Thursday, May 1, 2014

Day 1 : Indahnya Sunset di Waterfront Kuching

Dreamland Traveller


Day 1 : Indahnya Sunset di Waterfront Kuching
            Bagi orang awam, wisata itu dilihat sebagai ajang pemborosan uang. Maklum image berwisata dengan agen tur dan travel melekat sekali dalam benak orang Indonesia. Dreamland sangat setuju bahwa pengeluaran kita akan sangat membengkak tatkala mengikuti tur dari agen travel. Kita dibawa ke toko pemerintah dengan peragaan yang “sok meyakinkan” untuk membeli produk yang mereka jual dengan harga mahal. Ada optional tour dengan harga tiket yang digelembungkan berkali-kali lipat. Belum lagi harus memberi tips pada tur guide yang membawa kita. Wajar kantong kita dibolongi setiap saat, sementara mayoritas tempat wisata yang kita kunjungi GRATIS!!!








            Kejujuran dan ketelanjangan suatu tempat akan terlihat tatkala kita menyusuri setiap gang, jalan, dan denyut kehidupan kota tersebut tanpa duduk manis menunggu diantar bus wisata ke berbagai tempat menarik. Tur selalu membawa kita melihat sisi positif dari suatu tempat dan menutupi fakta yang sebenarnya dari tempat tersebut. Hal inilah yang selalu menjadi fokus Dreamland dalam berbagai trip yang dilakukan, yakni membuka ketelanjangan dari suatu tempat tanpa rekayasa dan persepsi yang ditanamkan media. 









            Harus Dreamland akui, Dreamland tidak anti dengan tur dan travel karena sebelum blog ini berdiri, Dreamland selalu memakai jasa mereka untuk pergi ke negara yang dianggap menyulitkan jika pergi sendiri, yakni C*i*a. Namun alangkah bijaknya jika kita tahu kapan harus dan tidak harus menggunakan jasa yang satu ini. Kriteria yang Dreamland tentukan adalah sejauh mana Bahasa Inggris digunakan di negara tersebut. Jika masih digunakan, rasanya kita layak menjajal negara tersebut secara pribadi, apalagi situs booking pesawat dan hotel sudah bertebaran di internet.








            Dreamland mengawali perjalanan di pertengahan bulan April 2014 ini dengan berangkat dari rumah menuju Bandara Husein Sastranegara Bandung. Ada sebuah fenomena menarik yang Dreamland temui di sini, yakni pembayaran airport tax bandara kini harus dilakukan di konter maskapai yang bersangkutan. Alhasil Dreamland harus menunggu dengan sabar dengan mereka yang memasukkan bagasinya untuk check-in. Jujur Dreamland melihat langkah ini justru memperlambat kita yang tidak membawa bagasi yang harus dicheck-in dan hanya ingin membayar airport tax. Apalagi kalau kita datang mepet dan jadi panik karenanya.









            Konter airport tax yang biasa Dreamland kunjungi untuk membayar pun sudah dibongkar dan menjadi kosong. Setelah membayar airport tax senilai 75.000 IDR, Dreamland pun segera masuk ke ruang tunggu setelah mendapat cap keluar dari imigrasi Indonesia. Dreamland menunggu selama 45 menit, sebelum akhirnya diperkenankan masuk ke pesawat AirAsia yang akan membawa Dreamland menuju Kuala Lumpur. Ada perubahan yang Dreamland lihat di ruang tunggu, yakni konter minuman QTalk.









            Singkat kata, Dreamland masuk dan menempati kursi yang telah ditetapkan. Perjalanan 2 jam 10 menit pun Dreamland tempuh dengan tertidur pulas. Sesampainya di LCCT, Dreamland segera ke WC dan mengantri untuk mendapat cap masuk Malaysia dari imigrasi. Antrian di imigrasi Malaysia ini memang selalu padat dan ramai oleh turis dari berbagai negara yang mempunyai jaringan AirAsia didalamnya. Setelah antrian selama 25 menit, akhirnya Dreamland bisa segera melanjutkan ke proses selanjutnya.









