Day
3 : Mempelajari Koran Jepang dan Cepatnya Shinkansen
Setelah
melewati malam pertama yang singkat di Tokyo, tiba saatnya bagi Dreamland dan
teman-teman untuk mengenal Jepang lebih dalam. Dreamland bangun pagi pukul
06.00, kemudian makan pagi di Palm Square lantai 1, mengukur suhu badan, dan
membawa seluruh barang bawaan ke dalam bus. Pukul 08.00, bus pun bersiap-siap
berangkat menuju Museum Koran Jepang di Yokohama. Kota yang berjarak 1,5 jam
dari Tokyo ini akan menjadi destinasi pertama yang dikunjungi untuk mengenal
bagaimana sejarah perkembangan media di Jepang.
Sesampainya
di Yokohama, kami langsung menuju ke Museum Koran Jepang. Di gedung ini, kami
dibagi menjadi 2 grup, yakni A-B dan C-D. Masing-masing grup melakukan kegiatan
yang berbeda, yakni mencetak koran sendiri dan mengunjungi museum. Kedua hal
ini akan dilakukan secara bergantian untuk meminimalisir penuhnya ruangan
karena kapasitas kursi yang ada tidak memadai. Sebelumnya kami berfoto bersama
di bawah mesin cetak koran kuno yang ada di museum ini.
Dreamland
yang mendapat grup B pun kini mendapat kegiatan untuk mencetak koran sendiri.
Sebelumnya Dreamland diterangkan tentang sejarah perkembangan koran Jepang dari
masa ke masa. Koran tetap dipertahankan oleh surat kabar Jepang karena
mempunyai nilai historis tersendiri bagi perjalanan bangsa. Struktur koran
Jepang pun berbeda dengan koran pada umumnya, di mana tulisan justru berwarna
putih dengan background hitam agar
terlihat mencolok dan kontras.
Setelah
perkenalan singkat sejarah koran, tiba saatnya bagi kita semua untuk mencetak
koran sendiri. Dengan fitur yang sudah disediakan, kita hanya memasukkan foto
dan menuliskan nama kita. Setelah itu, petugas akan mencetak koran itu untuk
kita. Jadilah koran yang mempunyai foto kita untuk dibawa sebagai
kenang-kenangan. Setelah selesai, kami pun bergantian dengan grup C-D dan
mendapat bagian untuk berkeliling museum.
Museum
Koran Jepang ini sangat menarik dan interaktif karena mempunyai tata letak dan
penjelasan yang detail tentang bagaimana koran Jepang itu. Ada miniatur,
pesawat yang digunakan untuk mengantar koran, video, bahkan games untuk
menunjang pengetahuan tentang koran. Pokoknya kita benar-benar diajak untuk
mendalami apa itu koran Jepang. Setelah semua selesai, kami pun langsung turun
ke bawah untuk kembali berkumpul dengan rombongan.
Kami
pun langsung menuju ke bus untuk pergi ke Stasiun Tokyo. Dengan lama perjalanan
1 jam, kami akan segera mencoba bagaimana canggihnya shinkansen di Jepang.
Setelah perjalanan yang cukup panjang, kami pun sampai dan harus berjalan untuk
mencapai Stasiun Tokyo. Boleh dikatakan stasiun yang satu ini sangat ramai
karena menjadi pusat dari semua shinkansen dan kereta biasa antar kota dan
dalam kota Tokyo. Kami pun berjalan beriringan mengikuti bendera yang
dikibarkan.
Setelah
proses yang dilakukan panitia, kami pun masuk lewat pintu pinggir menuju ruang
tunggu shinkansen. Boleh dikatakan stasiun transportasi Tokyo ini bangunannya
jadul dan tidak wah layaknya Singapore. Hati-hati juga tersesat karena banyak
sekali transportasi yang berlainan di sini. Kami pun naik ke atas dan menunggu
di peron yang telah ditentukan untuk naik Shinkansen Komachi 21 jurusan Tokyo –
Akita. Rupanya kami kepagian 10 menit, sehingga harus menunggu shinkansen datang.
Rupanya
saat jam 13.15, shinkansen benar-benar datang on time. Kami langsung menuju tempat duduk yang dipesan, kemudian
duduk dengan tenang. Shinkansen pun berangkat sesuai jadwal 13.20 tanpa kurang
atau lebih 1 menit pun. Rupanya budaya on
time sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Jepang. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Saat
perjalanan, panitia pun membagikan makan siang dalam bentuk boks. Uniknya
shinkansen adalah kita boleh makan bekal dalam kereta. Karena sudah paranoid
dengan MRT Singapore, Dreamland takut kalau kita makan di kereta akan didenda.
Rupanya Jepang justru boleh karena tingkat kesadaran membuang sampahnya sudah
tinggi. Perjalanan selama 3 jam 48 menit ini pun Dreamland tempuh dengan mengobrol,
melihat pemandangan, dan tertidur karena kecapekan.
