Monday, August 31, 2015

Day 2 : Koh Samui yang Eksotis

Dreamland Traveller


Day 2 : Koh Samui yang Eksotis
            Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Saatnya Dreamland mengunjungi Koh Samui yang eksotis dan tersohor di Thailand. Sebagai daerah wisata pantai, Koh Samui memang tidak sepopuler Phuket dan Krabi, namun itulah yang membuat Koh Samui menjadi berbeda. Volume turis yang tidak terlalu banyak dan kehidupan lokal yang masih terasa menjadikan Koh Samui sebagai destinasi wisata pantai yang tenang dan damai.
            Dreamland mengisi kegiatan pagi ini dengan mandi, kemudian berjalan kaki menuju pasar pagi yang terletak dekat kuil besar yang ada di Surat Thani. Dreamland membeli beberapa kudapan untuk makan siang dan jajanan ringan untuk bekal dalam perjalanan. Pasar tradisional di Surat Thani ini mengingatkan Dreamland akan suasana pasar Hat Yai. Untungnya kondisi pasar Surat Thani lebih tourist friendly, sehingga mudah melakukan tawar menawar di sini. Sangat berbeda dengan di Hat Yai yang menyebalkan dan orang-orangnya lebih barbar.
            Setelah waktu jemputan yang diperkirakan hampir tiba, Dreamland berjalan kembali ke hotel dan menunggu di resepsionis. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya tuk-tuk yang mengantar Dreamland ke terminal bus Songserm tiba. Dreamland sendiri dijemput paling akhir dan duduk di dekat pintu keluar. Sudah ada sepasang muda mudi asal China dan 3 orang bule yang ada di tuk-tuk, sehingga kita semua berdesak-desakan duduk dengan barang bawaan.
            Perjalanan menuju bus Songserm cukup lama, yakni mencapai 20 menit. Sesampainya di tempat bus terpencil yang amat sangat jelek, yakni Songserm. Kami dipindahkan ke bus besar yang akan membawa kami ke terminal ferry Songserm. Perjalanan menuju terminal ferry ini memakan waktu 1 jam lebih. Sesampainya di terminal ferry, kami semua diminta menunggu tanpa kepastian sampai kapalnya tiba. Fasilitas yang ada di terminal ferry Songserm ini sangat terbatas, yakni toilet saja dan gedung kosong.
            Setelah kapalnya tiba, kami diminta mendekat ke dermaga dan membawa semua barang bawaan. Kami pun masuk dan duduk di kursi yang telah ditentukan. Bagasi sendiri ditaruh di luar dan ditutupi dengan terpal. Setelah semua penumpang masuk, barulah kami semua berangkat ke Koh Samui. Sepanjang perjalanan, Dreamland tidak bisa melihat pemandangan apapun dalam kapal karena lokasinya di bawah. Dreamland harus naik ke atas untuk melihat ada pemandangan apa di luar.
            Bule-bule asyik memanfaatkan waktu dengan berjemur, sementara orang Asia lebih memilih berada dalam kapal, termasuk Dreamland. Sepanjang perjalanan di kapal Songserm ada juga calo hotel dan transport yang menawarkan jasanya. Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 30 menit, akhirnya kapal Songserm tiba juga di Koh Samui. Dreamland segera turun dan mengambil barang bawaan untuk kemudian pergi ke pinggir jalan.
            Dreamland sendiri masih bingung dengan hal yang akan dilakukan siang ini karena lokasi hotel yang cukup jauh dan waktu yang terbatas. Alhasil, Dreamland bertanya ke beberapa agen tur yang ada tentang city tour yang ada di Koh Samui. Rupanya semua tur massal sudah ditutup dan hanya private car yang bisa mengantar ke sana kemari. Harga awal yang ditawarkan adalah 2.000 THB dan akhirnya turun ke angka 1.800 THB.
