Day
3 : Ramainya Delhi dan Megahnya Connaught Place
Setelah bangun pagi dari tidur yang
sangat pulas, Dreamland pun turun ke bawah untuk sarapan pagi di Hotel Green
Orchid. Menu sarapan yang disiapkan adalah telur dengan berbagai jenis dan roti
tawar yang dilengkapi dengan teh. Dreamland pun menikmati sarapan dan melihat
ada tangki air yang memberi suplai air pada hotel. Rupanya air bersih menjadi
komoditas yang sangat langka di Kathmandu ini. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Mengingat Dreamland sudah berjanji
dengan supir taksi kemarin untuk mengantar ke bandara, Dreamland pun menunggu.
Eh hingga jam yang sudah ditentukan, taksi tersebut tidak muncul. Setelah
meminta tolong resepsionis untuk menelepon pun ternyata tidak ada jawaban.
Akhirnya resepsionis hotel menawarkan taksi seharga 500 NPR untuk pergi ke
bandara. Tentu saja tarif tersebut sangat mahal jika Dreamland bandingkan
dengan kedatangan sebelumnya. Dreamland pun menolak dan berjalan keluar dari
hotel.
Pentingnya menyiapkan plan B ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun mencari
taksi di luar area Thamel dan akhirnya deal dengan harga 400 NPR untuk
mengantar ke airport. Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya
Dreamland tiba kembali di Bandara Tribhuvan yang baru saja disinggahi kemarin.
Setelah membayar taksi, Dreamland pun masuk ke ruang keberangkatan dan
melakukan check-in ke konter Air India.
Pemeriksaan di Bandara Tribhuvan ini
boleh dikatakan sangat berlapis dan banyak sekali. Pertama, kita melewati
petugas yang mengecek jadwal perjalanan dan paspor. Kemudian, kita melewati
penjaga yang meraba tubuh dan memasukkan bagasi ke mesin pemeriksa yang ada.
Petugas yang meraba tubuh pun dipisah antara laki-laki dan perempuan. Perempuan
sendiri diraba di tempat yang dilindungi tirai, sementara laki-laki di tempat
terbuka saja. Setelah itu, barulah kita bisa memasuki ruang check-in.
Dreamland menuju konter Air India
yang berada di sebelah konter AirDubai yang dipenuhi oleh orang Nepal yang akan
bekerja ke Dubai. Setelah menunjukkan e-Tourist Visa yang sudah diprint dan
itinerary Air India yang sudah diprint, Dreamland pun mendapat boarding pass
Air India. Dreamland pun berkeliling sekitar bandara sebelum akhirnya naik ke
atas ruang keberangkatan.
Setibanya di atas, Dreamland harus
mengisi kartu imigrasi sebelum akhirnya mengantri di konter imigrasi khusus
Foreigner untuk mendapatkan cap keluar Nepal. Sesudah dicap, Dreamland masih
harus mengantri sangat panjang untuk pemeriksaan barang bawaan kabin yang
sangat berlapis. Di ruangan ini, ada berbagai toko duty free yang bisa
dikunjungi, hanya saja harganya sangat mahal. Ada juga supermarket dan kedai
kopi, disertai bangku yang nyaman untuk menunggu. Jika mempunyai waktu tunggu
yang lama, Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas charger gratis yang tersedia
di ruangan ini.
Di dekat toilet, ada galon air minum
gratis yang bisa dimanfaatkan jika Anda merasa haus. Sesudah itu, Dreamland pun
segera mengantri, memasukkan barang bawaan kabin ke mesin X-ray, dan kembali
badan digrepe-grepe untuk diperiksa. Pemeriksaan berlapis ala Nepal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland pun
berjalan melewati lorong menuju ruang tunggu akhir. Khusus Air India, ruang
tunggunya tepat di Gate 1.
Dreamland pun menunggu sambil
melihat-lihat barang dagangan yang ada di toko yang dijual. Tanpa sengaja
Dreamland melihat kain atau sarung dengan label Kamasutra yang dijual dengan
grafis Kamasutra yang sangat jelas tanpa sensor. Ada berbagai macam pose
hubungan seksual yang ditampilkan dalam bungkus kain merek Kamasutra yang
dijual ini. Oleh-oleh erotis dari Nepal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment.
Sesudah menunggu di ruang tunggu
bandara yang sangat kecil ini, tiba saatnya bagi Dreamland untuk mengantri
masuk ke pesawat Air India. Lagi-lagi sesudah tiket disobek, ada pemeriksaan
grepe-grepe badan lagi sebelum akhirnya naik ke bus untuk diantar menuju
pesawat. Sesampainya di pinggir pesawat, eh kita harus mengantri lagi dengan
ruangan khusus yang dibuat sebelum memasuki pintu pesawat.
