Day
1 : Membunuh Waktu di klia2
Travelling,
wisata, pelesir, liburan, vacation, jalan-jalan, dan berbagai istilah lainnya
adalah sebuah kebutuhan baru bagi masyarakat modern dewasa ini. Meningkatnya
tekanan pekerjaan, keinginan untuk melarikan diri dari kenyataan, serta
keingintahuan akan hal baru membuat dunia wisata terus berkembang dari hari ke
hari. Apalagi image wisata yang senantiasa dikaitkan dengan kaum berduit kini
tidak relevan lagi dengan hadirnya low cost airlines yang bisa membawa kita ke
berbagai tempat dengan harga yang terjangkau.
Wisata
bukanlah ajang menghambur-hamburkan uang atau membeli souvenir
sebanyak-banyaknya untuk dibagikan pada kerabat dan sanak saudara. Lebih dari
itu, wisata adalah sebuah pembelajaran penting dalam hidup seseorang tentang
arti dari sebuah perjalanan. Mengapa? Wisata membawa kita pada dimensi
kehidupan yang berbeda. Mengenal budaya, bahasa, ras, dan kehidupan yang
mungkin berbeda 180 derajat dibandingkan rutinitas sehari-hari. Kita dituntut
untuk belajar berani, bijaksana, dan cerdas dalam mengambil setiap keputusan
ketika berwisata ke suatu tempat.
Hal
inilah yang Dreamland dapatkan dalam setiap trip yang Dreamland lakukan. Tak
terasa tiba saatnya Dreamland melakukan sebuah perjalanan istimewa yang tidak
terlupakan. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Dreamland Traveller,
Dreamland akan menginjakkan kaki di benua yang baru. Ya, kali ini Benua
Australia menjadi benua kedua yang Dreamland singgahi setelah Benua Asia.
Dreamland mengunjungi kota termahal di Australia, yakni Sydney yang terkenal
dengan Sydney Opera House.
Perjalanan
bermula tatkala Dreamland berangkat dari rumah menuju Bandara Husein Sastranegara
Bandung pada pukul 15.00. Pesawat Dreamland kali ini akan berangkat pukul 16.50
dari Bandung menuju Kuala Lumpur. Sesampainya di bandara, Dreamland langsung
melakukan prosedur pemeriksaan, membayar airport tax di konter maskapai Drop
Baggage sebesar 75.000 IDR, hingga akhirnya mengantri untuk mendapat cap keluar
di imigrasi.
Dreamland
melihat ada yang berbeda dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung kali ini.
Banyak konter belanja baru yang bermunculan di sudut bangunan bandara yang
mungil ini. Tak hanya itu, ada juga layar sentuh raksasa yang diletakkan dekat
ruang keberangkatan domestik bandara. Kemajuan yang patut diacungi jempol.
Semoga saja nanti bandaranya bisa diperbesar, sehingga tidak terlihat sumpek
jika banyak penumpang pesawat. Dreamland pun masuk ke ruang tunggu, setelah
menerima cap, dan screening terakhir barang bawaan kabin.
Di
ruang tunggu, banyak sekali turis asing asal Malaysia dan Singapore yang
sama-sama menunggu keberangkatan ke Kuala Lumpur dan Singapore. Akibatnya ruang
tunggu menjadi sangat sumpek dan sempit karena kapasitas yang ada tidak
memadai. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian pengelola bandara agar bisa
memperluas bandara seiring meningkatnya frekuensi penerbangan dari dan ke
Bandung. Berkali-kali hal ini sudah Dreamland singgung dalam Dreamland
Traveller Moment.
Setelah
menunggu kurang lebih 1 jam, akhirnya pesawat Dreamland siap untuk
diberangkatkan. Ada yang menarik di ruang tunggu internasional ini, yakni ada
konter mini Polo yang menjual pakaian. Dreamland pun berjalan turun menuju
pesawat dan langsung menempati tempat duduk yang telah ditetapkan. Singkat
kata, pesawat pun berangkat menuju Kuala Lumpur selama 2 jam 5 menit. Dreamland
duduk sambil menikmati pemandangan langit yang ada.
Kali
ini, AirAsia tidak lagi mendarat di Low Cost Carrier Terminal (LCCT) seperti
pada trip Dreamland sebelumnya, yakni Kuching and Brunei Trip. Sejak 9 Mei
2014, LCCT ditutup dan diganti dengan klia2 sebagai home base AirAsia dan
AirAsia X. Dreamland pun dibawa ke sebuah bandara baru yang lebih megah, besar,
dan luas sekali. Setelah pesawat berhenti, kali ini kita semua akan menggunakan
garbatara untuk turun pesawat. Tidak seperti sebelumnya, kita harus menggunakan
tangga manual untuk turun dan berjalan menuju terminal kedatangan yang jelek di
LCCT.
