Wednesday, September 7, 2016

Day 3 : Ramainya Delhi dan Megahnya Connaught Place

Dreamland Traveller




Day 3 : Ramainya Delhi dan Megahnya Connaught Place


            Setelah bangun pagi dari tidur yang sangat pulas, Dreamland pun turun ke bawah untuk sarapan pagi di Hotel Green Orchid. Menu sarapan yang disiapkan adalah telur dengan berbagai jenis dan roti tawar yang dilengkapi dengan teh. Dreamland pun menikmati sarapan dan melihat ada tangki air yang memberi suplai air pada hotel. Rupanya air bersih menjadi komoditas yang sangat langka di Kathmandu ini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Mengingat Dreamland sudah berjanji dengan supir taksi kemarin untuk mengantar ke bandara, Dreamland pun menunggu. Eh hingga jam yang sudah ditentukan, taksi tersebut tidak muncul. Setelah meminta tolong resepsionis untuk menelepon pun ternyata tidak ada jawaban. Akhirnya resepsionis hotel menawarkan taksi seharga 500 NPR untuk pergi ke bandara. Tentu saja tarif tersebut sangat mahal jika Dreamland bandingkan dengan kedatangan sebelumnya. Dreamland pun menolak dan berjalan keluar dari hotel.

            Pentingnya menyiapkan plan B ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun mencari taksi di luar area Thamel dan akhirnya deal dengan harga 400 NPR untuk mengantar ke airport. Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya Dreamland tiba kembali di Bandara Tribhuvan yang baru saja disinggahi kemarin. Setelah membayar taksi, Dreamland pun masuk ke ruang keberangkatan dan melakukan check-in ke konter Air India.

            Pemeriksaan di Bandara Tribhuvan ini boleh dikatakan sangat berlapis dan banyak sekali. Pertama, kita melewati petugas yang mengecek jadwal perjalanan dan paspor. Kemudian, kita melewati penjaga yang meraba tubuh dan memasukkan bagasi ke mesin pemeriksa yang ada. Petugas yang meraba tubuh pun dipisah antara laki-laki dan perempuan. Perempuan sendiri diraba di tempat yang dilindungi tirai, sementara laki-laki di tempat terbuka saja. Setelah itu, barulah kita bisa memasuki ruang check-in.

            Dreamland menuju konter Air India yang berada di sebelah konter AirDubai yang dipenuhi oleh orang Nepal yang akan bekerja ke Dubai. Setelah menunjukkan e-Tourist Visa yang sudah diprint dan itinerary Air India yang sudah diprint, Dreamland pun mendapat boarding pass Air India. Dreamland pun berkeliling sekitar bandara sebelum akhirnya naik ke atas ruang keberangkatan.

            Setibanya di atas, Dreamland harus mengisi kartu imigrasi sebelum akhirnya mengantri di konter imigrasi khusus Foreigner untuk mendapatkan cap keluar Nepal. Sesudah dicap, Dreamland masih harus mengantri sangat panjang untuk pemeriksaan barang bawaan kabin yang sangat berlapis. Di ruangan ini, ada berbagai toko duty free yang bisa dikunjungi, hanya saja harganya sangat mahal. Ada juga supermarket dan kedai kopi, disertai bangku yang nyaman untuk menunggu. Jika mempunyai waktu tunggu yang lama, Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas charger gratis yang tersedia di ruangan ini.

            Di dekat toilet, ada galon air minum gratis yang bisa dimanfaatkan jika Anda merasa haus. Sesudah itu, Dreamland pun segera mengantri, memasukkan barang bawaan kabin ke mesin X-ray, dan kembali badan digrepe-grepe untuk diperiksa. Pemeriksaan berlapis ala Nepal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland pun berjalan melewati lorong menuju ruang tunggu akhir. Khusus Air India, ruang tunggunya tepat di Gate 1.

            Dreamland pun menunggu sambil melihat-lihat barang dagangan yang ada di toko yang dijual. Tanpa sengaja Dreamland melihat kain atau sarung dengan label Kamasutra yang dijual dengan grafis Kamasutra yang sangat jelas tanpa sensor. Ada berbagai macam pose hubungan seksual yang ditampilkan dalam bungkus kain merek Kamasutra yang dijual ini. Oleh-oleh erotis dari Nepal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah menunggu di ruang tunggu bandara yang sangat kecil ini, tiba saatnya bagi Dreamland untuk mengantri masuk ke pesawat Air India. Lagi-lagi sesudah tiket disobek, ada pemeriksaan grepe-grepe badan lagi sebelum akhirnya naik ke bus untuk diantar menuju pesawat. Sesampainya di pinggir pesawat, eh kita harus mengantri lagi dengan ruangan khusus yang dibuat sebelum memasuki pintu pesawat.

