Day
1 : Chao Mung, Saigon!
Terkadang
banyak hal tak terduga yang kita alami selama berwisata di suatu tempat yang
asing. Entah itu bertemu dengan orang yang tak diduga, melihat peristiwa yang
unik, dan masih banyak lainnya. Semua itu tentunya menjadi sebuah bumbu
penyedap tersendiri bagi diri kita dalam memaknai arti dari sebuah perjalanan.
Kita takkan mendapat taste dari liburan itu sendiri tatkala kita dibawa dalam
rombongan tur, diminta berfoto di ikon suatu tempat dalam waktu terbatas, dan
naik kembali ke bus.
Dreamland
kembali berkesempatan melakukan perjalanan istimewa di akhir bulan Februari
ini. Kali ini, Dreamland mengunjungi sebuah wilayah baru di Indochina yang
terkenal memiliki nilai denominasi mata uang yang lebih rendah dari Rupiah Indonesia.
Selain itu juga, salah satu wilayah di negara ini juga masuk dalam 7 Keajaiban
Dunia yang baru. Langsung saja kita menuju ke Vietnam! Fokus destinasi
Dreamland kali ini adalah Ho Chi Minh City yang lebih dikenal dengan sebutan
Saigon di masa lampau.
Perjalanan
bermula tatkala Dreamland bersiap-siap dari rumah pukul 06.00 menuju ke Bandara
Internasional Husein Sastranegara. Sesampainya di bandara, suasana begitu
lenggang. Hampir tidak ada aktivitas mobil yang berlalu lalang. Namun tatkala
Dreamland masuk ke ruang check-in, betapa terkejutnya Dreamland melihat antrian
di imigrasi panjangnya seperti ular meliuk-liuk. Sungguh di luar dugaan
Dreamland!
Dreamland
pun membayar airport tax bandara terlebih dahulu sebesar 75.000 IDR, kemudian
langsung mengantri selama 15 menit hingga akhirnya mendapat cap keluar dari
Indonesia. Setelah itu, Dreamland menjalani pemeriksaan hand carry dan
dipersilahkan masuk ke ruang tunggu yang sudah Dreamland lihat berkali-kali
selama trip Dreamland 1 tahun terakhir. Hampir semua tempat duduk di ruang
tunggu terisi penuh.
Setelah
menunggu 30 menit, akhirnya pesawat siap untuk diberangkatkan ke Singapore.
Dreamland pun bersiap dan membawa seluruh barang bawaan ke pesawat. Suasana
langit untungnya cerah dan mendukung Dreamland dalam melakukan perjalanan ini. Saat
Dreamland masuk ke pesawat, betapa terkejutnya Dreamland saat melihat keluarga
yang pernah bertemu dengan Dreamland di Maldives. Antrian yang panjang membuat
Dreamland hanya Say Hi! saja dan langsung beranjak ke kursi yang telah
ditentukan. Dreamland pun langsung menaruh barang di loker dan duduk di tempat
yang telah disediakan.
Singkat
kata, pesawat AirAsia pun berangkat menuju ke Singapore. Mengingat kondisi
badan yang masih sangat mengantuk karena bangun pagi, Dreamland pun tertidur
pulas sepanjang perjalanan. Perjalanan 1 jam 40 menit pun tak terasa dan
akhirnya Dreamland mendarat di Bandara Changi Singapore! Seperti biasa, bandara
terbaik nomor 1 di dunia ini memang terkenal sangat canggih dan mewah. Rasanya
tidak menyesal memilih Singapore sebagai tempat transit untuk penerbangan ke
Saigon 5 jam mendatang.
Dreamland
pun langsung menuju ke Terminal 2 mengingat Dreamland ingin mengisi waktu
menunggu 5 jam dengan aktivitas Free Singapore Tour. Saat Dreamland berjalan ke
Terminal 2, alangkah terkejutnya Dreamland saat ditanya oleh seorang TKW asal
Sukabumi. Ibu ini kebingungan di mana letak pesawat Srilankan Airlines yang
akan membawanya ke Doha, tempatnya bekerja. Dreamland pun berusaha membantu,
meskipun harus mengejar Free Singapore Tour juga.
