Day
2 : Sacred My Son and Boat Experience in
Hoai River
Tak
terasa pagi cepat berganti di Hoi An. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk
mempersiapkan diri dalam mengikuti My Son Trip hari ini. Dreamland pun segera
mandi, bersiap-siap, dan akhirnya check-out untuk bergegas mengikuti My Son
Tour hari ini. Si wanita muda itu rupanya ada lagi pagi ini dan ekspresinya
jauh berbeda dengan kemarin yang SANGAT AMAT ramah berubah jadi jutek parah.
Dia pun menyiapkan sarapan dengan lambat dan tidak menyenangkan.
Perilaku
yang berubah 180 derajat pada orang Vietnam ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Sarapan yang dipersiapkan pagi ini cukup lengkap,
yakni roti isi daging dan rempah, kopi, serta buah semangka. Setelah kenyang sarapan,
Dreamland pun menunggu jemputan tur yang akan membawa Dreamland ke My Son.
Dreamland pun menitip barang bawaan di hostel dan segera bergegas mengikuti tur
guide yang menjemput di lobby hostel.
Dreamland
berjalan bersama dengan 2 orang bule ke kantor travel agent dan alangkah
terkejutnya Dreamland saat diberitahu tarif My Son Trip with Boat ini adalah
120.000 VND di kantornya. Berarti agen tur di dekat Ancient Hoi An mengutip
20.000 VND dong dari Dreamland. Hiks… Setelah menunggu 10 menit, kami pun
diajak berjalan ke bus besar yang sudah membawa banyak bule yang akan sama-sama
pergi ke My Son. Tak lupa bus berhenti di beberapa tempat untuk menaikkan
penumpang.
Rupanya
saat bus berhenti di Hop Yen Hotel, 2 orang traveler Malaysia bertemu lagi
dengan Dreamland. Nah kebetulan memang selalu ada ya setiap harinya. Hanya saja
mereka hanya mengambil paket tur bus – My Son – bus, bukan bus – My Son – boat
seperti yang Dreamland ambil. Setelah semua penumpang diangkut, kami pun
menempuh perjalanan selama 1 jam menuju My Son Complex. Kebanyakan penumpang
tertidur karena mengantuk sepanjang perjalanan akibat harus bangun pagi.
Setibanya
di rest area dekat My Son, kami pergi ke WC dulu dan membeli minuman karena
tidak ada yang menjual di area My Son. Dreamland sih kebetulan sudah membawa
air minum dari hostel jadi tidak ada masalah. Matahari pagi rupanya bersinar
sangat terik dan amat panas di sini. Dreamland pun masuk setelah dipandu tur
guide yang mengantar Dreamland dan rombongan ke pintu masuk. Saat di bus kami
semua diminta biaya 100.000 VND untuk tiket masuk My Son, jadi sebenarnya tur
ini harganya 240.000 VND. Cukup mahal ya!
Dreamland
berjalan di tengah terik sinar matahari yang sangat amat panas, kemudian
berteduh sejenak di bawah pohon sebelum akhirnya berjalan lagi sampai ke area
kompleks candi utama. Di samping papan peta kompleks My Son, ada pertunjukan
tarian yang cukup menarik. Daripada mendengarkan tur guide yang sibuk
menjelaskan kan lebih baik melihat hal yang bisa difoto, bukan? Dreamland pun melihat
sejenak pertunjukan budaya khas Vietnam ini.
Setelah
menjelaskan panjang lebar yang intinya kompleks candi My Son yang utuh hanya di
beberapa blok saja, Dreamland dan rombongan menuju blok yang paling utuh
kondisinya. Rupanya kondisi candi di My Son ini tidak lebih bagus dibandingkan
di Ayutthaya yang lebih wow. Candi My Son kondisinya sudah hancur lebur dan
rata-rata tidak berbentuk. Hanya sebagian kecil saja yang bisa difoto. Sangat
amat mengecewakan.
Suasana
matahari yang panas dan menyengat membuat semua peserta tur jadi malas
berkeliling candi dan memilih duduk di bawah pohon yang rindang. Sesudah itu,
kami langsung menuju kompleks lain yang kondisinya lebih hancur daripada
kompleks selanjutnya. Pokoknya hampir keseluruhan kompleks My Son ini sudah
tidak berbentuk. Sebenarnya agak tidak worth it ya datang ke My Son, tapi kalau
tidak melihat sendiri juga tidak afdol karena sudah di Hoi An. Cukup tahu saja
ya.
Setelah
2,5 jam keliling My Son dengan segala cuaca panas yang ada, Dreamland pun akhirnya
dibawa lagi berjalan ke lokasi awal. Sepanjang jalan Dreamland mengobrol dengan
seorang solo traveler asal Brasil yang melakukan trip sendirian. Setibanya di
rest area, langsung semua orang membeli es krim, air mineral botol besar, dan
berbagai makanan lain yang bisa dibeli karena memang hari ini sangat amat
panas.
