Pedagang
Saigon yang Kurang Ajar
Jika
selama ini kita mengenal budaya bangsa kita yang ramah tamah terhadap turis,
kita akan menemukan kenyataan yang berbalik 180 derajat di Saigon. Pedagang
yang seharusnya membujuk kita untuk membeli barang dagangan mereka, justru bisa
membuat kita naik darah dengan segala sikap dan perilaku yang mereka tunjukkan.
Hal tersebut Dreamland alami tatkala berbelanja di Ben Thanh Market.
Waktu
itu Dreamland sedang melihat-lihat barang belanjaan yang kira-kira bisa
dijadikan oleh-oleh. Dreamland pun melihat ada pedagang buah segar yang menjual
mangga potong di pasar malam Ben Thanh. Dreamland pun menanyakan harganya dan
dia pun menjawab 30.000 dong. Tentu Dreamland tawar dong karena harganya tidak sesuai
dengan ekspetasi Dreamland. Dreamland menawar 20.000 dong. Tanpa ada jeda atau
keramahtamahan, langsung dia ngomal ngomel dalam bahasa Vietnam.
Tak
hanya itu saja ada bapak-bapak yang sepertinya suami dari ibu penjual itu yang
memberi bahasa tubuh untuk pergi dari kios buahnya. Hush hush, kira-kira
isyaratnya. Sialan! Benar-benar cara yang sangat “santun” untuk mengusir turis
yang mau membeli. Ada juga yang awalnya menggoda, tapi setelah kita tidak
berminat karena harganya terlalu tinggi malah kayak monster kesetanan
kelakuannya. Cewek cantik teriak-teriak pula! Wajar dong kalau turis akhirnya
enggan bertanya harga atau sekadar mampir ke kiosnya untuk melihat oleh-oleh.
“Please, Sir! Take look our shop. There’s a
good t-shirt here.” katanya sok memelas. Giliran ditolak saat udah
negosiasi harga, lihat saja mukanya asem dan langsung teriak-teriak kayak
genderuwo. Padahal kebanyakan yang mereka jual, t-shirtnya bahannya panas dan
tidak nyaman digunakan. Tapi sok-sok dilabeli 100% cotton. Hati-hati dengan
penjual yang seperti ini ya!
Ada
juga saat Dreamland mau membeli masker, Dreamland menawar harga 90.000 dong
untuk 10 masker. Langsung dong anak penjual masker itu menghampiri Dreamland
dan marah-marah. Terjemahannya, kamu kan sudah datang kemarin, tapi kamu tawar
terus dengan nada ketus. Dreamland pun naik pitam dan meninggalkan langsung
kios itu tanpa lagi melihat muka penjual itu. Sangat kurang ajar dan tidak
sopan! Tidak ada tata krama dan etika menyambut turis.
Belum
lagi kejadian yang paling bikin dongkol di dalam pasar Ben Thanh tatkala
Dreamland melihat souvenir yang diperjualbelikan. Penjualnya seorang wanita
Vietnam cantik berpakaian merah. Dia pun membuka harga untuk lipatan kertas
yang antik seharga 100.000 dong dan sangat mahal. Dia minta Dreamland ketik
harga yang diinginkan di kalkulator. Waktu melihat harganya tidak sesuai dengan
yang ia inginkan, langsung dong dia lempar kalkulator di depan Dreamland ke
dagangannya!!! Dasar nenek lampir berwajah wanita cantik. Percuma cantik-cantik
kalau kelakuannya kayak setan semua.
Pokoknya
Dreamland sangat menghindari belanja di toko yang dijaga oleh wanita muda
cantik bermuka jutek karena pasti akan membuat Dreamland naik pitam dengan
kelakuan mereka yang sangat tidak sopan pada turis. Untung saja masih ada
wanita Vietnam yang ramah dan akhirnya Dreamland melabuhkan hati untuk membeli
suvenir dari kiosnya. Penting rasanya menjaga keramahtamahan agar turis tidak
kapok melihat dan membeli barang di toko yang menjual.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.