Friday, May 2, 2014

Day 2 : Museum Hopping di Kuching

Dreamland Traveller


Day 2 : Museum Hopping di Kuching
            Tanpa terasa Dreamland bangun dan melihat matahari pagi pertama kalinya di Kuching. Kali ini Dreamland akan mengelilingi Kuching dengan berjalan kaki. Dreamland pun bersiap-siap dan sarapan ala kadarnya, kemudian beranjak ke Waterfront Kuching. Destinasi pertama Dreamland pagi ini adalah Tua Pek Kong Temple atau Hiang Thian Siang Ti Temple. Kuil yang satu ini sangat unik karena terletak di persimpangan jalan. Sementara itu dari interior kuilnya terlihat biasa-biasa saja dan luasnya sangat kecil. Oke untuk sekadar dikunjungi di Kuching.









            Kemudian Dreamland berjalan menyusuri Jalan Carpenter menuju lokasi selanjutnya, yakni Mesjid Kuching. Agak menyeramkan memang mesjid yang satu ini karena di sisi kanan dan kirinya terdapat ratusan batu nisan yang sudah rapuh dimakan rayap. Sebelum melanjutkan kembali perjalanan, Dreamland makan Mie Kolo terlebih dahulu. Mie Kolo ini sama seperti yamien hanya saja mienya lebih kecil. Rasanya enak dan harganya terjangkau, yakni RM 3 saja semangkoknya.









            Selanjutnya Dreamland menuju ke wisata museum. Museum pertama yang Dreamland kunjungi adalah museum Sarawak yang baru. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk semua museum yang ada di Kuching. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia dalam mengelola museum. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. 









            Museum Sarawak ini boleh dikatakan biasa-biasa saja karena kita disuguhi dengan replika, benda, dan peralatan kuno di masa lampau. Terdapat sejarah asal usul Sarawak dan masyarakat yang tinggal didalamnya. Ada juga alat musik, perkakas, dan percampuran budaya di Sarawak ini dari masyarakat pendatang yang bisa dilihat di diorama yang ada. Di samping Sarawak Museum ada museum Dinosaurus baru yang sengaja dibuat. Berhubung harganya RM 10 dan terlihat kurang worthed jadi Dreamland melewatkan museum yang satu ini karena cenderung untuk anak-anak.






            Selanjutnya, Dreamland menuju ke Museum Islam Sarawak. Di dalam museum ini banyak sekali sejarah bernuansa muslim, mulai dari pakaian, Al-Quran, sampai penyebaran agama Islam di seluruh dunia. Ada juga perkakas dari Jawa Tengah, baju, dan ukiran kaligrafi huruf Arab yang menarik di museum ini. Hanya saja museumnya sangat sepi pengunjung dan pencahayaannya remang-remang, sehingga agak sedikit menyeramkan.






            Dreamland pun menyeberang menuju museum selanjutnya di sisi lain. Kali ini Dreamland mengunjungi Museum Etnologi. Museum yang satu ini sangat ramai dikunjungi oleh turis. Memang isi dari museum ini sangat menarik, yakni ada koleksi hewan-hewan yang diawetkan, kandungan bahan mineral, dan replika rumah adat di lantai atasnya. Ada juga perkakas, patung, monumen, dan lain sebagainya yang dibuat masyarakat kuno Sarawak. Pokoknya museum ini paling layak dikunjungi tatkala berada di Kuching. 






            Dreamland pun beranjak menuju museum yang ada di sebelahnya, namun Museum Seni dan Natural History Museum sedang dalam proses renovasi, sehingga tidak dapat dikunjungi dengan maksimal. Sangat amat disayangkan. Selanjutnya Dreamland berjalan menuju Padang Merdeka dan singgah sejenak di Merdeka Palace yang Dreamland prediksi merupakan mal terbesar di Kuching. 









            Sebagai mal yang megah di Kuching, pengunjungnya boleh dikatakan kurang begitu ramai. Yang berjualan cenderung sepi dan kurang peminat. Dreamland hanya berjalan berkeliling mal, duduk sejenak, dan mengamati turis yang berjalan-jalan di mal ini. Selanjutnya Dreamland berjalan menuju Museum Textile. Museum ini boleh dikatakan sangat amat garing karena koleksinya yang sangat sedikit. 









            Dreamland pun berjalan menuju Jalan China alias Chinatown Kuching. Sebagai Chinatown, lokasi ini jauh dari kata ramai. Keramaian hanya terlihat pada satu-satunya food court yang ada dan harga makanannya mahal. Dreamland hanya berfoto sejenak di kuil yang ada, kemudian melanjutkan perjalanan. Dreamland kemudian berjalan di lorong menuju ke Little India. Dreamland ditawari oleh-oleh khas Sarawak, yakni Kek Lapis Sarawak dengan harga RM 10 satu Loyang. Berhubung perjalanan Dreamland masih panjang dan tidak mungkin dibawa pulang dalam keadaan fresh, Dreamland tidak membeli oleh-oleh yang satu ini.