Di
perjalanan, Dreamland melihat ada petugas yang mondar mandir menjual barang
dagangan. Barang dagangan ini bisa dibeli dengan harga yang sedikit lebih mahal
dibandingkan toko biasa. Canggihnya mereka mendata penjualan itu dengan scanner, sehingga barang yang dijual
benar-benar tercatat dengan baik. Satu hal lagi, toilet shinkansen ini sangat
bersih dan mewah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment.
Sesampainya
di Stasiun Akita, Dreamland langsung berjalan menuju bus yang sudah diparkir di
halaman. Dreamland duduk dan bus membawa kami berdasarkan grup saja. Jadi
antara grup A, B, C, dan D semua dipisah bus satu sama lain. Kami pun langsung
dibawa menuju penginapan di Youth Pal Akita Youth Hostel. Satu fenomena menarik
yang Dreamland temukan adalah bulan purnama bersinar sangat cerah di Akita.
Benar-benar panorama yang sayang untuk dilewatkan.
Secara
sepintas, Dreamland melihat Akita sangat berbeda jauh dengan Tokyo. Akita terlihat
sangat sepi dan minim keramaian. Sesampainya di hostel, kami langsung masuk ke
ruang pengarahan untuk diberikan orientasi tentang kegiatan yang ada di Akita.
Tak lupa kami juga diberi kunci kamar dan dibagi siapa saja teman sekamar.
Dreamland sekamar dengan Alif dan Irfan. Setelah taruh barang, kami pun makan
malam di restoran lantai 2.
Berhubung
penasaran dengan apa yang ada di sekitar hostel, kami pun memutuskan untuk
melakukan jalan malam. Rupanya sepanjang jalan dari dan ke hostel sangatlah
sepi dan gelap. Setelah berjalan sejauh 1 km dan nihil menemukan kehidupan,
Dreamland pun kembali ke hostel untuk beristirahat. Berhubung ada pembimbing
yang mempunyai akses Wi-Fi, kami pun memanfaatkan akses tersebut untuk
melakukan kontak dengan rumah.
Malam
pun semakin larut. Dreamland masuk ke kamar, mandi, dan beristirahat. Sebagai
informasi, Dreamland mendapatkan tempat tidur tatami dan tidak mempunyai kamar
mandi dalam, sehingga harus memilih 2 alternatif, yakni mandi di lantai 3 pada
kamar yang tersedia atau mandi di pemandian umum. Sayangnya, pemandian umum di
hostel ini mengharuskan Dreamland untuk telanjang, jadilah Dreamland memilih
alternatif yang pertama. Hehehe…
Tak
terasa kegiatan hari ini pun berakhir dan Dreamland harus mempersiapkan diri dalam
mengeksplorasi Akita pada esok hari. Senang sekali rasanya bisa naik shinkansen
yang harganya mencapai belasan ribu yen itu dan kecepatannya sangat prima!
Tokyo, Yokohama, Akita, 8 Oktober 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Jepang menggunakan mata uang Japanese Yen (JPY)
sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 JPY saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 115 IDR.
- Jepang mempunyai 4 musim yang berbeda setiap
tahunnya, harap sesuaikan pakaian yang dibawa dengan musim yang ada.
- Setiap produk yang dibeli di Jepang dikenakan
pajak konsumsi sebesar 8%.
- Hingga saat ini, WNI yang melakukan perjalanan ke
Jepang harus mengajukan visa ke Kedutaan Jepang.
- Kota wisata yang terkenal di Jepang, antara lain
Tokyo, Osaka, Kyoto, dan lain sebagainya.
- Transportasi yang unik di Jepang adalah shinkansen
yang mempunyai kecepatan hingga 320 km/jam.
- Jepang terkenal sebagai negara yang mempunyai
vending machine terbanyak di dunia dengan banyaknya variasi barang yang dijual.
- Perhatikan jenis sampah yang dibuang harus sesuai
dengan kategori tong sampah yang diminta.
- Aktivitas yang bisa dilakukan di Jepang adalah
onsen di pemandian umum, berjalan kaki di keramaian Tokyo, belanja di Daiso
atau toko 100 Yen, dan berbagai macam aktivitas lainnya.
- Umumnya orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris,
pastikan untuk mengetahui berbagai istilah dasar agar tidak kesulitan ketika
bertanya.
- Orang Jepang adalah orang yang sangat ramah, suka
menolong, dan perhatian terhadap turis asing.
- Patuhi aturan yang ada di Jepang agar kita bisa
menikmati liburan di Jepang secara aman dan maksimal.
- Waktu di Jepang mempunyai perbedaan waktu 2 jam
lebih cepat dibandingkan Jakarta (GMT + 9).
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.