Monday, June 2, 2014

Pedagang Saigon yang Kurang Ajar

Dreamland Traveller Moment


Pedagang Saigon yang Kurang Ajar
            Jika selama ini kita mengenal budaya bangsa kita yang ramah tamah terhadap turis, kita akan menemukan kenyataan yang berbalik 180 derajat di Saigon. Pedagang yang seharusnya membujuk kita untuk membeli barang dagangan mereka, justru bisa membuat kita naik darah dengan segala sikap dan perilaku yang mereka tunjukkan. Hal tersebut Dreamland alami tatkala berbelanja di Ben Thanh Market.
            Waktu itu Dreamland sedang melihat-lihat barang belanjaan yang kira-kira bisa dijadikan oleh-oleh. Dreamland pun melihat ada pedagang buah segar yang menjual mangga potong di pasar malam Ben Thanh. Dreamland pun menanyakan harganya dan dia pun menjawab 30.000 dong. Tentu Dreamland tawar dong karena harganya tidak sesuai dengan ekspetasi Dreamland. Dreamland menawar 20.000 dong. Tanpa ada jeda atau keramahtamahan, langsung dia ngomal ngomel dalam bahasa Vietnam. 
            Tak hanya itu saja ada bapak-bapak yang sepertinya suami dari ibu penjual itu yang memberi bahasa tubuh untuk pergi dari kios buahnya. Hush hush, kira-kira isyaratnya. Sialan! Benar-benar cara yang sangat “santun” untuk mengusir turis yang mau membeli. Ada juga yang awalnya menggoda, tapi setelah kita tidak berminat karena harganya terlalu tinggi malah kayak monster kesetanan kelakuannya. Cewek cantik teriak-teriak pula! Wajar dong kalau turis akhirnya enggan bertanya harga atau sekadar mampir ke kiosnya untuk melihat oleh-oleh.
            Please, Sir! Take look our shop. There’s a good t-shirt here.” katanya sok memelas. Giliran ditolak saat udah negosiasi harga, lihat saja mukanya asem dan langsung teriak-teriak kayak genderuwo. Padahal kebanyakan yang mereka jual, t-shirtnya bahannya panas dan tidak nyaman digunakan. Tapi sok-sok dilabeli 100% cotton. Hati-hati dengan penjual yang seperti ini ya!
            Ada juga saat Dreamland mau membeli masker, Dreamland menawar harga 90.000 dong untuk 10 masker. Langsung dong anak penjual masker itu menghampiri Dreamland dan marah-marah. Terjemahannya, kamu kan sudah datang kemarin, tapi kamu tawar terus dengan nada ketus. Dreamland pun naik pitam dan meninggalkan langsung kios itu tanpa lagi melihat muka penjual itu. Sangat kurang ajar dan tidak sopan! Tidak ada tata krama dan etika menyambut turis.
            Belum lagi kejadian yang paling bikin dongkol di dalam pasar Ben Thanh tatkala Dreamland melihat souvenir yang diperjualbelikan. Penjualnya seorang wanita Vietnam cantik berpakaian merah. Dia pun membuka harga untuk lipatan kertas yang antik seharga 100.000 dong dan sangat mahal. Dia minta Dreamland ketik harga yang diinginkan di kalkulator. Waktu melihat harganya tidak sesuai dengan yang ia inginkan, langsung dong dia lempar kalkulator di depan Dreamland ke dagangannya!!! Dasar nenek lampir berwajah wanita cantik. Percuma cantik-cantik kalau kelakuannya kayak setan semua.
            Pokoknya Dreamland sangat menghindari belanja di toko yang dijaga oleh wanita muda cantik bermuka jutek karena pasti akan membuat Dreamland naik pitam dengan kelakuan mereka yang sangat tidak sopan pada turis. Untung saja masih ada wanita Vietnam yang ramah dan akhirnya Dreamland melabuhkan hati untuk membeli suvenir dari kiosnya. Penting rasanya menjaga keramahtamahan agar turis tidak kapok melihat dan membeli barang di toko yang menjual.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.