Sulitnya
Mencapai Pulau Dewata
Sebelum
maskapai low cost airlines
bermunculan di tanah air, perjalanan dengan menggunakan pesawat ke berbagai
pelosok Indonesia dapat dihitung dengan jari karena harga tiket yang mahal dan
minimnya informasi yang ada di internet. Hal ini Dreamland alami tatkala
mengadakan perjalanan 7 tahun silam ke Pulau Bali dengan menggunakan jasa tur.
Saat itu Dreamland harus menempuh perjalanan selama 2 hari untuk mencapai Bali
karena menggunakan jalur darat dengan bus.
Awalnya
Dreamland dan rombongan berkumpul di tempat yang telah ditentukan di Bandung,
kemudian naik bus dan menikmati perjalanan yang sangat amat membosankan di bus.
Penumpang lain terlihat mulai menyalakan MP3 (iPod belum populer pada masa ini),
bernyanyi-nyanyi, bermain games, serta sebagian besar tertidur pulas. Setelah
menempuh perjalanan selama 3 jam, bus pun berhenti untuk beristirahat dan makan
siang. Punggung yang sangat pegal dan kaki kesemutan pun sangat terasa tatkala
turun dari bus.
Setelah
makan siang ala prasmanan, Dreamland dan rombongan pun kembali ke bus untuk
menempuh perjalanan. Seperti biasa menjelang sore, bus kembali berhenti untuk
makan malam di restoran yang ada di jalan yang kami lalui. Setelah makan,
buru-buru kami menggosok gigi di wastafel restoran karena akan menginap semalam
di bus dalam perjalanan. Perjalanan pun kembali dilanjutkan menuju destinasi
berikutnya.
Pagi
harinya, kami dibangunkan di sebuah restoran untuk sarapan pagi. Rambut yang
sudah tidak beraturan dan badan yang sudah ringsek karena posisi tidur yang
tegak begitu saja membuat Dreamland merasa seperti gembel. Dengan cepat,
Dreamland langsung mengambil sikat gigi, handuk, dan sabun untuk mandi di
restoran. Setelah itu, Dreamland langsung sarapan ala prasmanan lagi dan
berkumpul kembali di bus untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Akhirnya,
sebelum menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk dari Pelabuhan Ketapang di
Banyuwangi, Dreamland dibawa ke restoran untuk makan siang terlebih dahulu.
Dreamland pun menyeberangi Selat Bali selama 2 jam lebih sebelum akhirnya tiba
juga di Bali. Sesampainya di Bali bagian utara barat, perjalanan belum usai.
Dreamland harus menempuh lagi perjalanan selama 1 jam untuk menuju Kota
Denpasar alias ibukota Bali. Fiuh, pokoknya perjalanan yang sangat menguras
stamina fisik.
Meskipun
capek, namun perjalanan dengan bus ini mempunyai beberapa kesan tersendiri bagi
Dreamland. Sesama peserta tur dapat saling mengenal satu sama lain, serta momen
macet, pemandangan alam, serta fenomena-fenomena sepanjang perjalanan dapat
menjadi cerita yang lucu, menegangkan, serta memberikan pengalaman yang tak
terlupakan. Selain itu, Dreamland juga jadi tahu situasi kota-kota kecil yang
dilalui sebelum mencapai Pulau Dewata.
Tak
heran rasanya jika kesan di Pulau Dewata sangat spesial karena telah melalui
perjalanan yang sangat amat melelahkan, serta penuh perjuangan. Berbeda dengan
sekarang di mana AirAsia, Citilink, dan berbagai maskapai budget lain yang
mulai bermunculan membuat kita lebih tertarik menggunakan pesawat karena alasan
efisiensi waktu dan tenaga. Perjalanan yang hanya memakan waktu 2 jam tentu
membuat jarak Bandung – Bali terasa begitu dekat. Kita pun dapat langsung
bermain dan mengunjungi lokasi wisata dengan mudahnya.
Seringkali
kemudahan tidak mampu membeli kesan yang didapat dengan perjuangan yang berat.
Kita takkan bertegur sapa dengan orang lain, cenderung cuek, dan menikmati
perjalanan dengan teman seperjalanan kita saja. Kemudahan terkadang membuat
orang jadi individualis dan tentunya egois karena semua rangkaian acara harus
berjalan sesuai keinginannya. Bayangkan dengan perjalanan darat yang sangat
melelahkan itu, kita pasti lebih toleran jika acara molor karena macet atau ban
mogok.
Dreamland
sendiri merasakan kesan yang sangat berbeda saat berwisata ke Bali 7 tahun yang
lalu dengan wisata ke Bali tahun 2012 lalu. Kesulitan dan keribetan selama
menuju Pulau Dewata itu ternyata memberi nilai tambah yang luar biasa pada
setiap momen perjalanan Dreamland dibandingkan 2 jam perjalanan pesawat Bandung
– Bali yang begitu cepat dan mudah. Mungkin Dreamland akan mencoba lagi
perjalanan darat menuju Pulau Dewata untuk mengobati kerinduan dan
bernostalgia. Hehe…
~
oOo ~