Saturday, October 25, 2014

Day 3 : Mempelajari Koran Jepang dan Cepatnya Shinkansen

Dreamland Traveller


Day 3 : Mempelajari Koran Jepang dan Cepatnya Shinkansen
            Setelah melewati malam pertama yang singkat di Tokyo, tiba saatnya bagi Dreamland dan teman-teman untuk mengenal Jepang lebih dalam. Dreamland bangun pagi pukul 06.00, kemudian makan pagi di Palm Square lantai 1, mengukur suhu badan, dan membawa seluruh barang bawaan ke dalam bus. Pukul 08.00, bus pun bersiap-siap berangkat menuju Museum Koran Jepang di Yokohama. Kota yang berjarak 1,5 jam dari Tokyo ini akan menjadi destinasi pertama yang dikunjungi untuk mengenal bagaimana sejarah perkembangan media di Jepang.
            Sesampainya di Yokohama, kami langsung menuju ke Museum Koran Jepang. Di gedung ini, kami dibagi menjadi 2 grup, yakni A-B dan C-D. Masing-masing grup melakukan kegiatan yang berbeda, yakni mencetak koran sendiri dan mengunjungi museum. Kedua hal ini akan dilakukan secara bergantian untuk meminimalisir penuhnya ruangan karena kapasitas kursi yang ada tidak memadai. Sebelumnya kami berfoto bersama di bawah mesin cetak koran kuno yang ada di museum ini.
            Dreamland yang mendapat grup B pun kini mendapat kegiatan untuk mencetak koran sendiri. Sebelumnya Dreamland diterangkan tentang sejarah perkembangan koran Jepang dari masa ke masa. Koran tetap dipertahankan oleh surat kabar Jepang karena mempunyai nilai historis tersendiri bagi perjalanan bangsa. Struktur koran Jepang pun berbeda dengan koran pada umumnya, di mana tulisan justru berwarna putih dengan background hitam agar terlihat mencolok dan kontras.
            Setelah perkenalan singkat sejarah koran, tiba saatnya bagi kita semua untuk mencetak koran sendiri. Dengan fitur yang sudah disediakan, kita hanya memasukkan foto dan menuliskan nama kita. Setelah itu, petugas akan mencetak koran itu untuk kita. Jadilah koran yang mempunyai foto kita untuk dibawa sebagai kenang-kenangan. Setelah selesai, kami pun bergantian dengan grup C-D dan mendapat bagian untuk berkeliling museum.
            Museum Koran Jepang ini sangat menarik dan interaktif karena mempunyai tata letak dan penjelasan yang detail tentang bagaimana koran Jepang itu. Ada miniatur, pesawat yang digunakan untuk mengantar koran, video, bahkan games untuk menunjang pengetahuan tentang koran. Pokoknya kita benar-benar diajak untuk mendalami apa itu koran Jepang. Setelah semua selesai, kami pun langsung turun ke bawah untuk kembali berkumpul dengan rombongan.
            Kami pun langsung menuju ke bus untuk pergi ke Stasiun Tokyo. Dengan lama perjalanan 1 jam, kami akan segera mencoba bagaimana canggihnya shinkansen di Jepang. Setelah perjalanan yang cukup panjang, kami pun sampai dan harus berjalan untuk mencapai Stasiun Tokyo. Boleh dikatakan stasiun yang satu ini sangat ramai karena menjadi pusat dari semua shinkansen dan kereta biasa antar kota dan dalam kota Tokyo. Kami pun berjalan beriringan mengikuti bendera yang dikibarkan.
            Setelah proses yang dilakukan panitia, kami pun masuk lewat pintu pinggir menuju ruang tunggu shinkansen. Boleh dikatakan stasiun transportasi Tokyo ini bangunannya jadul dan tidak wah layaknya Singapore. Hati-hati juga tersesat karena banyak sekali transportasi yang berlainan di sini. Kami pun naik ke atas dan menunggu di peron yang telah ditentukan untuk naik Shinkansen Komachi 21 jurusan Tokyo – Akita. Rupanya kami kepagian 10 menit, sehingga harus menunggu shinkansen datang.
            Rupanya saat jam 13.15, shinkansen benar-benar datang on time. Kami langsung menuju tempat duduk yang dipesan, kemudian duduk dengan tenang. Shinkansen pun berangkat sesuai jadwal 13.20 tanpa kurang atau lebih 1 menit pun. Rupanya budaya on time sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Jepang. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Saat perjalanan, panitia pun membagikan makan siang dalam bentuk boks. Uniknya shinkansen adalah kita boleh makan bekal dalam kereta. Karena sudah paranoid dengan MRT Singapore, Dreamland takut kalau kita makan di kereta akan didenda. Rupanya Jepang justru boleh karena tingkat kesadaran membuang sampahnya sudah tinggi. Perjalanan selama 3 jam 48 menit ini pun Dreamland tempuh dengan mengobrol, melihat pemandangan, dan tertidur karena kecapekan.
            Di perjalanan, Dreamland melihat ada petugas yang mondar mandir menjual barang dagangan. Barang dagangan ini bisa dibeli dengan harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan toko biasa. Canggihnya mereka mendata penjualan itu dengan scanner, sehingga barang yang dijual benar-benar tercatat dengan baik. Satu hal lagi, toilet shinkansen ini sangat bersih dan mewah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Sesampainya di Stasiun Akita, Dreamland langsung berjalan menuju bus yang sudah diparkir di halaman. Dreamland duduk dan bus membawa kami berdasarkan grup saja. Jadi antara grup A, B, C, dan D semua dipisah bus satu sama lain. Kami pun langsung dibawa menuju penginapan di Youth Pal Akita Youth Hostel. Satu fenomena menarik yang Dreamland temukan adalah bulan purnama bersinar sangat cerah di Akita. Benar-benar panorama yang sayang untuk dilewatkan.
            Secara sepintas, Dreamland melihat Akita sangat berbeda jauh dengan Tokyo. Akita terlihat sangat sepi dan minim keramaian. Sesampainya di hostel, kami langsung masuk ke ruang pengarahan untuk diberikan orientasi tentang kegiatan yang ada di Akita. Tak lupa kami juga diberi kunci kamar dan dibagi siapa saja teman sekamar. Dreamland sekamar dengan Alif dan Irfan. Setelah taruh barang, kami pun makan malam di restoran lantai 2.
            Berhubung penasaran dengan apa yang ada di sekitar hostel, kami pun memutuskan untuk melakukan jalan malam. Rupanya sepanjang jalan dari dan ke hostel sangatlah sepi dan gelap. Setelah berjalan sejauh 1 km dan nihil menemukan kehidupan, Dreamland pun kembali ke hostel untuk beristirahat. Berhubung ada pembimbing yang mempunyai akses Wi-Fi, kami pun memanfaatkan akses tersebut untuk melakukan kontak dengan rumah.
            Malam pun semakin larut. Dreamland masuk ke kamar, mandi, dan beristirahat. Sebagai informasi, Dreamland mendapatkan tempat tidur tatami dan tidak mempunyai kamar mandi dalam, sehingga harus memilih 2 alternatif, yakni mandi di lantai 3 pada kamar yang tersedia atau mandi di pemandian umum. Sayangnya, pemandian umum di hostel ini mengharuskan Dreamland untuk telanjang, jadilah Dreamland memilih alternatif yang pertama. Hehehe…
            Tak terasa kegiatan hari ini pun berakhir dan Dreamland harus mempersiapkan diri dalam mengeksplorasi Akita pada esok hari. Senang sekali rasanya bisa naik shinkansen yang harganya mencapai belasan ribu yen itu dan kecepatannya sangat prima!