            Dreamland pun berjalan menuju konter U Mobile, yakni salah satu operator seluler di Malaysia untuk mendaftar paket BlackBerry. Dibandingkan telepon dan SMS dengan pulsa dari operator Indonesia, memakai operator lokal jauh lebih hemat. Hal ini berlaku untuk semua negara di dunia ya. Setelah itu, Dreamland langsung beranjak keluar dari ruang kedatangan menuju ruang keberangkatan domestik. 








            Pengamanan domestik memang tidak seketat pengamanan internasional. Air minum saja lolos dalam pemeriksaan ini. Dreamland pun menunggu keberangkatan pesawat menuju destinasi utama trip ini, yakni Kuching di Pulau Kalimantan. Sembari menunggu, Dreamland berjalan-jalan sepanjang ruang tunggu, makan bekal yang dibawa, dan bolak balik pergi ke WC karena kebanyakan minum. Akhirnya pesawat pun siap diberangkatkan ke Kuching setelah menunggu 1 jam 30 menit. 





            Perjalanan ke Kuching ini memakan waktu 2 jam. Berhubung tidak ada kegiatan yang dapat dilakukan, Dreamland pun melanjutkan tidur di pesawat. Cuaca langit begitu Dreamland hampir mendarat di Kuching International Airport kurang begitu baik karena petir dan hujan mengguyur badan pesawat. Sesampainya di bandara Kuching, Dreamland langsung keluar dan menuju ke konter pemeriksaan imigrasi. Bandara Kuching ini boleh dikatakan cukup megah dan bagus. Semoga saja Bandara Husein Sastranegara bisa menjadi seperti ini harapan Dreamland.




            Unik memang negara Malaysia yang mempunyai wilayah di Sabah dan Sarawak ini. Meskipun masih tergolong penerbangan domestik, namun pemeriksaan paspor tetap dilakukan, baik penduduk Malaysia maupun non-Malaysia. Paspor Dreamland pun dicap dengan cap imigrasi Sarawak yang sama persis dengan yang Dreamland terima di LCCT. Setelah itu, Dreamland langsung turun menuju konter wisata Tourism Malaysia yang ada. 




            Keberadaan konter Tourism Malaysia dan tempat ambil brosur gratis ini akan Dreamland bahas lebih lanjut dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland bertanya apakah ada kendaraan atau bus umum yang melintas di dekat bandara ini atau tidak. Jawabannya membuat Dreamland terkejut. “Tidak ada bus. Hanya ada teksi.” katanya ringan. Berhubung Dreamland penasaran, Dreamland berjalan sepanjang bandara mondar mandir untuk melihat apakah ada halte bus di bandara KCH ini atau tidak. Ternyata apa yang dikatakan itu benar.




            Tidak ada pilihan selain taksi ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Akhirnya terpaksa deh Dreamland pergi ke konter voucher taksi yang ada di bandara. Berhubung Dreamland menginap di Tune Hotels.com Waterfront Kuching, Dreamland harus membayar RM 26. Terlihat dari zona dan bon resmi yang dikeluarkan pihak bandara. Mungkin karena penduduk Kuching kaya dan semua punya mobil, jadi bus umum mati jika beroperasi dari dan ke bandara, menurut teori Dreamland.  




            Dreamland pun menyerahkan voucher taksi pada supir yang ada di depan bandara, kemudian langsung menempuh perjalanan selama 30 menit menuju hotel. Sepanjang jalan, Dreamland melihat kota Kuching ini sangat tenang dan damai. Pembangunan pun tidak dilakukan secara gencar oleh pemerintah karena masih banyak pepohonan di sepanjang jalan yang Dreamland tempuh. Begitu mencapai pusat kota, barulah terasa kemegahan kota Kuching ini. Akhirnya Dreamland pun sampai di Tune Hotels.com Waterfront Kuching yang terletak tepat di sebelah Hilton Kuching.




