Day
5 : Romantic Hoan Kiem Lake and Large Ho
Chi Minh Mausoleum Complex
Pagi
pun tiba dengan cepat. Dengan mata yang masih mengantuk, Dreamland melihat dari
jendela bus bahwa matahari sudah terbit dalam perjalanan menuju Hanoi. Sebagian
besar bule masih terlihat tidur pulas setelah semalam suntuk membaca buku,
bermain HP, atau melihat YouTube pada gadget yang mereka bawa. Dreamland pun
bangun, kemudian membenahi posisi duduk dan membereskan semua barang bawaan
agar bisa cepat keluar sesampainya di Hanoi. Dreamland melewati jalan tol yang
sangat mulus, sehingga perjalanan yang lancar ini membuat mata cepat mengantuk
lagi.
Kondisi
jalan yang sangat bagus dan terawat dengan baik di Vietnam ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah menunggu sekitar 1 jam dari
bangun pagi, bus pun akhirnya berhenti di sebuah pinggir jalan besar yang
namanya Tran Quang Khai Street. Bule-bule yang masih tertidur dibangunkan oleh
kenek bus dan mereka pun masih memulihkan kesadaran karena kondisi badan yang
masih mengantuk. Dreamland pun segera bergegas keluar dari bus.
Begitu
keluar bus, beberapa supir ojek langsung menghampiri Dreamland untuk menawarkan
jasanya. Dreamland sendiri tidak mau gegabah karena merasa asing dengan wilayah
Hanoi dan berharap bisa bertanya posisi saat ini pada orang sekitar. Banyak
bule yang berada dalam bus yang sama memilih untuk naik xe om atau taksi karena
barang bawaan yang banyak dan mereka berlibur dengan teman-teman mereka.
Akhirnya hanya Dreamland sendiri yang tertinggal di sini. Rupanya ada seorang
gadis asal Tiongkok yang juga masih menunggu. Rupanya dia menunggu temannya
yang datang dari Tiongkok dan tidak tahu harus bagaimana di Hanoi.
Dreamland
pun bertanya dengan petugas yang ada di sebuah toko tempat berhentinya bus dan
dia bilang kalau jarak hostel Dreamland sangat dekat dengan tempat ini. Alias,
rugi besar kalau naik ojek buat jarak sedekat ini. Tak tanggung-tanggung dia
membuatkan peta manual dengan bolpoin dan media kertas bungkus nasi. Kebaikan
petugas ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland
pun akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki dan Yen-Yen, wanita Tiongkok pun
ikut serta karena tidak tahu harus melakukan apa. Ya sudah Dreamland
persilahkan untuk ikut.
Rupanya
Dreamland diberhentikan dekat dengan Old Quarter Area, di mana begitu banyak
tour agent, restoran, dan toko yang berjualan di sini. Tak hanya itu, banyak
sekali penginapan budget dan backpacker yang berada di area ini. Hanya saja,
lokasi ini sangat amat ramai oleh lalu lalang motor, sehingga kita harus
berhati-hati saat berjalan di sini. Trotoar jalannya pun terbilang sempit
karena banyak motor yang parkir dan orang yang berdagang di pinggir jalan.
Singkat
kata, petunjuk di kertas dan GPS yang dimiliki Yen-Yen membuat Dreamland dapat
menemukan Blue Star Hotel dengan mudah di pinggir gang. Kondisi hostel ini
cukup memprihatinkan karena lobbynya sangat sederhana dan kondisi tangganya
sangat curam. Mengingat sekarang belum jam check-in, Dreamland pun menitipkan
barang bawaan dan berjalan kaki di sekitar hostel untuk mengenali lingkungan
sekitar. Diperparah lagi staf hotel yang sangat judes dan menyebalkan jadi
tambah tidak betah deh Dreamland.
Dreamland
pun berjalan keluar mengelilingi area Old Quarter. Satu fenomena menarik yang
Dreamland temui adalah banyak sekali travel agent yang memakai nama Sinh Cafe
Tourist. Menurut informasi yang Dreamland baca sebelum pergi ke Hanoi, memang
banyak sekali yang mencatut nama Sinh Cafe karena pamornya sebagai travel agent
terpercaya di Vietnam. Tapi kalau banyak begini kan jadinya mana yang asli atau
palsu. Hehe… Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland
melewati banyak penginapan, rumah makan ala bangku kecil, pedagang buah-buahan,
pedagang kelontong, hingga travel agent. Yen-Yen ikut serta dengan Dreamland
karena bingung harus melakukan apa. Setelah sekitar 2 jam bertanya tur ke
Halong Bay dan Sapa, serta membeli sejumlah buah-buahan, Dreamland pun kembali
ke hostel. Rupanya rasa buah lengkeng di Hanoi ini sangat juara dan manis
sekali. Coba beli buah lengkeng, rambutan, dan aneka buah lainnya karena
rasanya lumayan beda dengan buah yang ada di Indonesia.
