat mengantuk lagi.
            Kondisi jalan yang sangat bagus dan terawat dengan baik di Vietnam ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah menunggu sekitar 1 jam dari bangun pagi, bus pun akhirnya berhenti di sebuah pinggir jalan besar yang namanya Tran Quang Khai Street. Bule-bule yang masih tertidur dibangunkan oleh kenek bus dan mereka pun masih memulihkan kesadaran karena kondisi badan yang masih mengantuk. Dreamland pun segera bergegas keluar dari bus.
            Begitu keluar bus, beberapa supir ojek langsung menghampiri Dreamland untuk menawarkan jasanya. Dreamland sendiri tidak mau gegabah karena merasa asing dengan wilayah Hanoi dan berharap bisa bertanya posisi saat ini pada orang sekitar. Banyak bule yang berada dalam bus yang sama memilih untuk naik xe om atau taksi karena barang bawaan yang banyak dan mereka berlibur dengan teman-teman mereka. Akhirnya hanya Dreamland sendiri yang tertinggal di sini. Rupanya ada seorang gadis asal Tiongkok yang juga masih menunggu. Rupanya dia menunggu temannya yang datang dari Tiongkok dan tidak tahu harus bagaimana di Hanoi.
            Dreamland pun bertanya dengan petugas yang ada di sebuah toko tempat berhentinya bus dan dia bilang kalau jarak hostel Dreamland sangat dekat dengan tempat ini. Alias, rugi besar kalau naik ojek buat jarak sedekat ini. Tak tanggung-tanggung dia membuatkan peta manual dengan bolpoin dan media kertas bungkus nasi. Kebaikan petugas ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki dan Yen-Yen, wanita Tiongkok pun ikut serta karena tidak tahu harus melakukan apa. Ya sudah Dreamland persilahkan untuk ikut.
            Rupanya Dreamland diberhentikan dekat dengan Old Quarter Area, di mana begitu banyak tour agent, restoran, dan toko yang berjualan di sini. Tak hanya itu, banyak sekali penginapan budget dan backpacker yang berada di area ini. Hanya saja, lokasi ini sangat amat ramai oleh lalu lalang motor, sehingga kita harus berhati-hati saat berjalan di sini. Trotoar jalannya pun terbilang sempit karena banyak motor yang parkir dan orang yang berdagang di pinggir jalan.
            Singkat kata, petunjuk di kertas dan GPS yang dimiliki Yen-Yen membuat Dreamland dapat menemukan Blue Star Hotel dengan mudah di pinggir gang. Kondisi hostel ini cukup memprihatinkan karena lobbynya sangat sederhana dan kondisi tangganya sangat curam. Mengingat sekarang belum jam check-in, Dreamland pun menitipkan barang bawaan dan berjalan kaki di sekitar hostel untuk mengenali lingkungan sekitar. Diperparah lagi staf hotel yang sangat judes dan menyebalkan jadi tambah tidak betah deh Dreamland.
            Dreamland pun berjalan keluar mengelilingi area Old Quarter. Satu fenomena menarik yang Dreamland temui adalah banyak sekali travel agent yang memakai nama Sinh Cafe Tourist. Menurut informasi yang Dreamland baca sebelum pergi ke Hanoi, memang banyak sekali yang mencatut nama Sinh Cafe karena pamornya sebagai travel agent terpercaya di Vietnam. Tapi kalau banyak begini kan jadinya mana yang asli atau palsu. Hehe… Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Dreamland melewati banyak penginapan, rumah makan ala bangku kecil, pedagang buah-buahan, pedagang kelontong, hingga travel agent. Yen-Yen ikut serta dengan Dreamland karena bingung harus melakukan apa. Setelah sekitar 2 jam bertanya tur ke Halong Bay dan Sapa, serta membeli sejumlah buah-buahan, Dreamland pun kembali ke hostel. Rupanya rasa buah lengkeng di Hanoi ini sangat juara dan manis sekali. Coba beli buah lengkeng, rambutan, dan aneka buah lainnya karena rasanya lumayan beda dengan buah yang ada di Indonesia.
            Dreamland melihat begitu banyak travel agent yang mencantumkan tur ke Halong Bay dan Sapa dengan variasi harga yang berbeda. Coba untuk membandingkan setiap travel agent yang ada dan jangan langsung DEAL dengan 1 travel agent karena bisa jadi fasilitas yang sama bisa kita dapatkan dengan harga yang lebih murah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hostel, rupanya kamar 201 sudah kosong dan dibersihkan, sehingga Dreamland bisa masuk untuk diam sejenak beristirahat karena badan yang sangat lelah akibat perjalanan panjang dari Hue.