            Dreamland berjalan lagi mencari private car agar tidak membuang-buang waktu yang hanya 1 hari ke agen tur lainnya. Dreamland kembali mendapat harga 1.800 THB dari seorang bapak-bapak. Sehabis itu, Dreamland pergi ke agen tur berikutnya dan rupanya istri dari bapak itulah pemiliknya. Dia menawarkan 1.700 THB, tapi Dreamland menawar hingga 1.600 THB dan akhirnya deal. Eh rupanya dia masih belum ikhlas dan bilang tarif parkir kita yang bayar. Enak saja! Dreamland tegaskan 1.600 THB sudah bersih dan tidak ada pungutan biaya lagi. Akhirnya Dreamland pun memulai city tour Koh Samui dengan segera.
            Saat berada di pinggir jalan sebelum deal dengan tur, Dreamland bertemu dengan TKI Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal yang melayani rute Koh Samui. Dia sedang transit dan akan berlayar lagi ke tempat lain. Rupanya respon orang Indonesia saat berada di luar negeri sangat ramah dan bersahabat ya dibandingkan di negara sendiri. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah berkenalan dan ngobrol-ngobrol, rupanya mas yang satu ini orang Jakarta yang merantau ke luar negeri dan bekerja sebagai ABK. Dia sendiri mengaku tidak mengalami kesulitan mencari makanan halal di Koh Samui karena wilayah Thailand Selatan umumnya dihuni oleh penganut agama muslim kebanyakan.
            Dreamland menuju ke destinasi pertama, yakni Namuang Waterfall. Sepanjang jalan, Koh Samui terlihat kurang begitu banyak pembangunan dan masih banyak pepohonan di pinggir kanan dan kiri. Satu hal yang paling mencolok hari ini adalah jalanan sangat panas dan terik sekali. Pokoknya benar-benar sangat menyiksa dan membuat seluruh badan berkeringat dengan cepat. Perjalanan menuju Namuang Waterfall ini melewati jalanan sempit yang cukup berliku dan akhirnya tiba di sekitar area hutan yang cukup luas.
            Dreamland turun dari mobil, kemudian berjalan menuju lokasi Namuang Waterfall. Sepanjang kiri dan kanan jalan pedestrian menuju Namuang Waterfall, banyak sekali penjual cinderamata yang menawarkan dagangannya. Lokasi air terjun ini cukup dekat hanya 100 m dari tempat parkir. Sesampainya di air terjun, Dreamland langsung turun dan menuruni batu-batuan untuk mendapatkan spot memotret yang pas.
            Banyak sekali turis lokal dan asing yang ada di sini karena salah satu rute tur adalah Namuang Waterfall yang boleh dikatakan biasa-biasa saja ya. Banyak juga bule yang berenang di sini di tengah hari yang panas terik. Suasana air terjun yang penuh dengan pepohonan membuat kompleks wisata yang satu ini jadi adem. Sesudah puas berada 20 menit di sini, Dreamland pun kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan setelah bertanya soal harga buah durian dan oleh-oleh di sini.
            Destinasi selanjutnya yang akan Dreamland tuju adalah The Mummified Monk. Banyak sekali turis lokal dan asing yang mengunjungi tempat ini karena bisa melihat biksu yang dimumikan secara apik dengan kondisi badan yang masih cukup utuh. Selain itu, ada juga biksu yang duduk di sebelah kanan bisa memberikan doa dan lucky charm berupa gelang dengan gratis. Sayangnya kuil ini sangat kecil dan penuh dengan turis, sehingga menjadi sumpek. Jika Anda percaya keberuntungan, bisa juga mencoba ciamsi dengan menggoyangkan stik sumpit hingga jatuh dan membaca ramalannya di rak. Dreamland sih tidak percaya jadi hanya foto-foto saja di sini.
            Menurut supir yang membawa Dreamland, jika hasilnya bagus dapat dibawa pulang. Tapi kalau hasil ramalannya jelek, digantungkan di tali kuil agar nasibnya tetap bagus. Wah kalau untung saja berarti orang mau terima ramalan ya. Hehehe… Sesudah melihat atraksi di kuil mumi biksu ini, Dreamland melanjutkan perjalanan menuju Hinta Hinyai yang lebih dikenal orang asing sebagai Grandfather and Grandmother Rocks. Perjalanan menuju batu-batuan berbentuk alat kelamin pria dan wanita ini memakan waktu 20 menit dari tempat The Mummified Monk.