Dreamland
melihat begitu banyak travel agent yang mencantumkan tur ke Halong Bay dan Sapa
dengan variasi harga yang berbeda. Coba untuk membandingkan setiap travel agent
yang ada dan jangan langsung DEAL dengan 1 travel agent karena bisa jadi
fasilitas yang sama bisa kita dapatkan dengan harga yang lebih murah. Hal ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hostel,
rupanya kamar 201 sudah kosong dan dibersihkan, sehingga Dreamland bisa masuk
untuk diam sejenak beristirahat karena badan yang sangat lelah akibat
perjalanan panjang dari Hue.
Yen-Yen
sendiri menumpang mandi karena merasa badannya sudah lengket dan tidak nyaman.
Setelah mandi, Yen-Yen pun memutuskan untuk pamit berpisah dengan Dreamland.
Tak lupa Yen-Yen memberikan alamatnya di Tiongkok jika sewaktu-waktu Dreamland
berkunjung dan janjinya sih mau mengantar-antar saat ada di sana. Ya sudah
Dreamland simpan saja alamatnya. Dreamland pun mengantar Yen-Yen sampai lobby
hotel dan akhirnya kami berpisah. Pertemuan dengan Yen-Yen ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
istirahat sejenak, Dreamland pun segera berjalan keluar untuk mengelilingi
Hanoi. Dreamland melihat sebuah rumah kuno yang dinamakan Hanoi Ancient Quarter
yang terbuka untuk umum, kemudian melihat berbagai kawasan yang menjual baju,
emas, dan sepatu di sekitar Old Quarter. Tak ketinggalan Dreamland mampir ke
Hoan Kiem Hostel yang harganya sama dengan hostel Dreamland karena rencananya
Dreamland mau pindah karena tidak betah berlama-lama di hostel yang Dreamland
pilih hari ini.
Awalnya
Dreamland hanya mau memastikan bahwa Dreamland sudah memesan penginapan di
hostel ini untuk 2 hari ke depan. Tapi Dreamland iseng dengan harga tur Halong
Bay dan Sapa di sini. Alhasil setelah Dreamland tanya-tanya, rupanya harganya
jauh lebih murah dibandingkan semua travel agent yang Dreamland temui di jalan.
Memang awalnya tawar menawar berjalan alot dan lambat, tapi Dreamland akhirnya
mendapat harga termurah (menurut Dreamland), yakni 102 USD untuk 2 hari 1 malam
Halong Bay Trip dan 2 hari 1 malam Sapa Tour per orang. Tak lupa Dreamland
memastikan kapal Halong yang didapat agar tidak kecewa dan susunan acara yang
diberikan.
Setelah
tenang mendapat acara tur untuk besok dan lusa, Dreamland pun segera berjalan
santai melewati banyak toko pakaian menuju area Hoan Kiem Lake area. Sebelumnya
Dreamland makan dulu di KFC yang ada di dekat air mancur karena perut yang
sudah keroncongan. Service KFC di Hoan Kiem Lake ini cukup unik, yakni kita
memesan menu di bawah, kemudian bagian atas menyajikan makanan ini untuk kita.
Baiknya lagi makanan kita diantarkan pramusajinya ke meja. Benar-benar service
yang jempolan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Rasa
ayam KFCnya di Vietnam boleh dikatakan mirip dengan di Indonesia hanya saja
kurang gurih di sini. Setelah makan siang, Dreamland langsung berjalan ke Hoan
Kiem Lake dan berjalan di sekitar danau. Ada jasa keliling dengan mobil listrik
di sini yang bisa digunakan. Kemudian Dreamland menuju ke Ngoc Son Temple yang
dihubungkan dengan sebuah jembatan kayu merah. Dreamland masuk dan membayar
15.000 VND sebagai tarif masuk untuk mahasiswa.
Rupanya
Ngoc Son Temple ini sangat AMAT tidak menarik karena lokasinya kecil dan hanya
ada satu ikon yang ditonjolkan, yakni kura-kura raksasa. Selain itu, bentuk
kuil dan tempat sembahyangnya mirip dengan semua kuil yang pernah Dreamland
kunjungi sebelumnya jadi bosan. Hanya saja Ngoc Son Temple ini bagus karena
menghadap langsung ke danau di bagian paviliunnya dan unik seperti pulau
terpisah. Sesudah puas berkeliling selama 20 menit, Dreamland keluar dan
berkeliling kembali di area Hoan Kiem Lake.