Dreamland
pun menuju konter Free Singapore Tour dulu untuk mendaftar tur pukul 11.30 dan
secara ajaib ternyata Dreamland adalah peserta terakhir yang diperbolehkan ikut
tur pada jam ini. Setelah Dreamland mendaftar, tur pun langsung ditutup.
Dreamland sangat senang karena beruntung mengikuti tur gratis ini. Sembari
menunggu waktu, Dreamland berusaha membantu TKW ini dengan pergi ke Terminal 3
sesuai yang tertera di tiketnya. Namun waktu yang mendesak dan proses yang
mengharuskan si ibu ke imigrasi membuat Dreamland harus menunggu waktu untuk
membantu ibu ini.
Peristiwa
ini selengkapnya akan Dreamland ceritakan dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah kembali ke konter Free Singapore Tour, Dreamland meminta si ibu untuk
menjaga koper Dreamland karena tidak boleh membawa koper selama tur.
Sekembalinya Dreamland, Dreamland berjanji akan membantu si ibu mengingat
penerbangan ibu ini masih pukul 15.00 sore. Akhirnya Dreamland pun bisa ikut
tur dengan mudah karena bagasi ini bisa dititipkan ke ibu asal Sukabumi ini.
Singkat
kata, Dreamland ikut Free Singapore Tour yang dipandu oleh tante asli
Singapore. Setelah melewati imigrasi di Terminal 2, Dreamland dan rombongan
yang hampir semuanya bule beranjak ke bus yang diparkir di bandara. Setelah
masuk bus, tante itu pun mulai memberikan aturan-aturan yang membuat kita semua
menghela nafas. Kita dilarang berfoto di bus selama perjalanan karena dianggap
tidak menghargai dia selama bercerita tentang sejarah Singapore. Padahal yang
kita cari dari tur ini adalah foto-fotonya, bukan? Ckckck…
Akhirnya
bus berangkat melewati apartment pemerintah dan apartment mewah yang sedang
dibangun. Beliau menjelaskan yang mana apartment pemerintah dan yang swasta
dilihat dari desainnya yang unik. Apartment buatan pemerintah bentuknya seragam
dan kuno, sementara yang mewah bentuknya futuristik dan arsitekturnya menawan. Harganya
pokoknya mencapai belasan miliar rupiah. Tentu mana mungkin Dreamland bisa
membelinya, kecuali orang kaya yang punya uang triliunan rupiah.
Selanjutnya
tante Singapore yang bertindak sebagai tur guide ini juga bercerita tentang
pengangguran di Singapore yang mencapai 0 persen. Dia sangat bangga sekali
menjadi orang Singapore yang katanya rukun, tertib, dan menjadi negara paling
aman di dunia dengan agak angkuh. Tak hanya itu, dia juga mengatakan cuaca di
Singapore ini sangat panas dan harus banyak minum air putih. Ujung-ujungnya dia
jualan air mineral botol yang harus dibeli seharga 1 SGD. Dreamland sih tidak
mau beli karena mahal dan bisa isi air gratis di Changi Airport.
Setelah
berbicara selama 30 menit, akhirnya bus pun berhenti dekat Merlion Statue. Kami
hanya diberikan waktu 35 menit untuk berfoto atau melakukan kegiatan lain yang
disukai. Saat jalan menuju Merlion, Dreamland bertemu dengan pasangan Filipina
yang sedang dalam transit menuju Phuket. Mereka pun berkenalan dan akhirnya
berfoto bersama dengan Dreamland. Singkat kata, kami berpisah dan Dreamland
yang sudah bosan melihat patung macan itu pun hanya duduk-duduk dan
menghabiskan bekal karena lapar.
