Day
4 : Terpukau Imperial Citadel dan Makam Dinasti Nguyen
Hari
berganti dengan cepat di Hue dan tiba saatnya bagi Dreamland untuk menjelajahi
aneka macam wisata yang ada di Hue. Dreamland mengisi pagi ini dengan
bersiap-siap dan sarapan pagi sebelum akhirnya dijemput tur guide yang akan
membawa Dreamland berkeliling kota Hue. Dreamland diantar dengan sebuah mobil
menuju dermaga yang penuh dengan Dragon Boat dekat dengan Perfume River.
Setibanya di dermaga, Dreamland berfoto dan menjelajahi loket masuk sejenak
sebelum akhirnya masuk ke kapal.
Rupanya
tur guide menjemput orang lain lagi dengan mobil yang sama hingga akhirnya
sekitar 20 – 25 orang memulai perjalanan di grup yang sama. Dragon Boat nomor
100 pun mulai meninggalkan dermaga dan memulai petualangan di Perfume River.
Dreamland pun mulai menaiki cruise di sungai dengan melewati beberapa jembatan.
Kemudian 30 menit kemudian, kita berhenti di sebuah rumah kuno yang ada di
pinggir sungai. Rumah ini adalah rumah peninggalan China yang ada di Hue dengan
interior dan taman yang penuh dengan teratai. Sayangnya kita harus bayar 20.000
VND per orang untuk masuk. Hiks…
Saat
Dreamland berada di rumah kuno ini, rupanya Dreamland bertemu orang Indonesia
asal Medan yang tinggal di Medan. Dia traveling bersama teman bule asal Italia.
Umurnya 36 tahun dan dia seorang dokter. Benar-benar sukses ya orang Indonesia
di luar negeri. Dia cerita tentang bagaimana harga sayuran di Denmark sangat
mahal, sehingga menu kangkung di perahu ini dipesan karena sudah kangen sayuran
yang satu ini dibandingkan harus membeli sekitar 75.000 IDR seporsi di Eropa.
Selanjutnya
kami naik perahu lagi menuju Thien Mu Pagoda. Objek wisata yang satu ini sangat
worth it untuk dikunjungi karena pemandangannya indah dan memukau. Bentuk
kuilnya sih sama saja rasanya, hanya saja kompleksnya cukup luas dan banyak
ornamen menarik di pinggir kanan dan kirinya. Banyak wisatawan yang memilih
duduk di bawah pohon rindang dibandingkan mengeksplorasi Thien Mu Pagoda karena
memang matahari siang ini sangat panas.
Sesudah
itu, kami kembali ke perahu menuju objek wisata lain, yaitu Hon Chen Temple.
Saat memasuki kawasan wisata ini, kita akan ditagih 40.000 VND untuk tiket
masuk. Untungnya saat Dreamland berada di kuil ini ada rombongan orang Vietnam
yang sedang sembahyang dengan kostum unik, sehingga bisa diabadikan momen ini.
Kuilnya sendiri kecil dan sebenarnya tidak worth it untuk dikunjungi. Tapi ya
sudahlah tidak ada salahnya untuk melihat seremonial yang ditampilkan, bukan?
Kami
kembali lagi ke perahu untuk makan siang dengan menu yang sudah disediakan.
Seperti biasa, minuman tidak termasuk dalam menu makanan jadi bayar sendiri.
Begitulah tur di Vietnam yang selalu tidak menyediakan minuman gratis. Setelah
makan siang sekadarnya dengan menu ala kadarnya, kami pun berhenti di sebuah
dermaga untuk berganti transportasi dengan bus menuju makam-makam yang ada di
Hue.
Kami
pun naik bus dengan rute jalan yang sempit dan berlubang. Destinasi pertama
kali dengan bus adalah Minh Mang Tomb. Perjalanan menuju Minh Mang Tomb ini
memakan waktu 20 menit. Sesampainya di Minh Mang Tomb, Dreamland membeli tiket
masuk seharga 100.000 VND sendiri dibandingkan dibelikan tur guide karena ingin
mendapatkan bukti karcis masuk. Lokasi makam ini cukup terpencil dan ada
beberapa kios yang menjajakan makanan dan minuman di bagian depannya.
Makam
Minh Mang ini boleh dikatakan sangat bagus dan terawat dengan baik. Lokasinya
yang luas dan danau yang besar membuat suasana makam ini jadi teduh. Belum lagi
ada pasukan patung yang berbaris memberi kesan mistis tersendiri. Mengingat
kompleks makam yang luas, banyak peserta tur yang memilih ngacir sendiri untuk
melihat langsung makam Minh Mang dibandingkan mendengarkan tur guide bercerita
sejarah. Toh sejarahnya bisa dilihat di internet, bukan?