Mengingat
sebentar lagi Vietnam akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-70, maka dari
itu ada sebuah panggung besar yang disiapkan di alun-alun kota dekat dengan
monumen Ty Thai To. Dreamland sendiri hanya berjalan melihat suasana Hoan Kiem
Lake yang begitu teduh dengan pepohonan ala negeri Tirai Bambu. Banyaknya orang
yang melukis, duduk santai, bahkan berpacaran di Hoan Kiem Lake ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
puas berada di Hoan Kiem Lake cukup lama, Dreamland pun menuju tempat
selanjutnya, yakni Cathedral. Dreamland pun berjalan kaki dan bertanya pada
orang sekitar sebelum akhirnya menemukan katedral yang cukup megah, namun
terkesan kuno ini. Katedral ini ditutupi pagar besi sekelilingnya, tapi ada
sebuah pintu masuk di sebelah kirinya yang bisa diakses. Suasana dalam
katedralnya sendiri sangat sepi karena Dreamland berkunjung saat misa tidak
sedang dilangsungkan.
Selanjutnya,
Dreamland berjalan menuju Chua Ba Da, sebuah kuil kecil yang sedang melakukan
sembahyang pada Buddha. Dreamland hanya berkeliling sejenak sebelum akhirnya
keluar. Dreamland melihat ada sebuah kedai kopi yang sedang melakukan promo
dengan merek Highlands Coffee seharga 49.000 VND untuk 1 kopi spesial. Nah
berhubung penasaran, Dreamland pun masuk dan memesan secangkir kopi. Rupanya 1
minuman kopi ini penuh dengan jelly dan krim jadi rasanya cukup antik. Lumayan
untuk sekadar mencicipi rasanya.
Kedai
kopi ini dipenuhi oleh orang lokal Vietnam yang asyik mengobrol dan nongkrong
layaknya orang Indonesia. Sayangnya area smoking disatukan dengan non smoking
area jadi asapnya menyebar ke sana kemari. Belum lagi banyak perempuan yang
merokok membuat Dreamland jadi risih. Setelah habis, Dreamland pun pergi
meninggalkan kedai kopi untuk melanjutkan perjalanan. Dreamland pun berjalan kembali
ke Hoan Kiem Lake dari kawasan ini dengan melewati Water Puppet Theater. Harga
show wayang air ini 100.000 VND dan pertunjukannya digelar 2 kali setiap hari,
yakni pukul 17.00 dan 18.30.
Dreamland
pun bertanya pada orang sekitar tentang cara menuju Ho Chi Minh Mausoleum dari
kawasan Hoan Kiem Lake. Awalnya Dreamland ingin naik bus seharga 7.000 VND saja
menuju lokasi mumi Ho Chi Minh ini, namun ada seorang bapak yang bilang kawasan
ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Dengan cukup jelas, dia menerangkan
cara berjalan ke lokasi Ho Chi Minh Mausoleum ini. Tak lupa dia juga memandu
Dreamland dari belakang. Benar-benar sangat perhatian dan membantu bapak yang
satu ini.
Rupanya
beliau pergi ke Katedral yang Dreamland kunjungi dan kami berpisah dalam
persimpangan jalan yang berbeda. Dreamland pun berjalan kaki terus melewati
jalan Trang Thi dan Dien Bien Phu hingga akhirnya tiba di kawasan Ho Chi Minh
Mausoleum. Mengingat saat ini adalah jam pulang kerja, lalu lintas kendaraan
pun sangat ramai dan kita harus berhati-hati saat menyeberang di jalan.
Dreamland melihat ada patung Lenin dan Hanoi Flag Tower di sebuah taman yang
dipenuhi remaja yang sedang bermain futsal. Selain itu, Dreamland berjalan
melewati kedutaan besar berbagai negara sebelum akhirnya tiba juga di sebuah
lapangan besar yang terdapat Ho Chi Minh Mausoleum di depannya.
Rupanya
saat Dreamland datang sedang ada kecelakaan mobil yang terjadi, sehingga jalan
di dekat lapangan Ho Chi Minh ini menjadi macet. Dreamland pun tidak membuang
waktu dengan langsung menuju ke kompleks Ho Chi Minh Mausoleum. Sesampainya di
gedung Ho Chi Minh berbaring itu kebetulan sekali sedang ada upacara pergantian
petugas yang menarik untuk disimak. Saat Dreamland hendak berfoto, Dreamland
tak sengaja menginjak garis kuning dan dipeluit oleh petugas yang menjaga.
Rupanya tempat ini benar-benar dijaga ketat oleh petugas ya.