Setelah
30 menit, Dreamland pun kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan kembali. Di
bus, tante Singapore kembali bercerita tentang monumen-monumen yang dilalui,
seperti Museum Singapore, Little India secara umum, dan highway untuk bisa
melihat gunung di wilayah Indonesia. Setelah itu, kita pun kembali lagi ke
Bandara Changi. Memang kalau bisa dibilang tur ini sangat amat garing dan
membosankan, tapi sangat lumayan untuk mengurangi masa tunggu kita yang hampir
5 jam itu.
Setelah
Dreamland kembali ke Terminal 2 Gate 4 Changi Airport, Dreamland segera
beranjak ke konter Tigerair untuk mendapat tiket terusan ke Ho Chi Minh City. Setelah
itu, Dreamland masuk kembali ke imigrasi untuk menuju ruang transit. Alangkah
terkejutnya Dreamland saat mendapati ibu TKW asal Sukabumi itu telah
menghilang. Petugas Free Singapore Tour pun menjelaskan kalau TKW itu kabur dan
meninggalkan koper Dreamland begitu saja. Dreamland amat sangat terkejut
dibuatnya. Kata petugas Free Singapore Tour, barang mencurigakan harus segera
dilaporkan ke polisi, kalau tidak petugas itu akan kena masalah. Untunglah
Dreamland tidak mendapat masalah dan bisa melaluinya dengan baik berkat
kebaikan petugas juga.
Padahal
Dreamland mau membantu ibu TKW itu sekarang, namun justru telah pergi dan entah
berada di mana. Dreamland pun tak tahu lagi harus membantu bagaimana karena
beliau meninggalkan pesan di koper yang berbunyi beliau ketakutan ketinggalan
pesawat, makanya meninggalkan koper kami. Padahal masih jam 12.30! Selanjutnya
Dreamland menunggu waktu yang tersisa dengan berfoto di taman bandara terdekat,
bermain internet, dan mencoba pijat kaki gratis di mesin yang tersedia.
Pokoknya Changi Airport membuat betah siapapun yang ada didalamnya.
Akhirnya
Gate E2 yang akan membawa Dreamland ke Saigon pun dibuka. Dreamland segera
masuk dan menunggu di ruang tunggu keberangkatan terakhir. Boleh dikatakan
pemeriksaan di ruang tunggu akhir ini paling ribet dan sangat ketat. Terbukti 2
turis Indonesia di depan Dreamland disita sampo dan gunting kuku yang dia bawa
di hand carry. Padahal seharusnya dia tahu barang apa saja yang boleh dan tidak
boleh dibawa ke hand carry. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Dreamland
pun duduk dan menunggu sangat lama karena pesawat delay. Pilot pesawatnya pun
sampai keluar dan bertanya ke petugas mengapa staf mereka tidak segera datang. Pramugari
dan pramugara baru datang setelah melewati jam keberangkatan seharusnya dan
membuat molor 30 menit! Astaga betapa tidak professional sekali TigerAir ini
ya. Setelah itu, kami berjalan melewati garbatara dan bagasi kabin yang
berukuran besar dipisahkan dan ditaruh di bagasi.
Dreamland
pun duduk dan menikmati perjalanan 2 jam bersama TigerAir Singapore. Mengingat
badan yang lelah, Dreamland pun langsung tertidur. Menjelang mendarat di
Bandara Tan Son Nhat Saigon, Dreamland memotret pemandangan yang cukup unik,
yakni Sungai Mekong yang meliuk-liuk dan membentuk huruf S. Pemandangan yang
sangat memukau. Akhirnya petugas pun memberitahu kita akan segera mendarat di
Saigon dan memastikan semua sabuk pengaman terpasang dengan baik.
Singkat
kata, kami mendarat dan menuju terminal kedatangan. Bandara Tan Son Nhat di
Saigon ini boleh dikatakan bagus dan bersih dibandingkan Bandara Internasional
Soekarno-Hatta Jakarta. Kita masuk melalui garbatara, bandaranya dijaga
kebersihannya dengan baik, toiletnya bersih, dan konter imigrasinya dibuka
semua. Padahal hanya 1 penerbangan internasional yang mendarat saat itu. Sangat
amat professional. Tak hanya itu, eskalator menuju tempat ambil bagasinya pun
ada 3 atau 4, sehingga tidak perlu berdesak-desakan untuk turun.