Makam
ini terdiri dari banyak bangunan kuil, taman, danau, jembatan, hingga akhirnya
berakhir di sebuah benteng raksasa di bagian akhirnya. Rupanya makam ini
disembunyikan dan hanya dibuka 1 tahun 1 kali. Astaga makam saja harus ditanam
di dalam bukit saking takut dicuri mungkin ya. Minh Mang ini memimpin Dinasti
Nguyen dari 1820 – 1841 jadi bangunannya kuno dan betul-betul mencerminkan gaya
bangunan pada masa itu ya.
Setelah
puas berkeliling makam Minh Mang, kami semua langsung menuju ke bus untuk
beranjak ke makam selanjutnya, yakni Khai Dinh Tomb. Perjalanan menuju Khai
Dinh Tomb ini memakan waktu 20 menit dari Minh Mang Tomb. Kami harus melewati
jembatan dan sungai terlebih dahulu untuk mencapai lokasi makam yang satu ini.
Sesampainya di Khai Dinh Tomb lagi-lagi Dreamland harus membayar 100.000 VND
untuk tiket masuk. Dreamland pun disambut matahari yang sangat amat panas dan
terik di sini.
Makam
Khai Dinh ini boleh dikatakan paling kecil dan berundak-undak ke atas, tapi
kualitas bangunan dan interior bangunannya boleh dikatakan paling spektakuler.
Terdapat pasukan tentara di bagian bawah yang berbaris di 2 sisinya. Sebagai
raja ke-12 dari Dinasti Nguyen, dia memimpin dinasti ini dari periode 1916 –
1925. Tidak banyak yang bisa dilihat di makam ini, selain singgasana raja yang
sangat mewah, bangunan yang dilapisi perhiasan, serta perabot raja yang mahal
harganya. Tak ketinggalan ada foto Khai Dinh di bagian tengah bangunan.
Mengingat
luas makam yang kecil, kita pun tidak berlama-lama dan langsung naik bus menuju
lokasi selanjutnya, yakni Tu Duc Tomb. Dreamland sebenarnya agak khawatir
dengan tur ini karena Dreamland ingin mengunjungi Citadel sebelum pergi ke
Hanoi malam ini. Semoga saja keburu kata Dreamland dalam hati. Sebelum mencapai
Tu Duc Tomb yang berjarak 15 menit, kita mampir dulu di tempat bikin hio dan
belanja oleh-oleh sekitar 10 menit.
Selanjutnya
Dreamland sampai di Tu Duc Tomb dan lagi-lagi membayar 100.000 VND untuk tiket
masuk. Tiket diperiksa dan Dreamland pun langsung mengeksplorasi makam yang
sedang dibangun ini dengan seksama. Sayang sekali air danau di makam ini sedang
kering jadinya tidak menarik sama sekali. Belum lagi banyak bangunan sedang
dipugar dan semua sedang diperbaiki. Meskipun lokasinya paling luas dan besar,
tapi makam Tu Duc paling jelek karena banyak pembangunan di sana sini. Sayang
sekali.
Dreamland
mengeksplorasi berbagai bangunan dan sudut makam yang luar biasa raksasa.
Kemudian menemukan juga makam yang benar-benar berbentuk makam di Tu Duc Tomb
ini. Ada batu nisan yang memang betul tempat bersemayam Tu Duc King ini sebagai
raja keempat dari Dinasti Nguyen yang memimpin pada periode 1848 – 1883.
Setelah puas berkeliling makam Tu Duc yang luar biasa besar dan agak tidak
terawat ini, Dreamland duduk di rest area di luar kompleks makam dan membeli
air minum besar seharga 10.000 VND dari harga 20.000 VND yang ditawarkan.
Setelah
semua berkumpul, Dreamland langsung masuk ke bus untuk menuju tempat destinasi
akhir, yakni Citadel. Buat peserta tur yang tidak akan ke Citadel akan diantar
kembali ke hotel masing-masing. Mengingat waktu Dreamland yang sangat amat
terbatas, jadilah Dreamland ikut tur ke Citadel ini dan harus membayar 150.000
VND. Dari tempat parkir bus dekat jembatan menuju Citadel, Dreamland berjalan
sampai benteng yang mempunyai bendera Vietnam raksasa yang berkibar dengan
megah.
Kemudian
tur guide kali ini yang membelikan tiket masuk seharga 150.000 VND dan kami
semua masuk ke kompleks Citadel setelah melewati pintu masuk yang dipenuhi
eceng gondok danaunya. Sayang sekali tidak dirawat jadi berbau busuk seperti
ini. Citadel ini boleh disamakan dengan Forbidden City di Beijing, sayangnya
sudah banyak yang hancur jadi nilai historisnya berkurang drastis deh Citadel
Hue ini.
Selanjutnya,
Dreamland harus mengikuti rute yang ditetapkan tur guide karena jam batas akhir
jemputan Dreamland untuk bus ke Hanoi adalah pukul 17.00. Dreamland pun berlari
ke sana kemari karena mengejar waktu. Dreamland melihat Citadel ini dulunya
bekas tempat pemerintahan Dinasti Nguyen. Sayangnya karena serangan bom Amerika
jadinya rusak parah di setiap sudutnya. Intinya Dreamland melihat berbagai
benda dan peninggalan Citadel yang masih tersisa. Ada bagian depan monumen yang
tidak boleh dipotret entah kenapa, tapi bisa saja dipotret karena letaknya
terbuka kalau mau.
