Day
3 : Uniknya Cu Chi Tunnel dan Eksotisme Cao Dai Temple
Seperti
yang sudah Dreamland rencanakan sebelumnya, hari ini Dreamland akan menjalani
tur Cu Chi Tunnel dan Cao Dai Temple yang telah dibooking kemarin. Dreamland
pun makan pagi dengan mie instan di kamar hotel, kemudian berjalan kaki menuju
kantor agen tur tersebut jam 07.00. Rupanya Dreamland kepagian 30 menit,
sehingga Dreamland bisa membeli roti dan jajanan yang ada di sekitar tempat
kantor tur ini.
Setelah
selesai jalan-jalan, Dreamland menunggu sebentar dan langsung dijemput oleh tur
guide yang akan membawa Dreamland ke 2 tempat wisata ini. Langsung Dreamland
beranjak menuju bus yang sudah stand by di pinggir jalan. Dreamland masuk dan
mendapati ada beberapa turis yang sudah duduk didalamnya. Kebanyakan bule,
namun ada juga turis Asia didalamnya. Rupanya masih banyak tamu lain yang
dijemput selain Dreamland di kawasan Pham Ngu Lao ini.
Setelah
bus terisi penuh oleh turis, akhirnya kami berangkat juga menuju tempat wisata
yang pertama, yakni Cao Dai Temple. Pemandu tur pun memperkenalkan diri bernama
Minh dan dulunya dia adalah tentara perang Vietnam juga. Beruntung Dreamland
mendapatkan guide yang memang menjadi saksi hidup peristiwa yang memilukan
warga Vietnam puluhan tahun silam. Minh pun mulai bercerita tentang Saigon di
masa lampau, bagaimana situasi dan kondisi yang ada di Saigon pada era perang.
Ideologi yang digunakan Vietnam saat ini adalah Komunis mengingat kemenangan
pihak Vietnam Utara dari Vietnam Selatan.
Minh
pun bercerita panjang lebar tentang perang Vietnam dan akhirnya berhenti
berbicara karena mengatakan banyak berbicara juga tidak baik. Hehehe… kami
semua tertawa. Kami pun tertidur karena perjalanan yang cukup panjang ke tempat
belanja pemerintah, yakni Handicapped Handicrafts. Tempat yang berdiri sejak
tahun 1976 ini memang sangat unik. Kita diperlihatkan cara pembuatan kerajinan
tangan oleh orang-orang yang mempunyai kekurangan fisik. Dugaan Dreamland,
mereka adalah korban dari perang Vietnam.
Singkat
kata, kami diberi waktu untuk berbelanja setelah melihat proses pembuatan.
Namun Dreamland tidak membeli apapun karena harganya sangat amat mahal di sini.
Ada juga penjual kopi dan makanan ringan di sini. Setelah semua berkumpul
kembali di bus, kita pun melanjutkan perjalanan ke Cao Dai Temple selama 1,5
jam. Dreamland kembali tertidur karena ngantuk dan jalanan yang sangat mulus.
Sesampainya
di Cao Dai Temple, kami dipersilahkan masuk untuk mengambil gambar, namun
Dreamland sempat ditegur karena tidak boleh melewati batas suci ibadah, yakni
di depan kuil. Dreamland pun masuk dan melihat prosesi ibadah yang
dilangsungkan di sini. Setelah mengambil foto arsitektur, ibadah, dan umat yang
sedang sembahyang, Cao Dai Temple ini digunakan untuk tempat sembahyang 3 umat
beragama, yakni Katholik, Taoisme, dan Buddhis (mohon dikoreksi jika salah)
ditandai dengan 3 warna seragam yang berbeda. Dreamland pun kembali ke bus
karena mataharinya sangat panas dan menyengat.