Setelah
menunggu bagasi yang super lama keluarnya, akhirnya Dreamland pesimis bisa naik
bus ke kota dengan bus nomor 152. Sebagai
info, bus 152 ini beroperasi sampai pukul 18.00. Saat itu, Dreamland baru
selesai keluar pukul 17.50. Setelah bagasi keluar (gara-gara hand carry
dimasukkan ke bagasi di Singapore oleh pihak bandara), Dreamland segera berlari
keluar dan menuju ke konter money changer.
Kursnya
bervariasi antara 21.065 – 21.095 VND per 1 USD. Berhubung Dreamland sudah
banding-bandingkan secara cepat kilat, Dreamland menukarkan secukupnya di
konter money changer yang paling tinggi tentunya. Ada juga konter taxi bandara
di sini yang mematok harga antara 10 – 15 USD untuk pergi ke daerah Ben Thanh
Market. Namun Dreamland tidak memakai jasa ini karena sangat mahal dan masih
optimis bisa mendapat bus.
Dreamland
pun segera bertanya pada orang setempat di mana letak bus nomor 152. Dreamland
pun menemukan bus itu masih nongkrong ditempatnya. Langsung Dreamland bertanya
ke supirnya dan mendapat jawaban yang menyesakkan, yakni bus sudah tidak
beroperasi lagi. Oh No! Gagal sudah upaya untuk menghemat uang di hari pertama.
Untuk menenangkan diri, Dreamland langsung makan Popeyes terlebih dahulu di
bandara seharga 45.000 VND sambil berpikir harus mengambil aksi apa.
Setelah
selesai makan, Dreamland eksplorasi bandara terlebih dahulu dan melihat lantai
atas dari bandara ini. Setelah itu, Dreamland ingat untuk ambil taksi bermeter
bernama Vinasun. Dreamland pun menghampiri petugas yang ada dan beliau
mengatakan maksimal tarif untuk Vinasun adalah 200.000 VND untuk pergi ke
daerah hotel Dreamland di District 1. Langsung deh Dreamland iyakan dan naik
taksi ini.
Kemudi
taksi di Saigon ini berada di sebelah kiri jadi agak aneh bagi kita yang biasa
melihat kemudi di sebelah kanan. Setelah meninggalkan bandara, supir yang tidak
bisa berbahasa Inggris ini menyupir dengan kalem untungnya. Dreamland melihat
Saigon ini sama seperti Bandung yang sangat ramai oleh motor dan kondisi gedung-gedung
tingginya masih dalam hitungan puluhan. Tidak terlalu ramai seperti Jakarta
yang sudah seperti hutan beton di sana sini.
Akhirnya
taksi membawa Dreamland selama 30 menit dan sampai di Anh Duy Hotel Saigon.
Dreamland pun membayar taksi seharga 153.000 VND jauh lebih murah dari semua
taxi counter yang ada di bandara. Dreamland pun masuk ke hotel dan mendapati
ada tamu yang konflik dengan resepsionis. Dreamland mendengar permasalahannya
adalah tamu hotel ini jadi dobel bayar ke supir taksi yang dipesan hotel karena
ada miskomunikasi. Setelah masalah reda, Dreamland check-in dulu untuk mendapat
kunci kamar dan istirahat sejenak di kamar 202.
Mengingat
ingin mengenal kondisi jalan dan suasana di Saigon, Dreamland pun langsung
menanyakan jalan ke Ben Thanh Market ke resepsionis dan langsung ditunjukkan
arahnya. Langsung deh Dreamland berjalan sejauh 700 m ke kawasan Ben Thanh
Market. Sebagai informasi, hati-hati kalau menyeberang di Saigon ini karena
motornya sangat ganas. Kita harus berjalan melihat kanan kiri karena mereka
menerobos dari segala arah, termasuk trotoar! Fenomena akan Dreamland bahas
mendetail dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesampainya
di Ben Thanh Market setelah melewati jalanan yang ganas, Dreamland langsung
melihat pasar malam yang dijual di sini. Ada yang menjual suvenir, kaos, baju
Ao Dai, magnet, masakan, sampai buah-buahan ada di sini. Namun perlu diingat,
pasar malam ini sudah dirancang untuk turis dari segi pedagang dan tata letak
yang ada. Soalnya tidak ada penduduk lokal yang membeli apapun di sini. Maka
dari itu, skill yang perlu Anda miliki adalah skill menawar sampai 80% dari
harga awal yang diberikan oleh penjual.
