Friday, July 18, 2014

Day 5 : 3 Hours in Vientiane

Dreamland Traveller


Day 5 : 3 Hours in Vientiane
            Masih berada di kereta api menuju Nong Khai, Dreamland pun tertidur dengan pulas dengan posisi yang sudah tidak menetap, hingga akhirnya sampai juga di Bua Yai Junction saat terbangun. Matahari tampak sudah menunjukkan wujudnya. Pemandangan kereta api dari Bangkok ke Nong Khai ini agak berbeda dengan kereta api dari Bangkok – Aranyaprathet, di mana pemandangan lebih didominasi pada kontur tanah yang agak menanjak, gersang, dan lebih menyerupai hutan belantara. 




























            Perjalanan pun masih berlanjut 6 jam lagi. Kereta api berhenti di setiap stasiun yang tertera di jadwal. Pedagang pun hilir mudik menjajakan dagangannya, mulai dari nasi, buah, hingga minuman. Singkat kata, penumpang mulai turun di Khon Kaen. Perjalanan antar stasiun menuju stasiun lainnya sangat jauh jika dibandingkan dengan Aranyaprathet yang jarak antar stasiunnya relatif dekat. 


















            Akhirnya setelah waktu sudah menunjukkan pukul 11.00, kereta api melintasi stasiun Udon Thani juga. Setelah menunggu selama 10 menit, kereta berangkat lagi ke 3 stasiun kecil lainnya sebelum akhirnya sampai di stasiun kereta api Nong Khai pada pukul 12.00. Dreamland pun bersyukur bisa melalui tahapan ini dengan baik, meskipun dengan badan yang super pegal dan capek. 


















            Sebagai informasi, kita juga bisa menggunakan kereta api ke Thanaleng, yakni masuk ke wilayah Laos dengan kereta api. Kereta ini beroperasi sesuai jam keberangkatan ketibaan kereta api ke Nong Khai. Berhubung Dreamland mau istirahat sejenak, Dreamland berjalan ke toilet untuk memenuhi panggilan alam. Meskipun harus membayar 3 THB, tapi kondisi toilet sangatlah bersih dan nyaman. Pokoknya beda jauh dengan toilet di Indonesia yang sudah bayar, bau dan kotor pula. 


















            Sesudah itu, Dreamland langsung keluar dari stasiun kereta api Nong Khai. Berbeda dengan Aranyaprathet yang banyak sekali turis asing, Nong Khai justru sangat sepi oleh bule. Ada supir tuk-tuk yang menawarkan pergi ke border, tapi berhubung sudah siang, Dreamland makan siang dulu di seberang stasiun kereta api. Dreamland memesan nasi goreng seharga 35 THB yang sangat mini. Dasar pelit penjualnya! Setelah setengah kenyang, Dreamland segera pergi ke border setelah menawar tuk-tuk senilai 35 THB. 


















            Setelah perjalanan selama 10 menit, Dreamland dihentikan tepat di depan konter imigrasi keluar Thailand di Nong Khai. Banyak sekali orang Laos yang pulang kembali ke kampung halamannya lewat imigrasi ini. Dreamland mengantri dan bertemu dengan seorang bapak asal Laos yang Dreamland tanya bagaimana cara pergi ke kota. Kebetulannya, dia sedang pergi mengantar 2 bapak asal Thailand yang sedang berbisnis. Dia menawarkan harga awal 800 THB, tapi Dreamland menolak. Akhirnya Dreamland deal di harga 500 THB. 


















            Dreamland pun mendapat cap keluar Thailand dan harus naik bus melewati jembatan persahabatan Thai – Lao yang daratannya dipisahkan oleh Sungai Mekong. Setelah membayar 15 THB, mendapat tiket, Dreamland pun masuk ke dalam bus. Rupanya jembatan persahabatan ini panjangnya hanya 1 KM dengan tanda bendera Thailand dan Laos di sisi yang berlainan. Sesampainya di imigrasi Laos, Dreamland turun dan langsung mengantri untuk mendapat cap Laos. Sebelumnya Dreamland harus mengisi dulu kartu kedatangan yang diperoleh dari petugas imigrasi.


















            Setelah mendapat cap masuk Laos, Dreamland harus membeli One Way Pass seharga 1.000 LAK atau 5 THB untuk masuk melalui gerbang yang tersedia ke Laos. Memang benar-benar aneh dan cerdik ya pemerintah Laos dalam mencari uang dengan gerbang semacam ini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah melewati gerbang, Dreamland pun menunggu bapak asal Laos ini membawa minivannya. Dreamland akan berangkat bersama dengan 2 bapak asal Thailand.