Rupanya
saat jam yang telah ditentukan tiba, ada peserta yang ketinggalan dan minta
maaf karena terlambat. Setelah semua berkumpul, kita langsung melanjutkan
perjalanan untuk makan siang di Restoran Kieu yang sepertinya punya kerja sama
dengan tur. Mengingat harga tur ini tidak termasuk makan siang jadi kita harus
membayar masing-masing makanan yang dijual. Harganya secara umum relatif
terjangkau dan tidak terlalu mahal. Namun Dreamland salah memilih menu, yakni
Nasi Goreng dengan Telur. Rasanya seperti nasi biasa dikasih telur dan dibanjur
minyak. Sangat amat tidak enak di lidah.
Singkat
kata, makan siang usai dan kita pun langsung menuju objek wisata utama, yakni
Cu Chi Tunnel. Cu Chi Tunnel ini sendiri digunakan sebagai markas persembunyian
tentara Vietnam dari kejaran prajurit Amerika yang ingin menguasai Vietnam.
Dengan taktik persembunyian terowongan yang multifungsi, Vietnam bisa
memenangkan diri dari Amerika berkat sistem terowongan yang dibangun sejauh 200
km ini. Lokasi Cu Chi Tunnel ini sangat terpencil dan tidak dilalui kendaraan
umum. Hal ini yang menjadi pertimbangan Dreamland dalam menggunakan jasa tur
untuk pergi ke Cu Chi Tunnel dan My Tho.
Kita
harus membayar tiket masuk seharga 90.000 VND untuk masuk dalam lokasi Cu Chi
Tunnel ini. Pintu masuknya sangat unik seperti terowongan bawah tanah dan kita
akan sampai di kawasan Cu Chi Tunnel. Tur pun dimulai tatkala Minh
mempersilahkan masuk ke sebuah rumah gubuk yang turun ke bawah untuk melihat
film tentang sejarah Cu Chi Tunnel. Filmnya hitam putih dan agak kabur,
sehingga kurang jelas. Intinya terowongan-terowongan ini digunakan untuk
persembunyian warga Vietnam dari tentara Amerika. Mereka juga menjebak dan
menghancurkan Amerika dengan taktik yang jitu.
Minh
pun menjelaskan bagaimana mekanisme terowongan untuk masak, aktivitas, sembunyi,
dan lain sebagainya. Selain itu juga, Minh menunjukkan peralatan yang digunakan
untuk menggali tanah. Ternyata hanya sekop kecil dan boboko untuk menampung
tanah. Hebat juga ya ternyata pasukan Vietnam jaman dulu. Sistem terowongan Cu
Chi juga diyakini sebagai sistem terkompleks yang pernah ada dalam sejarah
perang dunia, kata Minh.
Kami
pun melanjutkan perjalanan ke hutan untuk melihat berbagai peragaan yang ada.
Kawasan Cu Chi Tunnel ini sudah dipermak menjadi tidak berbahaya karena hanya
digunakan untuk kepentingan turisme saja. Pertama, kami dibawa melihat lubang
persembunyian kamuflase yang ada. Petugas yang ada memperagakan cara
bersembunyi ke dalam tanah ini dengan berdiri kemudian duduk dan menghilang.
Lubang kamuflase yang sangat brilian, bukan?
Selanjutnya,
kami berjalan menuju jebakan yang ada. Rupanya orang Vietnam cukup kejam,
sekaligus cerdas juga dalam menjebak tentara Amerika agar kapok. Duri-duri di
jebakan lantai ini pasti bisa melumpuhkan kaki secara mematikan. Selanjutnya,
Minh membawa kami ke patung-patung mannequin dan menceritakan gambaran yang
terjadi di masa lampau. Ada lubang yang digunakan untuk masak dan sepanjang
jalan di Cu Chi Tunnel ini pun konturnya naik sebagian karena tepat di bawah
ini adalah terowongan.
Minh
memberi waktu bagi kami untuk berfoto di depan tank perang yang digunakan,
kemudian melanjutkan lagi ke jebakan-jebakan yang digunakan pada masa itu. Ada
jebakan kaki, jebakan pintu, jebakan betis, jebakan berjalan, dan berbagai
jenis jebakan lainnya yang digunakan untuk menjebak pasukan Amerika. Bagaimana
mekanisme kerjanya? Silahkan bayangkan sendiri dari foto yang ada karena
Dreamland ngilu untuk menceritakannya.