Dreamland
berjalan-jalan dan sempat bertanya pada penjual di sini, namun dijawab sangat
ketus. Ada yang mengusir, ada yang ngomong menyebalkan dalam bahasa Vietnam.
Pokoknya membuat mood Dreamland hari ini sangat buruk. Hal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland hanya membeli sedikit
oleh-oleh hari ini karena masih mempunyai malam-malam selanjutnya yang bisa
dipergunakan untuk belanja ke sini dan riset harga terlebih dahulu.
Setelah
capek berjalan-jalan malam, Dreamland pulang kembali ke hotel untuk
beristirahat. Dreamland melihat Saigon ini sangat hidup di malam hari.
Setibanya di hotel, Dreamland bertanya tentang paket tur dan harganya sangat
amat mahal setelah Dreamland bandingkan di hari selanjutnya. Paket ke Cu Chi Tunnel
dijual 15 USD, paket ke My Tho dijual 23 USD, dan lain sebagainya. Untung
Dreamland tidak membeli paket tur di hotel. Dreamland pun tidak memiliki
rencana tur apapun di esok hari.
Dreamland
masuk kamar, mandi, dan akhirnya beristirahat untuk mempersiapkan diri esok
hari dalam menjelajahi Saigon lebih jauh. Senang rasanya bisa menginjakkan kaki
di negara baru dengan sejuta kejutan yang baru!
Bandung, Singapore, Ho Chi Minh City, 22 Februari
2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Bandara Changi Singapore mempunyai beragam aktivitas
menarik yang bisa kita lakukan selama transit menunggu penerbangan selanjutnya.
Anda bisa melihat kegiatan yang dapat dilakukan di buku Panduan Bandara yang
bisa didapatkan di rak secara gratis, mulai dari mengunjungi taman bandara
sampai Free Singapore Tour (jika menunggu lebih dari 5 jam).
- Tukarlah Vietnam Dong (VND) di Vietnam langsung
dibandingkan di Indonesia karena akan dihargai lebih tinggi nilainya.
- Bawalah uang dalam bentuk USD untuk ditukar
menjadi VND karena money changer di Vietnam mayoritas menerima mata uang USD,
Euro, Yen, RMB, MYR, dan jarang yang menerima IDR. Kalau pun ada kursnya
dihargai sangat rendah.
- Taksi yang terpercaya di Bandara Tan Son Nhat
adalah Vinasun Taxi. Hati-hati tertukar dengan Vina Taxi karena namanya hampir
mirip dan bisa terkecoh. Mintalah taksi yang mempunyai argo atau belilah
voucher taxi di bandara jika takut tertipu.
- Pilihlah hotel di sekitar Ben Thanh Market atau Pham
Ngu Lao dengan pertimbangan lokasi ini mempunyai banyak tempat makan, tempat
mencari tur, dan tempat nongkrong yang ramai.
- Hati-hati dengan tourist scamming tatkala naik becak yang dioperasikan dekat wilayah
turis.
- Kurs VND terhadap 1 USD saat Dreamland melakukan
perjalanan adalah 21.095 VND. Kurs 1 USD adalah 11.850 IDR.
- Tempat wisata menarik yang ada di Saigon, antara
lain Reunification Palace, Notre Dame Catredral, General Post Office, War
Remnant Museum, Ho Chi Minh Museum, Cao Dai Temple, Cu Chi Tunnel, Mekong Delta,
dan lain sebagainya.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.