            Sesampainya di Hinta Hinyai, Dreamland diantar supir menuju lokasi bebatuan yang berbentuk alat kelamin itu. Ada grandfather yang menyerupai bentuk penis yang sedang ereksi, ada juga grandmother yang menyerupai bentuk vagina dengan warna yang agak merah. Kok bisa ya ada bebatuan yang berbentuk seperti ini? Hehe… Banyak turis yang berjemur dan menghabiskan waktu santai di sini karena memang panorama alamnya indah dan tenang. Sayangnya supir yang ikut-ikutan Dreamland terus membuat Dreamland jadi kagok dan memutuskan untuk cepat beralih ke destinasi selanjutnya.
            Seperti biasa, jalan menuju Hinta Hinyai ini dipenuhi oleh para pedagang oleh-oleh khas Thailand yang sudah tidak asing lagi. Selanjutnya, Dreamland akan menuju Chaweng View Point untuk melihat pemandangan alam yang luar biasa di sini. Perjalanan menuju Chaweng View Point sekitar 25 menit dari Hinta Hinyai. Matahari yang sangat panas dan terik membuat keringat Dreamland bercucuran dengan cepat. Rasanya air minum sebanyak apapun cepat habis dengan cuaca seperti ini.
            Sesampainya di Chaweng View Point, Dreamland melihat kok biasa-biasa saja ya pemandangannya. Memang sih bisa melihat pantai di kejauhan, tapi kok tidak terlalu wow seperti di view point Phuket ya? Dreamland cukup kecewa dengan view point ini, tapi ya sudah dijelajahi saja sampai bawah dengan kondisi matahari yang sangat amat terik. Sesudah itu, Dreamland kembali lagi ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Pemandangannya biasa-biasa saja menurut Dreamland.
            Selanjutnya, Dreamland akan menuju ke Big Buddha yang letaknya cukup jauh, yakni 30 menit. Sepanjang perjalanan Dreamland sempat tertidur karena matahari yang sangat terik dan kondisi jalan yang mulus. Dreamland melewati Central Festival, Samui Airport, dan sebuah tempat pemakaman mewah sebelum akhirnya tiba di Big Buddha. Sesampainya di Big Buddha, lagi-lagi matahari yang sangat terik menyambut Dreamland dan membuat suasana jalan-jalan jadi malas.
            Dreamland pun segera menjelajahi kompleks Big Buddha dengan cepat karena matahari yang sangat panas. Rupanya ada aturan harus pakai sarung untuk wanita dan peminjaman dilakukan dengan gratis mengingat Big Buddha adalah tempat yang suci. Big Buddha sendiri boleh dikatakan cukup besar dan menarik, tapi hanya 1 monumen saja yang menarik. Kompleks sekitar Big Buddha sedang dibangun dan kondisinya berantakan, sehingga terlihat kacau balau. Sangat amat disayangkan ya!
            Setelah puas berkeliling Koh Samui lewat program city tour secara private, tiba saatnya bagi Dreamland untuk diantarkan ke hotel Tam’s Guesthouse. Perjalanan menuju penginapan memakan waktu 30 menit. Setibanya di Tam’s Guesthouse, Dreamland pun berpisah dan berterima kasih pada supir. Rugi memang pakai private car karena waktu yang terpakai dari Nathon Pier hanyalah 3,5 jam sampai penginapan dari janji 4 jam yang seharusnya bisa diisi ke 1 tempat lagi. Tapi karena waktu yang terbatas ya tidak bisa protes dong Dreamland.