            Dreamland masuk, melakukan check-in, dan melihat konter tur yang ada. Terdapat jasa antar jemput bandara seharga RM 9,9 sekali jalan. Selain itu ada juga paket tur untuk pergi ke berbagai tempat wisata yang ada di Kuching dan Sarawak. Setelah itu, Dreamland segera masuk ke kamar 208 untuk beristirahat sejenak. Sorenya, Dreamland keluar untuk melihat keadaan sekitar hotel. Ternyata lokasi Tune Hotels.com Waterfront Kuching ini memang sangat strategis dan berada di pusat kota. Berbeda jauh dengan Tune Hotels.com Kota Kinabalu yang sangat jauh dari pusat kota.


            Dreamland pun berjalan 1 menit ke Waterfront Kuching. Memang pemerintah Malaysia sangat lihai dalam mengelola potensi wisata yang sebenarnya biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Adanya river cruise, penataan waterfront yang rapi, adanya pasar malam, dan lain sebagainya akan Dreamland kupas lebih lanjut dalam Dreamland Traveller Moment. Kawasan waterfront ini memang sangat nyaman untuk berjalan kaki, berolahraga, maupun sekadar menikmati sunset yang ada di Kuching.


            Dreamland pun berjalan dan melihat ada sebuah kuil yang ada di persimpangan jalan. Sayangnya kuil ini tutup, sehingga akan Dreamland kunjungi esok hari. Dreamland melewati Chinese History Museum dan Court House sebelum akhirnya kembali ke dermaga. Berhubung hari sudah mendekati malam, Dreamland sangat senang menikmati indahnya sunset di Waterfront Kuching ini. Langitnya berwarna jingga keunguan yang menjadi panorama indah tak terlupakan. Banyak sekali fotografer yang mengabadikan momen ini. 


            Begitu malam sudah tiba, Dreamland langsung berjalan ke sisi lain untuk menuju Sarawak Plaza dan Tun Jugah. Kita pasti akan melewati monumen Kucing yang sangat fenomenal untuk menuju 2 lokasi ini. Begitu masuk ke Sarawak Plaza, alangkah terkejutnya Dreamland melihat pertokoan yang sangat sepi. Tidak ada satupun penduduk Kuching yang berbelanja di sini. Demikian juga Tun Jugah. Fenomena mall yang mati ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.



            Setelah puas berjalan-jalan antarmal, Dreamland pun masuk ke McDonald untuk makan malam paket hemat RM 5,95 untuk burger, kentang, dan pepsi. Sambil makan, Dreamland pun memanfaatkan fasilitas Wi-Fi yang ada di restoran McDonald ini. Singkat kata, Dreamland pun memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat. Jalanan tampak ramai oleh mobil yang lalu lalang, tapi kotanya sendiri mati. Sungguh aneh tapi nyata Kuching ini. 



            Tak sabar rasanya Dreamland mengeksplorasi kota Kuching ini esok hari untuk menggali apa saja yang ada di Bandaraya Kuching ini.

Bandung, Kuala Lumpur, Kuching, 15 April 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Kurs 1 Ringgit Malaysia (MYR) saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 3.600 IDR.
- Kuching sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin ketenangan, kedamaian, dan relaksasi yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
- Tempat wisata menarik yang ada di Kuching, antara lain Tua Pek Kong Temple (Hiang Thian Siang Ti Temple), Sarawak Museum (Islamic, Ethnology, Art, Natural History, Textile, Chinese History Museum), Fort Margherita, Waterfront Kuching, Cat Museum, Mesjid Kuching, Sarawak Cultural Village, Semenggoh Nature Reserve, Bako National Park, Gunung Gading, dan lain sebagainya.
- Terdapat transportasi umum di Kuching, yakni Kuching City Public Link dan Rapid Kuching.
- Sangat disarankan untuk menginap di daerah Waterfront Kuching karena pusat kehidupan Kuching ada di kawasan ini.
- Jangan lupa membawa topi, sunblock, dan payung karena matahari di Kuching sangat panas.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.