            Yen-Yen sendiri menumpang mandi karena merasa badannya sudah lengket dan tidak nyaman. Setelah mandi, Yen-Yen pun memutuskan untuk pamit berpisah dengan Dreamland. Tak lupa Yen-Yen memberikan alamatnya di Tiongkok jika sewaktu-waktu Dreamland berkunjung dan janjinya sih mau mengantar-antar saat ada di sana. Ya sudah Dreamland simpan saja alamatnya. Dreamland pun mengantar Yen-Yen sampai lobby hotel dan akhirnya kami berpisah. Pertemuan dengan Yen-Yen ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah istirahat sejenak, Dreamland pun segera berjalan keluar untuk mengelilingi Hanoi. Dreamland melihat sebuah rumah kuno yang dinamakan Hanoi Ancient Quarter yang terbuka untuk umum, kemudian melihat berbagai kawasan yang menjual baju, emas, dan sepatu di sekitar Old Quarter. Tak ketinggalan Dreamland mampir ke Hoan Kiem Hostel yang harganya sama dengan hostel Dreamland karena rencananya Dreamland mau pindah karena tidak betah berlama-lama di hostel yang Dreamland pilih hari ini.
            Awalnya Dreamland hanya mau memastikan bahwa Dreamland sudah memesan penginapan di hostel ini untuk 2 hari ke depan. Tapi Dreamland iseng dengan harga tur Halong Bay dan Sapa di sini. Alhasil setelah Dreamland tanya-tanya, rupanya harganya jauh lebih murah dibandingkan semua travel agent yang Dreamland temui di jalan. Memang awalnya tawar menawar berjalan alot dan lambat, tapi Dreamland akhirnya mendapat harga termurah (menurut Dreamland), yakni 102 USD untuk 2 hari 1 malam Halong Bay Trip dan 2 hari 1 malam Sapa Tour per orang. Tak lupa Dreamland memastikan kapal Halong yang didapat agar tidak kecewa dan susunan acara yang diberikan.
            Setelah tenang mendapat acara tur untuk besok dan lusa, Dreamland pun segera berjalan santai melewati banyak toko pakaian menuju area Hoan Kiem Lake area. Sebelumnya Dreamland makan dulu di KFC yang ada di dekat air mancur karena perut yang sudah keroncongan. Service KFC di Hoan Kiem Lake ini cukup unik, yakni kita memesan menu di bawah, kemudian bagian atas menyajikan makanan ini untuk kita. Baiknya lagi makanan kita diantarkan pramusajinya ke meja. Benar-benar service yang jempolan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Rasa ayam KFCnya di Vietnam boleh dikatakan mirip dengan di Indonesia hanya saja kurang gurih di sini. Setelah makan siang, Dreamland langsung berjalan ke Hoan Kiem Lake dan berjalan di sekitar danau. Ada jasa keliling dengan mobil listrik di sini yang bisa digunakan. Kemudian Dreamland menuju ke Ngoc Son Temple yang dihubungkan dengan sebuah jembatan kayu merah. Dreamland masuk dan membayar 15.000 VND sebagai tarif masuk untuk mahasiswa.
            Rupanya Ngoc Son Temple ini sangat AMAT tidak menarik karena lokasinya kecil dan hanya ada satu ikon yang ditonjolkan, yakni kura-kura raksasa. Selain itu, bentuk kuil dan tempat sembahyangnya mirip dengan semua kuil yang pernah Dreamland kunjungi sebelumnya jadi bosan. Hanya saja Ngoc Son Temple ini bagus karena menghadap langsung ke danau di bagian paviliunnya dan unik seperti pulau terpisah. Sesudah puas berkeliling selama 20 menit, Dreamland keluar dan berkeliling kembali di area Hoan Kiem Lake.