Setelah
itu, barulah kami diminta masuk ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini,
grup akan dipisah antara yang bus – My Son – bus dan bus – My Son – boat. Untuk
yang boat akan turun di tempat yang berbeda, sementara yang pulang dengan bus
akan diantar lagi ke tempat semula. Saran Dreamland lebih baik pilih yang boat
karena lebih worth it, meskipun lebih mahal dibandingkan bus yang terkesan
seolah-olah hanya disediakan jasa transport saja ke My Son.
Dreamland
dan rombongan yang naik boat pun dipisahkan dari rombongan yang pulang dengan
bus. Dreamland harus berjalan ke pinggir sungai sekitar 200 m sebelum akhirnya
ada boat yang sudah menunggu di sana. Saat masuk ke boat yang kondisinya sama
seperti di Mekong Delta, kita akan dikasih tisu basah. Karena takut nanti harus
bayar, Dreamland memilih aman dengan tidak mengambil tisu basah tersebut. Kapok
sih dengan negara penuh scam seperti Vietnam ini jadi super hati-hati dan
ketakutan.
Sepanjang
perjalanan di sungai, kita disuguhkan makan siang kecil dengan sayur mayur.
Lumayan lah untuk mengganjal perut. Tapi jangan salah makanan sih disediakan
gratis, tapi kalau mau minum Coca Cola, bir, dan minuman lain silahkan bayar
sendiri. Sepanjang jalan kita melihat suasana perumahan dekat pesisir sungai,
kapal lain yang melintas, dan pepohonan di pinggir. Cukup membosankan dan
membuat mengantuk sebenarnya.
Setelah
40 menit naik perahu, barulah petugas membagikan air minum botol pada
penumpang. Rata-rata penumpang ragu meminumnya karena takut harus bayar.
Rupanya yang kali ini benar-benar gratis dan tidak harus bayar. Makanya sekali
orang ditipu selamanya tidak ada yang percaya. Penting rasanya buat menjaga
kepercayaan turis agar tidak ketakutan di Vietnam. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Saat
menjelang akan berlabuh di kampung kesenian kayu, ada penumpang sepasang muda
mudi Asia yang diduga dari Tiongkok asyik ciuman bibir di sebelah Dreamland.
Meskipun dilihat Dreamland dan supir perahu, tetap saja mereka asyik lumat sana
sini bibir dengan nikmat. Durasinya pun tidak tanggung-tanggung sampai 5 menit
tanpa henti. Aduh bule saja tidak sampai begitu, bikin malu saja yang lihatnya.
Padahal umurnya masih belasan tahun!!
Sesampainya
di kampung Lang Moc Kim Dong, kami semua turun untuk melihat pengrajin kayu
yang dengan lihai membuat kesenian menjadi bernilai tinggi. Kami juga diajak ke
toko suvenir. Banyak bule yang membeli kaca berlapis kayu handmade dan patung
yang harganya dianggap murah, yakni 1 – 5 USD per barangnya. Dreamland sih
hanya lihat-lihat saja karena takut ribet membawanya. Setelah stop di tempat
ini selama 30 menit, kami pun kembali ke perahu dan diantar ke Hoi An lagi.
Setibanya
di Hoi An, perahu dihentikan dekat dengan Japanese Covered Bridge, tapi
Dreamland harus berjalan cukup jauh melewati hostel dan beberapa restoran,
serta melewati jembatan untuk mencapai jembatan khas Hoi An ini. Dreamland pun
mengisi waktu siang menuju sore ini dengan mengelilingi Hoi An Ancient Town
lagi ke sisi yang berbeda. Dreamland melihat bangunan yang sebelumnya ditutup
dan masuk ke dalamnya. Rata-rata semua bangunan mencirikan kehidupan masyarakat
Vietnam di masa lampau, hanya saja fungsinya sudah dialihkan menjadi tempat
berdagang.
Singkat
kata, saat hari menjelang sore ke malam, Dreamland menuju ke Pho Hoi 1 Hotel
yang letaknya dekat dengan Tu Do Tham Quan. Dreamland awalnya hanya bertanya
harga kamar yang ternyata hanya 14 USD tanpa sarapan. Hiks… kalau tahu begitu
menginap di sini. Karena terlanjur menginap di Huy Hoang Hotel seharga 20 USD
dengan sarapan jadilah batal. Dreamland pun bertanya soal trip ke Danang yang
rupanya diberikan harga cukup terjangkau dibandingkan tur agen yang ditemui.