Akhirnya
untuk pertama kalinya Dreamland menginjakkan kaki di klia2. Bandara ini boleh
dikatakan cukup bagus dan masih baru. Ruang tunggunya terlihat lebih nyaman dan
bangunannya sangat luas. Hanya saja, jarak antara tempat pesawat berhenti dan
imigrasi sangat amat jauh. Bayangkan Dreamland harus berjalan selama kurang
lebih 15 menit untuk mencapai tempat imigrasi Malaysia di klia2. Tidak seperti
LCCT yang lebih simpel dan mudah untuk mencapai imigrasi hanya dalam 3 menit.
Toiletnya
bersih dan masih baru. Selain itu, ada juga water fountain yang bisa kita
gunakan untuk minum. Bagi yang melakukan Fly-Thru atau hanya transit untuk
penerbangan selanjutnya di Kuala Lumpur, ada pintu khusus di ruang satelit
sebelum ada eskalator tinggi menuju imigrasi. Dreamland pun berjalan, naik
eskalator, jalan lagi, turun eskalator, hingga akhirnya sampai di imigrasi
dengan kaki yang cukup pegal.
Imigrasi
Kuala Lumpur ini kali ini unik karena mejanya terletak di pinggir kiri dan
kanan. Tak hanya itu, pintu keluarnya ada di tengah-tengah antar petugas
imigrasi. Hal ini sangat menarik dan unik tentunya bagi Dreamland yang baru
pertama kali ke klia2. Setelah proses imigrasi selesai, Dreamland langsung
disambut dengan konter duty free dan baggage claim area yang jauh lebih bagus
dibandingkan sebelumnya. Sebelum Dreamland berjalan-jalan di gateway@klia2,
Dreamland makan malam dulu bekal yang dibawa dari rumah.
Setelah
makan, Dreamland keluar menuju konter bea cukai, setelah itu Dreamland sampai
pada gateway@klia2 yang menjadi mal bandara yang cukup megah. Banyak sekali
toko dan penjual yang ada di sini, mulai dari makanan, pakaian bermerk, sampai
supermarket pun ada. Pokoknya sangat lengkap dan komplit. Tak hanya itu, ada
juga konter KLIA ekspres di bagian tengah bangunan yang bisa membawa kita
dengan cepat sampai ke kota. Hanya saja tarifnya sangat mahal, yakni mencapai
35 Ringgit Malaysia one way.
Dreamland
berjalan-jalan sejenak di mal bandara ini dan melihat masih ada beberapa konter
yang belum dibuka. Setelah berkeliling, Dreamland naik eskalator menuju ruang
terminal keberangkatan. Boleh dikatakan jarak antara mal dan ruang keberangkatan
cukup jauh, sehingga kita harus menyiapkan waktu ada di bandara minimal 2 – 3 jam
sebelum waktu keberangkatan. Kalau LCCT kita hanya perlu 1 – 2 jam karena
bandaranya tidak sebesar klia2.
Sesampainya
di terminal keberangkatan, suasana bandara sangat lenggang. Maklum penerbangan
AirAsia hanya sedikit yang beroperasi tengah malam. Setelah melakukan
verifikasi dokumen di konter Document Check, Dreamland melihat-lihat sejenak
bandara yang sangat besar ini. Rupanya kita hanya perlu membayar RM 6 yang sudah
masuk tiket pesawat kita sebagai airport tax dari klia2. Sangat ironis dengan
biaya airport tax negara kita yang mencapai 75.000 hingga 200.000 IDR tanpa
diimbangi dengan fasilitas yang memadai.
Sesudah
semua proses selesai, Dreamland langsung masuk ke Pelepasan Antarbangsa untuk
mencapai ruang tunggu di pintu Q. Setelah diperiksa tiket masuk, melewati
imigrasi keluar Malaysia, dan melewati screening pemeriksaan bagasi tahap 1,
akhirnya Dreamland bisa berjalan menuju pintu Q yang ternyata letaknya sangat
amat jauh. Jangan main-main dengan waktu di klia2 karena dalam kondisi ramai 2
jam pun menjadi waktu kritis. Kita bisa tertinggal pesawat jika kita
berleha-leha di mal gateway@klia2. Luas dan capeknya berjalan di klia2 akan
Dreamland ceritakan dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat
kata, setelah 15 menit berjalan kaki, akhirnya tiba juga Dreamland pada gedung
satelit. Gedung ini boleh dikatakan sangat bagus karena dilapisi karpet dan
banyak konter branded di sini. Uniknya ada fasilitas menonton TV, konter
anak-anak, dan internet lounge. Setelah berjalan berkeliling melihat fasilitas,
Dreamland pun masuk ke pintu Q. Dreamland menjalani pemeriksaan bagasi tahap
akhir, sebelum akhirnya bisa menuju pintu Q12 yang letaknya sangat jauh.
Pokoknya klia2 menuntut kita mempunyai kaki yang kuat jalan.
Sesampainya
di Q12, Dreamland langsung masuk, diperiksa paspornya, dan uniknya ada
pemeriksaan tambahan untuk tujuan Sydney, Australia ini. Kita diminta verifikasi
visa terlebih dahulu dan ada pemeriksaan biometric paspor. Setelah semuanya
selesai, Dreamland duduk dan menunggu keberangkatan Sydney, Australia dengan
sangat antusias. Sembari menunggu, Dreamland memanfaatkan koneksi internet
klia2 yang cepat untuk mengakses internet dan membuka e-mail.