Setelah
puas berfoto dengan monumen ini tanpa melihat langsung mumi Ho Chi Minh akibat
waktu kunjungan sudah berakhir, Dreamland langsung berjalan menuju One Pillar
Pagoda yang terletak di belakang Ho Chi Minh Mausoleum ini. Rupanya One Pillar
Pagoda ini hanya sebuah monumen kecil tempat sembahyang yang diletakkan banyak
sesajen. Tapi katanya monumen ini adalah ikon dari Hanoi. Di dekat One Pillar
Pagoda ada Ho Chi Minh Museum yang bisa dikunjungi. Sayangnya karena Dreamland
pergi ke sini sore jadilah tempat ini sudah tutup.
Langit
pun semakin gelap dan Dreamland pun memilih untuk berjalan kaki pulang ke
tempat semula. Dreamland pulang melewati toko bunga, gedung pemerintah yang
sepi, restoran, toko baju, dan sebuah minimarket kecil. Dreamland membeli
beberapa makanan ringan dan minuman sebelum melanjutkan perjalanan. Suasana
malam di sekitar kawasan Old Quarter pun dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan
makanan di pinggir jalan dengan kursi khas anak-anak.
Setelah
berjalan kaki cukup jauh, Dreamland mencoba bertanya ke The Sinh Cafe Tourist
tentang exchange rate USD mereka mengingat stok VND Dreamland sudah menipis.
Seperti dugaan Dreamland, kurs yang mereka tawarkan sangat jelek dan tidak
masuk akal. Ketika bertanya ke toko selanjutnya, eh tidak tahunya petugas yang
sama dari travel agent sebelumnya malah datang. Strategi dagang ala gurita ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Buruknya staf di travel
agent kedua kelakuannya kayak sampah dan mengusir Dreamland dengan sangat amat
tidak sopan.
Dreamland
pun akhirnya memutuskan untuk makan malam berupa Pho karena tidak menemukan
yang menjual nasi malam ini. Setelah makan Pho tanpa sapi seharga 20.000 VND,
Dreamland berjalan pulang. Saat pulang, ada seorang wanita penjual sapu tangan
yang membantu Dreamland untuk menemukan jalan menuju hostel yang sangat rumit
di Old Quarter. Dia bahkan menelepon dan berjalan bersama Dreamland sambil
mendorong gerobaknya. Bantuan dari wanita penjual masker dan aneka macam
pernak-pernik ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat
kata, setelah melewati kawasan yang ramai oleh tempat minum, Dreamland akhirnya
sampai di Blue Star Hotel. Dia pun menawarkan barang dagangannya sebelum
berpisah, tapi mengingat Dreamland tidak ingin membeli apapun jadinya Dreamland
hanya mengajak foto bersama saja. Dreamland pun segera masuk ke hotel untuk
beristirahat karena badan yang sudah sangat lelah akibat berjalan kaki sangat
jauh.
Saat
masuk ke kamar, suasana ruangan begitu panas dan pengap. AC pun tidak jalan.
Dreamland pun bertanya ke petugas hostel dan dia pun mencoba membenarkan AC.
Sesudah dibenarkan tetap saja ACnya tidak berfungsi. Benar-benar ya! Sudah AC
kamar tidak jalan, eh TV juga ga tahu kenapa tidak jalan juga. Dasar hotel
murahan mentang-mentang harganya cuma 9 USD, tapi pelayanannya sangat parah!
Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Alhasil
Dreamland jadi kepanasan dan susah tidur malam ini. Dreamland pun segera mandi,
membaca buku, dan akhirnya mencoba tidur dengan susah payah untuk mempersiapkan
diri esok hari mengikuti tur ke Halong Bay.
Senang
sekali rasanya Dreamland bisa menginjakkan kaki di Hanoi dan menikmati wisata
kota dengan berjalan kaki!
Hanoi, Vietnam, 18 Agustus 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money
changer, toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai
dari 22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money
changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk
pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini
beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport
hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan
seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi
yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan
yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning
dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa
barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar
30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble
Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An
Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Tempat wisata di Hue adalah Citadel, Khai Dinh
Tomb, Tu Duc Tomb, Minh Mang Tomb, Gia Long Tomb, Thien Mu Pagoda, Perfume
River, Hai Van Pass, dan Lang Co Beach.
- Tempat wisata di Hanoi adalah Ho Chi Minh
Mausoleum, One Pillar Pagoda, Temple of Literature, Hoan Kiem Lake, Army
History Museum, Ho Chi Minh Museum, Dong Xuan Market, dan lain sebagainya.
- Transportasi di Hanoi sangat mudah dengan bus umum
berwarna kuning seharga 7.000 VND, xe om/ojek (tawar menawar), becak, dan
taksi. Rata-rata tempat wisata di Hanoi bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari
kawasan Old Quarter.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator
untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel
(sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada
orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak
kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di
Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada
kulit yang gosong sepulang perjalanan.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.