            Setelah menunggu 20 menit, akhirnya bapak Laos datang dan kami semua masuk ke dalam minivan. Dreamland dan 2 bapak Thailand pun diantar menuju ibukota Laos, yakni Vientiane. Perjalanan selama 1 jam pun ditempuh dengan lancar. Perjalanan menuju Vientiane ini sama seperti perjalanan dari Bandung menuju Cianjur. Hanya saja jalanan di Laos ini sangat bagus dan terawat dengan baik.    


















            Perjalanan di Laos ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, Dreamland pun sampai di Vientiane. Bapak Laos pun mengantar 2 bapak asal Thailand dulu sebelum akhirnya mengantar Dreamland berjalan-jalan di Vientiane. Sesudah 2 bapak didrop, tiba saatnya bagi Dreamland untuk melihat apa saja yang ada di Vientiane secara lebih menyeluruh. 






























            Pertama, Dreamland dibawa menuju Phat That Luang Stupa yang menjadi ikon dari negara Laos. Dreamland harus membayar 25 THB atau 5.000 LAK untuk masuk ke dalam candi emas ini. Rupanya di dalam candi emas ini sangat mengecewakan karena tidak ada apapun yang menarik. Tak hanya itu, pintu masuk menuju stupa utamanya pun ditutup, sehingga kita tidak bisa melihat ke atas. Selain itu, cuaca di Vientiane pun gerimis, sehingga membuat Dreamland tidak bisa berdiri berlama-lama di lapangan karena hujan.








































            Di sebelah Phat That Luang Stupa ini terdapat sleeping Buddha emas yang layak untuk difoto. Tak ketinggalan banyak tiang-tiang bermotif Laos yang rupanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan abu jenazah. Setelah puas mengelilingi kawasan Phat That Luang Stupa, Dreamland pun langsung naik minivan untuk menuju destinasi selanjutnya, yakni Patuxay alias monumen kemerdekaan. 




























            Sepanjang jalan, Dreamland melihat tingkat kepatuhan masyarakat Laos pada lalu lintas rupanya sangat rendah. Banyak sekali pengemudi motor yang tidak memakai helm berkeliaran ke sana kemari. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di Patuxay, Dreamland langsung didatangi oleh banyak juru foto yang menawarkan pose menawan di sini. Namun Dreamland sudah membawa kamera sendiri, sehingga tidak menggubris tawaran juru foto Laos ini.




























            Objek wisata yang satu ini sangat menarik karena menyerupai gerbang kemenangan Arc d’Triomphe di Paris. Kita pun bisa naik ke atas monumen jika mau, tapi kita harus membayar 3.000 LAK untuk itu. Kawasan Patuxay ini sangat strategis karena banyak kementerian di Laos berada di sini. Selain itu juga di bagian depan Patuxay ada Gong Perdamaian Dunia yang dipersembahkan Republik Indonesia pada Laos. Jadi bangga sebagai orang Indonesia ada juga monumen berbau Indonesia di sini.






































            Sesudah puas berkeliling Patuxay Park, Dreamland dibawa menuju 2 tempat sekaligus, yakni Wat Si Muang dan Sisaket Museum. Kita harus membayar 5.000 LAK atau 25 THB untuk masuk ke 2 tempat ini masing-masing. Dreamland melihat sekilas tempatnya sangat kecil dan tidak worthed jadi mengurungkan niat untuk masuk ke dalamnya. Padahal kata bapak Laos, Wat Si Muang merepresentasikan masyarakat Laos, tapi karena kecil itulah yang membuat Dreamland jadi malas harus mengeluarkan dana 25 THB. 






































            Dreamland hanya berjalan di sekitar kompleks ini sebelum akhirnya masuk kembali ke minivan menuju kuil terakhir. Kuil terakhir ini sangat tidak istimewa dan biasa-biasa saja. Dreamland hanya berfoto sejenak dan kembali ke minivan untuk pulang kembali ke perbatasan. Rupanya bapak Laos ini mempunyai saran berhubung Dreamland harus pergi ke Udon Thani, lebih baik jika dia mengantarkan Dreamland ke terminal bus sentral di Vientiane dekat Talat Sao Mall.




























            Dreamland setuju dan dia pun membantu Dreamland membelikan tiket bus ke Udon Thani seharga 95 THB atau 22.000 LAK. Dreamland pun mengucapkan terima kasih dan membayar 500 THB pada beliau. Keberuntungan bertemu bapak Laos ini akan Dreamland ceritakan dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun harus menunggu 30 menit sebelum akhirnya bus menuju Udon Thani yang akan mengantarkan Dreamland tiba.




