Kali ini, barang bawaan kabin dibuka
dan diperlihatkan, kemudian badan digrepe-grepe lagi sebelum akhirnya bisa
masuk ke pesawat. Wajar deh kalau begini pesawat Air India delaynya sangat lama
akibat prosedur pemeriksaan yang sangat berlapis-lapis tak jelas ini. Dreamland
pun memasuki pesawat Air India yang sangat bersih dan nyaman. Dreamland
melewati kursi bisnis, kemudian berjalan hingga akhirnya sampai di kursi bagian
tengah pesawat.
Dreamland duduk dan menunggu semua
penumpang yang tersisa untuk masuk pesawat sebelum akhirnya bisa terbang ke
Delhi. Sambil menunggu, beberapa penumpang dibagikan air mineral kecil
berukuran 200ml yang dibagikan oleh pramugara yang lewat. Setelah menunggu
hampir 30 menit, akhirnya pesawat siap untuk diberangkatkan. Sama seperti
AirAsia, Air India juga melakukan peragaan keselamatan dalam Bahasa Hindi
terlebih dahulu, kemudian dilakukan lagi dalam Bahasa Inggris.
Dreamland sendiri mendapat kursi di
sebelah kursi samping untuk tempat duduk pramugara, sehingga Dreamland duduk
tepat di sebelah pramugara yang menghadap ke arah sebaliknya. Pesawat pun lepas
landas meninggalkan Kathmandu menuju Delhi, India. Mengingat letak tempat duduk
yang tidak ada jendela, jadilah Dreamland tidak bisa melihat apa-apa sepanjang
perjalanan.
Perjalanan selama 1 jam 20 menit pun
terasa begitu singkat karena pembagian makanan oleh pramugari dan pramugara Air
India. Makanannya pun cukup lumayan untuk mengganjal perut yang keroncongan.
Sehabis pembagian makanan, staf udara pun mengumpulkan sampah dan tak lama
kemudian pesawat akan segera mendarat di Delhi. Satu hal yang sangat
disayangkan adalah kursi yang mempunyai TV kecil ini tidak berfungsi jadi TVnya
seolah hanya jadi pajangan saja di Air India.
Singkat kata, pesawat Air India
mendarat di Bandara Indira Gandhi Terminal 3. Kami semua pun turun menuju bus
yang mengantar ke terminal kedatangan. Sesampainya di terminal kedatangan,
Dreamland pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum akhirnya mengantri di konter
imigrasi. Mengingat Dreamland memiliki e-Tourist Visa (e-TV), sehingga konter
imigrasinya berbeda dan terletak di paling ujung.
Dreamland sendiri terpukau melihat
Bandara Indira Gandhi yang sangat megah dengan ukiran tangan berbagai gaya yang
ada di dindingnya. Dreamland pun mencari formulir imigrasi yang harus diisi
sebelum akhirnya mengantri di konter e-TV. Proses imigrasinya cukup memakan
waktu, yakni semua sidik jari dengan berbagai kombinasi diambil, kemudian wajah
kita harus menghadap kamera. Sesudah itu paspor dicap dan harus ditunjukkan ke
petugas yang ada setelah konter imigrasi.
Sesudah konter imigrasi, Dreamland
melewati Duty Free, Baggage Claim, dan Money Changer. Dreamland menukarkan uang
di bandara, kemudian berjalan keluar dari Bandara Indira Gandhi menuju Delhi
Metro yang tepat berada di seberang Terminal 3. Dreamland berjalan kaki, turun
ke metro, dan membayar 60 INR untuk mencapai New Delhi Station. Dreamland
mendapat koin bundar putih sebagai tiket masuk dan keluar Delhi Metro.
Setelah menunggu 5 menit, Dreamland
pun duduk di Delhi Metro yang sangat nyaman. Delhi Metro ini boleh dikatakan
mirip dengan KLIA Ekspres hanya saja dengan tarif yang lebih murah dan
terjangkau. Perjalanan menuju New Delhi Station ini memakan waktu 19 menit dan
Dreamland pun keluar dari New Delhi Station yang sangat megah. New Delhi
Station ini mirip dengan Dhoby Ghaut Station di Singapore yang menjadi tempat
pertukaran kereta MRT.
