Saturday, March 8, 2014

Day 4 : Menyusuri Mekong Delta di My Tho

Dreamland Traveller


Day 4 : Menyusuri Mekong Delta di My Tho
            Hari yang baru pun tiba. Saatnya Dreamland mengikuti tur selanjutnya, yakni Mekong Delta di My Tho. Dreamland pun bangun pagi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke konter agen tur. Hari ini Dreamland akan dijemput lebih pagi dibandingkan hari sebelumnya karena destinasi yang lebih jauh, yakni 2 jam perjalanan dari Saigon. Dreamland pun berjalan kaki menuju konter agen travel setelah melalui terminal bus di dekat bundaran Ben Thanh Market.







            Sesampainya kantor tur, Dreamland langsung dijemput oleh perwakilan tur ke 23/9 Park untuk menunggu peserta lainnya datang. Setelah semua peserta berkumpul, kami diajak masuk ke minibus yang sempit dan tidak nyaman untuk pergi ke My Tho. Kali ini, pemandu turnya masih muda dan energik. Dia bisa berbahasa Inggris dengan cukup baik, meskipun logatnya masih agak aneh terdengarnya.







            Dreamland pun menempuh perjalanan yang cukup jauh hingga akhirnya berhenti di rest area untuk istirahat sejenak minum kopi dan pergi ke toilet. Rest areanya sangat fotogenik dan asri sekali. Rasanya betah sekali berlama-lama ada di sini. Selanjutnya, kami langsung berkumpul ke minibus dan melanjutkan perjalanan ke kota My Tho yang terdekat dengan Mekong Delta. 







            Sepanjang perjalanan, Dreamland tertidur karena badan yang kecapekan. Sesampainya di Mekong Delta, kita diajak turun menuju ke dermaga. Setelah pemandu tur membayar sejumlah uang untuk sewa perahu, kita pun dibawa mengelilingi Sungai Mekong. Cihuy! Sungai Mekong ini sendiri mengalir dari Tibet, China, Indochina, dan berakhir di Vietnam. Mekong Delta ini adalah penunjang kehidupan masyarakat pesisir yang ada di Vietnam.









            Kita dibawa berkeliling dengan perahu menyusuri sungai yang kotor dan penuh dengan eceng gondok. Melihat kehidupan masyarakat di atas kapal dan bangunan yang ada di sepanjang sungai. Perhentian pertama, kita dibawa ke bangunan yang menunjukkan demonstrasi sarang lebah yang tidak bergerak, kita diajak mencicipi teh madu, dan kudapan ringan yang enak. Setelah itu, ada juga ramuan vitalitas pria yang terdiri dari komponen burung gagak dan ular yang diawetkan dalam alkohol. Dreamland sih tidak berani mencoba karena jijik melihatnya.










            Selanjutnya kita dibawa ke tempat ular raksasa dan pembuatan permen kelapa. Sebelum mencapai tempat ini, kita melewati jalan perkampungan yang cukup sempit. Kita diperkenankan menggendong ular raksasa ini, namun Dreamland kan takut dicekek jadi urusannya bisa berabe. Dreamland persilahkan saja peserta tur lain yang badannya jauh lebih besar dari Dreamland untuk mencobanya. Setelah itu, kita diajak ke dalam untuk demonstrasi pembuatan permen kelapa. Tahap demi tahap dijelaskan dengan baik. Kemasan pariwisata biasa yang unik seperti ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.













            Kita pun akhirnya tahu bagaimana membuat permen kelapa dengan cara tradisional sampai akhirnya bisa dikemas dengan menarik untuk dijual jadi oleh-oleh. Setelah itu, kita diajak melihat pembuatan pop rice, yakni beras yang meletup menjadi semacam popcorn. Rupanya dengan menggunakan alat-alat sederhana semacam itu kita bisa membuat pop rice ya. Kalau di Indonesia namanya teng-teng dan Dreamland baru tahu cara pembuatannya dari Vietnam. 












            Setelah peserta lain membeli oleh-oleh dengan promo beli 5 gratis 1, kami pun melanjutkan perjalanan dengan perahu menuju destinasi selanjutnya, yakni makan siang. Kita diberhentikan di sebuah restoran dekat kampung, kemudian disajikan makan siang yang telah dibayar perusahaan tur. Jika ingin tambah menu istimewa ikan gurame harus membayar tambahan 200.000 VND. Tentu Dreamland tidak ingin karena terlalu mahal. 












            Makan siang pun usai. Kita diberikan waktu untuk eksplorasi kampung dalam waktu 40 menit dengan sepeda gratis yang disediakan. Berhubung sepedanya stoknya sedikit, alhasil Dreamland tidak dapat sepeda. Jadinya Dreamland jalan kaki ke sana kemari. Setelah berjalan cukup jauh, Dreamland melihat buah jambu yang tumbuh alami di kampung ini. Selain itu juga, rumah di kampung ini juga sama seperti di Indonesia masih sangat sederhana dan terbelakang dari arus kemajuan kota.