            Mengingat sebentar lagi Vietnam akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-70, maka dari itu ada sebuah panggung besar yang disiapkan di alun-alun kota dekat dengan monumen Ty Thai To. Dreamland sendiri hanya berjalan melihat suasana Hoan Kiem Lake yang begitu teduh dengan pepohonan ala negeri Tirai Bambu. Banyaknya orang yang melukis, duduk santai, bahkan berpacaran di Hoan Kiem Lake ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah puas berada di Hoan Kiem Lake cukup lama, Dreamland pun menuju tempat selanjutnya, yakni Cathedral. Dreamland pun berjalan kaki dan bertanya pada orang sekitar sebelum akhirnya menemukan katedral yang cukup megah, namun terkesan kuno ini. Katedral ini ditutupi pagar besi sekelilingnya, tapi ada sebuah pintu masuk di sebelah kirinya yang bisa diakses. Suasana dalam katedralnya sendiri sangat sepi karena Dreamland berkunjung saat misa tidak sedang dilangsungkan.
            Selanjutnya, Dreamland berjalan menuju Chua Ba Da, sebuah kuil kecil yang sedang melakukan sembahyang pada Buddha. Dreamland hanya berkeliling sejenak sebelum akhirnya keluar. Dreamland melihat ada sebuah kedai kopi yang sedang melakukan promo dengan merek Highlands Coffee seharga 49.000 VND untuk 1 kopi spesial. Nah berhubung penasaran, Dreamland pun masuk dan memesan secangkir kopi. Rupanya 1 minuman kopi ini penuh dengan jelly dan krim jadi rasanya cukup antik. Lumayan untuk sekadar mencicipi rasanya.
            Kedai kopi ini dipenuhi oleh orang lokal Vietnam yang asyik mengobrol dan nongkrong layaknya orang Indonesia. Sayangnya area smoking disatukan dengan non smoking area jadi asapnya menyebar ke sana kemari. Belum lagi banyak perempuan yang merokok membuat Dreamland jadi risih. Setelah habis, Dreamland pun pergi meninggalkan kedai kopi untuk melanjutkan perjalanan. Dreamland pun berjalan kembali ke Hoan Kiem Lake dari kawasan ini dengan melewati Water Puppet Theater. Harga show wayang air ini 100.000 VND dan pertunjukannya digelar 2 kali setiap hari, yakni pukul 17.00 dan 18.30.
            Dreamland pun bertanya pada orang sekitar tentang cara menuju Ho Chi Minh Mausoleum dari kawasan Hoan Kiem Lake. Awalnya Dreamland ingin naik bus seharga 7.000 VND saja menuju lokasi mumi Ho Chi Minh ini, namun ada seorang bapak yang bilang kawasan ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Dengan cukup jelas, dia menerangkan cara berjalan ke lokasi Ho Chi Minh Mausoleum ini. Tak lupa dia juga memandu Dreamland dari belakang. Benar-benar sangat perhatian dan membantu bapak yang satu ini.
            Rupanya beliau pergi ke Katedral yang Dreamland kunjungi dan kami berpisah dalam persimpangan jalan yang berbeda. Dreamland pun berjalan kaki terus melewati jalan Trang Thi dan Dien Bien Phu hingga akhirnya tiba di kawasan Ho Chi Minh Mausoleum. Mengingat saat ini adalah jam pulang kerja, lalu lintas kendaraan pun sangat ramai dan kita harus berhati-hati saat menyeberang di jalan. Dreamland melihat ada patung Lenin dan Hanoi Flag Tower di sebuah taman yang dipenuhi remaja yang sedang bermain futsal. Selain itu, Dreamland berjalan melewati kedutaan besar berbagai negara sebelum akhirnya tiba juga di sebuah lapangan besar yang terdapat Ho Chi Minh Mausoleum di depannya.
            Rupanya saat Dreamland datang sedang ada kecelakaan mobil yang terjadi, sehingga jalan di dekat lapangan Ho Chi Minh ini menjadi macet. Dreamland pun tidak membuang waktu dengan langsung menuju ke kompleks Ho Chi Minh Mausoleum. Sesampainya di gedung Ho Chi Minh berbaring itu kebetulan sekali sedang ada upacara pergantian petugas yang menarik untuk disimak. Saat Dreamland hendak berfoto, Dreamland tak sengaja menginjak garis kuning dan dipeluit oleh petugas yang menjaga. Rupanya tempat ini benar-benar dijaga ketat oleh petugas ya.
