Day
4 : Perjalanan Kereta Api Aranyaprathet dan Nong Khai yang Melelahkan
Tak
terasa kunjungan Dreamland ke Cambodia harus berakhir hari ini. Setelah bangun
pagi, mandi, sarapan, dan bersiap-siap, tiba saatnya bagi Dreamland untuk berangkat
dengan bus menuju ke Poipet. Pada saat Dreamland mau check-out, tiba-tiba saja
hotel mendadak mengalami pemadaman listrik. Akibatnya semua AC, lampu kamar,
dan fasilitas Wi-Fi mati total. Untung mati listrik terjadi saat Dreamland akan
check-out. Dreamland pun membayar 20 USD dan menunggu tuk-tuk yang menjemput
Dreamland ke tempat bus.
Setelah
menunggu 15 menit, akhirnya ada supir tuk-tuk yang membawa Dreamland ke sebuah
tempat. Katanya bus akan lewat di sini. Ya sudah Dreamland menunggu di pinggir
jalan sambil mengobrol basa-basi dengan orang Kamboja setempat yang ada. Tak
lama kemudian, supir tuk-tuk membawa seorang turis asal Tiongkok yang untungnya
bisa berbahasa Inggris dengan baik. Sebenarnya agak malu juga Dreamland tidak
bisa berbahasa Mandarin, tapi kami bisa bercakap-cakap dengan baik mengenai
perjalanan Angkor Complex.
Setelah
menunggu 10 menit, bus menuju Poipet pun tiba dan siap menjemput kami.
Dreamland pun naik dan menempati tempat duduk yang kosong. Bus terlihat sangat
lenggang dan kosong. Rupanya bus masih menjemput penumpang lainnya di sebuah
titik dan pada akhirnya bus menjadi sangat penuh sesak oleh penumpang. Orang
lokalnya bahkan tidak mendapat tempat duduk di bus. Akhirnya setelah semua
penumpang dijemput, tiba saatnya bagi kami semua untuk menuju ke Poipet.
Perjalanan
ke Poipet ini memakan waktu 3 jam. Bus berhenti 1 kali di sebuah toko jajanan
pinggir jalan yang pernah Dreamland lihat tahun lalu. Sialnya bagi penumpang
yang tidak mau turun, AC bus malah dimatikan. Kesengajaan ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah 20 menit berada di kawasan ini,
kami melanjutkan perjalanan ke border. Nah di border inilah, penumpang yang
membeli karcis ke Bangkok ditandai denga stiker merah, sementara yang hanya di Poipet
dipersilahkan langsung turun.
Buat
penumpang yang pergi ke Bangkok akan melanjutkan dengan kendaraan yang berbeda
di Aranyaprathet, kata petugas yang naik ke dalam bus. Berhubung Dreamland
tidak mau membuang-buang waktu, Dreamland langsung mengambil koper dan
mengantri di konter imigrasi Departure negara Kamboja. Tidak seperti biasanya,
konter ini sangat ramai oleh orang yang mau pergi dari Kamboja. Untung
Dreamland sigap, sehingga mendapat antrian yang cukup strategis. Banyak sekali
penumpang bus yang terpaksa mengantri di tengah terik matahari karena tidak
terlindung oleh atap bangunan. Setelah menunggu selama 15 menit, akhirnya
Dreamland mendapat cap keluar dari Kamboja.
Dreamland
pun berjalan melewati kawasan kasino menuju imigrasi masuk Thailand. Banyak
sekali imigran asal Kamboja yang menunggu di sini ingin bekerja ke Thailand.
Dreamland naik ke lantai 2 sebagai konter imigrasi orang asing dan betapa
terkejutnya Dreamland melihat antrian yang seperti ular tangga ini. Padahal
dari semua review wisata biasanya imigrasi Kambojalah yang paling menyita
waktu, kok ini malah di sudut Thailand.
Ruangan
yang dipenuhi sesak oleh turis ini membuat suhunya semakin panas dan gerah.
Antrian pun berlangsung selama kurang lebih 1 jam sebelum akhirnya Dreamland
mendapat cap masuk Thailand. Pengalaman ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Setelah keluar imigrasi, diperiksa barang bawaan di
CT Scan, dan akhirnya selesai, Dreamland pun langsung mencari tuk-tuk untuk
pergi ke stasiun kereta api Aranyaprathet.
Awalnya
Dreamland berharap mendapat tuk-tuk di bawah harga 80 THB, namun tampaknya
upaya itu nihil, sehingga terpaksa Dreamland naik dengan harga demikian. Hal
ini wajar karena tuk-tuk yang ada di perbatasan di monopoli oleh komunitas tuk-tuk
yang menyeragamkan harga 80 THB. Setelah naik tuk-tuk selama 10 menit, akhirnya
Dreamland tiba kembali di stasiun kereta api Aranyaprathet.