Selanjutnya
Dreamland dibawa masuk ke rumah gubuk yang menceritakan metode pembuatan bom
pada masa lampau dengan patung-patung yang bergerak secara interaktif dan
menarik. Kemudian kami pun ditawarkan untuk mencoba menembak dengan minimal
pembelian 10 peluru. Rupanya tak ada seorangpun yang mau menyia-nyiakan uang
untuk menembak dengan peluru tersebut, sehingga acara kembali dilanjutkan ke
hutan.
Kami
diajak untuk masuk ke terowongan untuk mencoba sensasi berjalan ala tikus.
Tentu rugi dong bagi Dreamland yang sudah jauh-jauh ke sini tidak mencoba apa
yang seharusnya diketahui. Dreamland pun masuk dan berjalan di terowongan yang
cukup sempit. Katanya terowongan asli lebih sempit dan kecil lagi daripada ini.
Terowongan buatan sepanjang 100 m ini mempunyai pintu keluar setiap 20 m bagi
mereka yang tidak sanggup meneruskan hingga akhir.
Sensasi
yang Dreamland dapatkan di dalam adalah sangat pengap dan gelap di bawah sana.
Selain itu juga kaki jadi sangat pegal karena harus berjalan menunduk. Pokoknya
salut buat tentara Vietnam yang sanggup jalan seperti ini dengan jarak yang
jauh untuk berlindung. Setelah semua peserta mencoba sesuai kemampuannya, kita
pun kembali pulang ke bus.
Setelah
semua peserta berkumpul, kita pun pulang kembali ke Ho Chi Minh City. Minh pun
menceritakan sudah sepatutnya kita mengisi hidup kita dengan kebahagiaan. Dia
sudah pernah mengalami perang yang memilukan itu dan tidak ingin lagi
melihatnya. Perang itu terjadi karena ulah manusia yang serakah akan kekuasaan.
Ada manusia yang sudah kaya ingin tambah kaya karena rakus. Apakah mereka
bahagia? Ternyata tidak, bukan.
Setelah
memberikan wejengan, dia pun mengedarkan foto dirinya saat perang. Akhirnya
kami semua pun pulang kembali ke Saigon dan hotel masing-masing setelah
diturunkan di kawasan Pham Ngu Lao. Dreamland makan malam dulu di warung yang
ada, yakni nasi goreng setelah itu berjalan gontai ke hotel untuk pulang.
Rupanya perut Dreamland masih keroncongan. Dreamland pun memutuskan untuk
membeli KFC yang kebetulan dilalui. Rupanya rasa KFCnya sama seperti di
Indonesia. Tidak seperti di Thailand yang pedasnya minta ampun.
Dreamland
pun memutuskan untuk beristirahat sesampainya di hotel mengingat aktivitas yang
sudah sangat melelahkan. Senang sekali rasanya tahu apa itu Cu Chi Tunnel dan
kegunaannya di masa lampau!
Saigon, Vietnam, 24 Februari 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Kurs 1 USD pada saat Dreamland melakukan
perjalanan adalah 21.095 VND.
- Makanan yang terkenal di Vietnam adalah Pho
Noodle. Hati-hati jika ingin membeli bagi wisatawan muslim karena sebagian
besar daging yang digunakan adalah daging babi.
- Tempat wisata terkenal di luar kota Saigon adalah
Cu Chi Tunnel, Cao Dai Temple, dan Mekong Delta.
- Tempat wisata dalam kota Saigon yang bisa
dikunjungi, antara lain Reunification Palace, Revolutionary Museum, City Hall
area, War Remnant Museum, Notre Dame Cathedral, General Post Office, Binh Tay
Market, Thien Hau Temple, dan lain sebagainya.
- Pastikan membawa masker, topi, dan sunblock karena
matahari di Saigon sangat amat panas, yakni mencapai 38 derajat Celcius dan
debunya sangat tebal oleh asap kendaraan bermotor.
- Hati-hati saat berjalan karena motor mengintai di
mana saja, termasuk trotoar tempat berjalan sekalipun.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.