            Kali ini, barang bawaan kabin dibuka dan diperlihatkan, kemudian badan digrepe-grepe lagi sebelum akhirnya bisa masuk ke pesawat. Wajar deh kalau begini pesawat Air India delaynya sangat lama akibat prosedur pemeriksaan yang sangat berlapis-lapis tak jelas ini. Dreamland pun memasuki pesawat Air India yang sangat bersih dan nyaman. Dreamland melewati kursi bisnis, kemudian berjalan hingga akhirnya sampai di kursi bagian tengah pesawat.

            Dreamland duduk dan menunggu semua penumpang yang tersisa untuk masuk pesawat sebelum akhirnya bisa terbang ke Delhi. Sambil menunggu, beberapa penumpang dibagikan air mineral kecil berukuran 200ml yang dibagikan oleh pramugara yang lewat. Setelah menunggu hampir 30 menit, akhirnya pesawat siap untuk diberangkatkan. Sama seperti AirAsia, Air India juga melakukan peragaan keselamatan dalam Bahasa Hindi terlebih dahulu, kemudian dilakukan lagi dalam Bahasa Inggris.

            Dreamland sendiri mendapat kursi di sebelah kursi samping untuk tempat duduk pramugara, sehingga Dreamland duduk tepat di sebelah pramugara yang menghadap ke arah sebaliknya. Pesawat pun lepas landas meninggalkan Kathmandu menuju Delhi, India. Mengingat letak tempat duduk yang tidak ada jendela, jadilah Dreamland tidak bisa melihat apa-apa sepanjang perjalanan.

            Perjalanan selama 1 jam 20 menit pun terasa begitu singkat karena pembagian makanan oleh pramugari dan pramugara Air India. Makanannya pun cukup lumayan untuk mengganjal perut yang keroncongan. Sehabis pembagian makanan, staf udara pun mengumpulkan sampah dan tak lama kemudian pesawat akan segera mendarat di Delhi. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kursi yang mempunyai TV kecil ini tidak berfungsi jadi TVnya seolah hanya jadi pajangan saja di Air India.

            Singkat kata, pesawat Air India mendarat di Bandara Indira Gandhi Terminal 3. Kami semua pun turun menuju bus yang mengantar ke terminal kedatangan. Sesampainya di terminal kedatangan, Dreamland pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum akhirnya mengantri di konter imigrasi. Mengingat Dreamland memiliki e-Tourist Visa (e-TV), sehingga konter imigrasinya berbeda dan terletak di paling ujung.

            Dreamland sendiri terpukau melihat Bandara Indira Gandhi yang sangat megah dengan ukiran tangan berbagai gaya yang ada di dindingnya. Dreamland pun mencari formulir imigrasi yang harus diisi sebelum akhirnya mengantri di konter e-TV. Proses imigrasinya cukup memakan waktu, yakni semua sidik jari dengan berbagai kombinasi diambil, kemudian wajah kita harus menghadap kamera. Sesudah itu paspor dicap dan harus ditunjukkan ke petugas yang ada setelah konter imigrasi.

            Sesudah konter imigrasi, Dreamland melewati Duty Free, Baggage Claim, dan Money Changer. Dreamland menukarkan uang di bandara, kemudian berjalan keluar dari Bandara Indira Gandhi menuju Delhi Metro yang tepat berada di seberang Terminal 3. Dreamland berjalan kaki, turun ke metro, dan membayar 60 INR untuk mencapai New Delhi Station. Dreamland mendapat koin bundar putih sebagai tiket masuk dan keluar Delhi Metro.

            Setelah menunggu 5 menit, Dreamland pun duduk di Delhi Metro yang sangat nyaman. Delhi Metro ini boleh dikatakan mirip dengan KLIA Ekspres hanya saja dengan tarif yang lebih murah dan terjangkau. Perjalanan menuju New Delhi Station ini memakan waktu 19 menit dan Dreamland pun keluar dari New Delhi Station yang sangat megah. New Delhi Station ini mirip dengan Dhoby Ghaut Station di Singapore yang menjadi tempat pertukaran kereta MRT.