Intinya,
Dreamland ingin melakukan trip ke Danang, yakni mengunjungi Marble Mountain,
Cham Museum, dan pergi ke Hue setelah itu. Rupanya ada teman si resepsionis ini
yang kebetulan mau pulang ke Hue. Jadilah Dreamland sepakat untuk melakukan
rute tersebut dengan private car. Pertimbangannya adalah tidak habis waktu,
tidak harus perpanjang 1 malam di Hoi An, serta bisa wisata di Danang dulu
sebelum ke Hue. Harga awal yang ditawarkan 1.200.000 VND, setelah tawar menawar
alot dan Dreamland tinggalkan harga akhirnya deal di 900.000 VND dengan mobil
pribadi.
Resepsionis
hotel yang satu ini cukup Dreamland respek karena mau menunjukkan kondisi kamar
Pho Hoi 1 Hotel dan membawa Dreamland ke balkon dengan pemandangan kota yang
indah. Akhirnya besok Dreamland akan pergi melintasi Danang menuju Hue dengan
beberapa stop. Setelah mendapat resi, Dreamland pun berjalan pulang ke arah
hotel. Sebelumnya Dreamland membeli makan malam dulu di Cho Hoi An. Rupanya
tukang jualan nasi dan minuman kemarin masih ingat dan rata-rata mengucapkan
hati-hati di jalan dan sampai bertemu lagi begitu tahu ini pertemuan terakhir
dengan mereka.
Dreamland
pun berjalan di sekitar pasar Hoi An dulu sebelum akhirnya pulang ke hotel yang
baru, yakni Huy Hoang Hotel yang lokasinya memang sangat strategis dan tidak
perlu jauh berjalan. Setelah check-in dan taruh backpack di kamar, Dreamland
pun mengambil barang ke Harmony Hoi An Homestay untuk dipindahkan ke hotel yang
baru. Maklum kamar di hostel ini penuh jadi tidak bisa Dreamland perpanjang di
sini dan untungnya tidak harus di hostel ini lagi.
Setelah
menggeret koper ke hotel baru dan masuk kamar, Dreamland makan malam dengan
nasi goreng yang dibungkus dari pasar, kemudian mandi dan beristirahat sambil
nonton TV. Unik rasanya melihat My Son yang hancur lebur bisa menjadi objek wisata
dan pengalaman naik perahu yang menenangkan di Hoi An. Tak sabar rasanya
menantikan trip di Danang esok hari!
Hoi An, My Son, Vietnam, 15 Agustus 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Vietnam menggunakan mata uang Vietnam Dong (VND)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
sangat bervariasi, tergantung keberuntungan saat menukarkan uang di money
changer, toko emas, ataupun tempat yang bisa menukarkan mata uang asing, mulai
dari 22.010, 22.100, dan 22.200 VND.
- Perhatikan mata uang VND saat berada di money
changer karena nominal mata uang yang besar dan bisa jadi petugas “nakal” untuk
pura-pura tidak memberikan uang sesuai jumlah yang disepakati (modus ini
beberapa kali Dreamland alami).
- Transportasi di Danang International Airport
hanyalah taksi dan tidak ada bus umum. Pastikan untuk menawar harga dengan
seminim mungkin karena jarak kota sangat dekat dengan bandara. Pilihlah taksi
yang terpercaya, seperti Vinasun dan Mailinh agar tidak ditipu oleh pelayanan
yang tidak memuaskan.
- Bus umum dari Danang – Hoi An berwarna kuning
dapat dicapai di halte atau bus terminal dengan harga 50.000 VND jika membawa
barang. Jika tidak membawa, Dreamland bertanya ke orang lokal hanya membayar
30.000 VND.
- Tempat wisata di Danang, antara lain Marble
Mountain, Cham Museum, dan Danang Beach.
- Tempat wisata di Hoi An adalah My Son, Hoi An
Ancient Town, dan Japanese Covered Bridge.
- Pastikan untuk menanyakan tur ke beberapa operator
untuk mencegah harga yang kemahalan dan tidak membooking di hostel atau hotel
(sebaiknya).
- Vietnam sangat senang mematok harga turis pada
orang asing, tawarlah apapun di Vietnam dengan harga seminim mungkin agar tidak
kemahalan karena mereka menaikkan harga antara 100 – 250% dari harga aslinya.
- Bawa payung, topi, dan masker karena cuaca di
Vietnam saat Dreamland melakukan perjalanan sangat panas dan berakibat pada
kulit yang gosong sepulang perjalanan.
~
oOo ~
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHai kalau mau lihat dreamland moment dimana yah ?
ReplyDeleteBisa dicek di http://dreamland-traveller.blogspot.co.id/search/label/Dreamland%20Traveller%20Moment, Shevti :)
Delete