Tokyo, Yokohama, Akita, 8 Oktober 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Jepang menggunakan mata uang Japanese Yen (JPY) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 JPY saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 115 IDR.
- Jepang mempunyai 4 musim yang berbeda setiap tahunnya, harap sesuaikan pakaian yang dibawa dengan musim yang ada.
- Setiap produk yang dibeli di Jepang dikenakan pajak konsumsi sebesar 8%.
- Hingga saat ini, WNI yang melakukan perjalanan ke Jepang harus mengajukan visa ke Kedutaan Jepang.
- Kota wisata yang terkenal di Jepang, antara lain Tokyo, Osaka, Kyoto, dan lain sebagainya.
- Transportasi yang unik di Jepang adalah shinkansen yang mempunyai kecepatan hingga 320 km/jam.
- Jepang terkenal sebagai negara yang mempunyai vending machine terbanyak di dunia dengan banyaknya variasi barang yang dijual.
- Perhatikan jenis sampah yang dibuang harus sesuai dengan kategori tong sampah yang diminta.
- Aktivitas yang bisa dilakukan di Jepang adalah onsen di pemandian umum, berjalan kaki di keramaian Tokyo, belanja di Daiso atau toko 100 Yen, dan berbagai macam aktivitas lainnya.
- Umumnya orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris, pastikan untuk mengetahui berbagai istilah dasar agar tidak kesulitan ketika bertanya.
- Orang Jepang adalah orang yang sangat ramah, suka menolong, dan perhatian terhadap turis asing.
- Patuhi aturan yang ada di Jepang agar kita bisa menikmati liburan di Jepang secara aman dan maksimal.
- Waktu di Jepang mempunyai perbedaan waktu 2 jam lebih cepat dibandingkan Jakarta (GMT + 9).

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.