Ada
pavilion tempat tinggal ratu, tempat minum teh, lorong khas China, dan danau
yang mengering karena cuaca panas. Rata-rata bangunannya kosong dan tidak ada
ornamen apapun. Kompleksnya luar biasa besar, tapi ada bagian yang penuh dengan
rumput ilalang jadi terkesan kumuh dan tidak terawat. Di dalam juga ada
Forbidden Purple City yang tidak jelas bentuknya karena sudah rata dengan tanah
dan hanya dilambangkan dengan 2 buah singa yang berada di sisi kanan dan kiri
tangga.
Selanjutnya
ada perpustakaan yang berubah fungsi jadi tempat suvenir dan terakhir kita
melihat tempat menonton teater kerajaan yang bangunannya cukup lumayan megah.
Selesai itu kita pun keluar Citadel dari gate yang berbeda dan menunggu taksi
datang. Jam tepat menunjukkan pukul 17.00. Dreamland sendiri sudah cukup panik
dan takut ditinggal, tapi tur guide mengatakan jangan khawatir karena biasanya
jemputan bus ke Hanoi itu ngaret.
Dreamland
dan 2 orang bule pun naik taksi Mailinh menuju hotel. Mereka sendiri berhenti
di pinggir jalan dan akhirnya mengucapkan perpisahan, sementara Dreamland
menuju Google Hotel. Sesampainya di hotel, alangkah leganya Dreamland melihat
jemputan bus belum datang. Justru baru datang 35 menit kemudian. Insiden
buru-buru tur dan angkutan yang ngaret ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Singkat
kata, Dreamland dan bule lain yang menunggu jemputan ke Ninh Binh di
resepsionis pun akhirnya dijemput menjelang jam 18.00. Kami diantar dengan minivan
yang sudah penuh sesak dengan orang asing yang mau pergi ke Hanoi. Setibanya di
bus terminal Hue yang ada di tempat parkir dekat Citadel, setiap orang
diberikan kantong keresek untuk mewadahi alas kaki yang dikenakan agar tidak
kotor di sleeper bus ini. Dreamland sendiri untung mendapat bangku di bagian
bawah yang secara privat, sehingga bisa duduk dengan nyaman.
Perjalanan
pun dimulai dan bule yang duduk di kursi paling belakang yang terdapat 3 bangku
dari Irlandia merasa tersiksa karena sempit, sehingga posisinya bolak balik
ganti tempat duduk. Kasihan sekali. Bus pun berangkat menembus malam menuju
Hanoi. Bus sempat berhenti satu kali selama 30 menit untuk makan malam di
sebuah rest area. Kita bisa mengisi air minum gratis di galon air yang ada di
tengah ruangan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya bus kembali berangkat ke
Hanoi.
Dalam
perjalanan, ada seorang gadis dari keluarga Vietnam yang berjalan menuju Dong
Ha duduk di sebelah Dreamland. Dreamland ajak saja melihat berbagai bangunan
yang ada di Vietnam selama perjalanan dan dia menjelaskan cara mengucapkan
dalam bahasa Vietnam. Tak terasa dia pun mencapai destinasinya dan dia pun
berpamitan dengan Dreamland. Sebelumnya Dreamland meminta dia berdiri dan
mengambil fotonya. Itulah perjalanan. Kita tak pernah tahu siapa yang duduk di
sebelah kita dan cerita apa yang bisa didapatkan dari setiap orang yang
ditemui.
Selanjutnya
bus pun melaju terus menurunkan dan menambah penumpang seenaknya sepanjang
jalan sampai malam berganti. Tampaknya penumpang gelap yang naik turun
sepanjang jalan ini uangnya masuk ke kantong petugasnya sendiri karena tidak
diberi karcis. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat kata, malam pun membuat semua penumpang mengantuk dan akhirnya mata pun
terpejam menikmati dinginnya AC sleeper bus dan hangatnya selimut yang
disediakan.
Tak
sabar rasanya ingin memulai petualangan di Hanoi esok hari yang penuh dengan
kejutan. Hanoi, I’m coming!
Hue, Vietnam, 17 Agustus 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money
changer, toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai
dari 22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money
changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk
pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini
beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport
hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan
seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi
yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan
yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning
dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa
barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar
30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble
Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An
Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Tempat wisata di Hue adalah Citadel, Khai Dinh
Tomb, Tu Duc Tomb, Minh Mang Tomb, Gia Long Tomb, Thien Mu Pagoda, Perfume
River, Hai Van Pass, dan Lang Co Beach.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator
untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel
(sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada
orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak
kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di
Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada
kulit yang gosong sepulang perjalanan.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.