Dreamland
langsung mengantri untuk membeli karcis ke Bangkok seharga 48 THB dengan jam
keberangkatan 13.55. Sebelum berangkat, Dreamland membungkus nasi goreng
terlebih dahulu seharga 35 THB. Akhirnya setelah menunggu 40 menit, kereta pun
berangkat meninggalkan Aranyaprathet. Seperti biasa, sepanjang jalan Dreamland
melihat kereta berhenti di stasiun yang unik, mulai dari gubuk, hutan liar,
sampai bangunan tua yang sudah tidak dipakai.
Pedagang
pun berjualan silih berganti dan makin ke Bangkok, keretanya jadi semakin ramai
penuh sesak. Singkat kata, Dreamland sampai 6 jam kemudian di Bangkok dengan
kondisi badan ringsek dan super pegal pukul 20.00. Dreamland pun segera mencari
makan malam dan ternyata food court di Hua Lam Phong sudah tutup, sehingga
terpaksa Dreamland membeli makanan instan, seperti roti dan hot dog untuk
dijadikan bekal ke Nong Khai. Dreamland pun langsung membeli tiket kereta ke
Nong Khai seharga 213 THB untuk kelas 3.
Lho
kok tidak yang kelas 2 saja, kan lebih nyaman? Bayangkan saja harga kelas 2
adalah 750 sekian THB, tentu jomplang dan membuat keuangan menjadi rusak,
bukan? Terpaksa deh Dreamland harus rela menderita demi menghemat uang.
Dreamland pun segera naik ke kereta api untuk keberangkatan pukul 20.45 di
Platform 5. Suasana kursinya rupanya sama seperti yang ke Aranyaprathet. Ya
sudah, Dreamland berdoa saja supaya pantat tidak tepos dan bisa sampai di Nong
Khai esok hari dengan baik.
Perjalanan
pun dimulai tepat pukul 20.45. Kereta pun berjalan melewati stasiun demi
stasiun, mulai dari Sam Sen, Bang Sue Junction, dan lain sebagainya. Tiba-tiba
kereta terhenti sangat lama di Chiang Rak. Entah apa yang terjadi, kereta api
Dreamland berhenti lebih dari 2 jam! Penumpang pun keluar kereta, berjalan ke
sana kemari karena kesal, dan ada yang menyetel musik sangat keras. Peristiwa
ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Akhirnya menjelang
pukul 24.00, kereta api kembali berangkat tanpa kejelasan mengapa berhenti
begitu lama di tengah jalan.
Mungkin
karena kecapekan, Dreamland akhirnya tertidur juga dengan segala
ketidaknyamanan yang ada. Nantikan perjalanan Dreamland di kereta api menuju
Nong Khai pada esok hari hanya di Dreamland Traveller!
Siem Reap, Bangkok, 6 Juli 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Kurs 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 370 IDR.
- Thailand terkenal sebagai negara pariwisata yang
handal, murah, dan mudah bagi para wisatawan.
- Kita bisa pergi ke Vientiane, Laos melalui Nong
Khai di Timur Laut Thailand atau ke Poipet, Kamboja melalui Aranyaprathet di
Timur Thailand dengan kereta api yang ada di stasiun Hua Lam Phong.
- Kawasan Indochina sangat mudah dikunjungi dengan
berbagai moda transportasi, mulai dari pesawat, bus, hingga kereta api.
- Objek wisata yang terkenal di Bangkok, Thailand,
antara lain Wat Pho, Wat Arun, Royal Palace, Chao Phraya River, MBK Mall, Siam
Paragon Mall, Siam Discovery Mall, Platinum Mall, Chatuchak Weekend Market, dan
lain sebagainya.
- Objek wisata yang terkenal di Siem Reap, Cambodia,
antara lain Angkor Wat, Angkor Thom, Ta Phrom, Bayon Temple, Banteay Srie, Wat
Thmei, Floating Village, Old Market, dan lain sebagainya.
- Objek wisata yang terkenal di Vientiane, Laos,
antara lain Phat That Luang Pagoda, Patuxay, Sisaket Museum, Wat Si Muang,
Talat Sao Mall, Mekong River, Black Stupa, dan lain sebagainya.
- Vientiane menerima uang THB sebagai alat
pembayaran, disamping LAK (Lao Kip) sebagai mata uang resmi negara Laos.
- Cambodia menggunakan mata uang US Dollar dan
Cambodia Riel (CAR) sebagai alat pembayaran.
- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 11.800 IDR.
- 1 USD setara dengan 4.000 Riel Cambodia.
- 1 THB setara dengan 200 LAK (Lao Kip)
- Warga negara Indonesia bebas visa untuk memasuki
Thailand, Laos, dan Kamboja tanpa ada biaya tertentu.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.