Ayo
Kita Olah Raga!
Di
Indonesia, event jalan kaki sehat, sepeda santai, atau senam riang bersama
sudah menjadi tradisi tahunan yang dibuat sebagai CSR perusahaan atau instansi
tertentu. Kampanye yang berusaha mengenalkan gaya hidup sehat pada masyarakat
kota ini masih terkesan hanya berdampak sesaat tanpa menumbuhkan kesadaran
masyarakat untuk mulai berolahraga. Akibatnya, acara tersebut seolah menarik
banyak pihak karena door prize atau hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan.
Sangat disayangkan rasanya jika olahraga masih belum menjadi kesadaran sebagian
besar masyarakat karena kesibukan yang menumpuk setiap harinya.
Berkaca
pada kehidupan masyarakat di Saigon, kita bisa melihat bahwa olahraga menjadi
salah satu gaya hidup masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini
mungkin didasari oleh niat baik pemerintah Vietnam yang membangun banyak sekali
alat-alat olahraga yang biasa kita temukan di fitness secara gratis di taman
kota. Kita bisa melakukan gerakan senam secara mudah dan cepat dengan alat yang
tersedia.
Ada
masyarakat Saigon yang dengan sengaja berhenti dari motor dan pergi ke
alat-alat olahraga untuk melakukan gerakan badan selama 15 menit, kemudian
melanjutkan perjalanan. Banyak juga pejalan kaki yang mampir untuk sekadar
merenggangkan badan dan melakukan senam singkat. Olahraga menjadi budaya
tersendiri yang menyenangkan karena ditunjang oleh fasilitas yang memadai di
lapangan.
Kepedulian
pemerintah Vietnam ini boleh saja ditiru oleh pemerintah Indonesia, asalkan
masyarakat Indonesianya sendiri sudah mempunyai kebiasaan yang baik untuk
merawat fasilitas umum dengan baik. Jika selama ini, halte bus, dinding
terminal, dan berbagai fasilitas umum lainnya suka sekali dirusak oleh
oknum-oknum tertentu, maka hal ini harus ditertibkan terlebih dahulu. Percuma
rasanya jika pemerintah membangun alat olahraga gratis, tapi hanya bertahan 1
bulan karena dirusak oleh manusia tak bertanggung jawab.
Tak
hanya itu, mental masyarakat Indonesia sendiri sudah harus dewasa dalam
menganggap fasilitas umum sebagai milik bersama yang harus dijaga. Jangan
sampai ada orang dewasa yang terlalu semangat sampai alat-alat olahraga
tersebut jadi rusak atau engselnya copot. Setelah itu, mereka kabur entah ke
mana tanpa mau bertanggung jawab. Kedewasaan inilah yang harus dikonfirmasi
dulu dari masyarakat Indonesia sebelum akhirnya pemerintah bisa menyediakan
fasilitas-fasilitas ini layaknya di Saigon.
Dreamland
sendiri lebih setuju jika masyarakat Indonesia saling udunan satu sama lain
untuk membangun fasilitas olahraga di RT dan RW masing-masing, sehingga
warganya bertanggung jawab untuk menjaga fasilitas tersebut dengan baik. Jika
pemerintah yang membiayai, maka kecenderungan masyarakat adalah mencoret-coret,
merusak, dan mengotori alat-alat tersebut. Jika masyarakatnya yang membeli
sendiri, maka ada rasa tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi dari
tangan-tangan jahil.
Semoga
saja mentalitas ini dapat dibangun agar niat baik pemerintah dalam menyehatkan
masyarakat bisa terwujud tanpa dirusak oleh oknum tertentu.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.