Singkat kata, Dreamland pun mulai
merasakan India yang sesungguhnya saat keluar dari New Delhi Station. Ada saja
orang yang sok ramah ingin membantu dengan mengikuti Dreamland ke mana pun. Dia
mengatakan hostel yang Dreamland inapi harus memakai tuk-tuk atau becak karena
jauh. Tentu Dreamland mengabaikan semua bantuan itu karena tahu scam yang
dilancarkan orang India. Banyaknya orang India yang menganggu ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun berkeliling New Delhi
Railway Station yang dipenuhi banyak orang. Mengingat lokasi Mahesh Guest House
yang Dreamland tempati ada di Main Bazar Road, Dreamland harus menyeberang
dengan membayar tiket platform seharga 20 INR. Setelah berjalan melewati
jembatan yang sangat panjang dengan kereta api dibawahnya, Dreamland pun tiba
di sisi lain stasiun kereta api New Delhi. Sepanjang jalan di jembatan,
Dreamland masih saja dikuntit dan diikuti oleh orang India sok ramah yang ingin
mengangkat tas Dreamland.
Setelah bertanya dan mencari
informasi, Dreamland pun berjalan lurus di Main Bazar Road yang sangat luas,
padat, dan dipenuhi jualan yang beraneka macam. Banyak sekali penginapan, rumah
makan, toko, dan hal-hal lainnya yang ada di area ini. Mengingat Dreamland
sangat sulit untuk menemukan Mahesh Guest House, Dreamland pun bertanya ke
pemilik kios di mana letak guesthouse Dreamland ini. Dengan yakin, dia
menunjukkan arah Mahesh Hotel.
Dreamland pun masuk ke gang yang
sempit dan ramai dengan berbagai dagangan sebelum akhirnya sampai di Mahesh
Hotel yang tampaknya bukan Mahesh Guest House. Dengan bingung, Dreamland
menanyakan apakah ini Mahesh Guest House, rupanya Mahesh Hotel ini masih satu
pemilik, sehingga staf Mahesh Hotel ini mengantar ke guest house yang sama-sama
bernama Mahesh ini.
Sambil menggeret koper di jalan
berbatu sampai tangan kesemutan karena jalan yang sangat amat jauh dan
terpencil hingga ke gang ini, akhirnya setelah 15 menit, Dreamland diantar ke
tempat yang tepat. Wah kalau letaknya di gang seperti ini, sampai mampus pun
tidak akan ketemu kalau tidak diantar. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Setelah mengisi buku tamu, Dreamland pun membayar
biaya hostel seharga 473 INR, kemudian diantar menuju kamar yang ada di lantai
3.
Rupanya guesthouse ini sedang direnovasi,
sehingga bau cat sangat menyengat di mana-mana. Belum lagi kasur dan berbagai
peralatan lainnya tersebar di tangga, sehingga membuat sempit jalan. Akhirnya
setelah perjuangan membawa koper yang melelahkan, Dreamland pun sampai di
kamar. Kamarnya pun sangat sederhana dan kamar mandinya boleh dikatakan agak
jorok. Memang ada jendela, tetapi menghadap ke gang yang sempit.
Dreamland pun duduk sejenak karena
kaki yang sangat lelah dan tangan yang super pegal karena menggeret koper.
Sesudah itu, barulah Dreamland keluar melihat keramaian Main Bazar Road dan
berjalan menuju Connaugh Place yang menjadi lokasi elit di Delhi. Banyak sekali
tawaran becak yang ada, namun Dreamland memilih berjalan kaki. Dreamland
melihat kemacetan yang ada di Delhi sangat parah, khususnya pada saat jam
kerja.
Sesudah berjalan selama 25 menit,
Dreamland pun tiba di kawasan Connaugh Place yang megah dengan berbagai
pertokoan elit. Dreamland lagi-lagi dihampiri orang India sok akrab yang
rupanya scam ala India. Dia menunjukkan konter Free Information Tourist yang
katanya ada free map, tapi rupanya tukang dagangan paket tur. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland
hanya berjalan-jalan saja dan mampir ke KFC untuk membeli paket ayam. Mengingat
kondisi KFC yang sangat ramai di lantai atas, rupanya tersedia meja berdiri
untuk makan di depan kasir. Dreamland sendiri tidak makan di tempat karena
keramaian yang ada, sehingga memilih untuk dibungkus. Hanya saja, Dreamland
cukup terkejut melihat harga pajak yang sangat amat tinggi di India, yakni
14,5%, belum lagi ditambah service fee,
sehingga harga pajaknya saja bisa 25% dari total yang harus dibayar. Hal ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland melanjutkan perjalanan
menuju Central Park. Mengingat Olimpiade Rio 2016 sedang berlangsung meriah,
rupanya pemerintah India menggelar acara nobar di taman yang cukup luas ini.
Ditambah sejarah keikutsertaan India dalam olimpiade, atlet yang terlibat, dan
perolehan medali yang didapat. Kebanggaan India akan olimpiade ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland saja sampai kagum
kok India sampai sebegitu niatnya membuat nobar dan pameran ala Olimpiade Rio
2016 ini.