            Selanjutnya, Dreamland menuju ke Court House untuk berfoto dan akhirnya sampai juga Indian Street. Kawasan pertokoan yang bernuansa India ini juga sepi pengunjung. Matahari yang bersinar terik siang ini membuat Dreamland ingin membeli air limau yang dijual seharga 1 RM. Kalau dibilang India Street, harusnya kita menemui banyak orang India. Sayangnya hampir tidak ada orang India yang ada di sini. Dreamland pun mengisi perut dulu di food court yang ada. Harga makanan di Kuching ini boleh dikatakan terjangkau dan lebih murah dibandingkan dengan Kuala Lumpur dengan kisaran harga 3 – 6 RM. 









            Setelah kenyang makan, Dreamland berjalan menuju Chinese History Museum dan melihat begitu banyak sejarah Chinese yang menarik. Suku bangsa, alat musik, pelajaran, perayaan hari besar, dan nama marga semua menjadi sajian yang menarik. Sayangnya kita tidak boleh foto secara terang-terangan di semua museum yang ada di Kuching kalau tidak ingin ditegur oleh petugas yang berjaga. 






            Dreamland pun menuju monumen Kucing untuk berfoto dengan ikon yang satu ini, kemudian masuk ke mal Riverside. Seperti dugaan Dreamland, mal ini sangat sepi oleh pengunjung. Manusia yang berlalu lalang saat itu mungkin bisa dihitung dengan satu tangan saja. Dreamland hanya berjalan melihat-lihat saja, membeli sejumlah barang di supermarket, dan melihat adanya bioskop di mal ini yang sepi peminat. Sungguh sangat mengerikan iklim bisnis di Kuching ini.








            Berhubung matahari yang bersinar sangat terik dan kaki yang sudah sangat pegal akibat berjalan non stop, Dreamland pun memutuskan untuk beristirahat dulu sejenak di hotel. Setelah tidur siang dan mendapat tubuh yang bugar, Dreamland pun langsung menuju ke Waterfront Kuching untuk mencari makan malam. Dreamland memutuskan untuk menyeberangi sungai dengan tarif RM 0,50 sekali jalan. Perahu ini akan berangkat ketika penumpangnya sudah terisi dengan penuh.














            Sesampainya di seberang, alangkah terkejutnya Dreamland tatkala menemui food court yang tidak sesuai dengan ekspetasi Dreamland. Jenis makanannya memang banyak, tapi entah mengapa tidak mengundang selera makan. Akhirnya Dreamland melewatkan makan di lokasi ini dan memilih berjalan-jalan apa saja yang ada di seberang Waterfront Kuching ini. Berhubung matahari masih bersinar redup, Dreamland mencoba mencari lokasi Fort Margherita yang ada di dekat lokasi ini. 



















            Dreamland berjalan menembus jalan setapak yang sama seperti kampung-kampung di Indonesia, hingga akhirnya tiba di sebuah halaman dengan pepohonan. Berhubung jalannya terlihat sangat panjang dan jauh, Dreamland urungkan niat tersebut karena matahari sudah menghilang ditelan kegelapan dan langit menjadi terlihat biru tua. Dreamland kembali ke lokasi awal dan berjalan-jalan melihat toko yang ada.


















            Rupanya kue lapis adalah oleh-oleh khas dari Kuching ini. Salah satu toko kek lapis yang Dreamland singgahi adalah Mira Cake House. Harganya 10 RM untuk satu Loyang. Bagusnya kue lapis di sini adalah rasanya tidak terlalu manis dan pilihan rasanya variatif dari tester yang Dreamland coba. Singkat kata, Dreamland beranjak kembali ke dermaga, naik kembali ke kapal, dan membayar 50 sen sesampainya kembali di Waterfront. 


            Dreamland pun mencoba berjalan menyusuri jalan menuju kawasan Chinatown untuk melihat apakah ada makanan lezat yang bisa Dreamland cicipi atau tidak. Sayangnya sudah jauh-jauh Dreamland berjalan, eh tokonya tutup semua. Alhasil terpaksa Dreamland kembali dan makan (lagi) di McDonald. Terpaksa deh makan burger, kentang, dan minum pepsi lagi karena susah cari makan yang sesuai.
            Setelah selesai makan, Dreamland bermain Wi-Fi dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Ternyata Kuching adalah kota yang membosankan bagi Dreamland.

Kuching, 16 April 2014

Dreamland Traveller

Catatan:
- Kurs 1 Ringgit Malaysia (MYR) saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 3.600 IDR.
- Kuching sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin ketenangan, kedamaian, dan relaksasi yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
- Tempat wisata menarik yang ada di Kuching, antara lain Tua Pek Kong Temple (Hiang Thian Siang Ti Temple), Sarawak Museum (Islamic, Ethnology, Art, Natural History, Textile, Chinese History Museum), Fort Margherita, Waterfront Kuching, Cat Museum, Mesjid Kuching, Sarawak Cultural Village, Semenggoh Nature Reserve, Bako National Park, Gunung Gading, dan lain sebagainya.
- Terdapat transportasi umum di Kuching, yakni Kuching City Public Link dan Rapid Kuching.
- Sangat disarankan untuk menginap di daerah Waterfront Kuching karena pusat kehidupan Kuching ada di kawasan ini.
- Jangan lupa membawa topi, sunblock, dan payung karena matahari di Kuching sangat panas.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.