            Singkat kata, Dreamland pun mulai merasakan India yang sesungguhnya saat keluar dari New Delhi Station. Ada saja orang yang sok ramah ingin membantu dengan mengikuti Dreamland ke mana pun. Dia mengatakan hostel yang Dreamland inapi harus memakai tuk-tuk atau becak karena jauh. Tentu Dreamland mengabaikan semua bantuan itu karena tahu scam yang dilancarkan orang India. Banyaknya orang India yang menganggu ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland pun berkeliling New Delhi Railway Station yang dipenuhi banyak orang. Mengingat lokasi Mahesh Guest House yang Dreamland tempati ada di Main Bazar Road, Dreamland harus menyeberang dengan membayar tiket platform seharga 20 INR. Setelah berjalan melewati jembatan yang sangat panjang dengan kereta api dibawahnya, Dreamland pun tiba di sisi lain stasiun kereta api New Delhi. Sepanjang jalan di jembatan, Dreamland masih saja dikuntit dan diikuti oleh orang India sok ramah yang ingin mengangkat tas Dreamland.

            Setelah bertanya dan mencari informasi, Dreamland pun berjalan lurus di Main Bazar Road yang sangat luas, padat, dan dipenuhi jualan yang beraneka macam. Banyak sekali penginapan, rumah makan, toko, dan hal-hal lainnya yang ada di area ini. Mengingat Dreamland sangat sulit untuk menemukan Mahesh Guest House, Dreamland pun bertanya ke pemilik kios di mana letak guesthouse Dreamland ini. Dengan yakin, dia menunjukkan arah Mahesh Hotel.

            Dreamland pun masuk ke gang yang sempit dan ramai dengan berbagai dagangan sebelum akhirnya sampai di Mahesh Hotel yang tampaknya bukan Mahesh Guest House. Dengan bingung, Dreamland menanyakan apakah ini Mahesh Guest House, rupanya Mahesh Hotel ini masih satu pemilik, sehingga staf Mahesh Hotel ini mengantar ke guest house yang sama-sama bernama Mahesh ini.

            Sambil menggeret koper di jalan berbatu sampai tangan kesemutan karena jalan yang sangat amat jauh dan terpencil hingga ke gang ini, akhirnya setelah 15 menit, Dreamland diantar ke tempat yang tepat. Wah kalau letaknya di gang seperti ini, sampai mampus pun tidak akan ketemu kalau tidak diantar. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah mengisi buku tamu, Dreamland pun membayar biaya hostel seharga 473 INR, kemudian diantar menuju kamar yang ada di lantai 3.

            Rupanya guesthouse ini sedang direnovasi, sehingga bau cat sangat menyengat di mana-mana. Belum lagi kasur dan berbagai peralatan lainnya tersebar di tangga, sehingga membuat sempit jalan. Akhirnya setelah perjuangan membawa koper yang melelahkan, Dreamland pun sampai di kamar. Kamarnya pun sangat sederhana dan kamar mandinya boleh dikatakan agak jorok. Memang ada jendela, tetapi menghadap ke gang yang sempit.

            Dreamland pun duduk sejenak karena kaki yang sangat lelah dan tangan yang super pegal karena menggeret koper. Sesudah itu, barulah Dreamland keluar melihat keramaian Main Bazar Road dan berjalan menuju Connaugh Place yang menjadi lokasi elit di Delhi. Banyak sekali tawaran becak yang ada, namun Dreamland memilih berjalan kaki. Dreamland melihat kemacetan yang ada di Delhi sangat parah, khususnya pada saat jam kerja.

            Sesudah berjalan selama 25 menit, Dreamland pun tiba di kawasan Connaugh Place yang megah dengan berbagai pertokoan elit. Dreamland lagi-lagi dihampiri orang India sok akrab yang rupanya scam ala India. Dia menunjukkan konter Free Information Tourist yang katanya ada free map, tapi rupanya tukang dagangan paket tur. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

Dreamland hanya berjalan-jalan saja dan mampir ke KFC untuk membeli paket ayam. Mengingat kondisi KFC yang sangat ramai di lantai atas, rupanya tersedia meja berdiri untuk makan di depan kasir. Dreamland sendiri tidak makan di tempat karena keramaian yang ada, sehingga memilih untuk dibungkus. Hanya saja, Dreamland cukup terkejut melihat harga pajak yang sangat amat tinggi di India, yakni 14,5%, belum lagi ditambah service fee, sehingga harga pajaknya saja bisa 25% dari total yang harus dibayar. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland melanjutkan perjalanan menuju Central Park. Mengingat Olimpiade Rio 2016 sedang berlangsung meriah, rupanya pemerintah India menggelar acara nobar di taman yang cukup luas ini. Ditambah sejarah keikutsertaan India dalam olimpiade, atlet yang terlibat, dan perolehan medali yang didapat. Kebanggaan India akan olimpiade ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland saja sampai kagum kok India sampai sebegitu niatnya membuat nobar dan pameran ala Olimpiade Rio 2016 ini.