Sesudah itu, Dreamland menuju Palika
Bazar dan melihat aneka barang jualan layaknya Mangga Dua di sini. Barang yang
dijual, mulai dari baju, kain sari, makanan, game, mainan, hingga aksesoris.
Luasnya sendiri tidak terlalu besar, yakni hanya 2 lantai, tapi suasananya
sangat penuh oleh pembeli dan penjual. Satu hal yang menarik adalah kita harus
memasukkan barang bawaan ke mesin X-ray dan digrepe-grepe lagi di sini.
Sesudah mengelilingi Palika Bazar,
Dreamland memutuskan untuk pulang kembali ke guesthouse. Nah Dreamland
kebingungan melihat jalan yang ada karena bentuk bangunan yang sama. Alhasil
Dreamland menghabiskan waktu 2 jam untuk berjalan mengelilingi area Connaugh
Place yang sangat besar dan luas ini untuk menemukan jalan pulang. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat kata, Dreamland berjalan
pulang kembali ke guesthouse saat hari sudah gelap. Dreamland pun membeli air
jeruk murni saat perjalanan pulang ke guesthouse seharga 20 INR per gelas.
Sesudah itu, Dreamland masuk ke guesthouse dengan badan yang sudah sangat capek
dan lelah. Sambil memakan KFC dan nasi biryani yang sudah dibungkus di jalan,
Dreamland pun menghela nafas. 1 jam kemudian, Dreamland memutuskan pergi keluar
kembali untuk melihat kondisi sekitar dan membeli air minum.
Dreamland melihat sapi yang ada di
tengah jalan, kemudian para wanita India yang tangannya dilukis untuk menyambut
festival penyematan pita keesokan harinya. Dreamland bertemu seorang pemuda
India. Dia mengatakan tahu konter informasi turis yang menyediakan informasi
tur dan lain sebagainya. Dengan senang hati, dia pun mengantar Dreamland menuju
konter informasi turis yang ada di dekat Main Bazar Road.
Setelah berjalan dan berjalan, eh
lokasi konter informasi turis ini ternyata lumayan jauh. Padahal kaki Dreamland
sudah sangat gempor sekali akibat berjalan hari ini. Kami pun masuk dan
menunggu penjelasan untuk paket tur yang bisa diambil. Awalnya Dreamland
sendiri tidak tertarik dengan paket tur yang ditawarkan karena harganya yang
sangat tinggi, tapi perlahan bisa turun dengan drastis, sehingga cukup masuk
akal menurut Dreamland. Hanya saja kok orang yang mengantar ini betah menunggu
Dreamland sampai selesai padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.00.
Singkat kata, Dreamland deal dengan
paket tur untuk mengelilingi Golden Triangle India dengan rute Jaipur, Kota,
Agra, dan Delhi selama 6 hari ini seharga 12.000 INR per orang. Dreamland pun
meminta agar semua hal yang sudah dijanjikan harus ditepati dan dituliskan di
kontrak, sehingga tidak ada pelanggaran janji yang dibuat. Sebagai imbalan,
petugas tur ini mengantar Dreamland kembali ke guesthouse dengan mobil.
Marketing ala India yang penuh janji dan gombalan selama proses transaksi akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Meskipun diantar dengan mobil,
petugas tur ini membawa Dreamland pada sudut jalan lain, sehingga Dreamland
tersesat dan harus bertanya ke penduduk lokal, di mana letak Mahesh Guest
House. Setelah ditunjukkan jalannya, Dreamland pun naik ke kamar untuk
beristirahat karena badan yang super lelah. Tak sabar rasanya Dreamland akan
memulai eksplorasi India esok hari.
Kathmandu,
Delhi, India, 17 Agustus 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
India menggunakan mata uang Indian Rupee (INR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai 1 USD adalah 62 - 67 INR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di India sangatlah bervariasi dan
banyak, pastikan untuk memilih tempat yang spesifik sesuai wisata yang Anda
gemari, entah itu kota budaya di Jaipur, Taj Mahal di Agra, wisata kota di
Delhi, wisata sungai di Varanasi, wisata pantai di Goa, dan masih banyak
lainnya.
-
Hati-hati dengan tawaran yang “Too Goo To Be True” karena menjebak dan bersifat
scam, contohnya tuk-tuk dengan harga yang super murah untuk berkeliling,
khususnya di Jaipur dan Agra.
-
Hati-hati dengan kondisi jalan di India yang sangat ramai.
-
Bawalah kartu pelajar internasional yang mempunyai Valid Date saat berada di
Jaipur karena akan menghemat pengeluaran tiket masuk terusan ke berbagai tempat
wisata yang ada.
-
Transportasi di India dapat diakses dengan bus, kereta api, tuk-tuk, taksi, dan
becak.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.