            Dreamland langsung check-in dan bertemu resepsionis yang sedang meladeni orang Belanda yang tinggal di Koh Samui. Dreamland sendiri sudah sangat amat capek dan kepanasan, sehingga memilih untuk segera mengundurkan diri dan masuk kamar untuk istirahat. Setibanya di kamar, Dreamland langsung tidur sejenak untuk melepaskan lelah dengan AC yang menyejukkan. Ada sebuah kejutan menarik, di mana Dreamland boleh minum 5 botol air mineral di kulkas semuanya secara GRATIS!!!
            Setelah hari beranjak sore, Dreamland pun berjalan kaki menuju pasar tradisional yang ada di belakang penginapan sekitar 500 m. Dreamland melihat ada buah-buahan, makanan, dan sayur mayur dijual di sini. Tak ketinggalan banyak juga Halal Restaurant yang ada di sepanjang jalan. Jadi tidak perlu khawatir makanan non halal bagi pemeluk agama muslim yang berwisata ke Koh Samui. Dreamland hanya membeli beberapa makanan sebelum akhirnya berjalan kembali ke hotel.
            Mengingat besok Dreamland harus pulang kembali ke Surat Thani Airport, jadilah Dreamland harus membeli tiket ferry – bus menuju URT Airport seharga 530 THB dari travel agent yang ada di depan Dreamland. Sesudah itu, Dreamland berjalan kaki malam melihat suasana kota Koh Samui yang sangat sepi dan seram. Dreamland melewati tempat futsal, rumah makan, dan berbagai tempat lainnya sebelum akhirnya berjalan kaki untuk pulang ke hotel.
            Sesampainya di penginapan, Dreamland langsung duduk, makan malam dengan sayur yang dibawa dari Surat Thani tadi pagi, dan nonton TV. Tak lama Dreamland mandi air panas dan prêt lampu mati! Terpaksa dengan cepat Dreamland handukan dan berpakaian untuk menanyakan kondisi ini. Akhirnya lampu nyala lagi dan mati lagi setiap kali Dreamland mandi air panas. Dasar listriknya butut karena wattnya tidak kuat. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Singkat kata, Dreamland beristirahat dan mempersiapkan esok hari untuk pulang kembali ke Kuala Lumpur. Memang liburan yang singkat, tapi cukup untuk memberi kesan seperti apa Koh Samui itu.

Surat Thani, Koh Samui, 12 Agustus 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Surat Thani dan Koh Samui, Thailand menggunakan Thailand Bath (THB) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari bandara Surat Thani menuju kota dapat dilakukan dengan Airport Bus Transfer seharga 100 THB.
- Sebaiknya membeli tiket ferry Koh Samui – Koh Phangan – Koh Tao di kota agar bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan membeli langsung di bandara.
- Wisata di Surat Thani adalah seputar kuil Buddha biasa, selebihnya kota Surat Thani adalah kota transit untuk menuju Koh Samui.
- Ada banyak operator ferry yang beroperasi untuk rute Surat Thani – Koh Samui, di antaranya Seatran, Songserm, Raja, dan Lomprayah. Lomprayah dapat dipilih jika ingin waktu yang cepat karena menggunakan speed boat. Sementara itu, Seatran dan Raja adalah kapal ferry besar yang nyaman dan bisa digunakan bagi Anda yang senang foto pemandangan laut. Sementara itu, Songserm adalah operator kapal paling sederhana dan tradisional karena kita tidak bisa melihat apapun dari tempat duduk dan dek kapal terbukanya sangat sempit.
- Pilihlah penginapan yang ada di pusat kota agar memudahkan untuk jalan ke Night Market dan pasar pagi yang terletak dekat dengan kota dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
- Hati-hati dengan petugas karcis bus atau jasa ferry di bandara yang bisa menipu service yang diberikan dengan kualitas yang lebih rendah. Pastikan untuk menuliskan semua fasilitas yang kita dapat agar tidak tertipu dengan harga yang dibayarkan.
- Tempat wisata yang ada di Koh Samui adalah Big Buddha, Mummy Field Monk, Chaweng View Point, Namuang Waterfall, dan Grandfather and Grandmother Rocks.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.