            Sesudah itu, Dreamland menuju Palika Bazar dan melihat aneka barang jualan layaknya Mangga Dua di sini. Barang yang dijual, mulai dari baju, kain sari, makanan, game, mainan, hingga aksesoris. Luasnya sendiri tidak terlalu besar, yakni hanya 2 lantai, tapi suasananya sangat penuh oleh pembeli dan penjual. Satu hal yang menarik adalah kita harus memasukkan barang bawaan ke mesin X-ray dan digrepe-grepe lagi di sini.

            Sesudah mengelilingi Palika Bazar, Dreamland memutuskan untuk pulang kembali ke guesthouse. Nah Dreamland kebingungan melihat jalan yang ada karena bentuk bangunan yang sama. Alhasil Dreamland menghabiskan waktu 2 jam untuk berjalan mengelilingi area Connaugh Place yang sangat besar dan luas ini untuk menemukan jalan pulang. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, Dreamland berjalan pulang kembali ke guesthouse saat hari sudah gelap. Dreamland pun membeli air jeruk murni saat perjalanan pulang ke guesthouse seharga 20 INR per gelas. Sesudah itu, Dreamland masuk ke guesthouse dengan badan yang sudah sangat capek dan lelah. Sambil memakan KFC dan nasi biryani yang sudah dibungkus di jalan, Dreamland pun menghela nafas. 1 jam kemudian, Dreamland memutuskan pergi keluar kembali untuk melihat kondisi sekitar dan membeli air minum.

            Dreamland melihat sapi yang ada di tengah jalan, kemudian para wanita India yang tangannya dilukis untuk menyambut festival penyematan pita keesokan harinya. Dreamland bertemu seorang pemuda India. Dia mengatakan tahu konter informasi turis yang menyediakan informasi tur dan lain sebagainya. Dengan senang hati, dia pun mengantar Dreamland menuju konter informasi turis yang ada di dekat Main Bazar Road.

            Setelah berjalan dan berjalan, eh lokasi konter informasi turis ini ternyata lumayan jauh. Padahal kaki Dreamland sudah sangat gempor sekali akibat berjalan hari ini. Kami pun masuk dan menunggu penjelasan untuk paket tur yang bisa diambil. Awalnya Dreamland sendiri tidak tertarik dengan paket tur yang ditawarkan karena harganya yang sangat tinggi, tapi perlahan bisa turun dengan drastis, sehingga cukup masuk akal menurut Dreamland. Hanya saja kok orang yang mengantar ini betah menunggu Dreamland sampai selesai padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.00.

            Singkat kata, Dreamland deal dengan paket tur untuk mengelilingi Golden Triangle India dengan rute Jaipur, Kota, Agra, dan Delhi selama 6 hari ini seharga 12.000 INR per orang. Dreamland pun meminta agar semua hal yang sudah dijanjikan harus ditepati dan dituliskan di kontrak, sehingga tidak ada pelanggaran janji yang dibuat. Sebagai imbalan, petugas tur ini mengantar Dreamland kembali ke guesthouse dengan mobil. Marketing ala India yang penuh janji dan gombalan selama proses transaksi akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Meskipun diantar dengan mobil, petugas tur ini membawa Dreamland pada sudut jalan lain, sehingga Dreamland tersesat dan harus bertanya ke penduduk lokal, di mana letak Mahesh Guest House. Setelah ditunjukkan jalannya, Dreamland pun naik ke kamar untuk beristirahat karena badan yang super lelah. Tak sabar rasanya Dreamland akan memulai eksplorasi India esok hari.



Kathmandu, Delhi, India, 17 Agustus 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- India menggunakan mata uang Indian Rupee (INR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai 1 USD adalah 62 - 67 INR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di India sangatlah bervariasi dan banyak, pastikan untuk memilih tempat yang spesifik sesuai wisata yang Anda gemari, entah itu kota budaya di Jaipur, Taj Mahal di Agra, wisata kota di Delhi, wisata sungai di Varanasi, wisata pantai di Goa, dan masih banyak lainnya.

- Hati-hati dengan tawaran yang “Too Goo To Be True” karena menjebak dan bersifat scam, contohnya tuk-tuk dengan harga yang super murah untuk berkeliling, khususnya di Jaipur dan Agra.

- Hati-hati dengan kondisi jalan di India yang sangat ramai.

- Bawalah kartu pelajar internasional yang mempunyai Valid Date saat berada di Jaipur karena akan menghemat pengeluaran tiket masuk terusan ke berbagai tempat wisata yang ada.

- Transportasi di India dapat diakses dengan bus, kereta api, tuk-tuk, taksi, dan becak.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.