            Setelah puas berfoto dengan monumen ini tanpa melihat langsung mumi Ho Chi Minh akibat waktu kunjungan sudah berakhir, Dreamland langsung berjalan menuju One Pillar Pagoda yang terletak di belakang Ho Chi Minh Mausoleum ini. Rupanya One Pillar Pagoda ini hanya sebuah monumen kecil tempat sembahyang yang diletakkan banyak sesajen. Tapi katanya monumen ini adalah ikon dari Hanoi. Di dekat One Pillar Pagoda ada Ho Chi Minh Museum yang bisa dikunjungi. Sayangnya karena Dreamland pergi ke sini sore jadilah tempat ini sudah tutup.
            Langit pun semakin gelap dan Dreamland pun memilih untuk berjalan kaki pulang ke tempat semula. Dreamland pulang melewati toko bunga, gedung pemerintah yang sepi, restoran, toko baju, dan sebuah minimarket kecil. Dreamland membeli beberapa makanan ringan dan minuman sebelum melanjutkan perjalanan. Suasana malam di sekitar kawasan Old Quarter pun dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan makanan di pinggir jalan dengan kursi khas anak-anak.
            Setelah berjalan kaki cukup jauh, Dreamland mencoba bertanya ke The Sinh Cafe Tourist tentang exchange rate USD mereka mengingat stok VND Dreamland sudah menipis. Seperti dugaan Dreamland, kurs yang mereka tawarkan sangat jelek dan tidak masuk akal. Ketika bertanya ke toko selanjutnya, eh tidak tahunya petugas yang sama dari travel agent sebelumnya malah datang. Strategi dagang ala gurita ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Buruknya staf di travel agent kedua kelakuannya kayak sampah dan mengusir Dreamland dengan sangat amat tidak sopan.
            Dreamland pun akhirnya memutuskan untuk makan malam berupa Pho karena tidak menemukan yang menjual nasi malam ini. Setelah makan Pho tanpa sapi seharga 20.000 VND, Dreamland berjalan pulang. Saat pulang, ada seorang wanita penjual sapu tangan yang membantu Dreamland untuk menemukan jalan menuju hostel yang sangat rumit di Old Quarter. Dia bahkan menelepon dan berjalan bersama Dreamland sambil mendorong gerobaknya. Bantuan dari wanita penjual masker dan aneka macam pernak-pernik ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Singkat kata, setelah melewati kawasan yang ramai oleh tempat minum, Dreamland akhirnya sampai di Blue Star Hotel. Dia pun menawarkan barang dagangannya sebelum berpisah, tapi mengingat Dreamland tidak ingin membeli apapun jadinya Dreamland hanya mengajak foto bersama saja. Dreamland pun segera masuk ke hotel untuk beristirahat karena badan yang sudah sangat lelah akibat berjalan kaki sangat jauh.
            Saat masuk ke kamar, suasana ruangan begitu panas dan pengap. AC pun tidak jalan. Dreamland pun bertanya ke petugas hostel dan dia pun mencoba membenarkan AC. Sesudah dibenarkan tetap saja ACnya tidak berfungsi. Benar-benar ya! Sudah AC kamar tidak jalan, eh TV juga ga tahu kenapa tidak jalan juga. Dasar hotel murahan mentang-mentang harganya cuma 9 USD, tapi pelayanannya sangat parah! Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Alhasil Dreamland jadi kepanasan dan susah tidur malam ini. Dreamland pun segera mandi, membaca buku, dan akhirnya mencoba tidur dengan susah payah untuk mempersiapkan diri esok hari mengikuti tur ke Halong Bay.
            Senang sekali rasanya Dreamland bisa menginjakkan kaki di Hanoi dan menikmati wisata kota dengan berjalan kaki!

Hanoi, Vietnam, 18 Agustus 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money changer, toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai dari 22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar 30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Tempat wisata di Hue adalah Citadel, Khai Dinh Tomb, Tu Duc Tomb, Minh Mang Tomb, Gia Long Tomb, Thien Mu Pagoda, Perfume River, Hai Van Pass, dan Lang Co Beach.
- Tempat wisata di Hanoi adalah Ho Chi Minh Mausoleum, One Pillar Pagoda, Temple of Literature, Hoan Kiem Lake, Army History Museum, Ho Chi Minh Museum, Dong Xuan Market, dan lain sebagainya.
- Transportasi di Hanoi sangat mudah dengan bus umum berwarna kuning seharga 7.000 VND, xe om/ojek (tawar menawar), becak, dan taksi. Rata-rata tempat wisata di Hanoi bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kawasan Old Quarter.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel (sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada kulit yang gosong sepulang perjalanan.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.