Akhirnya
setelah pukul 23.20, kami semua dipersilahkan masuk pesawat AirAsia X. Pertama
kalinya, Dreamland merasakan penerbangan AirAsia X dalam trip kali ini. Pesawat
ini boleh dikatakan sangat besar dan kursinya sangat banyak. Kategori kursinya
pun terbagi jadi 3 bagian, yakni Premium Seats, Quiet Zone Area, dan Economy
Seats. Tentu kalau mau nyaman, pilihlah yang pertama jika punya banyak uang. Jika
tidak, mau tidak mau kita harus duduk bersama orang lain karena pesawat menuju
Sydney ini ternyata sangat penuh.
Setelah
duduk di kursi yang telah ditetapkan, Dreamland pun menunggu waktu
keberangkatan tiba. Pramugari dan pramugara berlalu lalang mengatur penumpang
memasukkan bagasi ke atas loker di atas. Setelah semua penumpang ada di
pesawat, akhirnya semua pintu ditutup dan kami pun siap pergi ke Sydney,
Australia! Cihuy!
Tak
sabar rasanya Dreamland akan menginjakkan kaki di Benua Kangguru alias
Australia yang terkenal dengan ikon Sydney Bridge dan Sydney Opera Housenya.
Nantikan pengalaman Dreamland berada di pesawat AirAsia X hanya di Dreamland
Traveller Day 2.
Bandung, Kuala Lumpur, Malaysia, 6 Juni 2014
Dreamland Traveller
Catatan:
- Sejak 9 Mei 2014, pesawat AirAsia dan AirAsia X
tidak lagi mendarat di LCCT, melainkan di klia2.
- Kita bisa menghabiskan waktu menunggu di klia2
dengan berbelanja atau melihat-lihat di gateway@klia2 yang menjadi mal bandara.
- Bagi Anda yang ingin pergi ke kota Kuala Lumpur
dapat menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari bus dan taksi di
lantai bawah, serta KLIA ekspres di tengah mal gateway@klia2.
- Bandara klia2 sangat luas dan jauh dari dan ke
ruang tunggu keberangkatan, pastikan Anda menyisihkan waktu 2 – 3 jam untuk ada
di bandara agar tidak tertinggal pesawat.
- Bagi Anda yang mempunyai penerbangan di pagi hari,
disarankan untuk menginap di Tune Hotels klia2 dibandingkan mencari hotel di
kota karena sangat riskan tertinggal pesawat.
- Terdapat water fountain di klia2, hanya saja tidak
di semua gate penerbangan.
- Kita bisa menikmati berbagai fasilitas di klia2,
seperti Kid’s Zone, Movie Lounge, Sports Lounge, dan Internet Lounge. Ruang
tunggu bandara pun sangat nyaman dan ada Wi-Fi gratis yang bisa digunakan.
~
oOo ~
maaf mau tanya,penerbangan anda ke australia ini [enerbangan FLYTHROU ? kalau di KLIA2 kita harus ambil bagasi dulu dan check in ulang lagi atau tidak kalau penerbangan FLYTHRU ? terus harus lewat IMIGRASI juga ya ?
ReplyDelete@dutunk Sutanto: penerbangan Fly-Thru tidak perlu ambil bagasi (jika beli bagasi) dan tidak perlu keluar imigrasi. Langsung ke konter pertukaran yang letaknya di tengah-tengah kedatangan buat melanjutkan penerbangan. Jika ingin menunggu di mal bandara, harus keluar imigrasi KLIA2 dan masuk lagi imigrasi.
DeleteMaaf bro mau nanya,
ReplyDeleteSaya beli tiket Flythrou Air Asia Bali-HK, transit di KLIA2 selama 4 jam-an. Berarti bagasi saya langsung ke pesawat HK dan tidak perlu melewati Imigrasi.
Kalo lounge di Transit Antar Bangsa ada restaurant atau semacam 7 Eleven ga buat makan siang?
Kalo mau jalan2 ke KL kan harus melewati Imigrasi, lebih cepat dan murah pake Bus atau Train? Kira2 cukup ga waktu 2 jam buat mampir foto2 di Twin Tower?
Kalo mau ke Mall Gateway KLIA2, berarti tetap harus melewati imigrasi?
Saya 2th lalu sempet ke KL cmn ga transit, jadi bingung nanti di transit area, soalnya bawa keluarga dgn anak kecil.
Terima kasih.
Betul untuk bagasi akan langsung diambil di HK. Di area transit, ada banyak restaurant di bagian atas keberangkatan pintu P dan Q. Untuk jalan-jalan di KL sangat tidak disarankan jika punya waktu kurang dari 5 jam karena perjalanan PP KL Sentral - klia2 memakan waktu 2 jam (1 jam satu kali jalan). Lebih cepat pakai KL Ekspress, tapi lebih mahal. Lebih murah pakai bus, tapi memakan waktu lebih lama dan potensi terkena macet. Mal Gateway klia2 ada sesudah imigrasi, jadi harus melewati imigrasi.
Delete