            Dreamland pun berkeliling terminal bus dan mencoba Pho asal Laos seharga 40 THB. Rasanya lumayan enak. Sesudah makan, barulah bus yang akan mengantar Dreamland ke Udon Thani tiba. Dreamland menyerahkan karcis, menaruh bagasi, dan masuk ke dalam bus. Akhirnya Dreamland pun pulang ke Udon Thani. Busnya boleh dikatakan sangat nyaman dan direkomendasikan.




























            Bus pun berangkat dari terminal bus menuju perbatasan Laos. Sesampainya di perbatasan, kami semua harus turun dan membayar Overtime Fee senilai 10.000 LAK atau 45 THB. Setelah itu, paspor dicap keluar Laos dan berkumpul lagi di bus untuk menyeberangi jembatan persahabatan Thai – Lao. Sesampainya di Thailand, kami diminta turun dengan barang bawaan kami untuk di CT Scan. Setelah mendapat cap dan diperiksa barang bawaan, kami masuk kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke Udon Thani.


































            Perjalanan bus dari Nong Khai ke Udon Thani memakan waktu 1,5 jam. Sesampainya di terminal bus Udon Thani, awalnya Dreamland mau dikerjain oleh supir tuk-tuk. Rupanya hotel Dreamland sangat dekat dengan stasiun bus, sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah Dreamland bertanya ke sana kemari, akhirnya sampai juga di Asia Backpackers Udon Thani yang ternyata sangat amat dekat. 














































            Dreamland langsung check-in dan diterima oleh pemiliknya yang berasal dari Inggris. Rupanya dia ekspatriat yang kini menetap di Thailand. Setelah mendapat kunci kamar, Dreamland istirahat sejenak di kamar dengan kipas angin ini. Sesudah itu, Dreamland pun berjalan-jalan ke Central Plaza Udon Thani yang terletak dekat sekali dengan hostel ini. Sesampainya di Central Plaza, Dreamland melihat mal ini sangat sepi dan kurang pengunjung.
















































           Dreamland melihat-lihat sekilas mal ini dari atas sampai bawah. Seperti mal pada umumnya, terdapat bioskop, restoran, tempat bermain, supermarket, dan food court yang bervariasi di mal ini. Uniknya ada konter bank yang beroperasi hingga malam di mal ini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah puas berkeliling, Dreamland makan nasi ayam seharga 45 THB. Dreamland pun kembali ke hostel setelah puas berkeliling Central Plaza Udon Thani ini.






































            Sesampainya di hostel, Dreamland langsung ke kamar untuk beristirahat dan bermain Wi-Fi. Senang sekali rasanya bisa menjelajahi Vientiane walau hanya dalam waktu 3 jam saja.

Nong Khai, Vientiane, Udon Thani, 7 Juli 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Kurs 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 370 IDR.
- Thailand terkenal sebagai negara pariwisata yang handal, murah, dan mudah bagi para wisatawan.
- Kita bisa pergi ke Vientiane, Laos melalui Nong Khai di Timur Laut Thailand atau ke Poipet, Kamboja melalui Aranyaprathet di Timur Thailand dengan kereta api yang ada di stasiun Hua Lam Phong.
- Kawasan Indochina sangat mudah dikunjungi dengan berbagai moda transportasi, mulai dari pesawat, bus, hingga kereta api.
- Objek wisata yang terkenal di Bangkok, Thailand, antara lain Wat Pho, Wat Arun, Royal Palace, Chao Phraya River, MBK Mall, Siam Paragon Mall, Siam Discovery Mall, Platinum Mall, Chatuchak Weekend Market, dan lain sebagainya.
- Objek wisata yang terkenal di Siem Reap, Cambodia, antara lain Angkor Wat, Angkor Thom, Ta Phrom, Bayon Temple, Banteay Srie, Wat Thmei, Floating Village, Old Market, dan lain sebagainya.
- Objek wisata yang terkenal di Vientiane, Laos, antara lain Phat That Luang Pagoda, Patuxay, Sisaket Museum, Wat Si Muang, Talat Sao Mall, Mekong River, Black Stupa, dan lain sebagainya.
- Vientiane menerima uang THB sebagai alat pembayaran, disamping LAK (Lao Kip) sebagai mata uang resmi negara Laos.
- Cambodia menggunakan mata uang US Dollar dan Cambodia Riel (CAR) sebagai alat pembayaran.
- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 11.800 IDR.
- 1 USD setara dengan 4.000 Riel Cambodia.
- 1 THB setara dengan 200 LAK (Lao Kip)
- Warga negara Indonesia bebas visa untuk memasuki Thailand, Laos, dan Kamboja tanpa ada biaya tertentu.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.