            Dreamland pun memutuskan untuk kembali ke tempat semula, namun kebingungan karena jalannya tidak sampai-sampai. Dreamland pun mulai panik, bertanya pada orang Vietnam yang tidak mengerti bahasa Inggris, dan kebingungan karena jalannya seperti labirin. Pengalaman kesasar ini akan Dreamland sajikan dalam Dreamland Traveller Moment. Rupanya Dreamland masih beruntung karena bertemu dengan sesama peserta tur dari Australia. Cowoknya dari Timor Timur dan ceweknya dari Vietnam, tapi dua-duanya sudah kerja di Australia. 








            Akhirnya bersama-sama Dreamland bisa menemukan jalan pulang yang tepat menuju tempat semula. Setelah pusing memikirkan semua, kita pun diajak kembali naik perahu menuju destinasi selanjutnya. Kita pun kembali menyusuri Sungai Mekong dan berhenti di sebuah pulau lain. Kita diminta duduk di kursi yang telah disediakan, disertai dengan sajian buah-buahan dan sandiwara tradisional khas Vietnam. Buah-buahannya sangat manis dan enak. Lucu juga drama yang diiringi musik tradisional Vietnam ini ketika ditampilkan.














            Setelah itu, kita diajak berjalan dan menaiki sampan tradisional dengan topi khas petani Vietnam. Sebuah pengalaman yang seru juga menelusuri sungai kecil dengan sampan ini. Padahal Indonesia juga punya potensi ini, namun tidak dimanfaatkan dengan cerdas oleh pemerintah. Sungguh amat sangat disayangkan. Kami pun dibawa kembali ke perahu untuk pulang kembali ke dermaga karena hari yang sudah semakin sore. 













            Sesampainya di dermaga, kami diberi waktu pergi ke toilet dan masuk kembali ke minibus untuk pulang ke Saigon. Badan yang sudah sangat letih karena cuaca yang sangat panas membuat Dreamland tertidur. Di tengah perjalanan, kita berhenti di sebuah toko oleh-oleh untuk ke toilet lagi dan membeli cemilan. Setelah itu, kita pun dibawa ke kawasan Pham Ngu Lao untuk pulang ke tujuan kami masing-masing alias tur selesai.














            Berhubung Dreamland menanyakan tempat makan Pho yang enak pada teman Vietnam yang sudah bekerja, Dreamland terinspirasi untuk mencoba Pho tersebut sebagai makan malam. Dreamland pun bertanya ke sana kemari tentang lokasi Pho Hung ini dan menemukannya di lokasi yang tak jauh dari Pham Ngu Lao. Kalau boleh dibilang rasa Phonya lebih enak yang di jalan pada hari kedua, tapi komponen Phonya lebih lengkap di sini. Setelah makan dan membayar seharga 69.000 VND untuk 1 porsi Pho yang besar, Dreamland berjalan pulang menyusuri taman yang masih ramai oleh orang.
















            Taman di Saigon ini sangat unik. Selain fungsinya untuk olahraga, ada juga yang berlatih pencak silat, dansa, dan pentas pertunjukan. Pokoknya fungsi taman benar-benar optimal di sini. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah menyusuri taman, Dreamland tiba di pasar malam Ben Thanh Market. Langsung Dreamland melihat-lihat lagi oleh-oleh yang bisa dibeli. Dreamland pun membeli kerajinan kertas dari perempuan Vietnam dan berfoto bersama. 




            Setelah itu, Dreamland pun memutuskan untuk pulang kembali ke hotel karena hari yang sudah malam dan badan yang sudah sangat capek. Unik rasanya melihat sungai kotor dapat dikemas menjadi pariwisata di sini!

Saigon, Vietnam, 25 Februari 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Kurs 1 USD pada saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 21.095 VND.
- Makanan yang terkenal di Vietnam adalah Pho Noodle. Hati-hati jika ingin membeli bagi wisatawan muslim karena sebagian besar daging yang digunakan adalah daging babi.
- Tempat wisata terkenal di luar kota Saigon adalah Cu Chi Tunnel, Cao Dai Temple, dan Mekong Delta.
- Tempat wisata dalam kota Saigon yang bisa dikunjungi, antara lain Reunification Palace, Revolutionary Museum, City Hall area, War Remnant Museum, Notre Dame Cathedral, General Post Office, Binh Tay Market, Thien Hau Temple, dan lain sebagainya.
- Pastikan membawa masker, topi, dan sunblock karena matahari di Saigon sangat amat panas, yakni mencapai 38 derajat Celcius dan debunya sangat tebal oleh asap kendaraan bermotor.
- Hati-hati saat berjalan karena motor mengintai di mana saja, termasuk trotoar tempat berjalan sekalipun.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.